silahkan klik icon    jika video tidak dapat diputar

Sinopsis

Program ini menggambarkan upaya seorang guru Taman kanak-kanak untuk mengatasi anak yang sulit berimajinasi pada saat menggambar. Strategi yang diterapkan guru tersebut anatara lain: memberikan kebebasan kepada anak untuk menggambar sesuatu sesuai dengan minat anak, mengajak anak keluar kelas, kemudian meminta anak untuk bercerita dan menggambarkan apa yang ditemukan di lapangan.

Badru Zaman

Secara umum tujuan tayangan video dalam pembelajaran sudah tercapai, yaitu menggambarkan kondisi anak yang sulit berimajinasi ketika diminta guru untuk menggambar serta alternatif pemecahan masalahnya. Kesulitan anak berimajinasi ini muncul terutama ketika guru terlebih dahulu memberikan contoh gambar kepada anak. Anak cenderung meniru apa yang digambar oleh guru.

Berdasarkan tayangan video, kegiatan yang dilakukan oleh guru terpotong (langsung kegiatan guru memberikan contoh gambar pada anak); sehingga tidak terlihat kegiatan pembukaan yang dilakukan oleh guru.

Pendekatan atau strategi yang digunakan oleh guru untuk mengatasi permasalahan anak tersebut sudah tepat, yaitu meminta anak untuk melakukan pengamatan terhadap lingkungan sekitarnya, sehingga anak dapat menggambar sesuai apa yang dilihatnya.Usulan perbaikan: sebaiknya ditambahkan sedikit teori tentang tahapan perkembangan kognitif anak, khususnya mengenai tahap imitasi (meniru), sehingga penyampaian permasalahan dapat lebih diperkaya.

Della Raymena Jovanka, S.Pd., M.Si.

Secara keseluruhan dalam tayangan video pembelajaran, guru mengajak
anak-anak didiknya untuk melakukan kegiatan menggambar bebas serta anak
diberi kebebasan untuk menuangkan ide-ide cemerlangnya namun dalam isi
bembelajaran anak anak anak menemukan hambatan untuk mengambar, agar
anak anak dapat menuangkan ide ide cemerlang guru mengajak anak didik
untuk melihat benda –benda yang ada disekitar sekolah dengan begitu anak
didik dapat langsung melihat media yang akan dituangkan lewat
menggambar sesuai tingkat perkembangan anak didik dan kegiatan
pembelajaran menggambar bebas sesuai kurikulum yang berlaku..

Similar Posts

2,595 Comments

  1. NAMA : RENI FALEVY
    NIM : 858192452
    UPBJJ : PALANGKARAYA
    1. Refleksi dan Analisis Video 1: “Mengatasi Anak yang Belum Bisa Memegang Pensil dengan Benar”
    1. Identitas Video
    Judul: Mengatasi Anak yang Belum Bisa Memegang Pensil dengan Benar
    Fokus Pembelajaran: Pengembangan motorik halus sebagai dasar keterampilan menulis

    2. Sinopsis Singkat
    Video ini menunjukkan bagaimana seorang guru membantu anak yang kesulitan memegang pensil dengan benar. Guru melakukan pendekatan bertahap untuk melatih keterampilan motorik halus anak. Kegiatan yang dilakukan antara lain: memindahkan air dengan spons, membuka dan menutup gembok, serta memasang dan membuka kancing baju.

    3. Analisis Video

    a. Tujuan Pembelajaran
    Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk memperkuat otot-otot tangan dan jari anak, agar anak memiliki kesiapan fisik untuk memegang alat tulis dengan baik dan nyaman.

    b. Strategi dan Metode yang Digunakan
    Guru menggunakan pendekatan pembelajaran berbasis aktivitas yang konkret dan menyenangkan. Aktivitas yang dilakukan melibatkan tangan secara langsung, dan sesuai dengan tahap perkembangan anak usia dini. Pendekatan ini sangat tepat karena anak-anak PAUD belajar melalui pengalaman langsung dan bermain.

    c. Kesesuaian dengan Perkembangan Anak Usia Dini
    Kegiatan-kegiatan seperti memindahkan air dengan spons, bermain kunci dan gembok, serta membuka dan menutup kancing merupakan bentuk stimulasi yang tepat untuk perkembangan motorik halus anak usia 4–6 tahun. Aktivitas ini juga membantu anak melatih koordinasi tangan dan mata.

    d. Kelebihan Video
    Kegiatan yang ditampilkan sangat aplikatif dan bisa dilakukan dengan alat sederhana di rumah atau di sekolah.
    Menunjukkan pendekatan yang sabar dan bertahap, sesuai dengan prinsip pembelajaran anak usia dini.
    Memberikan inspirasi bagi guru PAUD dalam mengembangkan kegiatan serupa.

    e. Kekurangan
    Video sebaiknya juga menampilkan variasi anak yang berbeda agar dapat memperlihatkan bagaimana pendekatan bisa disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing anak.
    Kurangnya penjelasan teori atau dasar ilmiah di dalam video, meskipun secara praktik sudah sangat tepat.
    4. Refleksi Pribadi
    Sebagai calon guru PAUD, saya merasa video ini sangat membantu dalam memahami pentingnya motorik halus sebelum anak dikenalkan dengan kegiatan menulis. Terkadang guru atau orang tua terlalu fokus pada hasil (misalnya anak bisa menulis), padahal proses membangun kesiapan fisik anak sangat penting. Saya juga belajar bahwa pembelajaran motorik halus bisa dilakukan dengan cara yang sederhana namun menyenangkan, tanpa harus memaksa anak.

    5. Implikasi dalam Praktik Mengajar
    Dalam praktik mengajar nantinya, saya akan menerapkan berbagai kegiatan motorik halus seperti yang ada dalam video. Saya juga akan berusaha mengenali kebutuhan anak satu per satu, dan memberikan stimulasi yang sesuai. Pembelajaran akan saya buat semenarik mungkin, agar anak merasa senang dan tidak terbebani saat belajar.

    2.Refleksi dan Analisis Video 2: “Anak Sulit Berimajinasi Saat Menggambar”

    1. Identitas Video
    Judul: Anak Sulit Berimajinasi Saat Menggambar
    Fokus Pembelajaran: Mengembangkan imajinasi dan kreativitas anak dalam kegiatan menggambar

    2. Sinopsis Singkat
    Video ini menampilkan upaya seorang guru taman kanak-kanak dalam mengatasi kesulitan anak dalam berimajinasi saat menggambar. Strategi yang digunakan guru meliputi: memberikan kebebasan anak untuk menggambar sesuai minat, mengajak anak ke luar kelas untuk mengeksplorasi lingkungan sekitar, dan meminta anak untuk bercerita serta menggambar hal-hal yang mereka temukan di lapangan.

    3. Analisis Video

    a. Tujuan Pembelajaran
    Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk merangsang daya imajinasi dan kreativitas anak dalam menuangkan ide melalui gambar. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan melatih kemampuan observasi dan kemampuan bercerita anak.

    b. Strategi dan Metode yang Digunakan
    Guru menggunakan metode pembelajaran berbasis pengalaman nyata (experiential learning). Anak diajak terlibat langsung dalam kegiatan eksplorasi lingkungan, yang kemudian menjadi sumber ide untuk menggambar. Strategi ini sangat efektif karena mendekatkan anak pada objek konkret yang dapat memicu imajinasi mereka.

    c. Kesesuaian dengan Perkembangan Anak Usia Dini
    Pendekatan ini sangat sesuai dengan karakteristik anak usia dini yang suka bergerak, mengeksplorasi, dan belajar melalui pengalaman langsung. Dengan memberikan kebebasan dalam menggambar, anak tidak merasa terbebani dan lebih bebas mengekspresikan dirinya.
    d. Kelebihan Video
    Menunjukkan cara kreatif dalam membangun imajinasi anak, tidak hanya terpaku di dalam kelas.
    Mengajarkan pentingnya mengaitkan kegiatan menggambar dengan pengalaman nyata anak.
    Mendorong guru untuk tidak membatasi kreativitas anak dengan terlalu banyak instruksi.

    e. Kekurangan
    Akan lebih baik jika video menunjukkan lebih dari satu contoh karya anak untuk melihat variasi hasil dari pendekatan ini.
    Kurang dijelaskan bagaimana guru menindaklanjuti hasil gambar anak secara individu (misalnya refleksi, diskusi, atau pemajangan karya).

    4. Refleksi Pribadi
    Dari video ini, saya belajar bahwa anak akan lebih mudah berimajinasi jika diberikan pengalaman yang bermakna dan menyenangkan. Terkadang, anak sulit menggambar bukan karena tidak mampu, tetapi karena tidak memiliki ide atau referensi. Memberikan kebebasan dan membawa anak ke luar kelas ternyata bisa menjadi cara yang sangat efektif untuk merangsang kreativitas mereka. Ini menjadi pengingat bagi saya untuk tidak membatasi kreativitas anak dengan tuntutan hasil yang sempurna.

    5. Implikasi dalam Praktik Mengajar
    Sebagai calon guru PAUD, saya akan berusaha menghadirkan kegiatan menggambar yang tidak hanya dilakukan di dalam kelas. Saya akan lebih sering mengajak anak eksplorasi ke luar kelas, dan menggunakan kegiatan tersebut sebagai sumber ide menggambar atau bercerita. Saya juga akan mendukung setiap karya anak tanpa membanding-bandingkan, karena setiap anak memiliki imajinasi dan ekspresi yang unik.

  2. NAMA : RENI FALEVY
    NIM : 858192452
    UPBJJ : PALANGKARAYA

    1. Refleksi dan Analisis Video 1: “Mengatasi Anak yang Belum Bisa Memegang Pensil dengan Benar”
    1. Identitas Video
    Judul: Mengatasi Anak yang Belum Bisa Memegang Pensil dengan Benar
    Fokus Pembelajaran: Pengembangan motorik halus sebagai dasar keterampilan menulis

    2. Sinopsis Singkat
    Video ini menunjukkan bagaimana seorang guru membantu anak yang kesulitan memegang pensil dengan benar. Guru melakukan pendekatan bertahap untuk melatih keterampilan motorik halus anak. Kegiatan yang dilakukan antara lain: memindahkan air dengan spons, membuka dan menutup gembok, serta memasang dan membuka kancing baju.

    3. Analisis Video

    a. Tujuan Pembelajaran
    Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk memperkuat otot-otot tangan dan jari anak, agar anak memiliki kesiapan fisik untuk memegang alat tulis dengan baik dan nyaman.

    b. Strategi dan Metode yang Digunakan
    Guru menggunakan pendekatan pembelajaran berbasis aktivitas yang konkret dan menyenangkan. Aktivitas yang dilakukan melibatkan tangan secara langsung, dan sesuai dengan tahap perkembangan anak usia dini. Pendekatan ini sangat tepat karena anak-anak PAUD belajar melalui pengalaman langsung dan bermain.

    c. Kesesuaian dengan Perkembangan Anak Usia Dini
    Kegiatan-kegiatan seperti memindahkan air dengan spons, bermain kunci dan gembok, serta membuka dan menutup kancing merupakan bentuk stimulasi yang tepat untuk perkembangan motorik halus anak usia 4–6 tahun. Aktivitas ini juga membantu anak melatih koordinasi tangan dan mata.

    d. Kelebihan Video
    Kegiatan yang ditampilkan sangat aplikatif dan bisa dilakukan dengan alat sederhana di rumah atau di sekolah.
    Menunjukkan pendekatan yang sabar dan bertahap, sesuai dengan prinsip pembelajaran anak usia dini.
    Memberikan inspirasi bagi guru PAUD dalam mengembangkan kegiatan serupa.

    e. Kekurangan
    Video sebaiknya juga menampilkan variasi anak yang berbeda agar dapat memperlihatkan bagaimana pendekatan bisa disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing anak.
    Kurangnya penjelasan teori atau dasar ilmiah di dalam video, meskipun secara praktik sudah sangat tepat.
    4. Refleksi Pribadi
    Sebagai calon guru PAUD, saya merasa video ini sangat membantu dalam memahami pentingnya motorik halus sebelum anak dikenalkan dengan kegiatan menulis. Terkadang guru atau orang tua terlalu fokus pada hasil (misalnya anak bisa menulis), padahal proses membangun kesiapan fisik anak sangat penting. Saya juga belajar bahwa pembelajaran motorik halus bisa dilakukan dengan cara yang sederhana namun menyenangkan, tanpa harus memaksa anak.

    5. Implikasi dalam Praktik Mengajar
    Dalam praktik mengajar nantinya, saya akan menerapkan berbagai kegiatan motorik halus seperti yang ada dalam video. Saya juga akan berusaha mengenali kebutuhan anak satu per satu, dan memberikan stimulasi yang sesuai. Pembelajaran akan saya buat semenarik mungkin, agar anak merasa senang dan tidak terbebani saat belajar.

    2.Refleksi dan Analisis Video 2: “Anak Sulit Berimajinasi Saat Menggambar”

    1. Identitas Video
    Judul: Anak Sulit Berimajinasi Saat Menggambar
    Fokus Pembelajaran: Mengembangkan imajinasi dan kreativitas anak dalam kegiatan menggambar

    2. Sinopsis Singkat
    Video ini menampilkan upaya seorang guru taman kanak-kanak dalam mengatasi kesulitan anak dalam berimajinasi saat menggambar. Strategi yang digunakan guru meliputi: memberikan kebebasan anak untuk menggambar sesuai minat, mengajak anak ke luar kelas untuk mengeksplorasi lingkungan sekitar, dan meminta anak untuk bercerita serta menggambar hal-hal yang mereka temukan di lapangan.

    3. Analisis Video

    a. Tujuan Pembelajaran
    Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk merangsang daya imajinasi dan kreativitas anak dalam menuangkan ide melalui gambar. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan melatih kemampuan observasi dan kemampuan bercerita anak.

    b. Strategi dan Metode yang Digunakan
    Guru menggunakan metode pembelajaran berbasis pengalaman nyata (experiential learning). Anak diajak terlibat langsung dalam kegiatan eksplorasi lingkungan, yang kemudian menjadi sumber ide untuk menggambar. Strategi ini sangat efektif karena mendekatkan anak pada objek konkret yang dapat memicu imajinasi mereka.

    c. Kesesuaian dengan Perkembangan Anak Usia Dini
    Pendekatan ini sangat sesuai dengan karakteristik anak usia dini yang suka bergerak, mengeksplorasi, dan belajar melalui pengalaman langsung. Dengan memberikan kebebasan dalam menggambar, anak tidak merasa terbebani dan lebih bebas mengekspresikan dirinya.
    d. Kelebihan Video
    Menunjukkan cara kreatif dalam membangun imajinasi anak, tidak hanya terpaku di dalam kelas.
    Mengajarkan pentingnya mengaitkan kegiatan menggambar dengan pengalaman nyata anak.
    Mendorong guru untuk tidak membatasi kreativitas anak dengan terlalu banyak instruksi.

    e. Kekurangan
    Akan lebih baik jika video menunjukkan lebih dari satu contoh karya anak untuk melihat variasi hasil dari pendekatan ini.
    Kurang dijelaskan bagaimana guru menindaklanjuti hasil gambar anak secara individu (misalnya refleksi, diskusi, atau pemajangan karya).

    4. Refleksi Pribadi
    Dari video ini, saya belajar bahwa anak akan lebih mudah berimajinasi jika diberikan pengalaman yang bermakna dan menyenangkan. Terkadang, anak sulit menggambar bukan karena tidak mampu, tetapi karena tidak memiliki ide atau referensi. Memberikan kebebasan dan membawa anak ke luar kelas ternyata bisa menjadi cara yang sangat efektif untuk merangsang kreativitas mereka. Ini menjadi pengingat bagi saya untuk tidak membatasi kreativitas anak dengan tuntutan hasil yang sempurna.

    5. Implikasi dalam Praktik Mengajar
    Sebagai calon guru PAUD, saya akan berusaha menghadirkan kegiatan menggambar yang tidak hanya dilakukan di dalam kelas. Saya akan lebih sering mengajak anak eksplorasi ke luar kelas, dan menggunakan kegiatan tersebut sebagai sumber ide menggambar atau bercerita. Saya juga akan mendukung setiap karya anak tanpa membanding-bandingkan, karena setiap anak memiliki imajinasi dan ekspresi yang unik.

  3. Nama mirnawati
    Nim 858297661
    Pada video di atas mencerminkan pendekatan yang kreatif dan empatik dari seorang guru dalam menghadapi tantangan anak yang kesulitan berimajinasi saat menggambar. Memberikan kebebasan sesuai minat anak dan melibatkan pengalaman langsung di luar kelas adalah strategi yang sangat positif karena dapat menstimulasi imajinasi anak melalui observasi nyata dan pengalaman pribadi.

    Namun, di sisi lain, strategi ini juga memiliki tantangan. Misalnya, tidak semua anak dapat dengan mudah menghubungkan pengalaman di luar kelas dengan ekspresi visual dalam bentuk gambar. Selain itu, kegiatan di luar kelas memerlukan pengelolaan waktu dan perhatian ekstra agar tetap efektif dan aman bagi semua anak.

    Secara keseluruhan, pendekatan ini menunjukkan pemahaman mendalam terhadap dunia anak dan pentingnya fleksibilitas dalam metode pengajaran, meskipun tetap perlu disesuaikan dengan kondisi dan karakteristik setiap anak.

  4. Nama. : Cucu Masturoh
    Nim : 857535326
    UPBJJ : Bandung

    • Sulit Berimajinasi saat menggambar :
    Vidio ini sangat bermanfaat dan menginspirasi untuk semua guru.
    Karena Belajar untuk anak tidak selalu harus di dalam ruangan.
    Tentunya kesabaran dan dukungan
    akan menambah rasa percaya dirinya. Berikan juga pujian dan apresiasi atas usaha anak meskipun hasilnya tidak sempurna.
    Berikan juga kesempatam dan kebebasan berekspresi pada anak untuk berimajinasi walaupun bertahap.
    Dalam vidio tersebut guru mengajak anak untuk mengamati lingkungan itu sebagai alat untuk merangsang imajinasi anak juga sebagai metode pembelajaran sehingga anak dapat menghilangkan ketakutan dan ketidakpercayaan atas kemampuannya. Sehingga anak dapat berimajinasi dan bereksplorasi dengan bebas.
    Menggambar bukan hanya sekedar kegiatan rekreasi tetapi juga sangat bermanfaat untuk perkembangan anak secara menyeluruh.
    Terimakasih

  5. Nama : Sefti Ilha Mustika
    Nim : 856592459
    UPBJJ Tebo

    Video ini menampilkan seorang guru Taman Kanak-Kanak yang menghadapi tantangan ketika anak-anak kesulitan berimajinasi saat menggambar. Awalnya, guru memberikan contoh gambar pemandangan di papan tulis. Akibatnya, sebagian besar anak meniru gambar tersebut, menunjukkan keterbatasan dalam mengekspresikan imajinasi mereka sendiri.

  6. Perkembangan imajinasi anak harus di stimulus oleh guru , biasanya mengikuti gambar yang di buat oleh gurunya oleh karena itu kita harus menstimulasi anak untuk menggambar bebas sesuai imajinasi nya dengan cara mengajak anak melihat lingkungan sekitar nya serta adanya tanya jawab tentang lingkungan sekitar dan mengajak anak menggambar sesuai dengan apa yang di lihatnya, imajinasi menggambar dapat juga di lakukan dengan memberi ide dari cerita yang kita sampaikan kepada anak

  7. Assalamualaikum
    Nama : Sukmawati Azis
    Nim : 858576467
    UPBJJ : Ternate

    Video di atas menggambarkan pendekatan yang bijak dan holistik dalam mengatasi kesulitan anak dalam berimajinasi saat menggambar. Alih-alih memaksa atau memberikan instruksi kaku, guru tersebut memilih pendekatan yang lebih memberdayakan anak. Memberikan kebebasan memilih subjek gambar memungkinkan anak mengeksplorasi minat dan pengalamannya sendiri, sehingga imajinasinya terpicu dari sumber yang autentik baginya. Mengajak anak keluar kelas dan mengamati lingkungan sekitar merupakan strategi yang efektif untuk merangsang pancaindra dan memberikan inspirasi baru. Dengan meminta anak bercerita dan menggambarkan apa yang dilihatnya, guru tersebut tidak hanya mendorong kemampuan menggambar, tetapi juga kemampuan bercerita dan ekspresi diri secara keseluruhan. Pendekatan ini menunjukkan pemahaman mendalam tentang perkembangan anak dan pentingnya menciptakan lingkungan belajar yang mendukung kreativitas dan eksplorasi. Refleksi ini menyoroti pentingnya pendekatan individual dan penggunaan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar yang kaya. Keberhasilan strategi ini bergantung pada kesabaran dan kemampuan guru untuk membimbing anak tanpa tekanan, sehingga anak merasa aman dan nyaman untuk mengekspresikan dirinya.

  8. Nama : Jeni eka wijayanti
    Nim : 877973963
    UPBJJ : Kab. Malang
    Video ini membuka wawasan saya bahwa imajinasi juga butuh pendampingan yang sabar dari guru maupun orang tua. mungkin agar video ini menambahkan pembahasan tentang pentingnya memahami karakter dan minat masing-masing anak, karena tidak semua anak memiliki cara berimajinasi yang sama. tersebut memilih pendekatan yang lebih memberdayakan anak. Memberikan kebebasan memilih subjek gambar memungkinkan anak mengeksplorasi minat dan pengalamannya sendiri, Refleksi ini menyoroti pentingnya pendekatan individual dan penggunaan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar yang kaya. Keberhasilan strategi ini bergantung pada kesabaran dan kemampuan guru untuk membimbing anak tanpa tekanan, sehingga anak merasa aman dan nyaman untuk mengekspresikan dirinya.

  9. Nama: Bintang Eka Mariana
    Nim: 877314863
    UPBJJ: Malang

    Didalam video ini sangat bermanfaat kepada saya untuk menerapkan strategi anak yang sulit berimajinasi pada saat menggambar saya melihat disini ada beberapa cara guru untuk mengatasi anak yang sulit berimajinasi saat menggambar
    yaitu mengajak anak untuk melihat-lihat apa saja yang dilihat di halaman sekolah mintalah anak untuk bercerita tentang apa yang dilihat di halaman sekolah dan menggambarkannya setelah itu guru melakukan tanya jawab seperti “ada apa aja yg tadi diluar itu” dengan anak mengenai hasil karya yang dibuat mereka. Cara ini dapat membangun imajinasi anak untuk menggambar tetapi kadan masih ada anak dengan cara seperti itu masih sulit untuk membangun imajinasinya tetapi masih banyak cara lain seperti Beri anak kesempatan untuk menggambar tanpa batasan, biarkan mereka membuat gambar apa pun yang mereka inginkan, Ajak Anak Bercerita Melalui Gambar:
    Mintalah anak untuk membuat gambar sederhana, seperti rumah, pohon, atau orang,
    Bermain Peran:
    Ajak anak bermain peran dengan kostum atau properti sederhana, seperti baju dokter atau mainan mobil, dan juga
    Berpetualang di Alam:
    Ajak anak untuk berpetualang di alam, seperti taman, kebun, atau pantai.
    Biarkan anak mengumpulkan benda-benda alam, seperti batu atau daun, dan gunakan untuk menciptakan cerita.

  10. Nama : PUTRI AYU
    NIM : 877527577
    Program Studi : Pendidikan Anak Usia Dini (PGPAUD)
    UPBJJ : Medan

    Judul Vidio pembelajaran 1 dari seri pengembangan kognitif paud
    “ Anak Sulit Berimajinasi Saat Menggambar “
    Refleksi Setelah Melihat Vidio Di Guru Pintar Online (GPO)
    1. Bagaimana reaksi anak selama proses pembelajaran yang dilakukan dari vidio tersebut ?
    Reaksi anak selama proses pembelajaran yang dilakukan ibu guru bervariasi, ada yang antusias dan bersemangat, namun ada juga yang mengalami kesulitan dalam berimajinasi dan menuangkan ide ke dalam gambar.
    Reaksi anak selama proses pembelajaran menggambar bervariasi karena perbedaan tingkat perkembangan kognitif, pengaruh lingkungan dan pengalaman, serta metode pembelajaran yang digunakan guru. Beberapa anak mungkin antusias dan bersemangat, sementara yang lain mungkin mengalami kesulitan berimajinasi. Oleh karena itu, penting bagi guru untuk memahami karakteristik masing-masing anak dan memberikan dukungan yang sesuai agar semua anak dapat mengembangkan kemampuan imajinasi mereka.
    Menurut pendapat saya, anak-anak memiliki tingkat perkembangan kognitif yang berbeda-beda. Beberapa anak mungkin sudah memiliki kemampuan imajinasi yang baik dan mudah mengekspresikan diri melalui gambar, sementara yang lain mungkin masih membutuhkan bantuan dan stimulasi lebih lanjut.
    Lingkungan dan pengalaman anak juga mempengaruhi kemampuan berimajinasi. Anak-anak yang sering terpapar dengan cerita, buku, atau kegiatan kreatif lainnya cenderung lebih mudah berimajinasi dibandingkan dengan anak-anak yang kurang mendapatkan stimulasi serupa.

    2. Secara keseluruhan kekurangan dari kegiatan proses pembelajaran berlangsung ?
    Pada saat proses pembelajaran berlangsung ada satu anak murid yang merasa bingung saat diberikan tugas oleh ibu guru berupa menggambar secara bebas sesuai dengan imajinasi anak, meskipun anak-anak yang lain juga tidak menggambar sesuai dengan imajinasi anak melainkan menggambar yang sudah dicontohkan ibu guru tapi anak yang lain tidak merasa bingung. Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan imajinasi dan kreativitas bervariasi.Imajinasi dan kreativitas dianggap sama oleh ibu guru, padahal imajinasi adalah kemampuan untuk membentuk gambaran mental, sedangkan kreativitas adalah kemampuan untuk menghasilkan sesuatu yang baru.
    Video cenderung menggunakan pendekatan yang seragam tanpa mempertimbangkan perbedaan individual anak. Tidak ada eksplorasi tentang berbagai gaya belajar atau minat anak yang berbeda.
    Video kurang menekankan pentingnya interaksi antara guru/orang tua dan anak selama proses menggambar. Interaksi yang baik dapat memicu imajinasi anak melalui pertanyaan-pertanyaan terbuka dan dorongan kreatif.

    3. Secara keseluruhan kelebihan dari kegiatan proses pembelajaran berlangsung?
    Kelebihan dari kegiatan proses pembelajaran dalam video “Anak Sulit Berimajinasi Saat Menggambar” dari GPO (Guru Pintar Online) adalah mengidentifikasi penyebab kesulitan berimajinasi pada anak saat menggambar.Menawarkan strategi praktis dan mudah diterapkan untuk meningkatkan imajinasi anak.Memberikan contoh praktis dan demonstrasi untuk membantu guru dan orang tua menerapkan strategi tersebut.Meningkatkan pemahaman guru dan orang tua tentang pentingnya imajinasi dalam perkembangan anak.

    4. Hal-hal unik yang saya temui dalam kegiatan pembelajaran tersebut?
    Hal unik terjadi pada saat guru menunjuk salah satu anak untuk menjelaskan kedepan kelas terhadap apa yang sudah dilihat anak dilingkungan sekolah. Ada salah satu anak menjawab dengan polos yang dilihatnya adalah satpam, pohon kelapa, dan pohon kelapa sawit. Anak-anak sering mengucapkan kata-kata atau kalimat yang tidak terduga, sehingga terkesan unik untuk didengar orang dewasa.

    5. Setelah menganalisis kelemahan dan kelebihan dari video pembelajaran di guru pintar (GPO), maka apa yang akan saya lakukan untuk meningkatkan kualitas kegiatan pembelajaran berikutnya?

    Rencana Peningkatan Kualitas Pembelajaran Berikutnya yang akan saya lakukan yaitu mengurangi dominasi guru di awal pembelajaran dan memberikan kesempatan lebih banyak kepada anak untuk bertanya dan mengungkapkan pendapatnya agar anak lebih aktif dan fokus.Menggunakan Media dan alat permainan yang lebih menarik dan Variatif. Mulai menerapkan kegiatan menggambar bebas secara rutin yang memungkinkan anak mengekspresikan ide dan imajinasi mereka tanpa batasan.Sebagai uru saya perlu memberikan motivasi dan apresiasi terhadap setiap karya anak untuk meningkatkan rasa percaya diri dan semangat berkarya.

Leave a Reply