silahkan klik icon jika video tidak dapat diputar
Sinopsis
Pada program video ini Anda dapat menyaksikan apa yang dilakukan seorang guru Taman Kanak-kanak ketika ia menghadapi kejadian dimana sorang anak memukul/menangis karena tidak setuju dengan perlakuan temannya. Dalam video tampak guru tersebut menghampiri anak yang memukul/menangis kemudian ia meminta anak berhenti memukul/menangis (tenang). Jika anak masih belum tenang (masih marah/menangis), guru memeluk anak tersebut, kemudian ia bertanya dengan suara lembut dan bersahabat mengapa anak memukul/menangis. Selanjutnya, guru tersebut berusaha mendamaikan anak dengan temannya yang membuatnya memukul/menangis. Guru juga memberitahu anak yang memukul/menangis tersebut agar menyatakan apa yang ingin dia ungkapkan dengan kata-kata, dan bukan dengan cara memukul/menangis supaya temannya mengerti. Selanjutnya guru juga meminta anak untuk melapor atau menceritakan kepada guru jika ada teman yang mengganggu atau membuatnya kesal.
Ir. Melly Latifah, M.Si
–
–
Secara umum tayangan video ini masih belum menunjukkan keadaan aseli yang terjadi sehari-hari. Permasalahan yang diangkat sebenarnya cukup menarik dan merupakan permasalahan yang bisa ditemui oleh para guru. Namun solusi yang ditawarkan sepertinya terlalu sederhana dan sangat mudah dilakukan. Padahal dalam kenyataannya, anak usia dini memiliki berbagai reaksi dalam menunjukkan ketidaksetujuannya, seperti merebut kembali barang yang diambil tanpa mengucapkan sepatah katapun, melakukan kekerasan fisik pada anak yang perilakunya tidak disetujui dll . Perilaku tersebut (bereaksi tanpa mengucapkan kata2) itulah yang biasanya dihadapi para guru, sementara solusi yang ditayangkan seolah menghilangkan kesulitan tersebut.
Wing Hanyom Sari
Veronika Daflorensia/ 859940278
Ada cara lain 🙂
Beberapa anak usia dini masih kesulitan menyampaikan ketidaksetujuan secara lisan. Mereka cenderung diam, menangis, atau menunjukkan sikap menjauh saat merasa tidak nyaman. Untuk membantu anak, guru memberikan contoh kalimat sederhana seperti “Aku tidak mau” atau “Aku ingin sendiri dulu.” Anak juga diajak bermain peran dan menggunakan kartu ekspresi untuk mengenali serta menyampaikan perasaannya. Dengan bimbingan yang sabar dan positif, anak mulai belajar mengungkapkan ketidaksetujuan secara verbal dengan cara yang sopan dan dapat diterima.
Nama : Mawarti
NIM : 858612033
Video ini menunjukkan praktik yang sangat baik dalam menangani konflik antar anak usia dini. Guru tampak hadir secara empatik, menggunakan pendekatan yang tenang dan penuh kasih sayang. Respon guru yang memeluk anak, berbicara dengan lembut, dan membantu anak mengekspresikan emosinya dengan kata-kata menunjukkan pemahaman yang kuat terhadap perkembangan emosional anak. Upaya guru untuk mendamaikan anak-anak serta membimbing mereka menyelesaikan masalah secara damai sangat positif dalam membentuk keterampilan sosial anak. Pendekatan ini tidak hanya menenangkan anak yang sedang emosi, tetapi juga mengajarkan cara berkomunikasi yang sehat dan menyelesaikan konflik secara konstruktif.