silahkan klik icon jika video tidak dapat diputar
Sinopsis
Program video ini berisi strategi seorang guru Taman kanak-kanak yang mengalami masalah pada anak didiknya. Masalah tersebut adalah anak kesulitan dalam mengemukakan pendapatnya. Cara yang dilakukan guru tersebut diantaranya adalah dengan melatih anak secara terus menerus dan perlahan untuk mengemukakan pendapatnya. Misalnya dengan melontarkan beberapa pertanyaan tentang hal-hal yang disukai anak, memperlihatkan gambar kepada anak dan meminta anak menyampaikan pendapatnya tentang gambar tersebut. Cara lainnya adalah dengan meminta anak menggambar bebas, kemudian meminta anak untuk menceritakan gambar hasil karyanya di depan kelas. Cara lain yang dapat dilakukan adalah dengan meminta anak membawa mainan atau buku kesayangannya dari rumah dan memintanya menceritakan tentang mainan dan buku kesayangannya itu di depan teman-temannya, tentu saja tahap awal guru memancing dengan pertanyaan seputar mainan atau buku tersebut.
Ir. Melly Latifah , M.Si
–
–
Pada tayangan video tersebut, untuk pembukaan dan isi sudah sesuai dengan ilustrasi namun untuk penutup belum terlihat. Penggunaan strategi, pendekatan, metode dan media sudah ada dalam tayangan tersebut, namun untuk evaluasi belum terlihat. Untuk tingkat perkembangan anak sudah sesuai dengan materi pembelajarannya, demikian juga dengan kesesuaian dengan kurikulum yang berlaku (anak memahami bahasa ekpresif).
Tri Ekawati
Nama : Oktavia Kurnia Rahayu
NIM : 857929102
UPBJJ UT Yogyakarta
Selamat siang..
Saya akan mengemukakan pendapat saya dalam diskusi ini tentang anak yang sulit mengemukakan pendapat. Ketika anak belum bisa menjawab pertanyaan yang ditanya oleh guru, anak Kurang stimulasi berbicara aktif menyebabkan anak sulit untuk menyampaikan pendapat.Masalah Utama yang dialami anak didik dalam video tersebut adalah masalah perkembangan bahasa anak yaitu tentang anak sulit dalam mengemukakan pendapat.Masalah Anak sulit mengemukakan pendapat pernah saya alami di kelas terutama untuk anak yang memiliki karakter cenderung diam, perkembangan fisik motorik kasarnya kurang, dan sebagainya
Solusi saya dalam mengatasi anak yang sulit mengemukakan pendapat yaitu :
– memberikan cerita bergambar yang anak cenderung suka misalnya cerita tentang binatang sehingga anak tertarik dan dapat mengemukakan pendapatnya, memberikan stimulasi dengan cara anak diajak untuk melakukan permainan pesan berbisik di luar kelas atau di halaman dan dengan cara menggambar bebas.
– Memberikan pertanyaan tentang hal-hal yang disukai oleh anak.
– menggunakan cerita bergambar yaitu agar anak tertarik melihat gambar terlebih dahulu , mengetahui cerita tentu saja cerita yang berhubungan dengan dunia anak, anak cenderung menyukai cerita tentang binatang sehingga ketika anak suka anak akan cenderung mengungkapkan pendapatnya.
Dengan permainan pesan berbisik akan mengajarkan anak tentang kerja sama, anak yang sulit mengemukakan pendapatnya akan cenderung diam, namun ini merupakan stimulasi kita sebagai guru dengan perlahan ia akan mulai menemukan keberaniannya .
Dengan Menggambar bebas anak akan mengembangkan ide dan gagasannya dalam menggambar, ketika anak menggambar bebas, akan muncul kreatifitasnya dalam menggambar. Dan kita sebagai guru perlu menstimulasi anak dan bertanya tentang apa yang ia gambarkan dan sebagainya
– Menceritakan di depan kelas tentang apa yang digambarnya
– Menceritakan tentang mainan yang ada di sekolah
Nama : Oktavia Kurnia Rahayu
NIM: 857929102
UPBJJ UT Yogyakarta
Saya akan mengemukakan pendapat saya dalam diskusi ini tentang anak yang sulit mengemukakan pendapat. Ketika anak belum bisa menjawab pertanyaan yang ditanya oleh guru, anak Kurang stimulasi berbicara aktif menyebabkan anak sulit untuk menyampaikan pendapat. Di video tersebut, Model Kegiatan yang digunakan
Model kegiatan yang digunakan menggunakan model pembelajaran kelompok. Hal ini terlihat ketika penataan lingkungan main. Meja dan kursi ditata sesuai dengan kegiatan yang akan dilakukan. Penataan Ruangan
Dalam kelas guru menyiapkan beberapa kegiatan. Alat dan Bahan sudah ditata sesuai dengan jumlah anak. Alat dan bahan sudah ditata, dipersiapkan dengan penataan yang meningkatkan minat anak dalam melakukan kegiatan. ruang kelas ditata berdasar kelas masing-masing. Di kelas, menggunakan model kegiatan pembelajaran kelompok dengan pengaman. ruangan kelas aman , nyaman dan menarik untuk anak usia dini. Memastikan ruangan untuk tidak ada benda-benda yang berbahaya. ruang kelas mempunyai ventilasi dan pencahayaan yang baik. Dalam penataan ruang kelas mendorong pembelajaran untuk aktif. Tata ruang kelas dengan warna yang cerah dan menarik.disekitar kelas terdapat buku cerita yang menarik tertata rapi di rak dan terdapat hiasan dinding berisi huruf hijaiyah dan hiasan lain yang berwarna cerah. Kegiatan yang dilakukan ada yang sedang menggambar,mewarnai, menulis, pura-pura membaca cerita bergambar, dan bermain peran.APE yang digunakan yaitu buku cerita bergambar, boneka, pensil, pewarna.Anak dikelompokkan sesuai dengan kegiatan main yang dilakukan saat itu dengan satu kegiatan main berjumlah 5 anak.Asesmen yang digunakan yaitu observasi, catatan anekdot, hasil karya dan ceklis.Masalah Utama yang dialami anak didik dalam video tersebut adalah masalah perkembangan bahasa anak yaitu tentang anak sulit dalam mengemukakan pendapat.Masalah Anak sulit mengemukakan pendapat pernah saya alami di kelas terutama untuk anak yang memiliki karakter cenderung diam, perkembangan fisik motorik kasarnya kurang, dan sebagainya
Solusi saya dalam mengatasi anak yang sulit mengemukakan pendapat yaitu :
– memberikan cerita bergambar yang anak cenderung suka misalnya cerita tentang binatang sehingga anak tertarik dan dapat mengemukakan pendapatnya, memberikan stimulasi dengan cara anak diajak untuk melakukan permainan pesan berbisik di luar kelas atau di halaman dan dengan cara menggambar bebas.
– Memberikan pertanyaan tentang hal-hal yang disukai oleh anak.
– menggunakan cerita bergambar yaitu agar anak tertarik melihat gambar terlebih dahulu , mengetahui cerita tentu saja cerita yang berhubungan dengan dunia anak, anak cenderung menyukai cerita tentang binatang sehingga ketika anak suka anak akan cenderung mengungkapkan pendapatnya.
Dengan permainan pesan berbisik akan mengajarkan anak tentang kerja sama, anak yang sulit mengemukakan pendapatnya akan cenderung diam, namun ini merupakan stimulasi kita sebagai guru dengan perlahan ia akan mulai menemukan keberaniannya .
Dengan Menggambar bebas anak akan mengembangkan ide dan gagasannya dalam menggambar, ketika anak menggambar bebas, akan muncul kreatifitasnya dalam menggambar. Dan kita sebagai guru perlu menstimulasi anak dan bertanya tentang apa yang ia gambarkan dan sebagainya
– Menceritakan di depan kelas tentang apa yang digambarnya
– Menceritakan tentang mainan yang ada di sekolah
menurut pendapat saya, video tersebut di atas merupakan video yang bagus dan dapat membantu saya menambah wawasan mengenai perkembangan anak khususnya perkembangan bahasa anak. Kegiatan tersebut merupakan kegiatan yang mampu mendorong anak untuk meningkatkan perkembangan tidak hanya perkembangan bahasanya namun juga perkembangan dari percaya diri anak. kegiatan yang di lakukan seperti bercakap-cakap, bercerita berbicara, menggambar kemudian menceritakan gambarnya dan menceritakan mainan kesukaan yang di bawanya merupakan usaha yang di lakukan untuk membantu anak mengembangkan potensi dan perkembangannya.
Nama : Nuril Jannatul Firdaus
Nim 858858125
Assalamualaikum wr. wb
Disini saya sedikit berpendapat tntang video di atas tentang Anak sulit mengungkapkan pendapatnya
Menurut saya dengan ada nya tutorial video di atas sangat setuju sekali karena sama dengan pengalaman saya mengajar di kelas banyak anak didik saya cenderung diam, menyendiri dan kalo ditanyain seperti orang kebingungan menjawab. Jadi solusi agar anak aktif guru harus menyiapkan kegiatan/pembelajaran yang banyak diminati oleh anak seperti contohnya kegiatan di kelas saya sebelum ke materi kita mempersilahkan anak satu persatu maju ke depan bercerita pengalaman yang menyenangkan saat berlibur atau dengan kegiatan sehari-hari yang dilakukan dirumah. Mungkin cara kedua biasanya saya melontarkan beberapa pertanyaan kepada anak tentang apa yang di sukai atau disenangi anak seperti bertanya mainan apa yang suka dimainkan dirumah ya ? Atau menanyakan apa makanan minuman yang disukai anak? Pertanyaan yang mengarah kesukaan anak dan agar memancing anak untuk berbicara.
NAMA : LESTARIA BR MALAU
NIM : 859898107
Terimakasih Bu atas videonya karena sangat mengispirasi buat saya sebab ditempat saya mengajar masih banyak sekali anak didik saya yang masih sulit mengungkapkan pendapatnya.
Dalam video tersebut memperlihatkan cara dalam menstimulus anak yang sulit mengungkapkan pendapat. Menurut pendapat saya kelemahan dalam video tersebut terdapat dalam pemilihan APE yang kurang bervariasi untuk menstimulus pendapat anak. Kelebihan video tersebut membantu kita sebagai guru dalam mencari cara untuk menstimulus anak dalam mengeluarkan pendapatnya. Masalah utama yang dihadapi oleh anak-anak dalam video tersebut adalah perkembangan bahasa, terutama kesulitan anak dalam mengungkapkan pendapat. Saya pernah mengalami situasi ini di kelas, terutama pada anak-anak yang cenderung pendiam, memiliki perkembangan motorik kasar yang kurang, dan sebagainya. Solusi yang saya terapkan untuk mengatasi kesulitan anak dalam mengemukakan pendapat adalah:
– Memberikan cerita bergambar yang disukai anak, seperti cerita tentang binatang, sehingga mereka tertarik dan dapat mengungkapkan pendapat. Saya juga memberikan stimulasi melalui permainan pesan berbisik di luar kelas atau di halaman, serta menggambar bebas.
– Memberikan pertanyaan tentang hal-hal yang disukai anak, untuk mendorong mereka berbicara.
– Menggunakan cerita bergambar untuk menarik perhatian anak-anak. Mereka akan tertarik melihat gambar terlebih dahulu, lalu mengenali cerita yang relevan dengan dunia mereka, seperti cerita tentang binatang. Ketika anak tertarik, mereka akan lebih mudah mengungkapkan pendapatnya.
Permainan pesan berbisik mengajarkan anak bekerja sama. Anak-anak yang kesulitan mengemukakan pendapat biasanya lebih pendiam, tetapi melalui stimulasi ini, mereka perlahan akan menemukan keberanian untuk berbicara. Melalui menggambar bebas, anak-anak dapat mengembangkan ide dan gagasan mereka. Saat menggambar, kreativitas mereka muncul, dan sebagai guru, kita perlu menstimulasi anak dengan bertanya tentang apa yang mereka gambar.
– Anak bisa menceritakan gambar yang telah mereka buat di depan kelas.
– Mereka juga bisa menceritakan mainan yang ada di sekolah, sebagai cara lain untuk mengekspresikan diri.
Menurut pendapat saya dapat disimpulkan bahwa stimulasi guru menjadi salah satu penentu dalam mengatasi kesulitan mengungkapkan pendapat oleh anak didik, sehingga sedini mungkin guru harus memberikan stimulasi bicara aktif. Sebagaimana yang terdapat dalam video, cara-cara yang diperagakan sangat mudah diaplikasikan dalam proses pembelajaran, sehingga masalah kesulitan mengungkapkan pendapat pada anak didik dapat berangsur-angsur tertangani dengan baik.
Nama : Irma Nuraeni
NIM : 857446957
Dalam video tersebut memperlihatkan cara dalam menstimulus anak yang sulit mengungkapkan pendapat. Menurut pendapat saya kelemahan dalam video tersebut terdapat dalam pemilihan APE yang kurang bervariasi untuk menstimulus pendapat anak. Kelebihan video tersebut membantu kita sebagai guru dalam mencari cara untuk menstimulus anak dalam mengeluarkan pendapatnya. Masalah utama yang dihadapi oleh anak-anak dalam video tersebut adalah perkembangan bahasa, terutama kesulitan anak dalam mengungkapkan pendapat. Saya pernah mengalami situasi ini di kelas, terutama pada anak-anak yang cenderung pendiam, memiliki perkembangan motorik kasar yang kurang, dan sebagainya. Solusi yang saya terapkan untuk mengatasi kesulitan anak dalam mengemukakan pendapat adalah:
– Memberikan cerita bergambar yang disukai anak, seperti cerita tentang binatang, sehingga mereka tertarik dan dapat mengungkapkan pendapat. Saya juga memberikan stimulasi melalui permainan pesan berbisik di luar kelas atau di halaman, serta menggambar bebas.
– Memberikan pertanyaan tentang hal-hal yang disukai anak, untuk mendorong mereka berbicara.
– Menggunakan cerita bergambar untuk menarik perhatian anak-anak. Mereka akan tertarik melihat gambar terlebih dahulu, lalu mengenali cerita yang relevan dengan dunia mereka, seperti cerita tentang binatang. Ketika anak tertarik, mereka akan lebih mudah mengungkapkan pendapatnya.
Permainan pesan berbisik mengajarkan anak bekerja sama. Anak-anak yang kesulitan mengemukakan pendapat biasanya lebih pendiam, tetapi melalui stimulasi ini, mereka perlahan akan menemukan keberanian untuk berbicara. Melalui menggambar bebas, anak-anak dapat mengembangkan ide dan gagasan mereka. Saat menggambar, kreativitas mereka muncul, dan sebagai guru, kita perlu menstimulasi anak dengan bertanya tentang apa yang mereka gambar.
– Anak bisa menceritakan gambar yang telah mereka buat di depan kelas.
– Mereka juga bisa menceritakan mainan yang ada di sekolah, sebagai cara lain untuk mengekspresikan diri.
Menurut pendapat saya dapat disimpulkan bahwa stimulasi guru menjadi salah satu penentu dalam mengatasi kesulitan mengungkapkan pendapat oleh anak didik, sehingga sedini mungkin guru harus memberikan stimulasi bicara aktif. Sebagaimana yang terdapat dalam video, cara-cara yang diperagakan sangat mudah diaplikasikan dalam proses pembelajaran, sehingga masalah kesulitan mengungkapkan pendapat pada anak didik dapat berangsur-angsur tertangani dengan baik.
Nama : Ijah Nur Azizah Nasution
NIM : 859888374
UPBJJ UT Medan
Topik ; Anak Sulit Mengungkapkan Pendapat
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Dari tayangan video ini dapat kita pahami bahwa pentingnya memberikan stimulus kepada peserta didik yang sulit mengungkapkan pendapat. Sebagai Pendidk hendaknya perlu memahami bagaimana memberikan stimulus yang baik kepada anak yang sulit mengungkapkan pendapatnya, dalam hal ini alangkah baiknya pendidik menggunakan media yang dapat digunakan untuk menarik minat anak dalam mengungkapkan pendapatnya. Banyak cara yang dapat digunakan untuk menstimulus peserta didik yaitu dengan menggunakan media atau kegaiatan bermain yang menarik dan disukai anak. Misalnya dalam kegiatan bermain balok, lego atau plastisin ajak anak untuk membuat bentuk sesuai imajinasi dan pada saat kegiatan bermain berlangsung pendidik sangat perlu meminta anak untuk mengungkapkan pendapatnya tentang apa yang sedang dikerjakan anak, serta mengajukan pertanyaan – pertanyaan terbuka kepada anak tentang bagaimana perasaan mereka selama kegiatan bermain berlangsung. Selain kegiatan bermain pendidik juga dapat mengajak anak menonton film kartun kesuakaan anak, atau dengan mengajak anak dalam kegiatan menggambar atau melukis dengan metode finger painting, dari kegiatan tersebut dengan sendirinya anak akan mampu untuk mengungkapkan pendapatnya.
Demikian pendapat yang dapat saya jabarkan dalam video yang bertopik “Anak Sulit Mengungkapkan Pendapat” semoga bermanfaat bagi teman – teman pendidik. Terimakasih
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Nama : Fioleta Aprilia
NIM : 857451214
Model kegiatan yang digunakan menggunakan model pembelajaran kelompok. Hal ini terlihat ketika penataan lingkungan main. Meja dan kursi ditata sesuai dengan kegiatan yang akan dilakukan. guru kurang menstimulasi anak untuk aktif mengungkapkan pendapat, ini dapat menghambat perkembangan keterampilan komunikasi anak dan mengurangi kepercayaan diri mereka. Beberapa tanda bahwa guru mungkin kurang menstimulasi anak bisa termasuk jarang memberikan kesempatan kepada anak untuk berbicara, terlalu mengontrol arah pembelajaran tanpa melibatkan anak, atau tidak memberikan respon positif ketika anak mencoba berbicara. Guru perlu memastikan bahwa kelas tidak hanya berpusat pada instruksi dari guru, tetapi juga memberikan ruang bagi anak untuk berpartisipasi aktif. Misalnya, dalam diskusi kelas, berikan setiap anak kesempatan untuk berbicara atau menjawab pertanyaan. Guru dapat menggunakan teknik seperti pertanyaan terbuka yang mengundang lebih dari sekadar jawaban satu kata. Penting bagi guru untuk memberikan apresiasi atau penguatan positif setiap kali anak berani mengemukakan pendapatnya. Pujian atau dorongan kecil seperti “Terima kasih sudah berbagi!” atau “Pendapatmu menarik, bisa jelaskan lebih lanjut?” akan membuat anak merasa didengar dan dihargai. Proyek kolaboratif atau kelompok dapat memfasilitasi interaksi lebih banyak antara anak-anak dan memotivasi mereka untuk mengemukakan ide dan pendapat. Guru dapat merancang aktivitas yang meminta anak untuk berbicara atau mempresentasikan hasil kerja kelompok mereka.
Anak-anak TK membutuhkan waktu untuk berpikir sebelum mengemukakan pendapat. Guru yang terlalu cepat memberikan jawaban atau melanjutkan pelajaran tanpa memberi kesempatan kepada anak untuk berpikir dapat menghambat partisipasi mereka. Berikan mereka waktu lebih untuk merespons.
Guru juga perlu melakukan refleksi terhadap metode pengajaran mereka. Mungkin diperlukan pelatihan tambahan atau bimbingan dari rekan sejawat atau supervisor untuk meningkatkan keterampilan dalam merangsang partisipasi anak, dengan pendekatan yang tepat, guru dapat mengubah lingkungan kelas menjadi lebih inklusif dan mendorong anak-anak untuk aktif mengemukakan pendapat mereka, yang penting bagi perkembangan sosial dan emosional mereka.
Nama : Fioleta Aprilia
NIM : 857451214
Menurut pendapat sayaa model pemebelajaran yang digunakan guru tersebut yaitu model pembelajaran kelompok.
dalam vidio tersebut anak yang kesulitan mengemukakan pendapat belum memiliki keterampilan komunikasi yang cukup matang atau mungkin merasa kurang percaya diri. dalam vidio tersebut guru kurang berusaha untuk menstimulus anak dalam mengemukakan pendapatnya, karena Jika seorang guru kurang menstimulasi anak untuk aktif mengungkapkan pendapat, ini dapat menghambat perkembangan keterampilan komunikasi anak dan mengurangi kepercayaan diri mereka. Beberapa tanda bahwa guru mungkin kurang menstimulasi anak bisa termasuk jarang memberikan kesempatan kepada anak untuk berbicara, terlalu mengontrol arah pembelajaran tanpa melibatkan anak, atau tidak memberikan respon positif ketika anak mencoba berbicara. Guru perlu memastikan bahwa kelas tidak hanya berpusat pada instruksi dari guru, tetapi juga memberikan ruang bagi anak untuk berpartisipasi aktif. Misalnya, dalam diskusi kelas, berikan setiap anak kesempatan untuk berbicara atau menjawab pertanyaan.Guru dapat menggunakan teknik seperti pertanyaan terbuka yang mengundang lebih dari sekadar jawaban satu kata. Misalnya, alih-alih bertanya “Apakah kamu suka warna ini?” tanyakan “Apa yang kamu pikirkan tentang warna ini?” atau “Bagaimana perasaanmu saat melihat gambar ini?”. Penting bagi guru untuk memberikan apresiasi atau penguatan positif setiap kali anak berani mengemukakan pendapatnya. Pujian atau dorongan kecil seperti “Terima kasih sudah berbagi!” atau “Pendapatmu menarik, bisa jelaskan lebih lanjut?” akan membuat anak merasa didengar dan dihargai. Proyek kolaboratif atau kelompok dapat memfasilitasi interaksi lebih banyak antara anak-anak dan memotivasi mereka untuk mengemukakan ide dan pendapat. Guru dapat merancang aktivitas yang meminta anak untuk berbicara atau mempresentasikan hasil kerja kelompok mereka.
dalam vidio tersebut guru kurang sabar saat anak sedang menjawab pertanyaan, Karena anak-anak membutuhkan waktu untuk berpikir sebelum mengemukakan pendapat. Guru yang terlalu cepat memberikan jawaban atau melanjutkan pelajaran tanpa memberi kesempatan kepada anak untuk berpikir dapat menghambat partisipasi mereka. Berikan mereka waktu lebih untuk merespon. Guru juga perlu melakukan refleksi terhadap metode pengajaran mereka. Mungkin diperlukan pelatihan tambahan atau bimbingan dari rekan sejawat atau supervisor untuk meningkatkan keterampilan dalam merangsang partisipasi anak. Dengan pendekatan yang tepat, guru dapat mengubah lingkungan kelas menjadi lebih inklusif dan mendorong anak-anak untuk aktif mengemukakan pendapat mereka, yang penting bagi perkembangan sosial dan emosional mereka.