silahkan klik icon jika video tidak dapat diputar
Sinopsis
Program ini berisi gambaran tentang suasana kelas saat belajar matematika dimana guru menggunakan papan tulis untuk mengajarkan bilangan pecahan. Banyak siswa yang tidak mengerti bahkan tidak memperhatikan. Solusi yang ditawarkan dalam program ini adalah menggunakan benda-benda konkret seperti buah-buahan untuk pembelajaran matematika khususnya bilangan pecahan sehingga pemahaman siswa menjadi lebih baik
Muchtar M Noor
Memanfaatkan lingkungan untuk mengajarkan konsep pecahan yang dilakukan oleh guru sudah baik, namun akan lebih baik jika guru memerintahkan kepada murid untuk membawa buah-buahan satu atau dua hari sebelum pelajaran materi pecahan dimulai. Menggambar persegi untuk mendeskripsikan pecahan sebaiknya dilakukan setelah murid praktek memotong buah-buahan. Murid hendaknya dibawa dari konkrit ke abstrak.
Guru juga tidak harus meminta murid membawa buah-buahan pisau dari rumah. Sebagai gantinya guru bisa meminta murid membeli roti atau kue yang mudah dipotong tanpa menggunakan pisau, disekitar sekolah.
Guru perlu berusaha agar murid tertarik untuk belajar bilangan pecahan; misalnya sebelum pelajaran dimulai didahului dengan cerita-cerita yang membuat murid tertib dan menyimak semua informasi dari guru.
Drs. Tarhadi, M.Si.
- Secara keseluruhan baik pembukaan maupun penutup sudah cukup baik.
- Media sudah tepat.
- Materi dan kurikulum sudah sesuai.
Taufik Ma’ruf
Nama :FAJRI FADILLAH
NIM : 856982245
Prodi : PGSD S1
Menurut pengamatan analisis saya terhadap video mengajar diatas yaitu didalam Video tersebut terlihatnya tidak adanya suatu kegiatan pendahuluan yang ditampilkan oleh seorang guru tersebut yang mana seperti ucapan salam, menyapa anak, berdoa, menanyakan kabar anak, menanyakan kesiapan anak mengikuti pembelajaran, motivasi dan apersepsi serta penyampaiaan tujuan pembelajaran pun tidak disampaikan, Nah padahal semua hal tersebut itu sangatlah penting dilakukan kususnya seorang guru agar situasi dalam suatu pembelajaran dikelas tersebut dapat berjalan dengan baik. Kemudian nampak pada video tersebut kesiapan anak didalam pembelajaran itu masih masihlah sangat kurang baik sedangkan seorang guru yang pada vidio tersebut asik mengajar tanpa memperhatikan kondisi kelas sehingga dapat dikatakan untuk penguasaan Kelas tidak dikuasai oleh seorang guru tersebut.
Kemudian dalam suatu kegiatan inti ini seorang guru tersebut langsung menyampaikan materi yaitu dengan materi bangun datar. Untuk materi bangun datar yang dibuat pun kurang sesuai dengan namanya. Lalu dapat dilihat pada gambar yang digambar adalah persegi panjang tapi dinamai bangun persegi. Adanya ketidak sesuaian antara gambar dan nama bangun datar. Disini nampak yang mana seorang guru kurang menguasai materi dan tidak ada perencanaan terlebih dahulu sebelum masuk kelas.Kemudian seorang guru tersebut juga tidak melibatkan anak untuk bertanya.
Sedangkan pada materi Pecahan seorang guru tersebut juga tidaklah melakukan kegiatan pendahuluan , kemudian tidak menjelaskan secara tuntas antara media yang digunakan dengan materi pelajaran seharusnya antara media yang digunakan harus dihubungkan dengan materi pecahan agar menambah pemahaman serta wawasan murid dengan media yang lainya yang sesuai dengan kebutuhan para siswa tersebut.
Nama : Jelita
Nim : 837198162
Priodi : pgsd s1
Menurut saya guru tidak ada ucapan untuk mengucapkan selamat pagi untuk siswa, itu laha sebab siswa tidak memperhatikan ketiga guru sedang mengucapkan belajar matematika dengan belajar. Setalah itu lagu guru mengadagadakan sebuah contoh,,., dia lansung muridnya tersenyum lalu siswa bergambira menyahut guru. Nah itu lah kekurangannya guru dan ke lebihnya menurut pendapat saya.
NAMA:SAUM
NIM:858691379
Menurut saya kekurangan dan kelemahan pada video pembelajaran yang berjudul “Belajar Matematika dengan Lingkungan Sebagai Media” adalah:
1. Kegiatan pendahuluan
Guru tidak mengucapkan salam terlebih dahulu
Guru tidak menyapa peserta didik
Guru tidak mengabsen peserta didik
Guru tidak melakukan apersepsi
Guru tidak melakukan ice breaking sehingga membuat peserta didik terlihat tidak bersemangat saat kegiatan pembelajaran berlangsung
Guru tidak menyampaikan tujuan pembelajaran
2. Kegiatan inti
Guru kurang menarik dalam penyampaian materi sehingga banyak peserta didik yang tidak memperhatikan dan banyak yang mengobrol dengan teman sebangkunya
Guru langsung memberi soal, padahal banyak peserta didik yang belum memahami materi bilangan pecahan
Guru tidak memberi kesempatan peserta didik untuk bertanya
Guru meminta peserta didik membawa pisau dari rumah untuk kegiatan pembelajaran, yang mana pisau bisa beresiko membahayakan peserta didik
3. kegiatan akhir
Guru tidak tidak memberi kesimpulan tentang hasil kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan
Guru tidak melakukan evaluasi
Guru tidak melakukan tindak lanjut, seperti tidak memerintah peserta didik untuk mempelajari kembali materi bilangan pecahan bersama orang tua di rumah
Guru tidak mengajak peserta didik untuk berdo’a setelah kegiatan pembelajaran selesai
Nama: Irma Wahyuningsih
NIM : 858737821
Prodi : S-1 PGSD BI
Berdasarkan video pembelajaran matemetika tentang pecahan.
Kekurangan guru pada video tersebut saat mengajar yaitu:
1. siswa kurang memperhatikan guru saat mengajar, siswa sibuk dengan teman sebangkunya
2. Guru mengajar dengan metode ceramah, tidak membeerikan motivasi kepada siswa
3. Saat mengajar guru tidak menggunakan media benda konkret
Kelebihan guru pada video saat menggajar:
1. Guru memberikan instruksi dengan jelas kepada siswa
2. Siswa dapat mengikuti instruksi guru saat proses pembelajaran
3. Saat kegitan penutup, guru kurang memberikan kesan pada ingatan siswa.
NAMA : SHOLEH PRAYOGO
NIM : 858733071
UPBJJ : UT SURABAYA
Analisis video tersebut
1. dalam video tersebut menunjukkan bahwa pada proses pembelajaran matematika. namun, pada awal pembelajarannya menggunakan metode yang monoton dan kurang kreatif di dengar oleh siswa maupun apa yang dirasakan oleh siswa. pembelajaran matematika haruslah menunjukkan sesuatu yang lebih jelas dan kongkret agar mampu dipahami oleh siswa dengan cepat.
2. selanjutnya, guru tersebut menunjukkan metode yang berbeda saat mengajar dengan menggunakan benda-benda yang ada di sekitar siswa untuk alat peraga dalam pembelajaran. alhasil siswa lebih antusias dalam pembelajaran dan lebih aktif. maka disimpulkan bahwa memang seharusnya guru lebih kreatif dalam mendesign pembelajaran agar siswa mampu memahami apa yang guru sampaikan dengan cepat.
NAMA : ZACKYUDIN AHMAD PUTRA
NIM : (858747403)
UPBJJ : SURABAYA
Assalamualaikum wr.wb…
Setelah saya mengamati video diatas ada beberapa hal yang perlu di pehatikan ketika seorang guru mengajar dikelas, hendaknya seorang guru menggunakan metode dengan cara yang bisa membuat murid lebih tertarik .dari video yang saya lihat diatas terdapat beberapa hal yang perlu diperbaiki ketika melakukan pembelajaran salah satunya adalah (1) Guru kurang bisa membuat kelas menjadi kondusif dan aktif (2) ketika awal pembelajaran seorang guru harus aktif dalam berinteraksi dengan siswa.
kelibihan dari video pembelajaran diatas guru sudah baik dalam pembelajaran dengan menyuruh siswa membawa bahan ajar (benda kongkrit) untuk dijadikan media praktek pembelajaran matimatika.
pentingnya seorang guru dalam memulai pembelajaran perlu adanya ice breaking untuk menumbuhkan semangat belajar siswa serta memberikan penguatan materi.
NAMA : Try Anggun Lestari
NIM : 856038188
P. Studi : S1- PGSD
Pada kegiatan pembelajaran matematika materi pecahan, ada beberapa hal yang menjadi perhatian :
1. Pada pembelajaran yang pertama penggunaan papan tulis sebagai media penjelasan membuat para siswa merasa bosan dan tidak tertarik pada pembelajaran yang disampaikan guru sehingga banyak siswa yang asik mengobrol dan bermain dengan teman sebangku saat guru sedang menjelaskan materi pelajaran.
2. Pada pembelajaran yang kedua terlihat jelas perbedaan respon siswa saat pembelajaran berlangsung. Siswa lebih antusias dan bersemangat melakukan pembelajaran dengan menggunakan media buah-buahan sebagai media untuk materi pecahan. Dapat dilihat bahwa siswa akan menjadi aktif dan antusias saat guru mengajarkan materi pelajaran dengan menggunakan media pembelajaran, dengan menggunakan papan tulis hanya akan menimbulkan rasa bosan pada siswa.
Nama : Rustia Yulianti
Nim : 859505565
Prodi : PGSD BI (semester 2)
Berdasarkan video diatas, masih terlihat siswa yang tidak minat untu menyimak penjelasan guru, siswa terlihat tidak tertarik dengan materi yang sedang dijabarkan, guru kurang memotivasi siswa saat proses pembelajaran sehingga minat anak tidak terjadi.
sebaiknya sebelum memulai pembelajaran guru memberikan motivasi-motivasi kepada siswa, materi bisa dijelaskan dengan media pembelajaran yang lebih menarik misalnya melalui audio visual dengan menampilkan melalui proyektor sehingga anak-anak lebih tertarik dan minat ke dalam materi. Reaksi siswa terhadap kegiatan pembelajaran tidak cukup baik karena mereka merespon dengan kurang minat pada pembelajararan, guru harus lebih kreatif dan terampil ,guru perlu memberikan contoh yang konkret / nyata dengan memanfaatkan benda yang ada disekitar sebagai media pembelajaran.
terima kasih
Assalamualaikum wr.wb, Hai teman-teman semua, perkenalkan
Nama saya: AN’NUR HIDAYAH LUBIS
Nim: 856020791
Program Studi: FKIP
Upbjj: Medan
Izinkan saya untuk memberi sedikit komentar atau berbagi pengalaman saya ya teman-teman.
seperti yang kita ketahui teman-teman bahwa matematika itu merupakan suatu mata pelajaran bagi sebagian orang yang sangat menakutkan, serta membuat kita pusing, karena, didalamnya kita diberi tugas untuk berfikir, menghitung angka, baik itu perkalian, penjumlahan, pembagian, pecahan, dan jenis soal lainnya. akan tetapi teman-teman kalau teman-teman ketahui menurut saya bahwa matematika itu merupakan suatu mata pelajaran yang menyenangkan, karena dengan matematika pikiran kita akan terbuka bagaimana caranya untuk mengetahui atau mendapatkan hasil dari suatu bilangan tersebut. tidak hanya dengan mengunakan penjelasan dipapan tulis tetapi kita bisa menggunakan benda-benda yang ada disekit kita. sama seperti video diatas saya pernah mengalaminya, waktu itu saya pernah mengajari anak sd kelas 1, seperti yang kita ketahui bahwa anak sd itu merupakan anak yang belum terlalu mengerti tentang cara berhitung baik penjumlahan maupun pengurangan. pertama saya, mengajari mereka itu menggunakan jari tangan, tetapi, saya lihat semangat mereka itu kurang karena cara yang saya ajarkan sudah biasa dilakukan semua orang. nah, kemudian saya berfikir bagaimana caranya agar mereka itu belajar dalam matematika lebih semangat. akhirnya saya menemukan caranya agar mereka tidak bosan dengan cara saya yaitu dengan menggunakan permen. selain belajar menjumlahkan, mengurangkan, selain itu mereka juga akan tahu macam-macam warna yang ada. caranya itu dengan saya menyediakan beberapa jenis permen dengan beraneka warna, kemudian saya memberi mereka tugas untuk membuat permen tersebut menjadi jumlah angka yang saya sebutkan. misalnya 1+1 berapa hasilnya, jadinya mereka itu lebih bersemangat karena dengan permen terebut. kemudian saya bertanya 1 permen ditambah 1 permen berapa anak-anak? dari benda tersebut mereka menhitung oiya bu, ternyata 1 +1 itu dua bu, lalu, setelah itu saya memberi mereka pertanyaan permennya warna apa-apa saja nak?. dari media ini terlihat jelas yang tadinya siswanya bosan karena caranya itu-itu saja mereka menjadi lebih bersemangat. tidak hanya permen yang bisa gunakan benda-benda yang ada disekitar kita juga bisa kita gunakan.
Terima kasih.
Nama : Siti Nurinniyah
NIM : 858905747
Progam Studi FKIP PGSD
UPBJJ Jember
Hasil analisis
Kegiatan Pembuka Pembelajaran
Dari video Guru Pintar Online (GPO) yang saya amati pada saat membuka pelajaran, guru tidak melaksanakan keterampilan membuka pelajaran seperti : Menumbuhkan perhatian siswa dan membangkitkan motivasi siswa. Terlihat dari guru tersebut tidak memberikan salam, tidak menyapa muridnya dengan sapaan hangat, tidak memberikan kata motivasi, tidak memeriksa kehadiran siswa, tidak membantu siswa mempersiapkan fasilitas/sumber belajar yang diperlukan, tidak menciptakan suasana belajar yang demokratis, juga tidak terlihat menumbuhkan kreativitas siswa disana. Dan juga guru harus bias memberikan acuan kepada siswa.
Kegiatan Inti
Dalam kegiatan pembelajaran MTK tersebut terdapat 2 metode pembelajaran yang pertama adalah metode ceramah dan eksperimen.
Metode Ceramah
Dalam kegitaan ini, guru meggunakan media pembelajaran papan tulis dalam menjelaskan materi tentang pecahan. Siswa tidak tertarik dengan materi pembelajaran yang disampaikan guru. Mereka (murid) tidak memperhatikan apa yang diterangkan oleh guru. Ada yang saling berbicara, ada yang terdiam melamun, dan ada juga yang bermain pensil sendiri/ coret- coret di buku.
Metode Eksperimen
Dalam kegiatan pembelajaran di hari kedua, guru meggunakan media pembelajaran berupa benda-benda konkret seperti buah-buahan dalam menjelaskan materi tentang pecahan. Siswa tertarik dengan materi pembelajaran pecahan di hari itu. Karena terlihat dari 2 buah yang ditugaskan guru untuk dibawa dan kemudian murid dimintai untuk melakukan eksperimen terkait materi pecahan dengan memotong buah – buahan menjadi beberapa bagian. Sebagai contoh : murid diminta untuk memahami pecahan ½ dengan memotong buah menjadi 2 bagian, memotong 4 bagian untuk memahami pecahan ¼ , dan seterusnya.
Kegiatan Akhir dan Tindak Lanjut Pembelajaran.
Kegiatan ini dilakukan untuk memantapkan pemahaman siswa terhadap kegiatan belajar yang telah diajarkan, mengetahui keberhasilan belajar siswa dan memberikan tindak lanjut untuk mengembangkan kemampuan yang baru dikuasai siswa. Dalam kegiatan akhir pembelajaran guru tidak melaksanakan kegiatan meringkas/menyimpulkan materi yang bisa dilakukan oleh guru itu sendiri atau dengan menunjuk siswa untuk meyimpulkan materi yang dipelajari. Hanya terlihat kegiatan penilaian guru tersebut memberikan tes berupa tes lisan kepada siswa. Lalu siswa mengerjakan dengan melakukan eksperimen menggunakan benda konktrit berupa buah – buahan akan tetapi mereka tidak diminta guru untuk mencatat hasil eksperimen mereka.