silahkan klik icon jika video tidak dapat diputar
Sinopsis
Program ini menggambarkan kesulitan guru kelas V SD dalam mengajarkan keterampilan membaca peta buta. Pada program ini diperlihatkan seorang guru meminta siswa untuk melakukan tebakan nama dan posisi sebuah kota pada peta buta, yang sesungguhnya peta buta itu tidak pernah ada dalam kehidupan nyata sehari-hari, namun siswa kesulitan memasangkan kartu / nama kota atau nama sungai yang sudah disiapka dengan simbol yang sesuai yang terdapat dalam peta buta, dan kesulitan menyebutkan daerah apa yang ada dalam peta buta. Solusi yang ditawarkan untuk mengatasi masalah ini adalah:
- Guru menyediakan beberapa set peta yang cukup besar dan model alat trasportasi,
- Siswa diminta melakukan simulasi perjalanan dengan menggunakan alat transportasi tertentu, berangkat dari satu kota yang satu ke kota yang lain dengan melewati beberapa kota yang diskenariokan guru dalam kartu ”rute perjalanan” dan siswa diminta menceritakan nama kota yang pernah dilalui dalam perjalanan yang dilakukannya. Sesungguhnya, keterampilan yang harus dimiliki siswa adalah bagaimana membaca peta, bukan menebak peta.
Eded Tarmedi
–
–
- Seharusnya ketika membuka pembelajaran guru dapat merangsang anak dengan materi-materi lingkungan sekitar.
- Pembelajaran peta buta dapat dilakukan dengan strategi berkelompok/media yang digunakan harusnya lebih memudahkan anak dalam mengerjakan.
- Ya, untuk materi disesuaikan dengan lingkungan sekitar.
- Sesuai Kesesuaian dengan kurikulum
Hendri Supriyadi S, S.Pd.
Nama: Indah Eka Putri
NIM : 858988961
UPBJ/POKJAR: UT Jember/Bondowoso
Menurut pendapat saya ada beberapa kelebihan dan kekurangan dari video pembelajaran peta buta diatas.
Kelebihannya, Guru melakukan metode pembelajaran dengan cara mengajak siswa berimajinasi keliling beberapa negara untuk memahami dan mempelajari secara langsung materi yang disampaikan sehingga siswa lebih paham dalam menerima materi, dan sangat antusias. Sedangkan kekurangannya, Guru tidak menerapkan kegiatan pendahuluan dengan mengucapkan salam, berdoa, menanyakan kabar, memeriksa kehadiran dan sebagainya di awal pembelajaran. Dan guru juga tidak memberikan kesimpulan di akhir pembelajaran.
2. peta buta
setelah melihat video diatas, ternyata menurut saya, pembelajaran yang kondusif serta efektif harus diawali dengan pembukaan, sapaan ramah pertanyaan kabar serta sedikit ice breaking yang mungkin bisa memungkinkan refleksi keadaan siswa sehingga metode ini bisa optimal untuk disampaikan
Nama : Yuyun Mardianti
NIm. :859811035
UT Pokjar: Palembang
Menurut saya setelah memahami vidio diatas tentang peta buta,seharusnya guru memberikan materi pengantar terlebih dahulu mengenai materi peta butatermasuk materi yang sulit bagi anak SD untuk materi konstektual alangkah baiknya materi pengantar diberikan langsung peda peta buta,namun konstektual dengan daerah yang ada di indonesia materi pengantar memberikan contoh tidak mengambil seperti di negara menggunakan metode tebak gambar atau tebak kata mungkin bisa digunakan mengingat tujuan pembelajaran ini seharusnya dituntut bisa membaca peta buta hanya menebak lokasinya saja.
Terima kasih.
Nama : Nur Hotimah
Nim : 859774592
Prodi : S1 PGSD
Menurut saya, video di atas memiliki beberapa kelemahan yaitu; pada awal pembelajaran guru tidak menciptakan suasana belajar yang menyenangka, menarik perhatian siswa dan membangkitkan motivasi mereka untuk belajar. Di awal dan akhir pembelajaran guru tidak mengajak siswa untuk berdo’a bersama.
Kurangnya pemahaman yang mendalam tentang wilayah yang di pelajari.
Kurangnya minat belajar, belajar peta buta bisa terasa kurang bermakna jika tidak terhubung dengan pengalaman sehari-hari siswa dan konteks geografi yang mereka pahami.
Menurut pendapat saya guru harus melakukan pembukaan awal pembelajaran untuk menciptakan suasana yang lebih kondusif dan positif seperti menanyakan kabar, dan melakukan doa. serta menanggapi video pembelajaran tersebut, seharusnya guru juga memberikan penjelasan dan tujuan awal pembelajaran terlebih dahulu tentang peta buta tersebut. baru memberikan soal kepada siswa, tidak langsung menyuruh siswa menjawab, terlebih lagi guru tersebut meremehkan siswa dengan mengatakan “begitu saja nggak bisa” karena hal itu bisa mengganggu percaya diri siswa
Mutiara Sakinah
NIM : 857168014
UPBJJ : Jakarta
Respon terhadap Video “Mempelajari Peta Buta
Saya sangat terinspirasi oleh isi video ini! Metode pembelajaran dengan *peta buta* tampak mudah, namun memiliki pengaruh signifikan dalam mengasah keterampilan spasial dan memori siswa. Apa yang paling menarik bagi saya adalah bagaimana siswa “dipaksa” untuk secara aktif mengingat dan mengaitkan lokasi-lokasi geografis tanpa mengandalkan label. Ini berbeda dari metode menghafal tradisional yang sering kali membosankan.
Saya juga menyukai bagaimana video ini menyoroti pentingnya proses *trial and error* ketika siswa berusaha menggambar atau menandai peta. Kegagalan yang terjadi lebih dahulu (contohnya, penempatan pulau atau kota yang keliru) menjadi elemen penting dalam pembelajaran, sehingga siswa merasa berani untuk mencoba kembali. Ini dapat meningkatkan rasa percaya diri mereka.
Aspek menarik lainnya adalah penggabungan peta buta dengan latar belakang sejarah atau budaya, seperti melacak jalur perdagangan atau penyebaran suku. Hal ini menjadikan geografi bukan hanya pelajaran yang dihafal, tetapi juga memahami keterkaitan antarwilayah secara menyeluruh.
Pertanyaan yang timbul dalam benak saya:
– Apakah cara ini ampuh bagi siswa yang tidak terlalu berminat pada pelajaran geografi ?
– Apa yang dapat dilakukan guru untuk memastikan bahwa kesalahan awal siswa dalam menggunakan peta buta tidak malah menimbulkan rasa frustrasi?
Secara umum, video ini mengingatkan kita bahwa perangkat pembelajaran sederhana seperti peta kosong bisa sangat efektif jika dimanfaatkan dengan kreatif. Saya mungkin akan mencoba metode ini di kelas
Nama : ALMAILIA NUR SYAHFITRI BR SINAGA
NIM : 856055715
UT POKJAR : LANGKAT
Menurut saya setelah saya mengamati video tersebut pada awal pembelajaran seharusnya guru menciptakan suasana kelas menjadi kondusif dan positif seperti
memberi sapaan kepada siswa dan menanyakan kabar .Dan melakukan doa sebelum melakukan pembelajaran dan memberikan ice breaking agar siswa lebih semangat dalam belajar Dan pemahaman siswa melalui peta buta siswa tidak hanya menghafal nama tempat,tetapi juga belajar mengenali posisi dan bentuk wilayah secara visual.dan seharusnya guru memberi pendekatan kepada siswa dengan cara di buat menarik dan intraktif contohnya dengan permainan kuis,atau gambar agar mereka tidak bosan.karena pada kasus ini guru tidak memberi apresiasi kepada siswa yang di tunjuk kedepan kelas,yang telah menjawab pertanyaan guru dan seharusnya guru memberikan pemahaman tentang cara membaca peta.
Nama : Alifia Nur Hidayah
NIM : 857839351
UPBJJ : Surakarta
Dalam video tersebut, metode awal yang digunakan guru (menebak lokasi pada peta buta) terlihat kurang efektif karena menuntut siswa untuk mengingat sesuatu yang abstrak tanpa konteks yang jelas. Hal ini bisa membuat siswa merasa bingung, tertekan, bahkan kehilangan minat belajar. Namun, ketika guru mulai menggunakan simulasi perjalanan dengan alat transportasi dan rute yang telah ditentukan, proses belajar menjadi lebih konkret dan bermakna. Siswa dapat membayangkan perjalanan dari satu kota ke kota lain, memahami posisi relatif antar wilayah, dan secara tidak langsung belajar membaca peta melalui pengalaman bermain dan bercerita. Video ini menekankan bahwa pembelajaran akan jauh lebih efektif jika dilakukan melalui pendekatan konstektual dan interaktif. Ini juga menjadi pengingat bahwa guru perlu kreatif dalam merancang pembelajaran agar sesuai dengan perkembangan kognitif anak.
Nama: Nur Etika
NIM: 857611211
UPBJJ: Purwokerto
Pokjar: Kemangkon
Dari cuplikan video di atas alangkah baiknya sebelum memberikan materi peta buta, guru mempersiapkan beberapa hal. Pertama, memahami tujuan pembelajaran dan standar kompetensi yang ingin dicapai. Kedua, menyusun rencana pembelajaran yang memuat langkah-langkah pengajaran yang efektif, termasuk kegiatan apersepsi (pembangkitan ingatan) dan pengenalan peta buta. Ketiga, mempersiapkan media pembelajaran yang relevan, seperti contoh peta buta atau materi pendukung lainnya. Keempat, mengetahui karakteristik siswa dan gaya belajar mereka agar pembelajaran lebih mudah dipahami. Guru juga dilarang meremehkan kemampuan siswa seperti mengucap “begitu saja ngga bisa” seharusnya guru memberi semangat dan motivasi agar siswa lebih giat belajar.
NAMA : Shela Dewi Mutiaraning Ramadani
NIM : 857839534
Setellah mengamati video tersebut guru tidak menciptakan suasana kelas yang kondusif sehingga siswa terlihat bosan dan tidak semangat. alangkah baiknya guru melakukan absensi /ice breaking terlebih dahulu sebelum memulai pembelajaran.
Dan pada saat pembelajaran peta buta guru terkesan monotn dalam menjelaskan hanya dengan metode ceramah dan langsung memberikan pertanyaan kepada siswa yang belum paham mengenai materi yang dijelaskan. seharusnya pembelajaran peta buta dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari agar memperkuat pemahaman siswa.
dalam video tersebut akhirnya guru memiliki solusi yaitu dengan menyediakan peta yang cukup besar dan model transportasi sehingga siswa menjadi lebih paham.