silahkan klik icon jika video tidak dapat diputar
Sinopsis
Program ini menggambarkan kesulitan guru kelas V SD dalam mengajarkan peristiwa Perang Diponegoro secara bermakna kepada siswa. Ketika siswa diminta untuk mencatat hal-hal yang dijelaskan guru, siswa kebingungan untuk mencatatnya. Anak-anak diminta untuk mengingat sesuatu atau menghafal sesuatu yang terjadi pada masa lalu, tanpa mengaitkannya dengan masa sekarang. Solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut adalah mengajarkan masa lalu, dapat dilakukan dengan cara:
- Mengaitkan masa lalu dengan masa sekarang,
- Analog kesamaan atau perbedaannya,
- Humor dapat membantu siswa untuk mengingat.
Cecep Kuatandi
–
–
Konten video tersebut hanya menampilkan guru membuka pelajaran tanpa melalui apersepsi. Sebaiknya ditambahkan bagaimana guru membuka pelajaran dengan apersepsi kepada siswa terlebih dahulu. Hal ini dapat menjadi inspirasi bagi pengunjung, Guru telah menggunakan pendekatan saintifik walaupun tidak sepenuhnya ditampilkan, Solusi pada konten video dapat diterapkan pada berbagai tingkat perkembangan peserta baik kelas bawah maupun kelas atas. Tetapi pada akhir video yang ada beberapa hal yang hanya tepat digunakan pada kelas atas (frame 03.15), Konten video telah sesuai dengan kurikulum nasioanl (kurikulum 2013), Konten video perlu ditambahkan langkah yang tepat ketika guru membimbing siswa kelas bawah atau atas ketika melakukan eksperimen.
Anugerah Putro Setiyo Wibowo, S.S
Nama : windih Arianti
Nim: 856614966
Dari vidio tersebut menurut saya susahnya pelajaran ipa pada kelas tingkat tinggi tidak memggunakan media
Menggunakan media dengan bahan alam sekitar sekolah misal nya seperti tumbuhan yang ada di sekolah seperti daun daun jadi anak lebih mengerti dan memahami dengan menggunkan media secara konkret
Nama : windih Arianti
Nim: 856614966
Dari vidio tersebut menurut saya susahnya pelajaran ipa pada kelas tingkat tinggi tidak menggunakan media
Menggunakan media dengan bahan alam sekitar sekolah misal nya seperti tumbuhan yang ada di sekolah seperti daun daun jadi anak lebih mengerti dan memahami dengan menggunkan media secara konkret
Nama : Neneng Sahidah Ma’rufah
NIM : 860199214
izin menganalisis video diatas
kurangnya persiapan guru dalam mengajar sehingga tidak adanya apersepsi mengaitkan pembelajaran sebelumnya, kemudian baiknya guru di sela-sela pembelajaran memberi game atau tepuk-tepuk supaya siswa lebih aktif dan menyenangkan, siswa dibentuk beberapa kelompok supaya ada interaksi aktif dalam pembelajaran.
variasi pembelajaran yakni guru dapat menggunakan methode-methode pembelajaran yang tepat pada setiap materinya.
terimakasih assalamualaikum wr.wb
NAMA: DODI AHMAD GUNAWAN
UPBJJ UT BANDUNG
Video ini menggambarkan tantangan yang dihadapi oleh guru kelas V SD dalam mengajarkan topik peristiwa alam tanpa menggunakan media pembelajaran. Guru menyampaikan materi secara verbal tanpa dukungan gambar, video, atau alat peraga, sehingga siswa tampak kesulitan memahami konsep dan menunjukkan kurangnya keterlibatan serta antusiasme. Pakar pendidikan dalam video tersebut menyoroti pentingnya penggunaan media untuk meningkatkan pemahaman dan partisipasi siswa. Analisis lebih lanjut menunjukkan bahwa metode ceramah tanpa media visual menyebabkan penurunan minat belajar dan kesulitan dalam memahami konsep abstrak. Sebaliknya, berbagai penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media, terutama video, dapat meningkatkan pemahaman, keterlibatan siswa, serta memfasilitasi pembelajaran diferensial. Oleh karena itu, guru disarankan untuk mengintegrasikan media pembelajaran seperti gambar, video, dan alat peraga, serta mengikuti pelatihan untuk meningkatkan kompetensi dalam menggunakan teknologi pendidikan. Evaluasi rutin dan refleksi atas metode pengajaran juga penting agar pembelajaran terus berkembang. Kesimpulannya, penggunaan media bukan sekadar pelengkap, melainkan bagian penting dalam menciptakan pembelajaran IPA yang efektif dan bermakna di sekolah dasar.
Nama : Adaja Rara Theaomay
Nim : 859774965
Izin memberikan komentar 🙏
Dalam video ini, guru menyampaikan materi IPA secara lisan tanpa menggunakan media pembelajaran apapun. Akibatnya, pembelajaran terlihat kurang menarik dan siswa tampak pasif serta kurang terlibat. Materi yang disampaikan pun menjadi sulit dipahami karena tidak ada bantuan visual atau alat peraga yang bisa memperjelas konsep.
Selain itu, metode yang digunakan cenderung monoton, hanya berupa ceramah satu arah tanpa adanya interaksi atau aktivitas yang melibatkan siswa secara aktif. Hal ini berdampak pada rendahnya perhatian dan partisipasi siswa selama pembelajaran berlangsung.
Nama : Kinasih Wijayanti
Prodi : PGSD-S1
UPBJJ-UT Surakarta
Berdasarkan video tersebut, perlu kita ketahui bahwa dalam pembelajaran IPA memerlukan konsep yang nyata. Sehingga guru perlu menggunakan media agar siswa dalam lebih mudah memahami materi yang diberikan. Apabila guru tidak menggunakan media, siswa akan kesulitan memahami konsep dari materi.
Media pembelajaran dirancang sesuai dengan kebutuhan siswa untuk menunjang proses pembelajaran. Ada berbagai macam media pembelajaran. Beberapa diantaranya media visual seperti gambar, foto, diagram, dll. Selain itu ada media audio atau suara misalnya melalui radio atau podcast. Selanjutnya ada media audio-visual misalnya video, film atau dari televisi. Dan yang terakhir yaitu media serbaguna atau multimedia seperti model, benda nyata, dll.
NAMA : RIZAL JAYA AKBAR
NIM : 858081153
PROKJAR : SALUT MUSYAHAADAH KUALA SECAPAH
Dari video diatas kita dapat simpulkan.
Penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar, khususnya pada mata pelajaran IPA di SD, sangat penting untuk membantu siswa memahami materi secara konkret dan menyenangkan. Video menunjukkan bahwa ketika guru tidak menggunakan media pembelajaran, siswa cenderung pasif, kurang tertarik, dan sulit memahami konsep abstrak. Oleh karena itu, guru sebaiknya memanfaatkan media yang sesuai, baik visual maupun alat peraga sederhana, agar pembelajaran lebih efektif, interaktif, dan menarik bagi siswa.
Dalam video diperlihatkan bahwa guru menyampaikan materi IPA secara verbal tanpa menggunakan alat bantu atau media pembelajaran. Akibatnya:
Siswa terlihat kurang aktif dan tidak terlibat dalam pembelajaran.
Konsentrasi siswa menurun, tampak dari beberapa siswa yang terlihat tidak memperhatikan atau mengobrol.
Konsep yang disampaikan guru cenderung sulit dipahami siswa karena tidak ada visualisasi atau contoh konkret.
Video ini menunjukkan bahwa tidak digunakannya media pembelajaran dalam pelajaran IPA SD berdampak negatif pada keaktifan dan pemahaman siswa. Oleh karena itu, guru sebaiknya selalu berupaya untuk menggunakan dan mengembangkan media pembelajaran yang sesuai dengan materi dan karakteristik siswa. Media yang tepat dapat membuat pembelajaran lebih hidup, interaktif, dan bermakna.
Nama : Novi Juliastuti
NIM : 858928751
Dalam video tersebut guru melakukan pembelajaran IPA tentang daun. Dalam pembelajaran tersebut guru tidak menggunakan media pembelajaran berupa benda konkret. Karena siswa di sekolah dasar pada kelas rendah tahap perkembangan berpikirnya belum logis, mereka masih bergantung pada pengalaman konkret dan benda-benda nyata.
Nama : Putri Nur Agustina
Nim : 858928705
pokjar : Genteng-A
Guru tidak menyamapikan tujuan pembelajaran, guru hanya menggunakan metode ceramah dalam pembelajaran, dan guru tidak menggunakan media pembelajaran yang tepat. Guru seharusnya tidak hanya menggunakan metode ceramah dalam menjelaskan materi tentang daun agar siswa lebih berpikir kritis.
Nama : Nur Aminah
NIM : 859774736
Guru belum memanfaatkan media pembelajaran, sehingga penyampaian materi terasa monoton dan kurang menarik bagi siswa.