silahkan klik icon jika video tidak dapat diputar
Sinopsis
Video ini berisi tentang bagaimana guru mengatur siswa agar suasana belajar menjadi kondusif. Proses pembelajaran dikatakan kondusif jika seorang guru dapat menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal serta mengembalikan kondusif jika terjadi gangguan. Selanjutnya….
Pada saat belajar secara kelompok, anak dapat mendalami materi dan menjelaskan materi secara detail. Dengan menerapkan metode bermain peran tentang materi “Persiapan Kemerdekaan Indonesia”, siswa dapat mengambil hikmahnya serta berani mengemukakan pendapat dalam kegiatan diskusi.
Apakah Anda pernah mengalami masalah seperti ini? Bagaimana cara Anda mengatasinya? Ayoo berbagi dengan guru-guru lain dengan cara menuliskan pengalaman atau komentar Anda mengenai masalah tersebut.!
Dra. Siti Rohmi Yuliati, M.Pd.
–
–
–
–
NAMA : SHELLA ANGGRAINI
NIM : 856610073
KELAS : 6C
S1 PGSD
Setelah menonton dari video diatas, yang berjudul “MENCIPTAKAN SUASANA KELAS YANG KONDUSIF” kita jadi lebih mengerti bahwa sepenting apa menciptakan suasana kelas yang aman, nyaman, dan kondusif. Karena jika suasana didalam kelas tidak terasa nyaman, maka pembelajaran pun akan terasa tidak menarik dan membosankan.
Adapun kekuatan dan kelebihan yang terdapat dalam video pembelajaran tersebut :
KEKUATAN : 1. Guru menyuruh salah satu siswa (ketua kelas) untuk membagikan buku kepada teman temannya. Hal ini melibatkan siswa dalam proses pembelajaran.
2. Guru memerintahkan siswa untuk membentuk kelompok, yang mana hal ini dapat membangun semangat serta melatih siswa untuk bekerja sama dalam memecahkan masalah yang ada.
KELEMAHAN : 1. Guru tidak melakukan ice breaking atau menanyakan pertanyaan sederhana kepada para siswa. Yang mana hal ini dapat membangun kedekatan antara siswa dan guru.
2. Metode yang diterapkan juga dirasa kurang menarik, guru kurang melakukan penjelasan yang bisa membangun keingin tahuan siswa terhadap pelajaran yang akan di bahas dan diselesaikan. Hal ini berakibat pelajaran yang sedang dijalani terkesan membosankan.
3. Guru hanya menyuruh salah satu siswa untuk membaca, lalu langsung melakukan tanya jawab. Tidak melakukan penjelasan yang lebih mendalam dan lebih rinci lagi, agar siswa merasa lebih mengerti.
SARAN : 1. Guru hendaknya melakukan ice breaking atau sapaan dan pertanyaan singkat sebelum melakukan pelajaran kepada siswa, seperti “siapkah kalian memulai pelajaran hari ini ?” atau
“siapa disini yang menyukai mata pelajaran ini ?” .
2. Guru hendaknya menggunakan metode yang lebih menarik, seperti memvariasikannya dengan permainan, atau teka teki. Lalu guru menjelaskan materi yang hendak dijelaskan dengan lebih rinci dan menarik, serta dijelaskan dengan lebih mudah dimengerti oleh anak usia SD
3. Guru tentunya harus lebih dulu menguasai dan mengkondisikan suasana kelas, setelah itu menjelaskan secara rinci dan seksama, baru guru bisa melakukan pertanyaan-pertanyaan pemantik.
NAMA : SHELLA ANGGRAINI
NIM : 856610073
KELAS : 6C
S1 PGSD
Setelah menonton dari video diatas, yang berjudul “MENCIPTAKAN SUASANA KELAS YANG KONDUSIF” kita jadi lebih mengerti bahwa sepenting apa menciptakan suasana kelas yang aman, nyaman, dan kondusif. Karena jika suasana didalam kelas tidak terasa nyaman, maka pembelajaran pun akan terasa tidak menarik dan membosankan.
Adapun kekuatan dan kelebihan yang terdapat dalam video pembelajaran tersebut :
KEKUATAN : 1. Guru menyuruh salah satu siswa (ketua kelas) untuk membagikan buku kepada teman temannya. Hal ini melibatkan siswa dalam proses pembelajaran.
2. Guru memerintahkan siswa untuk membentuk kelompok, yang mana hal ini dapat membangun semangat serta melatih siswa untuk bekerja sama dalam memecahkan masalah yang ada.
KELEMAHAN : 1. Guru tidak melakukan ice breaking atau menanyakan pertanyaan sederhana kepada para siswa. Yang mana hal ini dapat membangun kedekatan antara siswa dan guru.
2. Metode yang diterapkan juga dirasa kurang menarik, guru kurang melakukan penjelasan yang bisa membangun keingin tahuan siswa terhadap pelajaran yang akan di bahas dan diselesaikan. Hal ini berakibat pelajaran yang sedang di pelajarin terkesan membosankan.
3. Guru hanya menyuruh salah satu siswa untuk membaca, lalu langsung melakukan tanya jawab. Tidak melakukan penjelasan yang lebih mendalam dan lebih rinci lagi, agar siswa merasa lebih mengerti.
SARAN : 1. Guru hendaknya melakukan ice breaking atau sapaan dan pertanyaan singkat sebelum melakukan pelajaran kepada siswa, seperti “siapkah kalian memulai pelajaran hari ini ?” atau
“siapa disini yang menyukai mata pelajaran ini ?” .
2. Guru hendaknya menggunakan metode yang lebih menarik, seperti memvariasikannya dengan permainan, atau teka teki. Lalu guru menjelaskan materi yang hendak dijelaskan dengan lebih rinci dan menarik, serta dijelaskan dengan lebih mudah dimengerti oleh anak usia SD
3. Guru tentunya harus lebih dulu menguasai dan mengkondisikan suasana kelas, setelah itu menjelaskan secara rinci dan seksama, baru guru bisa melakukan pertanyaan-pertanyaan pemantik.
Nama: Selvi Aulia Rahmah
NIM: 858307146
Jurusan: S1 PGSD
Saya ingin memberikan tanggapan terhadap video pembelajaran yang menampilkan suasana kelas yang kondusif. Dalam video tersebut, siswa tampak antusias dan terlibat aktif selama proses pembelajaran. Hal ini terlihat dari partisipasi mereka dalam diskusi serta respons positif terhadap pertanyaan yang diajukan guru. Guru juga menunjukkan penguasaan materi yang baik dan mampu menyampaikan penjelasan dengan bahasa yang mudah dipahami siswa. Ketertiban kelas terjaga dengan baik, sehingga pembelajaran berlangsung lancar dan siswa tetap fokus. Saat bekerja dalam kelompok, siswa tampak lebih mudah memahami materi dan dapat menjelaskannya kembali dengan lebih jelas. Penggunaan metode bermain peran dalam materi “Persiapan Kemerdekaan Indonesia” juga terbukti efektif, karena mendorong siswa untuk berani menyampaikan pendapat dalam diskusi dan menjadikan pembelajaran lebih menarik.
Meskipun dalam video memiliki kelebihan, masih terdapat beberapa hal yang perlu diperbaiki. Salah satunya adalah kurangnya variasi metode pembelajaran. Guru cenderung mengandalkan metode ceramah tanpa melibatkan siswa dalam aktivitas yang lebih interaktif. Selain itu, tidak terlihat adanya pemanfaatan teknologi atau media digital yang dapat menunjang pemahaman siswa. Guru juga belum memberikan umpan balik yang bersifat membangun terhadap jawaban atau pertanyaan dari siswa, sehingga mereka mungkin kesulitan mengenali kesalahan atau aspek yang perlu ditingkatkan.
Untuk meningkatkan kualitas kegiatan pembelajaran ke depannya, terdapat beberapa langkah yang dapat dilakukan, antara lain:
1. Mengintegrasikan Teknologi – Memanfaatkan media digital seperti video, animasi, atau presentasi interaktif guna mendukung pemahaman siswa.
2. Menerapkan Metode Pembelajaran Aktif – Mendorong keterlibatan siswa melalui diskusi kelompok, proyek, atau eksperimen untuk meningkatkan partisipasi dan pemahaman.
3. Memberikan Umpan Balik yang Konstruktif – Menyampaikan tanggapan yang membangun terhadap jawaban siswa agar mereka dapat memperbaiki pemahaman dan belajar dari kesalahan.
4. Melakukan Evaluasi Berkala – Mengevaluasi efektivitas metode pembelajaran yang digunakan serta menyesuaikannya berdasarkan kebutuhan dan karakteristik siswa.
Dengan menerapkan langkah-langkah tersebut, diharapkan kualitas pembelajaran akan meningkat dan siswa dapat memperoleh pengalaman belajar yang lebih efektif dan menyenangkan.
Nama : Risma
NIM : 858307153
1. Bagaimana reaksi anak/siswa terhadap kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru?
Dalam video tersebut, siswa menunjukkan antusiasme dan keterlibatan aktif selama proses pembelajaran. Mereka tampak tertarik dengan metode yang digunakan oleh guru, seperti penggunaan media visual dan demonstrasi praktis. Hal ini terlihat dari partisipasi mereka dalam diskusi dan respon positif terhadap pertanyaan yang diajukan.
2. Secara keseluruhan apa saja kelemahan guru dalam melakukan pembelajaran?
Beberapa kelemahan yang dapat diidentifikasi dari video tersebut antara lain:
Kurangnya Variasi Metode Pembelajaran: Guru cenderung menggunakan metode ceramah tanpa melibatkan siswa dalam kegiatan yang lebih interaktif.
Minimnya Penggunaan Teknologi: Tidak terlihat adanya pemanfaatan teknologi atau media digital yang dapat mendukung pemahaman siswa.
Kurangnya Umpan Balik: Guru tidak memberikan umpan balik yang konstruktif terhadap jawaban atau pertanyaan dari siswa, sehingga siswa mungkin kurang memahami kesalahan atau area yang perlu diperbaiki.
3. Secara keseluruhan apa saja kelebihan guru dalam melakukan pembelajaran?
Meskipun terdapat beberapa kelemahan, guru juga menunjukkan kelebihan dalam pembelajaran, seperti:
Penguasaan Materi: Guru menunjukkan pemahaman yang baik terhadap materi yang diajarkan, sehingga dapat menjelaskan konsep dengan jelas.
Kemampuan Komunikasi: Guru mampu menyampaikan informasi dengan bahasa yang mudah dipahami oleh siswa.
Kedisiplinan: Guru menjaga ketertiban kelas dan memastikan bahwa siswa fokus pada pembelajaran.
4. Hal-hal unik apa saja yang ditemukan dalam video tersebut dari guru saat melaksanakan pembelajaran?
Beberapa hal unik yang dapat ditemukan dalam video tersebut meliputi:
Penggunaan Alat Peraga Sederhana: Guru menggunakan alat peraga sederhana untuk menjelaskan konsep, yang membantu siswa dalam memahami materi.
Penyampaian Materi dengan Cerita: Guru mengaitkan materi dengan cerita atau analogi yang relevan, sehingga membuat pembelajaran lebih menarik.
5. Setelah mengetahui kelemahan dan kelebihan dari guru yang anda amati dari tayangan video, upaya apa saja yang dapat diusulkan untuk mengingatkan kualitas kegiatan pembelajaran berikutnya?
Untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, beberapa upaya yang dapat dilakukan antara lain:
Mengintegrasikan Teknologi: Menggunakan media digital seperti video, animasi, atau presentasi interaktif untuk mendukung pembelajaran.
Menerapkan Metode Pembelajaran Aktif: Melibatkan siswa dalam diskusi kelompok, proyek, atau eksperimen untuk meningkatkan partisipasi dan pemahaman.
Memberikan Umpan Balik yang Konstruktif: Memberikan tanggapan yang membangun terhadap jawaban siswa untuk membantu mereka memahami kesalahan dan memperbaiki pemahaman.
Mengadakan Evaluasi Berkala: Melakukan evaluasi terhadap metode pembelajaran yang digunakan dan menyesuaikannya berdasarkan kebutuhan siswa.
Dengan menerapkan upaya-upaya tersebut, diharapkan kualitas kegiatan pembelajaran dapat meningkat dan memberikan pengalaman belajar yang lebih efektif bagi siswa.
Nama : Nurul mulya utami
Nim : 857029862
Pokja : Sidomulyo
Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menciptakan suasana belajar yang kondusif:
Menciptakan Suasana Belajar yang Kondusif
Mengatur tempat duduk siswa yang nyaman dan strategis,Menggunakan metode pembelajaran yang variatif dan menarik,Membangun komunikasi yang baik dengan siswa, Mengelola kelas dengan efektif dan efisien,Menggunakan teknologi untuk mendukung proses pembelajaran.
Mengatasi Gangguan
Mengidentifikasi sumber gangguan dan mencari solusi,Menggunakan strategi pengelolaan kelas yang efektif,Membangun hubungan yang baik dengan siswa,Menggunakan humor untuk mengurangi ketegangan,Membuat aturan kelas yang jelas dan konsisten.
Menerapkan Metode Pembelajaran yang Aktif
Menggunakan metode pembelajaran berbasis proyek,Mengintegrasikan teknologi dalam proses pembelajaran,Menggunakan metode diskusi dan debat,Membuat siswa aktif dalam proses pembelajaran, Menggunakan metode pembelajaran yang berbasis pada kebutuhan siswa.
Dengan menerapkan cara-cara di atas, guru dapat menciptakan suasana belajar yang kondusif dan meningkatkan kualitas proses pembelajaran.
Nama : Nurul mulya utami
Nim :857029862
Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menciptakan suasana belajar yang kondusif:
Menciptakan Suasana Belajar yang Kondusif
Mengatur tempat duduk siswa yang nyaman dan strategis,Menggunakan metode pembelajaran yang variatif dan menarik,Membangun komunikasi yang baik dengan siswa, Mengelola kelas dengan efektif dan efisien,Menggunakan teknologi untuk mendukung proses pembelajaran.
Mengatasi Gangguan
Mengidentifikasi sumber gangguan dan mencari solusi,Menggunakan strategi pengelolaan kelas yang efektif,Membangun hubungan yang baik dengan siswa,Menggunakan humor untuk mengurangi ketegangan,Membuat aturan kelas yang jelas dan konsisten.
Menerapkan Metode Pembelajaran yang Aktif
Menggunakan metode pembelajaran berbasis proyek,Mengintegrasikan teknologi dalam proses pembelajaran,Menggunakan metode diskusi dan debat,Membuat siswa aktif dalam proses pembelajaran, Menggunakan metode pembelajaran yang berbasis pada kebutuhan siswa.
Dengan menerapkan cara-cara di atas, guru dapat menciptakan suasana belajar yang kondusif dan meningkatkan kualitas proses pembelajaran.
Nama: Dayantri Simanullang
Pokjar: Humbang Hasundutan
Video diatas menampilkan seorang guru Sekolah Dasar yang sedang mengajar di dalam kelas. Terlihat suasana kelas cukup aktif namun tetap terkontrol. Guru menggunakan pendekatan interaktif, mengajak siswa berdiskusi, dan memberikan pujian ketika siswa menjawab pertanyaan.
Strategi yang Digunakan Guru:
• Mengatur tempat duduk yang fleksibel
Guru menata kursi melingkar saat diskusi agar siswa lebih mudah berinteraksi.
• Memberikan instruksi yang jelas dan konsisten
Aturan kelas disampaikan dengan bahasa yang mudah dipahami dan ditegakkan dengan konsisten.
Kekuatan Guru dalam Menciptakan Suasana Kondusif
• Mampu menjaga perhatian siswa tetap fokus.
• Membangun komunikasi dua arah yang aktif.
• Menerapkan disiplin positif tanpa membuat siswa merasa ditekan.
• Mengakomodasi berbagai gaya belajar siswa (visual, kinestetik, dan auditori).
Hal yang Bisa Ditingkatkan:
Guru bisa lebih memanfaatkan teknologi sederhana seperti kuis interaktif (misalnya menggunakan Kahoot atau Quizizz).
Memberikan kesempatan yang lebih merata untuk semua siswa agar terlibat, bukan hanya siswa yang aktif saja.
Deskripsi Video
Video di atas menampilkan seorang guru Sekolah Dasar yang sedang mengajar di dalam kelas. Suasana kelas tampak aktif namun tetap terkendali. Guru menggunakan pendekatan interaktif dengan mengajak siswa berdiskusi dan memberikan pujian saat siswa berhasil menjawab pertanyaan. Hal ini membantu menciptakan lingkungan belajar yang positif dan mendukung keterlibatan siswa secara aktif.
Strategi yang Digunakan Guru:
Mengatur tempat duduk yang fleksibel: Kursi ditata melingkar saat diskusi untuk memudahkan interaksi antar siswa.
Memberikan instruksi yang jelas dan konsisten: Aturan kelas disampaikan dengan bahasa yang mudah dipahami dan ditegakkan secara konsisten.
Kekuatan Guru dalam Menciptakan Suasana Kondusif:
Mampu menjaga perhatian siswa tetap fokus.
Membangun komunikasi dua arah yang aktif.
Menerapkan disiplin positif tanpa membuat siswa merasa tertekan.
Mengakomodasi berbagai gaya belajar siswa, baik visual, auditori, maupun kinestetik.
Hal yang Bisa Ditingkatkan:
Guru dapat mulai memanfaatkan teknologi sederhana seperti kuis interaktif menggunakan Kahoot atau Quizizz untuk meningkatkan partisipasi siswa.
Memberikan kesempatan yang lebih merata kepada semua siswa untuk terlibat dalam diskusi, tidak hanya siswa yang aktif saja.
NAMA : DINA PRATIWI
NIM : 859888191
Menurut pendapat saya, Video ini menunjukkan praktik pembelajaran yang sangat efektif dalam menciptakan suasana kelas yang kondusif dan partisipatif. Guru berhasil memfasilitasi pembelajaran yang interaktif dengan melibatkan siswa secara aktif melalui metode seperti berganti peran (role play) dan diskusi kelompok.
Penggunaan metode berganti peran tidak hanya membuat suasana kelas menjadi lebih hidup dan menyenangkan, tetapi juga membantu siswa memahami materi melalui pengalaman langsung dan empati terhadap peran yang dimainkan. Ini merupakan pendekatan yang sangat baik untuk menumbuhkan keterampilan sosial, komunikasi, serta pemahaman konsep secara lebih mendalam.
Selain itu, diskusi kelompok yang diterapkan memungkinkan siswa untuk belajar bekerja sama, berbagi pendapat, dan saling mendukung dalam menyelesaikan tugas. Guru juga terlihat membimbing kelompok secara aktif, memberikan arahan yang jelas, serta mendorong setiap siswa untuk berkontribusi dalam diskusi.
Secara keseluruhan, pembelajaran yang ditampilkan dalam video ini sangat mencerminkan suasana kelas yang kondusif, di mana guru berperan sebagai fasilitator yang mampu menciptakan lingkungan belajar yang kolaboratif, menyenangkan, dan bermakna bagi siswa. Praktik ini layak dijadikan contoh bagi guru-guru lainnya dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas.
Meskipun isi video sudah sangat menggambarkan suasana pembelajaran yang kondusif dan interaktif, ada beberapa hal yang bisa ditingkatkan dari sisi teknis video agar pesan yang ingin disampaikan lebih maksimal.
Pertama, kualitas audio perlu ditingkatkan, terutama saat siswa berbicara dalam diskusi atau ketika guru memberi penjelasan. Beberapa bagian terdengar kurang jelas, sehingga bisa mengurangi pemahaman penonton terhadap isi pembelajaran.
Kedua, volume musik yang ditampilkan terlalu kuat sehingga ucapan yang ada di video kurang sedikit jelas dan alangkah baiknya pemilihan sound suara yang lebih cenderung soft sound ( suara yang lembut / pelan) agar lebih mudah untuk didengar.
Terima Kasih.
Assalamualaikum
Nama : bagas surya riscaladi
Salut 11 maret sumberagung
Izinkan saya memberikan analisis
Video “Mengoptimalkan Pembentukan Karakter” yang diunggah di platform Guru Pintar Online Universitas Terbuka membahas peran strategis guru dalam membentuk karakter peserta didik. Pembentukan karakter dianggap sebagai bagian integral dari pendidikan yang tidak hanya berfokus pada aspek kognitif, tetapi juga pada pengembangan sikap dan nilai moral siswa.
Analisis Isi Video
1. Peran Guru sebagai Teladan
Guru diharapkan menjadi contoh nyata bagi siswa melalui sikap dan perilaku sehari-hari. Ungkapan “digugu lan ditiru” mencerminkan bahwa siswa cenderung meniru perilaku guru yang mereka anggap sebagai panutan. Dengan demikian, guru perlu menunjukkan integritas, kejujuran, dan nilai positif lainnya dalam interaksi mereka dengan siswa.
2. Strategi Pembiasaan dalam Lingkungan Sekolah
Pembiasaan perilaku positif seperti menyapa, berdoa sebelum dan setelah kegiatan, serta berbicara dengan bahasa yang sopan dapat diterapkan di lingkungan sekolah. Melalui rutinitas ini, siswa secara tidak langsung diajarkan untuk menginternalisasi nilai-nilai karakter yang baik.
3.Integrasi Nilai dalam Pembelajaran
Guru dapat mengintegrasikan nilai-nilai karakter dalam setiap mata pelajaran. Misalnya, dalam pelajaran matematika, guru dapat menekankan pentingnya kejujuran dalam menyelesaikan soal, atau dalam pelajaran IPS, guru dapat mengajarkan nilai-nilai toleransi dan kerjasama.
Penerapan Strategi Pembelajaran yang Menyenangkan
Pembelajaran yang menyenangkan dan interaktif dapat meningkatkan motivasi siswa untuk belajar dan menginternalisasi nilai-nilai karakter. Kegiatan seperti diskusi kelompok, permainan edukatif, dan role-playing dapat digunakan untuk mengajarkan nilai-nilai seperti kejujuran, tanggung jawab, dan empati.
Kesimpulan
Video ini menekankan pentingnya peran guru dalam membentuk karakter peserta didik melalui keteladanan, pembiasaan, integrasi nilai dalam pembelajaran, dan penerapan strategi pembelajaran yang menyenangkan. Dengan pendekatan ini, diharapkan siswa dapat mengembangkan karakter yang kuat dan menjadi individu yang memiliki integritas dan nilai moral yang tinggi.
Sekian terimakasih