silahkan klik icon    jika video tidak dapat diputar

Sinopsis

Program ini menggambarkan guru dengan menggunakan metode ceramah menjelaskan pemerintahan desa/kelulrahan kepada siswa kelas III SD, sementara itu siswa tampak tidak memahami mengenai apa itu aparatur/perangkat desa/ kelurahan dan fungsi dari setiap aparatur tersebut. Solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut adalah melakukan pembelajaran dengan menggunakan media flowchart dengan slot card yang menjelaskan tentang struktur pemerintahan desa/kelurahan termasuk penjelasan singkat tugas pokok dan fungsinya.

Dadang Sukirman

  1. Tidak ada berdoa sebelum belajar dan penutup selesai belajar.
  2. Tidak menjelaskan tentang materi struktur organisasi pemerintahan.
  3. Sesuai peserta didik.
  4. Sesuai dengan kurikulum.

Ranny Indriany Syam S, S.Pd.

Similar Posts

144 Comments

  1. Nama : Yuliatin
    NIM : 501332472

    1..PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN FLOW CHART
    Dalam video seorang guru sedang mengajar mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dengan topik tentang aparatur atau perangkat desa dan kelurahan. Peserta didik kurang memperhatikan terhadap materi yang di sampaikan terlihat dari siswa kurang antusias dalam menjawab pertanyaan secara langsung yang di berikan oleh guru. Hal ini karena media pembelajaran kurang menarik atau membosankan guru cenderung menggunakan metode ceramah.
    Dari pengalaman belajar yang di tampilakan di video , guru berusaha memperbaiki keadaan belajar kelas dengan menngunakan media belajar flow chart di sini terlihat siswa sangat terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Nampak ada siswa yang berebut mengacungkan jari untuk bisa maju kedepan menjawab pertanyaan atau tugas yang di berikan oleh guru

  2. Nama: Niluh Made Megawati
    NIM : 501342807
    Judul Video : Pembelajaran Menggunakan Flow Chart
    Kelemahan dan Saran Perbaikan:
    1.Kegiatan Pembukaan:
    Saran: Selain salam dan doa, guru bisa memulai dengan apersepsi (menghubungkan materi dengan pengalaman siswa) atau memberikan pertanyaan pembuka yang menarik untuk merangsang rasa ingin tahu siswa. Misalnya, “Siapa yang pernah ikut kegiatan di desa? Kegiatan apa saja yang kalian lakukan?”
    2.Penjelasan Materi:
    Saran: Guru perlu memberikan definisi yang jelas dan mudah dipahami tentang aparatur desa dan kelurahan, serta fungsinya. Gunakan bahasa yang sederhana dan berikan contoh-contoh konkret yang dekat dengan kehidupan siswa.
    3.Kegiatan Pembelajaran:
    Saran: Selain menggunakan diagram alir, guru bisa menggunakan media lain yang lebih interaktif seperti video, gambar, atau simulasi. Guru juga bisa mengajak siswa untuk berdiskusi atau membuat kelompok untuk menganalisis struktur perangkat desa.
    4. Penutupan Pembelajaran:
    Saran: Selain salam penutup, guru bisa memberikan rangkuman singkat materi yang telah dipelajari dan memberikan tugas rumah yang relevan untuk menguji pemahaman siswa.
    Kelebihan dan Pengembangan:
    1. Penggunaan Media:
    Pengembangan: Selain flow chart, guru bisa membuat kuis interaktif atau permainan sederhana yang berkaitan dengan materi untuk meningkatkan partisipasi siswa.
    Saran Tambahan:
    Variasi Metode Pembelajaran:
    Guru tidak perlu terpaku pada satu metode saja. Kombinasikan metode ceramah dengan metode lain seperti diskusi, tanya jawab, atau penugasan individu atau kelompok.
    Evaluasi Pembelajaran:
    Guru perlu melakukan evaluasi secara berkala untuk mengetahui sejauh mana siswa memahami materi. Evaluasi bisa dilakukan melalui tes tertulis, lisan, atau proyek.
    Fokus pada Keterampilan Berpikir Kritis:
    Ajak siswa untuk menganalisis informasi, membuat kesimpulan, dan mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari.
    Kesimpulan:
    Video pembelajaran tersebut memiliki potensi untuk menjadi lebih efektif jika guru dapat memperbaiki beberapa aspek yang telah diidentifikasi. Dengan menerapkan saran-saran di atas, diharapkan pembelajaran dapat menjadi lebih menarik, interaktif, dan bermakna bagi siswa.

  3. NAMA : ANGGI NUR AFIYAH
    PRODI : Magister Pendidikan Dasar
    NIM : 501282916

    Pada awal video ini, guru tidak mengkondisikan dan menyiapkan murid dan lingkungan belajar sebelum memasuki proses pembelajaran, terlihat murid asyik sendiri dengan kegiatannya masing-masing, ramai dan tidak fokus karena strategi ceramah yang digunakan guru tidak tepat, membosankan atau tidak menarik. Guru terlihat kurang interaktif dan menarik perhatian murid, sehingga murid cenderung abai pada penjelasan yang diberikan oleh guru. Meskipun metode ceramah, guru seharusnya tetap dapat menarik perhatian murid, agar murid mendengarkan, sehingga materi yang diberikan dapat diserap secara efektif.

    Pada adegan selanjutnya, guru mensiasati keadaan di kelas tersebut dengan media pembelajaran berupa flow chart yang ditempelkan pada papan tulis. Guru mengajak murid untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran dengan cara meminta murid menempelkan bagian struktur kepala pemerintahan tingkat desa. Murid cukup antusias untuk aktif dan maju ke depan kelas ikut berpartisipasi dalam proses pembelajaran. Namun, menurut saya belum nampak proses menemukan informasi secara mandiri oleh murid. Di sini guru belum berperan sebagai fasilitator yang menuntun murid menemukan pengetahuannya sendiri dan memberikan penguatan terhadap pemahaman muridnya. Perhatian yang guru berikan terhadap seluruh murid harus lebih merata, sehingga tidak ditemukan murid-murid yang tertidur selama proses pembelajaran. Penggunakaan media flow chart juga bisa dipadukan dengan kegiatan diskusi secara berkelompok, agar setiap murid mendapat kesempatan yang sama dalam belajar.

  4. Nama: PUTRI KUSUMAWATI
    NIM: 501200979
    Prodi: Magister Pendidikan Dasar

    Video menceritakan tentang guru yang menyampaikan materi perangkat desa (mata pelajaran IPS). Pada awal kegiatan guru menggunakan metode ceramah sehingga peserta didik merasa jenuh dan tidak memperhatikan. Selanjutnya guru merubah metode pembelajaran untuk menarik minat dan keaktifan peserta didik yaitu dengan menggunakan media flow chart. Dengan menggunakan media flow chart, peserta didik terlihat lebih aktif. Akan tetapi penggunaan media tersebut belum maksimal karena terbukti dengan adanya peserta didik yang tidur saat pelajaran. Saran saya, sebaiknya, dalam penggunaan media flow chart ini guru tidak diam saja di tempat, tidak berdiri terus di depan akan tetapi guru berkeliling sehingga memastikan semua peserta didik fokus saat pembelajaran berlangsung.

  5. Pada pembelajaran IPS tersebut dengan menggunakan flow chart, siswa lebih tertarik dan antusias dalam pembelajaran daripada ketika guru menggunakan metode ceramah. Siswa lebih memahami materi pelajaran menggunakan flow chart daripada menggunakan ceramah. Selain itu, pada saat menggunakan metode ceramah banyak siswa yang ramai dan tidak memperhatikan, sedangkan pada saat menggunakan flow chart pengelolaan kelas lebih tertata.

  6. wahdah mahfudhoh (501322536)
    Video tersebut membahas tentang penggunaan flowchart dalam pembelajaran. Flowchart membantu guru dan siswa untuk memvisualisasikan alur pemikiran dan proses pembelajaran secara lebih terstruktur. Dengan menggunakan flowchart, siswa dapat lebih mudah memahami langkah-langkah yang harus diambil dalam suatu topik atau masalah. Selain itu, alat ini dapat meningkatkan keterlibatan siswa dalam proses belajar. Video ini juga menunjukkan contoh konkret penggunaan flowchart dalam konteks pembelajaran.

  7. Nama : Sherly Kusturika Andriani

    Setelah mengamati video, menurut saya kekurangan pembelajaran menggunakann Flow Chart antara lain: 1) Guru memulai pembelajaran dengan metode ceramah yang kurang menarik, tanpa melakukan apersepsi atau doa, sehingga suasana kelas tidak kondusif, guru harus melakukan kegiatan pembuka dengan baik seperti memberi salam dan berdoa sebelum dan sesudah belajar karena itu adalah upaya penanaman karakter terhadap siswa, sebelum memulai pembelajaran alangkah baiknya guru menganjurkan siswa untuk melepas topi jika berada di dalam kelas, dan guru juga harus mempersiapkan siswa baik dari segi peralatan belajar maupun mental siswa agar siap menerima pembelajaran. 2) penguasaan kelas oleh guru, terlihat dari beberapa siswa yang tampak tidak memperhatikan atau bahkan tidur selama pembelajaran. 3) Langkah-langkah pembelajaran seperti pembukaan, inti, dan penutup tidak dilaksanakan dengan baik. Ini menyebabkan siswa merasa bingung dan kurang siap untuk mengikuti Pelajaran, guru juga harus menguasai materi dengan baik dan memberi konsep dasar materi kepada siswa sehingga siswa bisa memahami Pelajaran dengan maksimal.
    Saran saya untuk peningkatan pembelajaran tersebut yaitu: guru memulai setiap sesi pembelajaran dengan kegiatan pendahuluan seperti berdoa dan ice breaking untuk membangun suasana yang lebih positif dan interaktif, penggunaan metode yang bervariasi dan tidak monoton agar siswa tetap terlibat dan tidak cepat jenuh. Misalnya, menggabungkan permainan atau aktivitas fisik dengan penggunaan flow chart struktur pemerintahan desa/kelurahan termasuk penjelasan singkat tugas pokok dan fungsinya, guru memberikan evaluasi di akhir pembelajaran serta menyimpulkan materi yang telah diajarkan agar siswa dapat merefleksikan apa yang telah mereka pelajari.

  8. Nama : Salsabila Annisa Fitri
    NIM : 501312456
    Prodi : MPDR
    UPBJJ : Samarinda
    Berdasarkan analisis video pembelajaran IPS SD yang berjudul “Pembelajaran Menggunakan Flow Chart” maka terdapat beberapa masukan dan saran tentang video pembelajaran tersebut.
    1. Pada awal pembelajaran, guru belum mempersiapkan siswa untuk belajar dan penyampaian tujuan pembelajaran belum dilaksanakan secara maksimal sehingga siswa tidak fokus pada materi yang dijelaskan guru
    2. Saat proses belajar, guru kurang menguasai materi yang akan dijelaskan kepada siswa, maka diperlukan review materi sebelum proses pembelajaran berlangsung
    3. Media pembelajaran yang digunakan cukup membuat siswa antusias untuk terlibat, perlu adanya apresiasi yang diberikan kepada siswa agar menambah motivasi siswa untuk belajar.
    Adapun saran yang dapat saya berikan mengenai video pembelajaran tersebut adalah sebagai guru yang profesional haruslah mempunyai cara dalam pengkondisian belajar di dalam kelas, saat anak mulai jenuh atau bosan maka ada beberapa cara seperti melakukan ice breaking, tanya jawab, yang membuat siswa fokus Kembali dalam belajar. Dalam proses pembelajaran hendaknya guru mengkondisikan kelas belajar agar siswa dapat tertarik untuk memahami materi, dan penguasaan materi oleh guru perlu ditingkatkan menyesuaikan kondisi belajar anak.

  9. Nama : Alif Tulusiyah Anggraini,
    NIM : 501362515
    Prodi : MPDr
    Guru memberi salam dan tidak mengecek kesiapan siswa sebelum memulai pembelajaran, sehingga siswa belum siap, suasana dalam kelas gaduh dan siswa tidak memperhatikan penyampaian materi oleh guru.
    Sebelum masuk kegiatan inti Guru tidak menyampaikan tujuan pembelajaran pada hari itu. Metode pembelajaran masih menggunakan sistem teacher center , siswa harusnya diperlakukan sebagai subyek pendidikan yang seharusnya dilayani kebutuhan pendidikannya
    Selama Kegiatan Pembelajaran guru kurang menguasai kelas , siswa sibuk dengan dirinya sendiri , dan tidak mendengarkan , sehingga materi yang disampaikan kurang efektif dipahami oleh siswa. dan juga pembelajaran ditutup tanpa salam dan refleksi. Penggunaan media membuat siswa berantusias, walaupun medianya dibuat dengan sederhana.

  10. Nama: Anariska
    Prodi : Megister Pendidikan Dasar.
    Berikut adalah tanggapan terhadap teks tersebut:

    Program ini mengilustrasikan tantangan yang dihadapi guru saat menggunakan metode ceramah dalam menjelaskan struktur pemerintahan desa/kelurahan kepada siswa kelas III SD. Ketidakpahaman siswa mengenai aparatur desa dan fungsinya menunjukkan bahwa metode ceramah mungkin kurang efektif untuk materi yang memerlukan pemahaman struktur dan peran. Solusi yang ditawarkan, yaitu menggunakan media flowchart dengan slot card, sangat tepat. Pendekatan visual seperti ini akan membantu siswa lebih mudah memahami struktur pemerintahan desa/kelurahan dan tugas masing-masing aparatur. Dengan adanya penjelasan singkat pada setiap slot card, siswa akan lebih tertarik dan terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Menggunakan media visual juga memungkinkan pembelajaran yang lebih interaktif dan mendalam, sehingga konsep-konsep abstrak bisa dipahami dengan lebih konkret.

Leave a Reply