silahkan klik icon jika video tidak dapat diputar
Sinopsis
Program ini membahas bagaimana seorang guru memberikan pembelajaran matematika dengan topik pecahan berpenyebut tidak sama dengan menggunakan media potongan-potongan karton untuk memudahkan pemahaman siswa dalam penjumlahan pecahan.
Mery Novianti
Pakar Dosen
Video ini ditayangkan agar murid memahami konsep penjumlahan dua buah pecahan dengan penyebut tidak sama.
Dalam mengajar konsep pecahan ini, guru menggunakan alat peraga berupa karton yang dimodifikasi.
Sebelum memanfaatkan alat peraga, guru lebih dulu menunjukkan rumus penjumlahan dua pecahan. Akan lebih elok kalau rumus penjumlahan pecahan itu tidak langsung diberikan tetapi ditemukan sendiri oleh murid (tentu saja dipandu oleh guru).
Sebelum masuk ke operasi penjumlahan pecahan, sebaiknya guru menekakan pada konsep dua pecahan yang penyebutnya tidak sama tetapi sama nilainya.
Materi yang disajikan sudah sesuai dengan perkembangan kognitif murid; namun demikian penyajiannya sebaiknya dibalik yaitu dimulai dengan penggunaan alat peraga kemudian baru rumus penjumlahan pecahan.
Prof. H. Yaya S. Kusumah (UPI Bandung)
Pakar Guru
Jelas cara guru membuka, mengisi, menutup pelajaran.
Alat peraga kurang besar, dan sebaiknya dilakukan secara perkelompok agar semua siswa dapat memahami dengan beberapa latihan.
Materi sesuai dengan perkembangan peserta didik.
Adanya kesesuaian materi dengan kurikulum yang berlaku.
Sugeng Wibowo, S.Pd.Mat.
Nama : FIRDAUS EFFENDI
NIM : 858817864
Prodi : S1 PGSD
Setelah saya menonton video pembelajaran diportal guru pintar tentang materi penjumlahan pecahan berpenyebut tidak sama :
Menurut saya pada video pertama, sudah baik. Guru menerangkan kepada siswa dengan intonasi yang jelas sehingga siswa dapat mendengarkan penjelasan dengan baik, sayangnya guru terlalu monoton karena hanya menjelaskan materi pembelajaran tanpa media ajar sehingga siswa banyak yang merasa bosan dan mengantuk mendengar penjelasan guru tersebut. Guru juga kurang menyeluruh dan kurang menguasai kelas dengan hanya berfokus pada beberapa siswa.
Sedangkan pada video yang kedua, persiapan guru sudah sangat baik, guru menggunakan media pembelajaran yang membuat siswa lebih bersemangat dalam pembelajaran dan guru sudah mengajak siswa untuk menggunakan media pembelajaran tersebut, tetapi untuk media pembelajaran yang digunakan saya rasa kurang besar dan tulisannya tidak terlihat jelas oleh siswa yang duduk dibelakang.
Nama : Delyafani Ardilla
NIM : 859870662
Setelah menonton video pembelajaran penjumlahan berpenyebut tidak sama terdapat perbedaan yang jelas antara pembelajaran 1 dengan pembelajran kedua. Pembelajaran pertama masih mononton, dan lebih terpusat kepada guru, hanya menggunakan papan tulis sebagai media dan rumus” yang dapat membuat siswa menjadi lebih bingung, namun metode penguatan dan apersepsi sudah baik. Pada pembelajaran kedua guru lebih berinteraksi dengan siswa, serta media konkret digunakan guru dalam pembelajaran membuat siswa dapat lebih mengerti konsep penjumlahan yang penyebutnya berbeda. Namun masih saja belum semuanya siswa dapat memahami karena ketika guru menunjuk siswa kedua untuk meletakkan potongan kartun agar membentuk penjumlahan dengan penyebut yang berbeda masih salah penempatannya.
NAMA:DEWI KURNIATI
NIM :835163427
POKJAR:ACEH TAMIANG
MK:PKP
Dalam hal ini menurut pendapat saya pada vidio yang sudah saya lihat diatas tentang pembelajaran penjumlahan pembelajaran matematika . dalam hai ini seorang guru yang mengajar seharusnya menggunakan media pembelajaran agar para siswa mengerti dan paham akan materi yang akan diajarkan. kemudian guru juga harus memperhatikan para siswanya dalam proses belajar mengajar.kemudian metode yang digunakan juga harus menarik.
Nama : Ngajeng Setyorini
NIM : 858860572
Prodi : PGSD-BI
Dari video pembelajaran matematika tersebut, pada simulasi pertama guru hanya menjelaskan dengan media papan tulis. Pada tahap ini siswa terlihat masih bingung tentang materi yang diajarkan guru. Karena tidak ada media konkret.
Pada simulasi kedua guru sudah memberikan penjelasan menggunakan media. Contoh penggunaan media oleh guru tersebut sudah bagus. Namun menurut saya media tersebut kurang mudah dipahami oleh siswa, terlihat bahwa beberapa siswa masih bingung dan kesulitan.
Menurut saya guru bisa membuat media dengan kertas karton yang dibentuk menjadi bangun datar yang dipotong-potong dan bisa digabungkan sesuai nilai pecahan. Misalnya bentuk lingkaran dengan gambar pizza, atau bentuk balok dengan gambar coklat. Kemungkinan siswa akan lebih mudah memahami dengan media konkret seperti itu karena lebih menarik bagi siswa.
Nama : Laylatul Izah
NIM : 857667288
Prodi : S1 PGSD
Setelah mengamati video di atas saya menemukan beberapa kekurangan dan kelebihan yang terjadi selama proses pembelajaran, antara ain:
Kekurangan:
– Kelas dibuka tanpa mengajak siswa untuk berdoa, menyanyikan lagu nasional dan guru tidak mengecek kehadiran siswa.
– Guru tidak memberikan pengantar tentang materi yang akan disampaikan pada hari itu berikut dengan tujuan pembelajarannya.
– Guru kurang dapat mengkondisikan kelas agar terdapat interaksi dan cenderung kaku yang mengakibatkan beberapa siswa terlihat mengantuk.
– Penjelasan guru terburu-buru dan kurang jelas untuk sebagian siswa, terlihat dari ekspresi siswa yang masih tampak bingung.
– Guru tidak melakukan interaksi merata pada siswa, hanya terpaku pada beberapa siswa yang dianggap aktif atau pintar.
– Menggunakan benda konkret yang memiliki ukuran terlalu kecil sehingga untuk siswa yang duduk di bangku belakang tidak terlihat jelas.
Kelebihan:
– Guru mampu mengkondisikan kelas menjadi kondusif dan tenang.
– Guru melakukan apersepsi dengan mengulang materi yang telah diajarkan pada pertemuan sebelumnya.
– Menggunakan benda konret untuk menyampaikan konsep penjumlahan pecaha berpenyebut tidak sama.
– Suara guru keras, jelas dan lantang.
Nama : Ade Nurhilaliah
NIM : 857077451
Prodi : PGSD-S1
Pokjar : Tarumajaya
Dalam video pembelajaran tersebut masih terdapat kelebihan dan kekurangan dalam proses pembelajaran yang dilakukan.
Kelebihan :
1. Guru mengulas kembali materi yang telah di pelajari sebelumnya, sehingga memancing siswa untuk mengingat kembali pelajaran yang telah di pelajari dengan begitu siswa akan lebih mudah untuk menerima pelajaran selanjutnya.
2. Pada saat guru menjelaskan pelajaran mudah di mengerti.
3. Guru sudah menggunakan alat peraga, yang diharapkan bisa memudahkan siswa untuk lebih memahami pelajaran tersebut.
4. Guru mampu membuat siswa merasa percaya diri untuk siswa maju kedepan kelas dan meyelesaikan tugas yang diberikan.
Kekurangan :
1. Guru tidak mengkondisikan awal pelajaran yang baik, sehingga siswa tidak bersemangat dan berantusias untuk belajar.
2. Guru tidak menyampaikan tujuan pembelajaran.
3. Media yang dilakukan kurang mudah dimengerti siswa.
4. Guru tidak memberi rangkuman pada pelajaran tersebut.
5. Pelajaran tidak terlalu melibatkan siswanya.
Menurut saya yang mungkin harus di tambahkan agar membuat pelajaran semakin baik yaitu:
1. Guru menyiapkan awal pembelajaran dengan didahului oleh ice breaking, yang biasanya dengan ice breaking siswa akan merasa lebih rileks dan senang dalam memulai suatu pelajaran, dan dengan memberikan bahasa yang menimbulkan semangat, positif, dan meyakinkan. Pada akhirnya siswa akan termotivasi untuk belajar.
2. Mencari media lain yang mudah di pahami, seperti menggunakan kartu mika yang di buat simbol pecahan, misalnya pecahan 1/3 + 1/2 = … buat arsiran di kartu mika transparan dengan bentuk pecahan tersebut, 1 kartu mika menunjukkan pecahan 1/3 dan 1 kartu mika lagi menunjukkan 1/2. Setelah itu ubah posisi kartu mika dengan pecahan 1/2 kearah 90° dan satukan dengan kertas mika 1/3 maka akan terlihat arsiran di mika tersebut, dan akan menunjukkan hasilnya.
3. Dalam sebuah kelas sudah biasa ada siswa yang mudah memahami dan ada pula yang tidak, alangkah baiknya guru memberikan penegasan/rangkuman, sehingga siswa bisa mendapatkan tujuan dari pelajaran itu.
4. Agar siswa lebih aktif dan belajar terasa bermakna alangkah baiknya semua siswa terlibat secara aktif dalam pelajaran tersebut, dengan cara membuat kelompok dan berdiskusi mungkin akan membuat siswa menjadi lebih aktif, dan mehami pelajaran tersebut dengan caranya yang di bantu guru sebagai fasilitator.
Nama : Yanisa Laia
Nim : 817507596
Prodi : PGSD
UPBJJ : 12 Medan
Pokjar : Teluk Dalam
Tanggapan saya dari Video pertama adalah Ibu Guru tidak menggunakan Media Pembelajaran dan tidak banyak memberikan bahkan tidak memberikan contoh sola bagimana cara penyelesaian Penjumlahan berpenyebut tidak sama.Guru tidak membangkitkan semangat belajar anak, karena saya lihat ada sebagian siswa yang sedang mengantuk atau menguap, misalnya Guru mengajak siswa untuk bernyanyi bersama sebuah lagu gembira agar kepenatan siswa terobati atau rasa kebosanan siswa hilang dan timbul semngat Baru untuk menerima pelajaran .
Tanggapan saya dari Video Kedua : Ibu Guru tidak memnjelaskan dan tidak memberikan contoh bagaimana cara menempel potongan-potongan karton yang telah diberikan nomor untuk menjumlahkan pecahan berpenyebut tidak sama.Sekian tanggapan dari saya
Nama : Arifin
NIM : 859151173
Prodi : S1 PGSD( UPJ MATARAM
Setelah saya menonton video pembelajaran diportal guru pintar tentang materi penjumlahan pecahan berpenyebut tidak sama :
Menurut saya pada video pertama, sudah baik. Guru menerangkan kepada siswa dengan intonasi yang jelas sehingga siswa dapat mendengarkan penjelasan dengan baik, sayangnya guru terlalu monoton karena hanya menjelaskan materi pembelajaran tanpa media ajar sehingga siswa banyak yang merasa bosan dan mengantuk mendengar penjelasan guru tersebut. Guru juga kurang menyeluruh dan kurang menguasai kelas dengan hanya berfokus pada beberapa siswa.
Sedangkan pada video yang kedua, persiapan guru sudah sangat baik, guru menggunakan media pembelajaran yang membuat siswa lebih bersemangat dalam pembelajaran dan guru sudah mengajak siswa untuk menggunakan media pembelajaran tersebut, tetapi untuk media pembelajaran yang digunakan saya rasa kurang besar dan tulisannya tidak terlihat jelas oleh siswa yang duduk dibelakang.oelh karena harapan saya tulisan dan media pembelajaran harus dibuat lebih besar lagi sehingga siswa mudah melihannya dan memahaminya.
Nama : Rikawati
NIM : 858276295
Prodi : S1-PGSD
Setelah mengamati video di atas saya menemukan beberapa kekurangan dan kelebihan yang terjadi selama proses pembelajaran, antara ain:
Kekurangan:
– Kelas dibuka tanpa mengajak siswa untuk berdoa, menyanyikan lagu nasional dan guru tidak mengecek kehadiran siswa.
– Guru tidak memberikan pengantar tentang materi yang akan disampaikan pada hari itu berikut dengan tujuan pembelajarannya.
– Guru kurang dapat mengkondisikan kelas agar terdapat interaksi dan cenderung kaku yang mengakibatkan beberapa siswa terlihat mengantuk.
– Penjelasan guru terburu-buru dan kurang jelas untuk sebagian siswa, terlihat dari ekspresi siswa yang masih tampak bingung.
– Guru tidak melakukan interaksi merata pada siswa, hanya terpaku pada beberapa siswa yang dianggap aktif atau pintar.
– Menggunakan benda konkret yang memiliki ukuran terlalu kecil sehingga untuk siswa yang duduk di bangku belakang tidak terlihat jelas.
Kelebihan:
– Guru mampu mengkondisikan kelas menjadi kondusif dan tenang.
– Guru melakukan apersepsi dengan mengulang materi yang telah diajarkan pada pertemuan sebelumnya.
– Menggunakan benda konret untuk menyampaikan konsep penjumlahan pecaha berpenyebut tidak sama.
– Suara guru keras, jelas dan lantang.
Nama : Ulul Alya Nur Fadlila
NIM : 858781072
Kritik :
Menurut saya, dalam video pembelajaran Matematika SD dengan topik Penjumlahan Pecahan Berpenyebut Tidak Sama secara keseluruhan sudah cukup baik namun masih terdapat kekurangan.
Pada tayangan video pertama di awal pembelajaran guru sudah memberikan stimulus khusus untuk meningkatkan perhatian dan motivasi siswa dengan mengulang kembali materi pelajaran sebelumnya, maka hal ini bisa meningkatkan rasa penasaran siswa sehingga motivasi belajar mereka juga akan meningkat. Hanya saja pada kegiatan pendahuluan guru tidak menanyakan kabar siswa, tidak memulai pelajaran dengan berdoa, tidak mengisi lembar kehadiran siswa, dan tidak menjelaskan tujuan dari pembelajaran. Dalam mengajarkan konsep pecahan terlihat siswa mengantuk dan merasa bosan karena guru belum menggunakan metode pembelajaran yang tepat untuk bisa melibatkan keaktifan siswa.
Pada tayangan video kedua, guru mulai menjelaskan penjumlahan pecahan berpenyebut tidak sama menggunakan media berupa potongan-potongan karton agar proses pembelajaran dapat menarik dan menyenangkan siswa. Hanya saja untuk media yang digunakan terlalu kecil sehingga siswa yang duduk di bangku paling belakang akan kesulitan untuk melihat dan memahami apa yang dijelaskan oleh guru.
Saran Perbaikan :
Alangkah baiknya jika si guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok sehingga siswa dapat dengan cepat memahani materi yang disampaikan. Guru juga kurang memberikan kesempatan bertanya kepada siswa yang belum memahami materi dan lebih dominan berinteraksi kepada siswa yang lebih aktif. Dalam tayangan video pun tidak terdapat kegiatan penutup.
Sekian tanggapan jawaban dari saya terimakasih.