silahkan klik icon jika video tidak dapat diputar
Sinopsis
Program ini menggambarkan kesulitan guru kelas V SD dalam mengajarkan peristiwa Perang Diponegoro secara bermakna kepada siswa. Ketika siswa diminta untuk mencatat hal-hal yang dijelaskan guru, siswa kebingungan untuk mencatatnya. Anak-anak diminta untuk mengingat sesuatu atau menghafal sesuatu yang terjadi pada masa lalu, tanpa mengaitkannya dengan masa sekarang. Solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut adalah mengajarkan masa lalu, dapat dilakukan dengan cara:
- Mengaitkan masa lalu dengan masa sekarang,
- Analog kesamaan atau perbedaannya,
- Humor dapat membantu siswa untuk mengingat.
Eded Tarmedi
–
–
- Cara membuka pembelajaran guru belum memperhatikan sekitar kelas, tiba-tiba langsung masukan dan memberikan materi yang akan dipelajari. Isi materinya tidak terlalu lengkap dalam penjelasannya. Pembelajaran yang digunakan monoton seharusnya guru dapat memberikan pembelajaran yang menarik. Ketika penutupan guru tidak membuat kesimpulan dalam kegiatan pembelajaran.
- Strategi dalam mempembelajaran ini bisa menggunaan bermain peran agar siswa dapat mengalami kejadian-kejadian di masa lalu dan sekarang. Seharusnya media yang digunkan harus lebih jelas lagi agar siswa dpat memahami kejadian atau peristiwa yang terjadi saat itu.
- Kesesuain tingkat materi sudah cukup baik.
- Sesuai dengan kurikulum yang berlaku.
Hendri Supriyadi S, S.Pd.
Nama : Widiyaningrum Dewi
NIM : 501252762
UPBJJ : Semarang
Video pembelajaran dengan judul “Perlawanan Pangeran Diponegoro vs Makam Mbah Priok” menurut saya, guru dalam membuka pembelajaran kurang memperhatikan kondisi kelas. Guru langsung masuk kedalam kelas dan memberikan materi tanpa melakukan apersepsi. Sebaiknya setiap masuk kelas guru melakukan apersepsi, karena dengan apersepsi guru dapat memotivasi dan menyampaikan tujuan pembelajaran materi saat itu.
Strategi pembelajaran untuk tema kepahlawanan dapat menggunakan cara bermain peran. Dengan bermain peran, siswa dapat ikut mengalamai kejadian di masa lalu.
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Nama: SINAR KUMALASARI
NIM: 501312352
1. Alangkah baiknya dalam proses pembelajaran tersebut mengaitkan masa sejarah atau masa lalu dengan masa sekarang, degan begitu siswa akan lebih tertarik dalam menyimak pembelajaran
2. Untuk membentuk pembelajaran yang menyenangkan dalam pembelajaran sejarah guru dapat menggunakan PJBL dalam proses pembelajaran, guru membentuk kelompok belajar siswa, kemudian meminta siswa untuk menyusun projek pembelajaran dengan mendiskusikan terkait materi Perlawanan pangeran Diponegoro VS Makam Mbah Priok, selanjutnya guru dapat memberi waktu 1 minggu untuk siswa memproses projeknya yang di buat di atas karton dan bergambar semenarik mungkin, saat projek siswa telah selesai, guru dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk menceritakan dan menyampaikan projek yang mereka selesaikan di depan kelas, selanjutnya guru dapat meminta siswa untuk menyimpulkan terkait materi Perlawanan Pangeran diponegoro vs makam mbh priok. Langkah ini dilakukan untuk menciptakan pembelajaran bervikir kritis, menyenangkan, menarik, karna siswa terlibat langsung dalam proses pembelajaran.
3. Dalam penyajian materi tentang perlawanan pangeran diponegoro vs makam mbh priok, guru dapat menggunakan media pembelajaran berupa video dokumenter, media gambar dll, untuk menarik perhatian siswa dalam pembelajaran
Nama : Alif Tulusiyah Anggraini
Nim : 501312005
Prodi : Magister Pendidikan Dasar
Guru tidak melakukan kegiatan awal, dalam melakukan apresiasi dengan baik dan benar. sehingga reaksi siswa terhadap kegiatan pembelajaran yang dilakukan kurang memotivasi siswa terhadap materi pelajaran yang disampaikan oleh guru. Metode mengajar yang kurang efektif dan membosankan. Kegiatan tanya jawab kepada siswa untuk mengetahui seberapa faham siswa atas materi pelajaran yang sudah dijelaskan. agar siswa lebih siap untuk mengikuti pembelajaran . disarankan untuk lebih efektif guru juga dapat menggunakan media pembelajaran
Pada awal pembelajaran, reaksi siswa terlihat kebingungan dan kesulitan untuk memahami materi pelajaran yang disampaikan oleh guru. Guru belum menguasai kegiatan pendahuluan dalam membuka suatu pelajaran secara baik dan benar. Metode mengajar yang dilakukan guru tersebut sangat membosankan siswanya. Guru tidak menjelaskan materi pembelajaran dengan baik tetapi hanya melakukan tanya jawab kepada siswa sehingga jawaban yang disampaikan oleh siswa hanya menjadi bahan lelucon oleh siswa lainnya. Saran saya, sebaiknya pemilihan metode dan media pembelajaran harus disiapkan dengan baik dengan menyiapkan alat peraga/menonton video pembelajaran tentang Perlawanan pangeran Diponegoro VS Makam Mbah Priok, agar menarik perhatian siswa.
Nama : Yenny Yuliati
NIM : 501232327
Pokjar :UT Bandung
Setelah saya melihat video tersebut, saya berpendapat saat pembelajaran, guru kelas V SD kesulitan dalam mengajarkan peristiwa Perang Diponegoro secara bermakna kepada siswa. Ketika siswa diminta untuk mencatat hal-hal yang dijelaskan guru, siswa kebingungan untuk mencatatnya. Anak-anak diminta untuk mengingat sesuatu atau menghafal sesuatu yang terjadi pada masa lalu, tanpa mengaitkannya dengan masa sekarang. Solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut adalah mengajarkan masa lalu, dapat dilakukan dengan cara Mengaitkan masa lalu dengan masa sekarang, menganalogikan kejadian dengan mencari kesamaan atau perbedaannya dari sebuah teks, diselingi humor dapat membantu siswa untuk mengingat. Jika ada teks perbandingan sebaiknya teks tersebut dibagikan/ditayangkan agar lebih jelas
Nama : Royani Sanusi Ibnu Firdaus
NIM : 857413214
Prodi : S1 – PGSD
Pokjar : Bogor Selatan
1. Judul Video
Perlawanan Pangeran Diponegoro vs Makam Mbah Priok
https://gurupintar.ut.ac.id/index.php/2023/03/10/perlawanan-pangeran-diponegoro-vs-makam-mbah-priok/
2. Identitas Video
a. Menjelaskan Identitas Video
Penulis Naskah : Drs. Eded Tarmedi, MA.
Penelaah Materi : Drs. Sriyono, M. Hum.
Penelaah Media : M. Sunardianto, S. Kom.
Sutradara : Pandji Setyo DJ.
Presenter : Yudarria
3. Instrumen Refleksi
1. Bagaimana reaksi anak/siswa terhadap kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru?
Di awal pembelajaran, reaksi anak/siswa terhadap kegiatan pembelajaran yang dilakukan adalah kebingungan dan kesulitan untuk memahami materi pelajaran yang disampaikan oleh guru.
2. Kelemahan Pembelajaran dalam Video
– Guru belum menguasai apersepsi dalam membuka suatu pelajaran secara baik dan benar
– Guru menggunakan metode mengajar yang tidak efektif dan cenderung membosankan.
3. Kelebihan Pembelajaran dalam Video
Guru melakukan tanya jawab kepada siswa untuk mengetahui sudah seberapa faham siswa atas materi pelajaran yang sudah dijelaskan.
4. Hal Unik yang Terdapat dalam Pembelajaran Video
Terdapat beberapa humor/jawaban lucu dari siswa menjadikan suasana pembelajaran menjadi semakin menarik.
5. Rencana Pembelajaran yang Akan Dilakukan
– Untuk ke depannya, guru harus lebih baik dalam membuka pelajaran dengan cara melakukan apersepsi yang tepat sesuai materi yang akan disampaikan agar siswa lebih siap untuk menerima materi pelajaran yang disampaikan
– Di samping itu, guru juga sebaiknya menggunakan metode dan alat peraga pendukung seperti media pembelajaran berupa video tentang sejarah yang diajarkan agar siswa lebih mudah memahami materi pelajaran yang disampaikan.
Nama : Royani Sanusi Ibnu Firdaus
NIM : 857413214
Prodi : S1 – PGSD
Pokjar : Bogor Selatan
1. Judul Video
Perlawanan Pangeran Diponegoro vs Makam Mbah Priok
https://gurupintar.ut.ac.id/index.php/2023/03/10/perlawanan-pangeran-diponegoro-vs-makam-mbah-priok/
2. Identitas Video
a. Menjelaskan Identitas Video
Penulis Naskah : Drs. Eded Tarmedi, MA.
Penelaah Materi : Drs. Sriyono, M. Hum.
Penelaah Media : M. Sunardianto, S. Kom.
Sutradara : Pandji Setyo DJ.
Presenter : Yudarria
3. Instrumen Refleksi
1. Bagaimana reaksi anak/siswa terhadap kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru?
Di awal pembelajaran, reaksi anak/siswa terhadap kegiatan pembelajaran yang dilakukan adalah kebingungan dan kesulitan untuk memahami materi
pelajaran yang disampaikan oleh guru.
2. Kelemahan Pembelajaran dalam Video
– Guru belum menguasai apersepsi dalam membuka suatu pelajaran secara baik dan benar
– Guru menggunakan metode mengajar yang tidak efektif dan cenderung membosankan.
3. Kelebihan Pembelajaran dalam Video
Guru melakukan tanya jawab kepada siswa untuk mengetahui sudah seberapa faham siswa atas materi pelajaran yang sudah dijelaskan.
4. Hal Unik yang Terdapat dalam Pembelajaran Video
Terdapat beberapa humor/jawaban lucu dari siswa menjadikan suasana pembelajaran menjadi semakin menarik.
5. Rencana Pembelajaran yang Akan Dilakukan
– Untuk ke depannya, guru harus lebih baik dalam membuka pelajaran dengan cara melakukan apersepsi yang tepat sesuai materi yang akan disampaikan
agar siswa lebih siap untuk menerima materi pelajaran yang disampaikan
– Di samping itu, guru juga sebaiknya menggunakan metode dan alat peraga pendukung seperti media pembelajaran berupa video tentang sejarah yang
diajarkan agar siswa lebih mudah memahami materi pelajaran yang disampaikan.
Nama : Marsela Lamberti
NIM : 501312005
PRODI : Magister Pendidikan Dasar
Saya izin menanggapi video pembelajaran diatas.
Dari awal video, kita bisa melihat guru tidak melakukan kegiatan pembuka, seperti salam, berdoa, dan perkenalan singkat materi yang akan dipelajari. Guru langsung membahasa tentang materi Pangeran Diponegoro dengan metode ceramah, dan banyak murid yang tidak mengenal Pangeran Diponegoro. Murid diminta mencatat dan menghafal hal-hal yang dianggap penting dari cerita Pangeran Diponegoro melawan penjajah Belanda padahal guru hanya menjelaskan sedikit saja mengenai materi tersebut. Terlihat tidak ada murid yang mengingat dengan baik tentang materi tersebut. Kemudain guru mendapatkan solusi alternatif yaitu mengaitkan masa lalu dengan masa kini, yaitu mengaitkan kejadian di masa Pangeran Diponegoro dengan kejadian dalam surat kabar yang diperoleh pada pagi hari saat hari pembelajaran (tidak dijelaskan dengan detail peristiwa apa yang terjadi). Setelah kegiatan tersebut, murid-murid terlihat bisa menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru. Kegiatan penutup sudah cukup baik dimana guru mengulang sedikit tentang materi yang telah dipelajari, memberikan kata-kata motivasi dan penyemangat kepada murid serta mengucapkan terimakasih. Namun masih belum ada dilakukan doa penutup pada akhir kegiatan pembelajaran tersebut. Saran saya, sebagai guru kita harus memperhatikan hal-hal kecil seperti kegiatan pembuka dan penutup dalam pembelajaran, meskipun tindakan ini sederhana namun akan memberikan dampak yang positif baik untuk guru maupun untuk murid.
Dari video diatas, pada awal pembelajaran respon yang diberikan siswa terhadap kegiatan pembelajaran yang dilakukan adalah kebingungan dan kesulitan untuk memahami materi pelajaran yang disampaikan oleh guru. Pentingnya, Guru harus menguasai materi dan memberikan apersepsi dalam membuka pembelajaran. dengan melakukan apersepsi yang tepat sesuai materi yang akan disampaikan agar siswa lebih siap untuk menerima materi pelajaran yang disampaikan. Dengan begitu, guru juga dapat menyesuaikan metode pembelajaran dan menggunakan alat peraga untuk mempermudah pemahaman siswa terhadap materi yang akan disampaikan.
NAMA : DJEFRIDUS KLAU, S.Pd.
NIM : 501372279
PRODI : MPDR
Judul Video 3, “Perlawanan pangeran Diponegoro VS Makam Mbah Priok”.
Di awal video itu, menggambarkan kesulitan guru SD menyiapkan pembelajaran peristiwa Perang Diponegoro secara bermakna kepada siswa, siswa kebingungan untuk mencatat hal-hal penting pembelajaran dan terlalu monoton. Solusi yang dapat dilakukan
Guru melakukan apersepsi mengaitkan masa lalu dengan masa sekarang sehingga terfokus, perlu juga tanya jawab untuk menggali informasi serta pembelajaran tidak boleh monoton atau variatif dan sehingga tidak membosankan dan diselingi permainan kecil. Sekian dan terima kasih.