silahkan klik icon jika video tidak dapat diputar
Sinopsis
Usia dini merupakan usia yang paling tepat untuk membentuk karakter seseorang. Jika dapat terbentuk dengan baik maka pada generasi mendatang akan menjadi generasi yang berkarakter kuat. Untuk mewujudkan PAUD berkualitas maka dibutuhkan kerjasama yang kuat antara keluarga (orang tua), lingkungan sekolah dan masyarakat. Tantangan dunia pendidikan di era globalisasi saat ini demikian kompleks, telah memberikan banyak perubahan dan dampak terhadap masyarakat sekitar. Salah satu dampak negatifnya adalah krisis moral dan akhlak baik melalui perilaku, sikap, verbal serta fisik yang lebih dikenal dengan istilah perundungan (bullying). Bila tidak segera disikapi melalui pendidikan, maka dikhawatirkan adat dan budaya luhur sesuai dengan niai-nilai Pancasila akan semakin pudar. Penanaman moral melalui pendidikan karakter sedini mungkin kepada anak adalah kunci utama untuk menyiapkan generasi yang berbudi luhur sesuai tahap tumbuh kembangnya. Pada usia dini inilah, karakter anak akan terbentuk melalui hasil belajar dan menjadi teladan pembiasaan dan perilaku orang tua, guru dan tenaga kependidikan serta lingkungan masyarakat.
Permasalahan yang biasanya muncul pada perkembangan sosial emosional anak dapat dilihat dengan adanya perilaku anak yang kurang tepat, baik di rumah maupun di sekolah, salah satunya adalah perilaku bullying. Bullying mulai muncul di TK. Anak yang di usia dininya terindikasi dan terlibat dalam perilaku bullying, berpotensi untuk menjadi pelaku kenakalan di usia remajanya, tindakan kekerasan, serta terjebak dalam tindakan kriminal. Perilaku bullying seringkali terjadi di sekolah yang kurang pengawasan dari guru, longgar dalam menerapkan aturan, serta pihak-pihak pemegang otoritas tidak memiliki sikap dan pandangan yang tegas terhadap bullying. Pengetahuan guru TK tentang bullying juga dirasakan masih terbatas. Peningkatan pengetahuan dan keterampilan guru dapat dilakukan dengan program psikoedukasi yang diberikan kepada guru mengenai perilaku bullying.
Gambaran atau contoh konkrit yang dituangkan dalam sebuah tayangan diharapkan menjadi media yang mudah diterjemahkan oleh guru dan tenaga kependidikan dalam mencegah terjadinya bullying. Selamat menyaksikan!
PERTANYAAN PEMACU DISKUSI
- Bagaimana Pendapat Anda mengenai Video di atas?
- Jika Anda berada di lokasi kejadian, apa yang akan Anda lakukan?
- Apa penyebab Joko diperlakukan demikian?
- Bagaimana Anda mengedukasi siswa agar tidak melakukan perundungan?
- Bagaimana Anda mengedukasi siswa yang menjadi korban perundungan?
Nama : Novita pebriani
Nim : 858157766
Bullying / perundungan adalah hal yang tidak bisa dibiarkan atau dianggap sepele, karena hal ini akan sangat mempengaruhi kondisi psikis korban, maka dari itu kita sebagai pendidik, sebisa mungkin mencegah adanya perundungan di sekitar kita. Dan hendaknya kita lebih aware jika ada hal hal kecil apapun yang menjurus pada perundungan ini, sebisa mungkin kita menanganinya dengan cepat dan tanggap dengan mediasi dan dilakukan sounding terus menerus.
NAMA : Elok Yuliantika
NIM : 858955236
menurut saya kasus perundungan atau bullying terlebih di lingkungan sekolah di Indonesia sudah mencapai tahap yang sangat mengkhawatirkan. Tidak hanya dilakukan oleh antarsiswa, tapi kadang juga dilakukan oleh guru kepada murid atau sebaliknya.
Masalahnya adalah, banyak orang dewasa yang tidak benar-benar menganggap bullying atau perundungan sebagai sebuah hal yang serius. Misalnya, ketika ada siswa yang melakukan hal tersebut ke sesama siswa lain, para guru akan menganggap itu sebagai sebagai kenakalan biasa, “namanya juga anak-anak”. Tapi ketika ada anak yang tidak memakai kaos kaki atau seragam lengkap, para guru akan menghukum siswa. Seolah tidak memakai kaos kaki atau ikat pinggang lebih berbahaya ketimbang perundungan.
Diperlukan upaya serius agar aksi perundungan di sekolah bisa dihilangkan atau setidaknya diminimalisir.
Para siswa, guru, dan seluruh pegawai di sekolah harus diberikan pemahaman tentang bahaya perundungan dan langkah-langkah mengatasinya.
Memberikan trauma healing kepada anak-anak korban perundungan.
Bekerja sama dengan orangtua dalam memerangi perundungan
menciptakan lingkungan yang kondusif dan penuh cinta di lingkungan sekolah.
Dengan menyadari bahwa perundungan berbahaya bagi kesehatan mental dan tumbuh kembang anak, para guru, orangtua, dan para siswa diharapkan mau bekerja sama menghapus bullying di lingkungan sekolah dan rumah.
Nama : RavikaSari Tri Hawarisno
NIM : 858954908
1. Menurut pendapat saya , isi video diatas sangat menarik. Karna berisi pengertian, jenis-jenis, dan upaya pencegahannya. Pada video tersebut telah diberikan contoh nyata pada anak-anak usia dini yang sedang main bersama dan salah satu temannya membully teman yang lain. Padahal tindakan tersebut akan merusak mood dan tentunya mental anak tersebut.
2. Jika saya berada di tempat kejadian tersebut. Saya akan menegur anak tersebut dan memberikan beberapa penjelasan tentang bullying dan akibatnya. Karna anak-anak harus kita bimbing terlebih dahulu walaupun sikap dan sifat anak-anak masih belum bisa mengerti apa itu bullying. Dan kita sebagai orang tua tidak boleh menghiraukan untuk masalah anak yang suka membully karna akan berdampak buruk pada anak tersebut.
3. Anak perempuan tersebut dibully teman yang lain dikarenakan anak tersebut telalu baik dengan teman-teman yang lain. Kemungkinan juga teman yang membully itu memiliki sifat iri kepada di korban pembullyan tersebut
4. Cara terbaik mengedukasi murid di sekolah adalah dengan praktek langsung. Kita harus siap untuk bisa menjelaskan apa dampak yang akan didapatkan jika melakukan pembullyan. dengan langsung memberikan contoh kepada siswa apa yang dimaksud dengan bully tersebut. Pastinya anak anak akan mengerti jika kita bisa menjelaskan dengan bahasa yang mudah dimengerti anak
5. Mengajarkan keterampilan sosial, seperti cara berkomunikasi dengan baik. Ini dapat membantu siswa merasa lebih percaya diri dalam berinteraksi dengan teman-teman mereka. Berikan pendidikan tentang empati, menghargai perbedaan, dan pentingnya bersikap baik terhadap sesama.
Nama : SULASNI
Nim : 859896816
1.Dalam vidio tersebut,kita dapat melihat bullying yang nyata pada anak,dalam pembullyan banyak dampak-dampak yang terjadi pada anak, sehingga anak akan mengalami kesehatan fisik dan mental.
2. Jika saya berada disana,saya akan menjelaskan kepada anak tersebut tentang bullying,dan bisa mengakibatkan dampak yang negatif atau bahayanya bullying.
3. Kemungkinan tersangka tidak suka dengan korban,karena korban anak yang pandai dalam berteman, sehingga hingga tersangka membully korban.
4. Menjelaskan tentang apa itu bullying, tanda-tanda bullying,dan dampak dari bullying.
5. Memberi dukungan emosional dan mendengarkan curhatan dan pastikan korban merasa aman dan di temani
Nama : Nailla Syangadah
NIM : 857617878
Semester 4
Setelah menonton video “stop bullying pada anak”, saya sangat sepakat dengan apa yang disampaikan dalam video. Apa yang disampaikan dalam video dapat menambah wawasan saya tentang apa itu bullying. Materi dijelaskan dengan sangat baik, runtut, dan jelas. Saya sangat setuju bahwa bullying adalah tindakan yang perlu kita tangani dan kita cegah sedini mungkin. Bullying akan sangat berbahaya untuk generasi muda kita, oleh sebab itu merupakan tanggung jawab semua warga negara Indonesia untuk mengatasinya, perlu adanya kerja sama antara guru, orang tua, dan seluruh lapisan masyarakat. Edukasi bahaya bullying perlu dilakukan sejak dini, banyak cara yang dapat dilakukan di sekolah untuk menangani adanya bullying.
Dalam video diatas dimana saat anak sedang bermain petak umpet, apabila saya berada di lokasi kejadian saya akan mencoba untuk melerai dan memberikan pengertian tentang perilaku yang sudah dilakukan anak, apakah itu benar? Apakah yang ia lakukan tidak akan menyakiti teman lainnya? Apakah yang seharusnya ia lakukan? Apa yang menyebabkan ia melakukan hal demikian? Dan lain-lain kepada anak yang terindikasi melakukan pembulian.
Dan kepada anak korban bullying saya pun akan melakukan hal serupa, yaitu memberikan pengertian, apa yang harus kamu lakukan jika mengalami hal demikian? Apa yang dapat memicu hal demikian? Bagaimana sikap kamu jika melihat teman yang merasakan hal yang sama?
Berikan penguatan dan motivasi positif anak agar percaya diri dan tidak rendah diri.
Dalam video yang diperlakukan demikian adalah seorang anak perempuan yang memakai baju pink, penyebab ia diperlakukan demikian bisa jadi karena si anak tidak punya rasa keberanian dan percaya diri untuk menolak sesuatu yang tidak ia inginkan, ia nurut-nurut saja dengan apa yang diperintahkan temanya, ia tidak berani mengungkapkan pikirannya, sehingga terlihat lemah. Akhirnya temannya pun menargetkan dirinya.
Cara yang mungkin akan saya lakukan untuk mengedukasi siswa agar tidak melakukan perundungan adalah dengan memasukan materi tentang bullying dalam pembelajaran, jelaskan kepada anak dengan bahasa yang baik dan mudah dimengerti anak, berikan contoh-contoh dari kehidupan sehari-hari yang termasuk perilaku bullying.
Melakukan berbagai kegiatan kreatif yang dapat mempererat hubungan antar teman, seperti dengan kegiatan project berkelompok dengan tidak membeda-bedakan anak, dan lain-lain.
Tak lupa dengan memberikan teguran atau peringatan terlebih dahulu kepada anak apabila melakukan perundungan, memberikan pemahaman-pemahaman tentang apa itu bullying, apa saja bahaya bullying baik bagi dirinya maupun teman lainnya, memberikan arahan apa yang harus ia lakukan apabila sudah terlanjur melakukan bulyying.
Apabila upaya tersebut sudah dilakukan berulang kali tapi si anak tidak mengalami perubahan perlu adanya sanksi yang dapat mengedukasi anak tentunya.
Selain mengedukasi siswa agar tidak melakukan perundungan, perlu juga mengedukasi siswa yang menjadi korban perundungan. Dalam hal ini korban juga merupakan komponen yang sangat perlu perhatian kita.
Cara yang dapat saya lakukan untuk mengedukasi korban adalah dengan memberikan rasa aman terlebih dahulu kepada anak untuk sekedar membagi keluh kesah/apa yang sedang ia rasakan, menjadi tempat nyaman untuk anak bercerita, apabila sudah terbonding dengan baik, langkah selanjutnya dapat kita lakukan dengan mudah. Yaitu dengan memberikan motivasi, memupuk rasa percaya diri anak, memupuk rasa keberanian anak, memberikan dorongan kepada anak untuk meningkatkan prestasi, dengan demikian ia dapat membuktikan kepada temannya bahwa ia juga bisa.
Berikan pesan-pesan moral, apa saja yang perlu ia lakukan apabila mengalaminya perundungan, bagaimana sikap yang perlu ia ambil contoh dengan melaporkan kepada bapak/ibu guru apabila ia mengalami di sekolah.
Dengan demikian diharapkan dapat mencegah adanya bullying dan meminimalisir kerusakan pada korban perundungan.
nama : Dian Ariesta Ulvia
NIM : 859547903
Menanggapi pertanyaan pemicu diskusi
1. Bagaimana Pendapat Anda mengenai Video di atas?
jawab : Menurut pendapat saya video diatas bagus untuk pembelajaran tentang perundungan, hal Penting untuk menangani masalah perundungan dengan serius dan memberikan dukungan kepada anak-anak yang mengalaminya, baik dari teman-temannya, orang tua, guru, maupun lingkungan sekitar.
Perundungan anak usia dini dapat memiliki berbagai akibat yang serius, baik secara fisik maupun psikologis. seperti :
1). Gangguan Emosional : Anak yang menjadi korban perundungan seringkali mengalami kecemasan, depresi, dan rendahnya harga diri.
Mereka mungkin merasa terisolasi dan tidak percaya diri.
2). Masalah Perilaku : Anak yang mengalami perundungan bisa menunjukkan perilaku agresif atau justru menarik diri dari interaksi sosial.
Beberapa mungkin berusaha membalas dendam atau berperilaku buruk sebagai bentuk reaksi.
3). Kesulitan Akademis : Perundungan dapat mengganggu konsentrasi dan motivasi belajar, yang bisa berujung pada penurunan prestasi akademis.
4). Hubungan Sosial yang Buruk: Korban perundungan mungkin kesulitan menjalin hubungan positif dengan teman sebaya, yang dapat mengakibatkan isolasi sosial.
5). Masalah Kesehatan Fisik: Stres yang berkepanjangan akibat perundungan dapat memicu masalah kesehatan fisik, seperti sakit kepala, gangguan tidur, atau masalah pencernaan.
6). Dampak Jangka Panjang: Dampak dari perundungan di usia dini dapat berlanjut hingga dewasa, memengaruhi kepercayaan diri, kemampuan berhubungan, dan kesejahteraan mental secara keseluruhan.
2. Jika Anda berada di lokasi kejadian, apa yang akan Anda lakukan?
jika saya berada dilokasi kejadian, maka saya akan memberikan pengertian kepada anak-anak tersebut agar tidak melakukan perundingan atau bullying terhadap temannya yang lain, dalam artian melakukan intervensi dengan aman, kemudian saya akan mendekati anak yang di bullying tadi untuk memberikan dukungan dan motivasi agar dia tidak merasa sedih, sendiri dan terasingkan dengan teman-temannya serta memberikan rasa aman dan nyaman kepada si korban bullying
3. Apa penyebab Joko diperlakukan demikian?
mengapa anak melakukan bullying seperti si Joko… menurut saya mungkin karena Joko merasa dia sudah menang dari permainan bersama teman-temannya, joko merasa paling hebat dan joko mendominasi di situasi permainan itu dan juga kurangnya rasa empati pada diri joko sehingga dia melakukan bullying pada temannya.
Perlu diingat bahwa perilaku bullying bukan hanya merugikan korban, tetapi juga dapat memengaruhi pelaku dalam jangka panjang, termasuk membentuk hubungan sosial yang buruk dan mengganggu perkembangan emosional mereka.
4. Bagaimana Anda mengedukasi siswa agar tidak melakukan perundungan?
Mengedukasi siswa agar tidak melakukan perundungan memerlukan pendekatan yang holistik dan berkelanjutan. Mengajarkan Pendidikan tentang Empati, memahami perasaan orang lain. Aktivitas seperti role-playing atau diskusi tentang situasi yang melibatkan perasaan bisa membantu mereka melihat perspektif korban. Tanamkan nilai-nilai seperti saling menghormati, toleransi, dan kerjasama dalam kehidupan sehari-hari. Ini bisa dilakukan melalui program pembelajaran karakter di sekolah.
5. Bagaimana Anda mengedukasi siswa yang menjadi korban perundungan?
Menghadapi siswa yang menjadi korban perundungan memerlukan pendekatan yang sensitif dan mendukung, yaitu dengan cara : Membangun Kepercayaan, ciptakan lingkungan yang aman dan nyaman agar siswa merasa bisa berbagi pengalaman tanpa takut berbicara, ajarkan siswa tentang apa itu perundungan, jenis-jenisnya, dan dampaknya, melatih siswa dalam keterampilan sosial, seperti cara berkomunikasi yang efektif dan bagaimana mengatasi konflik, memberi dorongan siswa untuk mencari dukungan dari teman, keluarga, atau guru. Buatlah mereka merasa bahwa tidak sendirian dalam menghadapi masalah ini. dan yang terakhir yaitu, Ajak siswa lain untuk memahami perspektif korban perundungan, sehingga mereka dapat lebih peka dan mendukung satu sama lain.
nama : Dian Ariesta Ulvia
NIM : 859547903
Menanggapi pertanyaan pemicu diskusi
1. Bagaimana Pendapat Anda mengenai Video di atas?
jawab : Menurut pendapat saya video diatas bagus untuk pembelajaran tentang perundungan, hal Penting untuk menangani masalah perundungan dengan serius dan memberikan dukungan kepada anak-anak yang mengalaminya, baik dari teman-temannya, orang tua, guru, maupun lingkungan sekitar. Perundungan anak usia dini dapat memiliki berbagai akibat yang serius, baik secara fisik maupun psikologis. seperti : 1). Gangguan Emosional : Anak yang menjadi korban perundungan seringkali mengalami kecemasan, depresi, dan rendahnya harga diri. Mereka mungkin merasa terisolasi dan tidak percaya diri. 2). Masalah Perilaku : Anak yang mengalami perundungan bisa menunjukkan perilaku agresif atau justru menarik diri dari interaksi sosial. Beberapa mungkin berusaha membalas dendam atau berperilaku buruk sebagai bentuk reaksi. 3). Kesulitan Akademis : Perundungan dapat mengganggu konsentrasi dan motivasi belajar, yang bisa berujung pada penurunan prestasi akademis. 4). Hubungan Sosial yang Buruk: Korban perundungan mungkin kesulitan menjalin hubungan positif dengan teman sebaya, yang dapat mengakibatkan isolasi sosial. 5). Masalah Kesehatan Fisik: Stres yang berkepanjangan akibat perundungan dapat memicu masalah kesehatan fisik, seperti sakit kepala, gangguan tidur, atau masalah pencernaan. 6). Dampak Jangka Panjang: Dampak dari perundungan di usia dini dapat berlanjut hingga dewasa, memengaruhi kepercayaan diri, kemampuan berhubungan, dan kesejahteraan mental secara keseluruhan.
2. Jika Anda berada di lokasi kejadian, apa yang akan Anda lakukan?
jika saya berada dilokasi kejadian, maka saya akan memberikan pengertian kepada anak-anak tersebut agar tidak melakukan perundingan atau bullying terhadap temannya yang lain, dalam artian melakukan intervensi dengan aman, kemudian saya akan mendekati anak yang di bullying tadi untuk memberikan dukungan dan motivasi agar dia tidak merasa sedih, sendiri dan terasingkan dengan teman-temannya serta memberikan rasa aman dan nyaman kepada si korban bullying
3. Apa penyebab Joko diperlakukan demikian?
mengapa anak melakukan bullying seperti si Joko… menurut saya mungkin karena Joko merasa dia sudah menang dari permainan bersama teman-temannya, joko merasa paling hebat dan joko mendominasi di situasi permainan itu dan juga kurangnya rasa empati pada diri joko sehingga dia melakukan bullying pada temannya. Perlu diingat bahwa perilaku bullying bukan hanya merugikan korban, tetapi juga dapat memengaruhi pelaku dalam jangka panjang, termasuk membentuk hubungan sosial yang buruk dan mengganggu perkembangan emosional mereka.
4. Bagaimana Anda mengedukasi siswa agar tidak melakukan perundungan?
Mengedukasi siswa agar tidak melakukan perundungan memerlukan pendekatan yang holistik dan berkelanjutan. Mengajarkan Pendidikan tentang Empati, memahami perasaan orang lain. Aktivitas seperti role-playing atau diskusi tentang situasi yang melibatkan perasaan bisa membantu mereka melihat perspektif korban. Tanamkan nilai-nilai seperti saling menghormati, toleransi, dan kerjasama dalam kehidupan sehari-hari. Ini bisa dilakukan melalui program pembelajaran karakter di sekolah. 5. Bagaimana Anda mengedukasi siswa yang menjadi korban perundungan? Menghadapi siswa yang menjadi korban perundungan memerlukan pendekatan yang sensitif dan mendukung, yaitu dengan cara : Membangun Kepercayaan, ciptakan lingkungan yang aman dan nyaman agar siswa merasa bisa berbagi pengalaman tanpa takut berbicara, ajarkan siswa tentang apa itu perundungan, jenis-jenisnya, dan dampaknya, melatih siswa dalam keterampilan sosial, seperti cara berkomunikasi yang efektif dan bagaimana mengatasi konflik, memberi dorongan siswa untuk mencari dukungan dari teman, keluarga, atau guru. Buatlah mereka merasa bahwa tidak sendirian dalam menghadapi masalah ini. dan yang terakhir yaitu, Ajak siswa lain untuk memahami perspektif korban perundungan, sehingga mereka dapat lebih peka dan mendukung satu sama lain
Nama : erlika elga shally
Nim : 856230937
Menurut pendapat saya , isi video diatas sangat menarik. Karna berisi pengertian, jenis-jenis, dan upaya pencegahannya. Pada video tersebut telah diberikan contoh nyata pada anak-anak usia dini yang sedang main bersama dan salah satu temannya membully teman yang lain. Padahal tindakan tersebut akan merusak mood dan tentunya mental anak tersebut terhadap lingkungan sekitarnya atau terhadap teman-teman yang di temuinya baik di lingkungan rumah atau di lingkungan sekolah.
Tugas Partisipan
Analisis Kegiatan Pengembangan AUD
NAMA : Annisa Haply Pratami
NIM : 857318003
UPBJJ : Bogor
PROGRAM STUDI : S1 PGPAUD (Semester 9)
Nama : Annisa Haply Pratami
NIM : 857318003
Pokjar : Bogor Utara
1. Bagaimana Pendapat Anda mengenai Video di atas?
Pendapat saya mengenai video diatas yang membahas tentang bullying di kalangan anak-anak sangat penting dan relevan, terutama dalam konteks pendidikan karakter dan perkembangan sosial emosional anak. Video tersebut menyoroti isu serius tentang perilaku bullying yang dapat terjadi sejak usia dini.Bullying bukan hanya masalah individu, tetapi juga mencerminkan dinamika sosial di lingkungan sekolah dan masyarakat. Ketidakpedulian terhadap perilaku bullying dapat mengakibatkan dampak jangka panjang bagi korban. Oleh karena itu, penting bagi pendidik, orang tua, dan masyarakat untuk bekerja sama dalam menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung bagi anak-anak.Video ini juga menggarisbawahi perlunya peningkatan pengetahuan dan keterampilan guru dalam menangani bullying. Dengan demikian, pendidikan karakter yang baik dapat diterapkan sejak dini, membantu anak-anak tumbuh menjadi individu yang berkarakter kuat dan memiliki empati terhadap sesama.
Secara keseluruhan, video ini memberikan wawasan yang berharga tentang pentingnya edukasi mengenai bullying dan perlunya kolaborasi antara semua pihak untuk menciptakan lingkungan belajar yang positif.
2. Jika Anda berada di lokasi kejadian, apa yang akan Anda lakukan?
Jika saya berada di lokasi kejadian dimana bullying terjadi saya akan menghentikan perilaku bullying dengan tegas. Saya akan mendekati kelompok yang terlibat dan meminta mereka untuk berhenti, sambil memastikan bahwa tindakan saya tidak memperburuk situasi. Saya akan memberikan dukungan kepada korban dengan menunjukkan rasa empati dan memastikan mereka tetap merasa aman, hal ini bisa dilakukan dengan berbicara langsung dan menawarkan bantuan kepada mereka.
Saya akan mengajak siswa lainnya untuk berkumpul dan menjelaskan pentingnya saling menghormati dan tidak melakukan bullying. Hal ini dapat membantu menciptakan rasa solidaritas di antara siswa dan mendorong mereka untuk bertindak positif.
3. Apa penyebab Joko diperlakukan demikian?
Mungkin korban anaknya terlalu baik, selalu mengalah dan pandai berteman sehingga membuat pelaku ingin membully korban
4. Bagaimana Anda mengedukasi siswa agar tidak melakukan perundungan?
– Penting untuk memberikan pemahaman kepada siswa tentang apa itu bullying, mengapa itu salah, dan dampak negatifnya. Edukasi ini dapat dilakukan melalui diskusi kelas, atau materi pembelajaran yang terintegrasi dalam kurikulum
– Menetapkan aturan yang tegas mengenai perilaku bullying di sekolah. Aturan ini harus disosialisasikan kepada semua siswa dan ditegakkan dengan konsisten unruk menciptakan rasa takut bagi pelaku jika melanggar
– Mengajarkan siswa untuk menghargai perasaan orang lain dan memahami keberagaman. Hal ini bisa dilakukan melalui permainan peran, diskusi kelompok, atau kegiatan yang mendorong siswa untuk berpikir dari perspektif orang lain
– Membangun ruang kelas yang aman dan nyaman dimana siswa merasa saling terhubung satu sama lain.
– Menciptakan jalur komunikasi terbuka antara guru dan siswa sehingga siswa merasa nyaman untuk melaporkan masalah tanpa dicemooh
– Menetapkan sanksi bagi pelaku bullying agar mereka memahami konsekuensi dari tindakan mereka. Sanksi ini harus adil dan mendidik, bukan hanya hukuman semata
5. Bagaimana Anda mengedukasi siswa agar tidak melakukan perundungan?
– Patikan bahwa siswa merasa aman untuk berbicara tentang pengalaman mereka tanpa takut dihakimi. Hal ini dapat dilakukan dengan menciptakan ruang yang nyaman di mana mereka dapat mengekspresikan perasaan mereka
– Jadilah pendengar yang baik, tanyakan kepada mereka bagaimana perasaan mereka dan tunjukkan bahwa kita sebagai guru peduli dengan apa yang mereka alami
– Dorong siswa untuk menyadari nilai diri mereka. Berikan pujian atas prestasi kecil dan bantu mereka memahami bahwa bullying bukanlah kesalahan mereka
– Libatkan siswa dalam aktivitas sosial atau kelompok untuk membantu mereka agar merasa lebih terhubung dan tidak sendirian. Aktivitas ini dapat meningkatkan rasa percaya diri dan memberikan dukungan sosial
– Pastikan bahwa korban mendapatkan dukungan berkelanjutan setelah insiden bullying terjadi. Ini termasuk sesi konseling lanjutan atau kelompok dukungan untuk membantu mereka mengatasi trauma.
Nama : Bella Apriyanti (857322938)
UPJJ : Bogor Utara
Matkul : Analisis Kegiatan Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini
Judul : Stop bullying pada anak
Berdasarkan tayangan video yang sudah saya lihat, perundungan di lembaga PAUD memang bisa terjadi, meskipun anak-anak masih berada pada usia dini. Guru memiliki peran penting dalam mencegah dan menindaklanjuti perundungan, baik terhadap pelaku maupun korban. Berikut adalah cara-cara yang dapat dilakukan untuk mengedukasi dan menindaklanjuti kedua jenis anak tersebut :
1. Tindakan bagi anak yang melakukan perundungan (Pelaku)
a. Edukasi tentang empati dan perilaku positif.
Guru dapat mengajarkan anak tentang pentingnya memahami perasaan orang lain. Melalui cerita, permainan peran (role play), atau diskusi, anak-anak bisa diajak untuk merasakan apa yang mungkin dirasakan oleh teman yang mengalami perundungan.
b. Latih keterampilan sosial
Anak-anak sering kali belum memahami cara berinteraksi dengan benar. Guru dapat mengajarkan keterampilan sosial seperti berbagi, bekerja sama, dan menyelesaikan konflik dengan cara yang baik. Ini membantu anak-anak menghindari perilaku agresif atau kasar.
c. Pendekatan individu (Berikan pemahanan tentang konsekuensi)
Anak perlu memahami bahwa ada konsekuensi dari tindakan perundungan. Guru dapat menjelaskan secara sederhana dan memberikan bimbingan untuk perbaikan perilaku.
d. Kolaborasi dengan orang tua
Bicarakan dengan orang tua tentang perilaku anak dan cari solusi bersama untuk mengatasinya. Penting bagi guru dan orang tua untuk bekerja sama dalam memperbaiki perilaku anak di rumah dan di sekolah.
2. Tindakan bagi anak yang menjadi korban perundungan
a. Pendekatan yang sensitif dan empatik
Ketika seorang anak menjadi korban perundungan, penting bagi guru untuk berbicara dengannya secara pribadi. Tanyakan secara lembut apa yang terjadi, bagaimana perasaannya, dan yakinkan bahwa perasaannya valid. Jangan memaksakan anak untuk berbicara jika ia belum siap, tetapi berikan ruang dan waktu yang nyaman.
b. Ajarkan anak untuk membela diri dengan cara yang tepat
Latih keterampilan mengatasi konflik dan mengkomunikasikannya kepada orang dewasa. Ajari anak bagaimana menolak atau menanggapi perundungan dengan cara yang asertif namun tidak agresif. orong anak untuk berbicara kepada guru atau orang dewasa lain jika perundungan berlanjut. Jelaskan bahwa melapor bukan berarti mengadu, tetapi membantu menjaga situasi tetap aman dan nyaman.
c. Membangun kepercayaan diri anak
Berikan aktivitas yang meningkatkan self esteem. Guru bisa memberikan kesempatan bagi anak untuk terlibat dalam aktivitas yang mereka sukai dan kuasai. Ketika anak merasa berhasil dalam suatu aktivitas, itu dapat meningkatkan rasa percaya dirinya dan membantu mereka merasa lebih kuat menghadapi perundungan.
d. Berikan penguatan emosional dan ciptakan budaya positif di kelas
Berikan dukungan emosional yang konsisten. Biarkan anak tahu bahwa guru dan lingkungan sekolah ada untuk melindunginya. Selain itu, guru dapat membentuk aturan kelas yang jelas mengenai perilaku baik, saling menghargai, dan tidak melakukan kekerasan fisik maupun verbal. Guru bisa melibatkan anak-anak dalam pembuatan aturan ini sehingga mereka merasa memiliki tanggung jawab untuk menjaga lingkungan yang aman.
Sekian dan terimakasih