silahkan klik icon    jika video tidak dapat diputar

Sinopsis

Program ini menggambarkan siswa yang tidak peduli dengan sampah yang berserakan di halaman sekolah dan membuang sampah sembarangan. Untuk mengatasi masalah ini, guru dapat melakukan pembelajaran untuk menanamkan pembiasaan menjaga kebersihan melalui bentuk permainan ”kompetitif area”, yaitu dengan membagi siswa menjadi kelompok kecil dan berlomba untuk melakukan pembersihan lingkungan sekolah / area masing-masing.

Dadang Sukirman

Dari tayangan yang ada, tidak ada proses pembelajaran, dikarenakan dalam tayangan siswa langsung berada di luar kelas, kebanyakan mereka sedang bermain. Guru keluar kelas dan langsung memperingatkan siswa untuk tidak membuang sampah sembarangan. Tayangan ini lebih mengutamakan pendidikan karakter dimana siswa diharapkan mempunyai sikap kerja sama, disiplin, dan pembiasaan diri dalam hal kebersihan.

Drs. Hanafi, M.Pd.

  1. Tidak ada berdoa sebelum belajar dan penutup selesai belajar.
  2. Tidak ada evaluasi diakhir kegiatan belajar.
  3. Sesuai peserta didik.
  4. Sesuai kurikulum.

Ranny Indriany Syam S, S.Pd.

Similar Posts

64 Comments

  1. Nama : Nurul Miftahul Jannah (877525305)
    Kelas/SMTR : D/6
    Pokjar : Asahan

    Berdasarkan video pembelajaran komptetitif area, pembelajaran ini tidak dilakukan di dalam kelas. Guru berhasil menciptakan keterampilan siswa dalam kerja sama tim, kepemimpinan, dan pengambilan keputusan (contohnya siapa yang mengumpulkan sampah paling banyak maka akan masuk kelas duluan), mendukung dan mencintai lingkungan agar tetap bersih dan terpelihara. Dengan pendekatan yang seimbang dan berfokus pada pengembangan keterampilan serta kesejahteraan siswa secara keseluruhan, kompetisi yang diajarkan guru dapat menjadi pengalaman yang positif dan memotivasi bagi para siswa.

  2. Pembelajaran ini bisa memberikan dampak yang lebih, guru sering berbicara buanglah sampah pada tempatnya. Tetapi juga menggunakan metode kompetetif peserta didik benar-benar praktik langsung didampingi oleh guru mengenai hal kebersihan sekolah

  3. Berdasarkan video pembelajaran komptetitif area, pembelajaran ini tidak dilakukan di dalam kelas. Guru berhasil menciptakan keterampilan siswa dalam kerja sama tim, kepemimpinan, dan pengambilan keputusan (contohnya siapa yang mengumpulkan sampah paling banyak maka akan masuk kelas duluan), mendukung dan mencintai lingkungan agar tetap bersih dan terpelihara. Dengan pendekatan yang seimbang dan berfokus pada pengembangan keterampilan serta kesejahteraan siswa secara keseluruhan, kompetisi yang diajarkan guru dapat menjadi pengalaman yang positif dan memotivasi bagi para siswa.

  4. Hal unik dari video tersebut adalah
    Siswa mau melakukan kegiatan kebersihan bersama kelompok dengan semangat. Pembiasaan melakukan kegiatan kebersihan kelas dan lingkungan sekolah harus dilakukan terus menerus. Di sisi lain tim kerjasama dalam kegiatan apapun yang sangat penting terutama membiasakan peduli dan kekompakan serta memicu keaktifan siswa secara menyeluruh.

Leave a Reply