silahkan klik icon jika video tidak dapat diputar
Sinopsis
Program ini menggambarkan seorang guru Taman Kanak-kanak yang sedang menangani anak yang tidak percaya diri atas hasil belajarnya. Tampak bahwa guru itu berupaya mendekati anak. Guru memberikan penguatan dengan cara memotivasi anak, menanyakan kepada anak jika masih ragu atau tak mengerti atas tugasnya, memberikan motivasi pada kreativitas anak dengan cara meminta anak untuk melakukan pilihan aktivitas lain yang dapat dilakukan, memberikan saran untuk menggambar sesuatu yang disukai anak yang masih berhubungan dengan tema awal dan mengeksplorasi hal lain yang bisa dibuat terkait dengan tema menggambar yang sedang ditugaskan kepada anak.
Dwi Astuti
–
–
Dalam tayangan tersebut, kegiatan belajar mengajar dalam sebuah kelas sudah terlihat jelas. Strategi, pendekatan dan metode pembelajaran sudah bagus, guru aktif memberi motivasi dan stimulasi untuk menumbuhkan rasa percaya diri anak dalam melakukan sesuatu. Media yang dipergunakan sebaiknya lebih diperkaya. Dan di akhir pembelajaran, evaluasi perlu ditambahkan untuk lebih menumbuhkan rasa percaya diri anak anak, dengan memberikan kesempatan anak bercerita tentang hasil karya yang dibuatnya sendiri.
Harimurti
Nama : Fatchurochim
NIM :857991096
Makul : Pemantapan kemampuan Mengajar PAUD4304.91
Setelah menonton video dengan judul “Anak tidak percaya diri” ada beberapa point’ yang saya ketahui untuk mengatasi Anak yang tidak percaya diri yaitu :
🌵Guru menunjukkan kepedulian dengan mendekati anak dan memberikan perhatian yang dibutuhkan. Ini sangat penting untuk membangun rasa aman dan kepercayaan diri anak.
🌵Dengan memberikan motivasi dan penguatan, sehingga menjadikan anak merasa lebih baik tentang diri mereka sendiri. Ini dapat meningkatkan rasa percaya diri anak dalam menghadapi tantangan belajar.
🌵Mengajak anak untuk melakukan aktivitas lain yang mereka sukai, seperti menggambar, adalah cara yang efektif untuk mengekspresikan diri. Ini tidak hanya membantu anak merasa lebih nyaman, tetapi juga mengembangkan kreativitas mereka.meskipun gambar yang disukai tidak sesuai dengan tema.
🌵Memberikan kesempatan kepada anak untuk bereksplorasi misalnya dengan kegiatan menggambar bebas diluar kelas ,agar suasana pembelajaran tidak membosankan.
Analisis Video :
A. Bidang/ aspek yg dikembangkan : Kemandirian anak
B. Metode yang digunakan guru pada video tersebut adalah:
• Belajar bersama dengan teman didalam kelas ataupun diluar kelas agar suasana kegiatan pembelajaran tidak membosankan.
• Guru memberikan saran gambar yang disukai oleh anak meskipun tidak sesuai dengan tema yang sedang berlangsung,biarkan anak bereksplorasi sesuai dengan kreativitasnya.
• selain itu guru juga mengeksplorasi potensi anak dengan mengeksplorasi hal lain yang bisa dibuat terkait hal yang sesuai dengan tema yang ditugaskan
• Memberikan motivasi atas kreativitas anak dan yakinkan bahwa mereka bisa melakukannya
• Mengeksplorasi terhadap hasil karya anak dengan memberikan pertanyaan pada anak (tanya jawab)
C. Media yang digunakan guru pada video tersebut adalah:
Media yang digunakan guru pada video tersebut adalah krayon dan juga buku gambar, pemilihan media ini sudah sangat tepat. Karena anak sudah familiar dengan kedua media tersebut. Disamping itu pemilihan pengembangan rasa percaya diri menggunakan media menggambar juga sangat tepat karena melaluin kegiatan tersebut anak dapat merangsang kognitif dan juga emosionalnya.selain itu kegiatan menggambar anak dapat mengembangkan kreativitasnya dan juga mengembangkan kemampuan kognitif,bahasa dan juga seni.
D. Kelebihan dan kekurangan:
📍Kelebihan pada video tersebut adalah:
• Guru mengembangkan kreativitas anak melalui kegiatan menggambar,hal ini sangat sesuai dengan anak usia dini yang sangat menyukai kegiatan menggambar dan berimajinasi
• Guru memberikan apresiasi terhadap hasil karya anak,agar anak memiliki percaya diri dengan apa yang sudah ia kerjakan.
• Guru menggunakan metode tanya jawab yang dapat mengembangkan kemampuan anak dalam berbahasa dan bercerita.
• Guru membantu anak dalam mengeksplor potensi anak sehingga anak termotivasi untuk menggambar sesuai dengan tema yang ditugaskan
📍Kekurangan video tersebut adalah:
• Kegiatan pengembangan masih kurang bervariasi,misalnya guru dapat memberikan beberapa contoh gambar yang disesuaikan dengan tema yang ditugaskan.
• Guru masih ikut menggerakkan tangan anak dalam melakukan kegiatan menggambar hal ini tidak memberikan kebebasan anak dalam mengembangkan kreativitasnya.sebaiknya anak diberikan kesempatan untuk mencoba sendiri dalam melakukan sesuatu sebelum dibantu.
Demikian pendapat saya,Terimakasih.
Nama : Apriyanti
Nim : 857629708
UPBJJ : Purwokerto
Mengatasi kepercayaan diri kepada anak tidak lah mudah,terkadang anak merasa tidak percaya diri karena mereka merasa tidak mampu atau tidak bisa melakukan tugas yang di berikan oleh guru. Selain cara di atas guru bisa menanyakan kesulitan apa yang di hadapi oleh anak atas tugas yang di berikan guru serta memberikan motivasi kepada anak bahwa apapun hasilnya jika mereka mengerjakan dengan usaha sendiri maka itu akan bagus.
Nama: Ika Rahayu
Nim : 859527173
Setelah saya menonton dari vidio diatas “Anak Tidak Percaya Diri”
Disini saya bisa belajar dari vidio tersebut bagaimana cara mengatasi anak tidak percaya diri terutama pada saat pertama kali anak masuk sekolah dan dengan berbagai hal yang terkadang membuat anak tidak percaya diri. Dari beberapa hal didalam vidio tersebut seperti:
1. Menayakan kepada anak jika ragu tugas yang diberikan
2. Memberi saran meskipun tidak sesuai dengan tema
3. Memotivasi kreatifitas anak-anak
Ini penjadi pedoman buat saya untuk menjadi seorang guru yang baik buat anak-anak didik kedepanya yang bisa memahami mereka semuanya. Karena membangun rasa percaya diri pada anak adalah proses yang bertahap dan membutuhkan kesabaran. Dengan dukungan yang tepat, anak-anak di PAUD dapat tumbuh menjadi individu yang percaya diri dan berani mencoba hal-hal baru.
Demikian pendapat saya,Terimakasih🙏🙏☺️
Dari video diatas saya menyimpulkan bahwa video tersebut sangat menggambarkan bagaimana peran guru PAUD dalam membangun rasa percaya diri anak melalui pendekatan yang hangat. Saya setuju bahwa guru sudah memberikan motivasi dan membiarkan anak berekspresi sesuai keinginannya,apalagi ketika anak anak dajak keluar kelas untuk menggambar apa yang dilihatnya, hal ini penting untuk mendorong kreativitas. Tapi guru sebaiknya tidak terlalu mengarahkan secara fisik saat anak menggambar, supaya kemandirian anak lebih berkembang
Nama: Hana Rafidah
NIM: 857469123
Pokjar & Kelas: pokjar Awipari, kelas A
Mata Kuliah: metode pengembangan sosial emosional
Nama Tutor: NUR DINI FAUZIAH, S.PD.,M.PD.
Nama : MARDIANA NUR SYAHBANI
NIM : 857830434
ASSALAMUALAIKUM
MOHON IJIN UNTUK MENJAWAB 🙏🙏
Mengatasi anak yang tidak percaya diri di kelas perlu pendekatan yang lembut, konsisten, dan membangun rasa aman. Berikut beberapa cara yang bisa kamu lakukan, apalagi kalau kamu bekerja di bidang PAUD:
1. Ciptakan Suasana yang Aman dan Mendukung
Pastikan anak merasa diterima dan dihargai apa adanya.
Hindari membandingkan anak dengan teman-temannya.
Beri kesempatan semua anak untuk mencoba, tanpa tekanan.
2. Berikan Pujian yang Spesifik dan Tulus
Fokus pada usaha, bukan hanya hasil. Misalnya, “Kakak hebat, tadi sudah berani mencoba menjawab meski masih ragu.”
Hindari pujian yang terlalu umum seperti “pintar banget”, karena anak bisa merasa itu tuntutan.
3. Libatkan Anak dalam Kegiatan yang Mereka Sukai
Temukan aktivitas yang membuat mereka nyaman, lalu beri mereka peran kecil.
Kalau anak suka menggambar, beri kesempatan menunjukkan hasil gambarnya ke teman-teman.
4. Latih Kemampuan Sosial Secara Bertahap
Ajak anak bermain peran (role play) tentang cara menyapa teman, berbicara di depan kelas, dsb.
Gunakan boneka atau alat bantu lain yang membuat anak lebih nyaman.
5. Jadi Contoh yang Positif
Tunjukkan sikap percaya diri saat berbicara di depan anak-anak.
Gunakan kata-kata yang membangun seperti “Tidak apa-apa kalau salah, yang penting berani mencoba.”
6. Ajak Orang Tua Terlibat
Komunikasikan perkembangan anak kepada orang tua.
Berikan saran kegiatan di rumah yang bisa membantu, seperti membacakan cerita lalu mengajak anak menceritakan kembali.
TERIMAKASIH🙏🙏
Nama : Mardiana Nur SYAHBANI
Nim : 857830434
UPBJJ : Surakarta
Assalamualaikum
Mohon ijin untuk menjawab ‘
Mengatasi anak yang tidak percaya diri di kelas perlu pendekatan yang lembut, konsisten, dan membangun rasa aman. Berikut beberapa cara yang bisa kamu lakukan, apalagi kalau kamu bekerja di bidang PAUD:
1. Ciptakan Suasana yang Aman dan Mendukung
Pastikan anak merasa diterima dan dihargai apa adanya.
Hindari membandingkan anak dengan teman-temannya.
Beri kesempatan semua anak untuk mencoba, tanpa tekanan.
2. Berikan Pujian yang Spesifik dan Tulus
Fokus pada usaha, bukan hanya hasil. Misalnya, “Kakak hebat, tadi sudah berani mencoba menjawab meski masih ragu.”
Hindari pujian yang terlalu umum seperti “pintar banget”, karena anak bisa merasa itu tuntutan.
3. Libatkan Anak dalam Kegiatan yang Mereka Sukai
Temukan aktivitas yang membuat mereka nyaman, lalu beri mereka peran kecil.
Kalau anak suka menggambar, beri kesempatan menunjukkan hasil gambarnya ke teman-teman.
4. Latih Kemampuan Sosial Secara Bertahap
Ajak anak bermain peran (role play) tentang cara menyapa teman, berbicara di depan kelas, dsb.
Gunakan boneka atau alat bantu lain yang membuat anak lebih nyaman.
5. Jadi Contoh yang Positif
Tunjukkan sikap percaya diri saat berbicara di depan anak-anak.
Gunakan kata-kata yang membangun seperti “Tidak apa-apa kalau salah, yang penting berani mencoba.”
6. Ajak Orang Tua Terlibat
Komunikasikan perkembangan anak kepada orang tua.
Berikan saran kegiatan di rumah yang bisa membantu, seperti membacakan cerita lalu mengajak anak menceritakan kembali.
Terimakasih🙏🙏🙏
Nama : Mardiana Nur SYAHBANI
Nim : 857830434
UPBJJ : Surakarta
Assalamualaikum
Mohon ijin untuk menjawab ‘
Mengatasi anak yang tidak percaya diri di kelas perlu pendekatan yang lembut, konsisten, dan membangun rasa aman. Berikut beberapa cara yang bisa kamu lakukan, apalagi kalau kamu bekerja di bidang PAUD:
1. Ciptakan Suasana yang Aman dan Mendukung
Pastikan anak merasa diterima dan dihargai apa adanya.
Hindari membandingkan anak dengan teman-temannya.
Beri kesempatan semua anak untuk mencoba, tanpa tekanan.
2. Berikan Pujian yang Spesifik dan Tulus
Fokus pada usaha, bukan hanya hasil. Misalnya, “Kakak hebat, tadi sudah berani mencoba menjawab meski masih ragu.”
Hindari pujian yang terlalu umum seperti “pintar banget”, karena anak bisa merasa itu tuntutan.
3. Libatkan Anak dalam Kegiatan yang Mereka Sukai
Temukan aktivitas yang membuat mereka nyaman, lalu beri mereka peran kecil.
Kalau anak suka menggambar, beri kesempatan menunjukkan hasil gambarnya ke teman-teman.
4. Latih Kemampuan Sosial Secara Bertahap
Ajak anak bermain peran (role play) tentang cara menyapa teman, berbicara di depan kelas, dsb.
Gunakan boneka atau alat bantu lain yang membuat anak lebih nyaman.
5. Jadi Contoh yang Positif
Tunjukkan sikap percaya diri saat berbicara di depan anak-anak.
Gunakan kata-kata yang membangun seperti “Tidak apa-apa kalau salah, yang penting berani mencoba.”
6. Ajak Orang Tua Terlibat
Komunikasikan perkembangan anak kepada orang tua.
Terimakasih🙏🙏🙏
Assalamualaikum
Mohon ijin Menjawab
Nama : WIWIN CAHYATI
NIM : 859673302
UPBJJ : Surabaya
Anak PAUD yang tidak percaya diri perlu direfleksikan melalui pemahaman penyebab ketidakpercayaan diri tersebut, seperti lingkungan, pola asuh, atau pengalaman negatif. Solusi yang dapat diterapkan meliputi menciptakan lingkungan belajar yang positif, memberikan pujian dan apresiasi, mendorong kemandirian, dan memberikan dukungan emosional.
Refleksi:
Penyebab Ketidakpercayaan Diri:
Lingkungan: Lingkungan belajar yang tidak mendukung, misalnya kritik berlebihan atau kurangnya interaksi positif dengan teman sebaya, dapat membuat anak merasa tidak aman dan tidak percaya diri.
Pola Asuh: Orang tua yang terlalu protektif atau cenderung memarahi kesalahan anak dapat menghambat perkembangan kepercayaan diri.
Pengalaman Negatif: Pengalaman buruk di masa lalu, seperti merasa gagal dalam suatu tugas atau merasa dipermalukan oleh teman sebaya, dapat meninggalkan trauma dan membuat anak kurang percaya diri.
Ciri-Ciri Anak yang Kurang Percaya Diri:
Ragu-ragu: Sering ragu-ragu dalam mengambil keputusan atau mencoba hal baru.
Malu: Pemalu dan kurang berani berinteraksi dengan orang lain, terutama di depan umum.
Takut: Mudah takut akan kegagalan dan menghindari tantangan.
Tidak Mandiri: Tergantung pada orang lain dan kurang mampu menyelesaikan tugas sendiri.
Solusi:
Menciptakan Lingkungan Belajar yang Positif:
Suasana Aman dan Nyaman: Guru dan orang tua perlu menciptakan suasana belajar yang aman, nyaman, dan mendukung agar anak merasa bebas mengeksplorasi dan mencoba hal baru tanpa takut gagal.
Interaksi Positif: Dorong interaksi positif antara anak-anak dan antara anak dengan guru/orang tua. Berikan kesempatan untuk berkolaborasi, berbagi ide, dan membantu satu sama lain.
Memberikan Pujian dan Apresiasi:
Pujian yang Spesifik: Pujian yang spesifik, seperti “Wah, kamu hebat bisa menyelesaikan tebak-tebakan ini!” atau “Kamu sangat baik hati karena mau berbagi mainan dengan teman,” akan lebih efektif dalam meningkatkan kepercayaan diri anak.
Apresiasi Usaha: Hargai upaya yang dilakukan anak, bukan hanya hasil akhir. Misalnya, “Kamu sudah berusaha keras untuk menggambar ini, walaupun belum sempurna.”.
Mendorong Kemandirian:
Kesempatan untuk Belajar: Berikan kesempatan kepada anak untuk mencoba hal baru, membuat pilihan sendiri, dan mengambil tanggung jawab untuk tugas-tugasnya.
Mengajarkan Keterampilan: Ajarkan anak keterampilan yang sesuai dengan usianya, seperti menyelesaikan masalah, bernegosiasi, dan berkomunikasi dengan baik.
Memberikan Dukungan Emosional:
Pendengar yang Baik: Menjadi pendengar yang baik dan memberikan dukungan emosional saat anak mengalami kegagalan atau kesulitan akan membantu mereka merasa lebih aman dan percaya diri dan juga anak akan merasa dipahami dan dihargai.
Mengajak Bermain:
Bermain yang Beragam: Beragam jenis permainan, seperti permainan peran, permainan tebak-tebakan, dan permainan yang melibatkan motorik kasar, dapat membantu anak mengembangkan keterampilan sosial, komunikasi, dan percaya diri.
Bermain dengan Tujuan: Ajak anak bermain dengan tujuan, misalnya bermain tebak-tebakan untuk menguji kemampuan berbahasa atau bermain peran untuk belajar berinteraksi dengan orang lain.
Dengan memberikan perhatian dan dukungan yang tepat, anak-anak dapat mengembangkan rasa percaya diri yang kuat dan siap menghadapi tantangan di masa depan.
Terima Kasih.
Nama : Indi Rahmawati
Nim : 858187848
Prodi : S1 PG PAUD
Di tahun ajaran baru banyak sekali kita menemukan kasus anak yg tidak percaya diri.
Melalui video yg saya tonton ini saya bisa mempraktekkan ilmu2 yg ada didalam video kedalam sekolah saya. Ilmu ini sangat bermanfaat sekali bagi saya. Terimakasih atas video pembelajaran nya
Nama : ANISA MAHYUNITA
NIM : 859174432
Judul video : Anak Tidak Percaya Diri”
Dalam video tersebut saya juga sering mengalami anak yang tidak percaya diri, terutama bagi anak yang baru masuk sekolah. Biasanya anak kurang percaya diri disaat mengerjakan Tugas, hal ini biasa terjadi pada anak yang baru masuk sekolah dan penyebabnya karena motorik halus anak belum berkembang dengan sempurna sehingga gambar anak berupa coretan atau garis. Dan pada saat hal ini terjadi, yang saya lakukan untuk menumbuhkan kepercayaan diri pada anak sebagai berikut.
– Mengamati dan membandingkan perilaku anak disaat berada diluar dan di dalam kelas, apakah perilaku tersebut konsisten terjadi atau hanya di dalam kelas saja.
– Membuat suasana senyaman mungkin dan melakukan pendekatan yang spesifik terhadap anak.
– Memberikan tugas yang mudah, yang bisa diselesaikan oleh anak.
Selain itu perlu kerja sama antara guru dan orang tua untuk menumbuhkan sikap percaya diri terhadap anak. Agar perkembangan anak lebih berkembang dan terarah.
Sekian, Terima kasih.