silahkan klik icon jika video tidak dapat diputar
Sinopsis
Program ini menggambarkan seorang guru Taman Kanak-kanak yang sedang menangani anak yang tidak percaya diri atas hasil belajarnya. Tampak bahwa guru itu berupaya mendekati anak. Guru memberikan penguatan dengan cara memotivasi anak, menanyakan kepada anak jika masih ragu atau tak mengerti atas tugasnya, memberikan motivasi pada kreativitas anak dengan cara meminta anak untuk melakukan pilihan aktivitas lain yang dapat dilakukan, memberikan saran untuk menggambar sesuatu yang disukai anak yang masih berhubungan dengan tema awal dan mengeksplorasi hal lain yang bisa dibuat terkait dengan tema menggambar yang sedang ditugaskan kepada anak.
Dwi Astuti
–
–
Dalam tayangan tersebut, kegiatan belajar mengajar dalam sebuah kelas sudah terlihat jelas. Strategi, pendekatan dan metode pembelajaran sudah bagus, guru aktif memberi motivasi dan stimulasi untuk menumbuhkan rasa percaya diri anak dalam melakukan sesuatu. Media yang dipergunakan sebaiknya lebih diperkaya. Dan di akhir pembelajaran, evaluasi perlu ditambahkan untuk lebih menumbuhkan rasa percaya diri anak anak, dengan memberikan kesempatan anak bercerita tentang hasil karya yang dibuatnya sendiri.
Harimurti
Nama : Rakyal Ain
NIM : 859172381
Assalamualaikum wr.wb.
izinkan saya menanggapi Vedio pada “ANAK KURANG PERCAYA DIRI”
vedio ini sangat membantu kami dalam memberikan stimulasi untuk anak-anak yang memang memiliki rasa kurang percaya diri, dan ini sering kami temui pada anak-anak yang baru bersekolah mereka masih malu-malu dalam mengucapkan salam dan perkenalan didepan teman-temannya.
hal semacam ini kami temui kemungkinan datang dari berbagai faktor, seperti anak kurang diajak berkomunikasi dengan lingkungannya, anak-anak terlalu banyak larangan dan masih banyak penyebabkan.
dan Alhamduliilah dengan adanya vedio ini kami sebgai guru memiliki gambaran tentang cara mengatasi dan solusi. Terimaksih.
Nama : Rohimah
NIM. : 857649717
Video dari GPO ini sangat bagus dan menarik, bisa menjadi inspirasi ketika menghadapi anak yang kurang percaya dirinya supaya lebih berkembang lagi
Terimakasih
Assallamuallaikum,
Perkenalkan saya Media Dyne Adhisty, NIM 858100697.
Dari video di atas saya dapat melihat apa saja hal yang bisa dilakukan saat kita sebagai pendidik menemui anak yang tidak percaya diri dalam proses KBM. Pendekatan kepada anak tertentu dapat kita lakukan saat proses belajar mengjjar berlangsung, maupun setelahnya, termasuk berdiskusi dengan orang tua anak tertentu.
Video dengan Judul Anak Tidak Percaya Diri sangat menarik dan menginspirasi.
Video ini memberikan Teknik untuk menumbuhkan rasa percaya diri dan kreativitas pada anak. Video ini sangat bermanfaat bagi saya dan bagi para calon pendidik karena dalam video ini terdapat berbagai kasus atau permasalahan yang relevan yang sering terjadi pada lingkungan sekolah TK/PAUD, guru pintar online memberikan solusi berupa cara atau teknik-teknik untuk mengatasi permasalahan pada anak.
Masukan dan saran : Guru dalam video tersebut juga perlu memberimotivasi berupa pujian dan reward setelah anak mampu menyelesakan gambarnya agar anak merasa senang dan rasa percaya dirinya akan semakin tumbuh.
Nama; Tri Lestari
NIM : 857622554
UPBJJ : Kebumen
Dari vidio yang saya lihat yang berjudul ” Anak Tidak Percaya Diri’ dapat saya simpulkan bahwa selama ini saya sudah melaksanakan kegiatan seperti yang ada dividio,dan secara bertahap memang anak mulai berubah dan juga karena penyesuaian diri di lingkungan baru ,sehingga anak belum terbiasa.Trimakasih dari vidio tersebut saya jadi yakin bahwa semuja masalah pasti ada solusi,tetap semangat , berniat dari hati untuk mencerdaskan anak bangsa memalui pembiasaan untuk membentuk karakter anak.
Nama: Titin Indramaya Sari Jufrian
NIM : 859427898
Dalam video GPO di atas menampilkan teknik untuk membangun rasa percaya diri. Video ini sangat membantu para guru untuk menemukan solusi dalam menghadapi anak yang kurang percaya diri. Dan teknik yang diajarkan membangun rasa percaya diri anak sangat bermanfaat, tidak hanya dalma konteks pendidikan, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari.
Assalamualaikum wr,wb, mohon ijin untuk menanggapi video diatas:
Nama. : Tita Lisyani
NIM. : 857586616
Dalam video tersebut memberikan penjelasan tentang bagaimana caranya menangani anak yang kurang percaya diri, kegiatan pengembangan yang diberikan yaitu menggambar, ketika anak belum bisa menggambar dan tidak mau menggambar sesuai tema karena tidak percaya diri, maka guru boleh membebaskan menggambar yang anak sukai untuk memotivasi anak agar mau menggambar, mengarahkan anak dan mendampingi nya sehingga kepercayaan diri anak muncul.
Demikian komentar yang dapat saya berikan, atas perhatiannya saya ucapkan terimakasih 🙏
nama : Widyaningsih
NIM: 858018554
judul video :anak tidak percaya diri.
dalam video tersebut dijelaskan teknik-teknik untuk menumbuhkan rasa percaya diri dan kreativitas anak, alhamdulillah teknik-teknik tersebut sudah saya terapkan di kelas meski begitu video ini sangat bermanfaat bagi saya sebagai penguatan kembali dan memotivasi ulang untuk bisa mendampingi anak-anak mengembangkan potensinya.
terimakasih atas videonya semoga semakin banyak video-video inspiratif seperti ini
Mohon ijin untuk memberikan komentar video diatas.
Nama : Tita Lisyani
NIM. : 857586616
Pokjar : Banyumas
Video diatas menjelaskan bagaimana menangani anak yang tidak percaya diri, kegiatan pengembangan yang diberikan pada video tersebut yaitu menggambar. Ketika anak tidak mau menggambar sesuai dengan tema karena kurangnya kepercayaan diri anak, maka guru membolehkan anak untuk menggambar hal-hal yang anak sukai, dan sesekali bisa membawa anak untuk belajar di luar ruangan dan selalu mendampingi anak dan memotivasi anak agar kepercayaan diri nya muncul.
Nama : Intan Faul Rosidah
Prodi : S1 PGPAUD
Izin menanggapi, menurut pendapat saya
1. Aspek Pengambangan yang dikembangkan yaitu :
– Aspek Sosial-Emosional : Guru membantu anak mengelola perasaannya, terutama rasa tidak percaya diri. Ini membangun kepercayaan diri, keberanian dalam berekspresi, dan kemampuan berinteraksi secara positif.
– Aspek Kognitif : Anak diajak berpikir, memilih aktivitas alternatif, serta mengeksplorasi ide-ide yang berhubungan dengan tema.
– Aspek Bahasa : Melalui dialog dan pertanyaan guru, kemampuan berkomunikasi anak juga diasah.
– Aspek Seni dan Kreativitas: Anak diarahkan untuk menggambar sesuai dengan minatnya, yang merangsang daya imajinasi dan kreativitas.
2. Metode yang digunakan guru yaitu menerapkan pendekatan bermain sambil belajar :
– Metode Pembelajaran Individual : Guru mendekati anak secara personal, memberikan perhatian khusus pada kebutuhan emosional dan pembelajaran anak tersebut.
– Metode Tanya Jawab : Untuk menggali pemahaman anak dan memancing partisipasi.
– Metode Eksplorasi dan Ekspresi Diri : Guru mendorong anak untuk memilih aktivitas yang diinginkan, termasuk membuat gambar sesuai minat, yang merupakan bagian dari metode pembelajaran berbasis minat dan pengalaman.
3. Media yang digunakan guru yaitu :
– Media Gambar atau Alat Menggambar : kertas, krayon, pensil warna, atau alat sejenis yang digunakan anak untuk mengekspresikan idenya.
– Media Tema atau Konteks Belajar : Tema menggambar yang relevan dengan kehidupan anak digunakan sebagai pengait untuk aktivitas kreatif.
– Media Verbal (komunikasi langsung) : Guru menggunakan kata-kata yang suportif, pertanyaan terbuka, dan saran positif untuk mendorong keterlibatan anak.
4. Kelebihan :
– Pendekatan Individual dan Empatik : Guru memberikan perhatian khusus yang membangun kedekatan emosional dengan anak.
– Mendorong Kemandirian dan Kreativitas : Anak diberi ruang untuk memilih dan mengeksplorasi sendiri sesuai minatnya.
– Fleksibilitas dalam Pembelajaran : Guru tidak memaksakan tugas, tetapi menyesuaikan pendekatan berdasarkan kondisi emosional dan minat anak.
Kekurangan :
– Fokus Terbatas pada Satu Anak : Jika terlalu lama fokus pada satu anak, anak-anak lain mungkin kurang mendapat perhatian yang sama.
– Kurangnya Dokumentasi Progres Anak : Dari sinopsis belum tampak apakah guru melakukan pencatatan atas perubahan sikap atau hasil karya anak untuk evaluasi lebih lanjut.
– Minimnya Media Visual Pendukung Tema : Tidak disebutkan adanya media tambahan seperti gambar contoh, alat peraga, atau cerita yang bisa lebih menginspirasi anak.
5. Masukan untuk meningkatkan pembelajaran :
– Gunakan Media Visual Tambahan : Misalnya gambar tema atau video singkat untuk merangsang ide anak saat menggambar.
– Libatkan Anak Lain untuk Belajar Sosial : Bisa diadakan sesi berbagi hasil karya agar anak merasa dihargai dan terinspirasi oleh teman.
– Dokumentasikan Perkembangan Anak : Guru sebaiknya mencatat perubahan positif, ide yang muncul, dan perkembangan sikap percaya diri anak untuk evaluasi berkala.
– Kembangkan Lingkungan Belajar yang Lebih Kaya : Sediakan sudut-sudut kreativitas yang mendukung eksplorasi tema, seperti sudut menggambar, membaca, atau menyusun cerita.
– Libatkan Orang Tua secara Tidak Langsung : Sampaikan progres atau minat anak kepada orang tua agar bisa didukung juga di rumah.