silahkan klik icon jika video tidak dapat diputar
Sinopsis
Program ini menggambarkan kesulitan guru kelas V SD dalam mengajarkan keterampilan membaca peta buta. Pada program ini diperlihatkan seorang guru meminta siswa untuk melakukan tebakan nama dan posisi sebuah kota pada peta buta, yang sesungguhnya peta buta itu tidak pernah ada dalam kehidupan nyata sehari-hari, namun siswa kesulitan memasangkan kartu / nama kota atau nama sungai yang sudah disiapka dengan simbol yang sesuai yang terdapat dalam peta buta, dan kesulitan menyebutkan daerah apa yang ada dalam peta buta. Solusi yang ditawarkan untuk mengatasi masalah ini adalah:
- Guru menyediakan beberapa set peta yang cukup besar dan model alat trasportasi,
- Siswa diminta melakukan simulasi perjalanan dengan menggunakan alat transportasi tertentu, berangkat dari satu kota yang satu ke kota yang lain dengan melewati beberapa kota yang diskenariokan guru dalam kartu ”rute perjalanan” dan siswa diminta menceritakan nama kota yang pernah dilalui dalam perjalanan yang dilakukannya. Sesungguhnya, keterampilan yang harus dimiliki siswa adalah bagaimana membaca peta, bukan menebak peta.
Eded Tarmedi
–
–
- Seharusnya ketika membuka pembelajaran guru dapat merangsang anak dengan materi-materi lingkungan sekitar.
- Pembelajaran peta buta dapat dilakukan dengan strategi berkelompok/media yang digunakan harusnya lebih memudahkan anak dalam mengerjakan.
- Ya, untuk materi disesuaikan dengan lingkungan sekitar.
- Sesuai Kesesuaian dengan kurikulum
Hendri Supriyadi S, S.Pd.
Nama : Hayu Setyanasmara
NIM : 858842202
AKPMM PGSD UT Semester 6
Setelah melihat video, menurut saya pembelajaran yang diberikan mengenai membaca peta lebih menyenangkan dan merangsang anak untuk menghafalkan peta kota-kota yang telah dilewati dalam mengerjakan tugas kelompok mereka. Siswa akan lebih paham dan dengan mudah mengingat nama kota dan rute perjalanan. Lebih baik lagi apabila dikaitkan dengan lingkungan sekitar anak. Misalnya menggunakan peta lokal sesuai wilayah tempat tinggal siswa dan tempat-tampat wisata atau tempat-tempat wisata di daerah siswa. Dari sini siswa akan belajar membaca peta dan dapat mengaitkan dengan keadaan lingkungan mereka.
dalam vidio yang saya lihat dalam memulai pembelajaran sebaiknya dimulai dengan doa, bukan langsung kepada pembelajaran dalam situasi seperti itu siswa menjadi kebiasaan tidak berdoa dalam melakukan aktivitas belajar.
permaslahan dalam vidio tersebut, guru langsung memberikan materi dan juga guru langsung menyuruh siswa menebak peta tanpa guru menjelaskan peta tersebut guru harusnya jangan membuat semangat siswa menjadi dwon, agar siswa bisa pede dalam belajar.
guru membuat contoh peta daerah yang disekitar saja atau lingkungan agar lebih memahami, dan juga membuat kelompok seperti di akhir vidio ada media yag digunakan agar siswa lebih memahami pembelajaran bisa menebak peta.
Nama : Ni Ketut Suryang
NIM : 859030554
PGSD UT denpasar
Setelah saya menonton video pembelajaran IPS, menurut saya pembelajaran yang diberikan dalam video mengenai membaca peta lebih menyenangkan dan merangsang siswa untuk aktif. tapi dalam video pembelajaran yang disampaikan guru langsung menyuruh siswa untuk menempelkan nama-nama peta sehingga siswa banyak yang salah dalam penempatan nama peta tersebut. harusnya guru menjelaskan dulu bagian-bagian dari peta tersebut atau peta yang di jelaskan di lingkungan sekitar jadinya siswa lebih paham dengan keadaan sekitar mereka.
Nama : SEPTI INDRIYANI
NIM : 856481049
Program Studi : S1 PGSD Masukan Sarjana (119)
UPBJJ Pekanbaru – POKJAR Kuantan Singingi
Setelah menonton video Pembelajaran IPS tentang “Belajar Peta Buta” menurut saya permasalahan yang terdapat dalam video tersebut adalah sebagai berikut :
1. Guru melewatkan metode menarik perhatian murid, sehingga raut wajah pada para peserta didik tampak tidak tertarik untuk mengikuti pembelajaran.
2. Guru langsung menunjuk satu persatu murid untuk maju ke depan tanpa mennyakan terlebih dahulu siapa yang berani maju untuk menjawab.
3. Guru melontarkan kata-kata yang membuat Peserta Didik tidak percaya diri dengan melontarkan kata-kata “MASA BEGITU SAJA KAMU TIDAK BISA.
Solusi Alternatif, bagaimana sebaiknya Guru melatih Peserta Didik untuk Membaca Peta adalah sebagai berikut :
1. Hal pertama yang kita lakukan sebelum memulai pembelajaran tentunya seorang Guru harus melakukan metode yang bisa menarik perhatian siswa agar berminat dan tertarik untuk mengikuti pembelajaran.
2. Hal kedua yang harus di kuasai/dimiliki oleh seorang guru tentunya ada 3 hal yaitu : Strategi Mengajar, Manajemen Kelas dan Desain Kurikulum yang sesuai dengan Peserta Didik kita.
3. Sebagai seorang Pendidik penting sekali agar selalu berhati-hati dalam berkata-kata, jangan sampai melampiaskan emosi kepada murid apalagi sampai mengeluarkan kata-kata yang menyebabkan anak menjadi tidak percaya diri.
4. Strategi pembelajaran yang digunakan oleh seorang Guru harus sesuai dengan Peserta didiknya sehingga pembelajaran tidak membosankan.
5. Siswa harus tau tujuan mereka mempelajari hal tersebut serta jangan lupa untuk selalu menggunakan pengalaman belajar dilingkungan sekitar agar pembelajaran lebih berkesan.
Demikianlah ulasan saya mengenai video pembelajaran kali ini, Mo==mohon maaf apabila opini sayakurang berkenan.
Regards,
INDRI.
Nama : Syifa Nurlatifah
NIM : 857491218
Dalam memulai kegiatan pembelajaran, guru sebaiknya menyampaikan pendahuluan mengenai tujuan pembelajaran, agar dapat menarik perhatian dan minat siswa. langsung membuat pertanyaan seperti di video dirasa kurang benar karena siswa sama sekali belum mengetahui jawaban dari pertanyaan yang disampaikan. lebih baik setelah melakukan pendahuluan, guru memberikan demontrasi terlebih dahulu mengenai cara membaca peta buta, dengan demikian siswa dapat mengerti dan menjawab pertanyaan yang diajukan dengan benar. mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang belum dipelajari siswa yang akhirnya siswa terus menjawab salah dan guru menyalahkan siswa karena tidak bisa menjawab, akan menurunkan perhatian dan minat siswa dalam kegiatan pembelajaran.
Berikut adalah beberapa solusi alternatif yang bisa digunakan oleh guru untuk melatih siswa membaca peta:
1. Pendekatan Langkah-demi-Langkah: Guru dapat mengajarkan siswa membaca peta secara bertahap, mulai dari konsep dasar hingga lebih kompleks. Guru bisa memulai dengan peta yang sederhana dan mudah dipahami, seperti peta lingkungan sekitar sekolah, dan mengajarkan langkah-langkah dasar seperti mengidentifikasi arah mata angin, legenda, skala, dan simbol-simbol dasar pada peta. Setelah siswa menguasai konsep dasar, guru dapat secara bertahap memperkenalkan peta yang lebih kompleks, seperti peta kota atau peta negara.
2. Praktik Langsung: Guru bisa memberikan kesempatan kepada siswa untuk berlatih langsung dengan menggunakan peta. Misalnya, guru dapat memberikan tugas kepada siswa untuk menemukan lokasi tertentu pada peta, mengikuti rute tertentu, atau mengidentifikasi tempat-tempat penting pada peta. Dengan praktik langsung, siswa dapat mengembangkan keterampilan membaca peta secara nyata dan belajar dari pengalaman langsung.
3. Aktivitas Berbasis Proyek: Guru dapat menggunakan pendekatan proyek berbasis peta, di mana siswa bekerja dalam kelompok atau secara mandiri untuk mengeksplorasi peta dan menerapkan keterampilan membaca peta dalam konteks nyata. Misalnya, siswa dapat diminta untuk membuat proyek penelitian tentang suatu daerah atau kota tertentu, menggunakan peta sebagai sumber informasi. Dalam proyek ini, siswa dapat mengidentifikasi dan menandai tempat-tempat penting pada peta, menggambarkan rute, dan membandingkan informasi antara peta yang berbeda.
4. Penggunaan Teknologi: Guru dapat memanfaatkan teknologi, seperti perangkat lunak peta digital atau aplikasi peta, untuk melatih siswa membaca peta. Siswa dapat belajar untuk memperbesar, memperkecil, atau memutar peta, serta menggunakan fitur-fitur interaktif untuk mengidentifikasi tempat atau mengukur jarak antara dua lokasi. Penggunaan teknologi juga dapat membuat pembelajaran lebih menarik dan interaktif bagi siswa.
5. Kegiatan Lapangan: Guru dapat mengorganisir kegiatan lapangan di luar kelas yang melibatkan penggunaan peta secara langsung. Misalnya, siswa dapat mengikuti perjalanan lapangan ke suatu tempat, seperti taman nasional, museum, atau kawasan historis, dan menggunakan peta untuk mengarahkan perjalanan mereka. Dengan pengalaman lapangan, siswa dapat mengaitkan penggunaan peta dengan situasi nyata dan mengembangkan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana membaca peta dalam konteks kehidupan sehari-hari.
6. Latihan Berulang: Seperti halnya dalam banyak keterampilan lain, latihan berulang juga penting dalam melatih siswa membaca peta. Guru dapat menyediakan beragam latihan atau tantangan yang melibatkan penggunaan peta.
Setelah saya menonton video pembelajaran IPS tentang “Belajar Peta Buta”. Dalam video tersebut terlihat bahwa guru tidak memperhatikan kesiapan belajar siswa diawal kegiatan pembelajaran sehingga siswa kurang antusias dan kurang termotivasi dalam mengikuti kegiatan awal pembelajaran. Seharusnya guru dapat mengkondisikan kelas terlebih dahulu sebelum pembelajaran dimulai dengan cara mengulang materi pembelajaran sebelumnya yang berkaitan dengan materi yang akan dipelajari pada saat itu dan dapat juga dilakukan ice breaking.
Ketika siswa sedang berdiskusi, sebaiknya guru tetap memberikan bimbingan kepada siswa dengan cara berkeliling dan memperhatikan kegiatan yang sedang dilakukan oleh siswa.
Sebelum kegiatan inti pembelajaran dimulai, guru harus menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa agar siswa memahami maksud dari kegiatan pembelajaran yang sedang berlangsung. Sebaiknya pada saat pembelajaran guru tidak hanya memajang peta buta, akan tetapi guru hendaknya terlebih dahulu memperlihatkan peta dengan keterangannya dan menurunkan peta tersebut ketika guru akan memberi tugas. Sehingga siswa tidak kebingungan dalam menunjukkan daerah yang diperintahkan oleh guru.
Nama : Hana Pertiwi
NIM : 857363102
Setelah saya menonton cuplikan video pembelajaran IPS tentang “Belajar Peta Buta” bagian yang kedua itu ternyata sangat menarik dan sangat gampang dimengerti. Tak hanya itu, dari action guru tersebut tampaknya dapat merangsang anak untuk dapat menghafalkan nama-nama kota yang ada di peta tersebut. Ditambah lagi pembelajaran ini dilakukan secara kelompok membuat anak leluasa membuka jalan berdiskusi. Mungkin akan lebih terlihat antusias anak jika petanya menggunakan peta lokal alias peta di kota domisilinya.
Nama : Rila Hanisya
NIM : 856481357
Setelah melihat video tersebut, menurut pendapat saya. Dalam pembelajaran peta buta seharusnya guru memulai pembelajaran dengan mengucapkan salam. Selanjutnya penyampaian materi harus dijelaskan lebih rinci dan menarik agar menumbuhkan minat belajar siswa dalam pembelajaran peta buta. Setelah siswa memahami pembelajaran tersebut barulah guru memberikan beberapa pertanyaan dan tugas sebagai bahan evaluasi guru terhadap siswa
Saya Muhammad Hamka, Nim 858050481. Menurut saya dari pertama saya memperhatikan bahwa guru tersebut tidak ada melakukan pendahuluan, seperti mengucapkan salam dan selamat pagi. Dia langsung masuk ke materi. Dan sama sekali tidak ada memotivasi para siswa untuk giat belajar pada hari itu. Dan guru itu pun tidak memberikan penjelasan kepada siswa tentang atau cara membaca peta buta dengan baik dan benar. Maka hasil anak anak akan tidak memahami bagaimana membaca peta buka. Dan dikegiatan inti pun guru tidak memberikan penjelasan secara lengkap. Dan siswa pun sangat susah memahaminya. Dan diakhir kegiatan guru tersebut tidak juga memberikan salam dan doa karena di setiap akhir kegiatan diwajibkan untuk berdoa.
▪ Bagaimana reaksi anak/siswa terhadap kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru?
Di tayangan pertama kegiatan pembelajaran sangat membosankan. Siswa tidak ada yang mampu menjawab pertanyaan guru dengan benar.
Namun pada tayangan berikutnya, reaksi siswa sudah jauh lebih bersemangat karena guru telah membentuk kelompok dan menggunakan alat peraga peta yang cukup besar dan alat transportasi. Siswa diminta melakukan simulasi perjalanan, berangkat dari satu kota yang satu ke kota yang lain dengan melewati beberapa kota yang diskenariokan guru dalam kartu ”rute perjalanan” dan siswa diminta menceritakan nama kota yang pernah dilalui dalam perjalanan yang dilakukannya. Sesungguhnya, keterampilan yang harus dimiliki siswa adalah bagaimana membaca peta, bukan menebak peta.
▪ Secara keseluruhan apa saja kelemahan guru dalam melakukan pembelajaran?
Pada tayangan di awal kelemahan terletak pada metode yang digunakan oleh guru. Guru hanya berceramah dan alih-alih meminta siswa menebak peta buta yang sebenarnya peta buta itu tidak pernah ada. Sehingga kelas menjadi pasif dan membosankan.
▪ Secara keseluruhan apa saja kelebihan guru dalam melakukan pembelajaran?
Pada tayangan berikutnya guru telah mampu menciptakan kelas menjadi aktif dan bersemangat dengan metode dan alat peraga yang digunakan.
▪ Hal-hal unik apa saja yang ditemukan dalam video tersebut dari guru saat melaksanakan pembelajaran?
Guru menggunakan alat peraga peta dengan ukuran yang besar sehingga memudahkan siswa dalam mengerjakan tugas secara berkelompok.
▪ Setelah mengetahui kelemahan dan kelebihan dari guru yang ada amati dari tayangan video, upaya apa saja yang dapat diusulkan untuk meningkatkan kualitas kegiatan pembelajaran berikutnya?
Menarik perhatian siswa di awal pembelajaran sangat lah penting. Melakukan apersepsi salah satu kegiatan yang dapat dilakukan oleh guru untuk menarik perhatian siswa.