silahkan klik icon jika video tidak dapat diputar
Sinopsis
Program ini menggambarkan kesulitan guru kelas V SD dalam mengajarkan keterampilan membaca peta buta. Pada program ini diperlihatkan seorang guru meminta siswa untuk melakukan tebakan nama dan posisi sebuah kota pada peta buta, yang sesungguhnya peta buta itu tidak pernah ada dalam kehidupan nyata sehari-hari, namun siswa kesulitan memasangkan kartu / nama kota atau nama sungai yang sudah disiapka dengan simbol yang sesuai yang terdapat dalam peta buta, dan kesulitan menyebutkan daerah apa yang ada dalam peta buta. Solusi yang ditawarkan untuk mengatasi masalah ini adalah:
- Guru menyediakan beberapa set peta yang cukup besar dan model alat trasportasi,
- Siswa diminta melakukan simulasi perjalanan dengan menggunakan alat transportasi tertentu, berangkat dari satu kota yang satu ke kota yang lain dengan melewati beberapa kota yang diskenariokan guru dalam kartu ”rute perjalanan” dan siswa diminta menceritakan nama kota yang pernah dilalui dalam perjalanan yang dilakukannya. Sesungguhnya, keterampilan yang harus dimiliki siswa adalah bagaimana membaca peta, bukan menebak peta.
Eded Tarmedi
–
–
- Seharusnya ketika membuka pembelajaran guru dapat merangsang anak dengan materi-materi lingkungan sekitar.
- Pembelajaran peta buta dapat dilakukan dengan strategi berkelompok/media yang digunakan harusnya lebih memudahkan anak dalam mengerjakan.
- Ya, untuk materi disesuaikan dengan lingkungan sekitar.
- Sesuai Kesesuaian dengan kurikulum
Hendri Supriyadi S, S.Pd.
NAMA : ANGGI NUR AFIYAH
PRODI : Magister Pendidikan Dasar
NIM : 501282916
Dalam video adegan pertama menayangkan proses pembelajaran yang dilakukan guru dalam mengajarkan keterampilan membaca peta buta, yang pada kenyataannya tidak ada peta buta dalam kehidupan nyata sehari-hari. Menurut saya, hal ini menjadi kurang relevan dan kontekstual serta perlu dipahami oleh guru bahwa keterampilan yang dibutuhkan adalah bagaimana membaca peta, bukan menebak peta. Pada kegiatan awal guru sudah berusaha mencairkan suasana dengan memberikan pertanyaan sebelum memasuki materi. Namun, sangat disayangkan, setelahnya guru langsung meminta murid menempelkan kartu nama negara pada peta buta. Terlihat murid tidak bisa memasangkan kartu nama negara dengan benar pada peta buta tersebut. Proses ini seharusnya diawali dengan kegiatan menemukan pemahaman/ pengetahuan tentang letak negara-negara pada peta yang dipandu guru, agar murid terfasilitasi. Guru juga bisa melakukan asesmen diagnostik agar mengetahui tentang pengetahuan awal murid sebelum memasuki materi tersebut. Guru juga sebaiknya memotivasi murid lebih sering dan tidak mengatakan hal-hal yang mematahkan semangat murid dalam belajar.
Pada adegan berikutnya, murid diminta melakukan simulasi perjalanan dengan menggunakan alat transportasi tertentu, berangkat dari satu kota yang satu ke kota yang lain dengan melewati beberapa kota yang diskenariokan guru dalam kartu ”rute perjalanan” dan murid diminta menceritakan nama kota yang pernah dilalui dalam perjalanan yang dilakukannya pada peta. Strategi yang dilakukan oleh guru sangat relevan dengan kehidupan sehari-hari dan dapat menumbuhkembangkan keterampilan membaca peta. Metode yang terapkan guru dengan membagi murid dan simulasi secara berkelompok membuat proses pembelajaran semakin menarik dan murid terlibat aktif. Guru juga sudah menghadirkan pembelajaran yang menyenangkan terlihat dari reaksi dan antusias murid dalam belajar.
Nama. : Lia Nurhayati
NIM : 501222333
Prodi. : MPDr
Di dalam video guru sudah bagus menggunakan teknik simulasi perjalanan untuk mengekplor dan belajar membaca peta. Jika pembelajaran ini sesuai dengan judul yaitu anak harus belajar dan bisa membaca peta buta. Sebaiknya peta yang digunakan oleh semua kelompok sama. Lalu setelah anak mengeksplor peta itu dengan cara simulasi perjalanan tadi, anak diberi peta buta, lalu tiap kelompok ke depan untuk menjelaskan tempat-tempat atau nama daerah yang ada di peta tersebut. Lalu guru dan teman-teman yang lain bisa memberi penguatan.
NAMA : YUSNIA
NIM : 501192785
UPBJJ : Bandar Lampung
dalam memberikan pemahaman terkait materi Peta Buta sebaiknya guru menggunakan media yang menarik misalkan dengan menampilkan video atau menggunakan metode permainan perjalanan yang sudah dilalui,sehingga siswa menjadi tertarik untuk belajar dan lebih memahami pelajaran dengan baik.siswa bisa dibuat kelompok kecil,misalkan menggunakan puzzle,tiap kelompok menyusun puzzle peta,dengan metode puzzle ini secara tidak langsung siswa sudah mengenal dan memahami materi tentang peta buta.
Nama : Erna Milosopa
NIM : 501362619
Pada tayangan video dengan judul : Belajar Peta Buta, guru menyampaikan materi secara kontekstual membuat siswa lebih cepat paham materi. Terlihat guru melaksanakan pengelompokan heterogen dan membagi peran siswa dan terlihat siswa senang dan mencari solusi dari masalah yang diberikan. siswa aktif dan pembelajaran menyenangkan. Yang perlu diperhatikan guru harus mendampingi kelompok siswa yang terlihat fasif dan diakhr pembelajaran guru berikan penguatan materi inti.
Saya sangat setuju dengan model pembelajaran ini, selain untuk pembelajaran, hal ini juga berdampak pada kedisiplinan siswa agar tidak membuang sampah sembarangan, sehingga lingkungan sekolah akan lebih bersih dan nyaman
Assalamu’alaikum warohmatullohi wabarokatuh. Izin menanggapi ulang !
Pada awal pembelajaran tidak ada persiapan kelas seperti menyiapkan siswa untuk belajar (orientasi). Langkah baiknya sebelum bertanya harusnya ada pengantar materi terlebih dahulu untuk memantik pengetahuan siswa.
AHMAD HUMAEDI
501212769
UPBJJ UT SERANG
Pada video tersebut guru tidak memberikan arahannyang jelas terkait tugas kelompok yang diberikan. Seharusnya guru memberikan arahan jelas terkaiat apa yang harus di catat selama melakukan simulasi perjalanan pada peta.
Nama : Tito Hadi Susanto
NIM : 501200528
Dalam pembelajaran di atas, sesuai dengan yang disarankan oleh presenter, guru mengajarkan para siswa untuk mampu membaca peta bukan menebak peta.
jika diawal video guru memberikan sikap negatif ketika siswa tidak mampu menebak letak negara di Benua Afrika, kemungkinan guru belum memberikan materi tersebut kepada siswanya.
Ketika guru menggunakan media pembelajaran berupa peta pulau di Indonesia, dimana siswa lebih familiar dengan peta tersebut, maka siswa terlihat antusias dalam mengikuti pembelajaran dimana guru sudah menjelaskan tugas dari masing-masing kelompok.
mohon maaf dan terima kasih.
Nama : Yuliatin
Nim : 501332472
Pada pembeljaran di video Peserta didik di minta menunjukan suatu negara dengan cara menempel nama negara yang di berikan oleh pak guru pada media yang di tempel pada papan tulis. Tetapi saat pembelajaran peserta didik kesulitan untuk menentukan tempat suatu negara sehingga Nampak kegiatan belajar mengajar tidak efektif,Sebsungguhnya peta buta tidak pernah ada dalam kehidupan nyata sehari hari sebenarnya yaitu keterampilan peserta didik untuk membaca peta bukan menebak peta.
Kemudian pak guru mencoba merubah media yang di gunakan dengan menggunakan media peta setiap peserta didik di bentuk kelompok dengan di bekali peta dan miniatur mobil kemudian setiap kelompok di tugaskan untuk mencoba melewati suatu tempat misal dari bandar lampung ke aceh ,Jakarta ke surabaya ,,makasar palu dengan menggunakan media seperti ini siswa sangat antusias mengikuti kegiatan belajar. Pemilihan media belajar yang tepat akan membantu pendidik ke tujuan pembelajaran.
Rosa Rachmat
MPDr (501312384)
Izin menanggapi video tersebut, menurut saya saat kegiatan awal pembelajaran guru seharusnya mengajak murid melakukan kegiatan awal seperti berdoa, malekukan Apersepsi, mengulang kembali materi yg sudah dipelajari, dan mengabsen setiap murid yg hadir. Terlihat dengan jelas bahwasanya murid tidak terlalu tertarik dengan materi yg dipelajari karena guru bersifat monoton dengan media pembelajaran yg bisa dibilang sangat kecil untuk dilihat anak2 dalam satu kelas sehingga tidak murid tidak bisa membaca dengan jelas materi yg diajarkan. Guru juga cenderung menyepelekan murid saat maju kedepan dan tidak bisa menempelkan nama wilayah dalam peta tersebut. Dalam kegiatan berkelompok juga guru tidak membagi tugas dengan adil, seharusnya setiap anggota kelompok dibeli kesempatan yang sama menjalan kan mobil dan mencatat agar semua murid paham atas apa yg dijalankan, perlu juga siswa menjabarkan apa saja yg dilewati selama menjalankan mobil tersebut agar murid tahu apa saja yg dilewati nya.