silahkan klik icon jika video tidak dapat diputar
Sinopsis
Program ini menggambarkan kesulitan guru kelas V SD dalam mengajarkan peristiwa Perang Diponegoro secara bermakna kepada siswa. Ketika siswa diminta untuk mencatat hal-hal yang dijelaskan guru, siswa kebingungan untuk mencatatnya. Anak-anak diminta untuk mengingat sesuatu atau menghafal sesuatu yang terjadi pada masa lalu, tanpa mengaitkannya dengan masa sekarang. Solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut adalah mengajarkan masa lalu, dapat dilakukan dengan cara:
- Mengaitkan masa lalu dengan masa sekarang,
- Analog kesamaan atau perbedaannya,
- Humor dapat membantu siswa untuk mengingat.
Cecep Kuatandi
–
–
Konten video tersebut hanya menampilkan guru membuka pelajaran tanpa melalui apersepsi. Sebaiknya ditambahkan bagaimana guru membuka pelajaran dengan apersepsi kepada siswa terlebih dahulu. Hal ini dapat menjadi inspirasi bagi pengunjung, Guru telah menggunakan pendekatan saintifik walaupun tidak sepenuhnya ditampilkan, Solusi pada konten video dapat diterapkan pada berbagai tingkat perkembangan peserta baik kelas bawah maupun kelas atas. Tetapi pada akhir video yang ada beberapa hal yang hanya tepat digunakan pada kelas atas (frame 03.15), Konten video telah sesuai dengan kurikulum nasioanl (kurikulum 2013), Konten video perlu ditambahkan langkah yang tepat ketika guru membimbing siswa kelas bawah atau atas ketika melakukan eksperimen.
Anugerah Putro Setiyo Wibowo, S.S
Nama : Fitria Asani
NIM : 856021342
Prodi : PGSD-S1
Berdasarkan video yang saya amati, pemanfaatan media pembelajaran itu sangatlah penting, dengan adanya media pembelajaran dapat meningkatkan motivasi dan minat belajar siswa sehingga siswa dapat berpikir dan menganalisis materi pelajaran yang diberikan oleh guru dengan baik dengan situasi belajar yang menyenangkan dan siswa dapat memahami materi pelajaran dengan mudah. Tetapi jika seorang guru kurang memanfaatkan media pembelajaran akan berdampak buruk bagi peserta didik dan guru dianggap gagal atau kurang berhasil dalam mendidik, karena materi yang diberikan kurang dipahami oleh peserta didik. Dalam memanfaatkan media pembelajaran banyak sekali permasalahan yang dihadapi, salah satunya adalah ada pada guru itu sendiri. Masih banyak dijumpai guru yang menggunakan metode ceramah saja dalam pembelajarannya, tidak ada media lain yang digunakan sebagai alat bantu pembelajaran. Banyak guru yang tidak pernah berpikir untuk membuat sendiri media pembelajarannya. Jika guru kreatif pasti akan banyak ditemukan berbagai alat peraga dan media yang tersedia untuk menyampaikan materi pembelajarannya di sekolah. Guru yang kreatif tak akan pernah menyerah dengan keadaan. Kondisi minimnya dana justru membuat guru itu kreatif memanfaatkan sumber belajar lainnya yang tidak hanya berasal di dalam kelas, seperti: masjid, pasar, museum, lapangan olahraga, sungai, kebun dan lingkungan sekitar lainnya. Seiring dengan berkembangnya zaman teknologi dan informasi, demikian pula dunia pendidikan. Banyak media pembelajaran telah ditemukan untuk mendukung kegiatan belajar mengajar. Ada berbagai media pembelajaran dengan fitur dan manfaat berbeda yang dapat disesuaikan dengan materi yang gitu ajarkan. Media audio, visual, audiovisual dan lain-lain merupakan jenis media yang dapat digunakan guru sebagai wahana pembelajaran.
Nama: Riska Suci Sari Hidayah
NIM: 857317667
Kelas: 6A/PKM
• Bagaimana reaksi anak/siswa terhadap kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru?
Menurut saya setelah melihat video diatas yaitu anak-anak tampak kebingungan mengetahui bentuk-bentuk dari maca,m-macam daun.
• Secara keseluruhan apa saja kelemahan guru dalam melakukan pembelajaran?
Secara keseluruhan dari video tersebut ada beberapa kelemahan guru tersebut yaitu kurangnya media pembelajaran untuk ditunjukan kepada anak-anak agar anak-anak tidak kebingungan mengetahui macam-macam jenis daun.
• Secara keseluruhan apa saja kelebihan guru dalam melakukan pembelajaran?
Jika untuk kelebihan yaitu guru tersebut sudah hampir memahami materi yang disampaikan dan berusaha untuk membuat anak-anak paham walaupun tanpa media pembelajaran atau contoh nyata agar anak lebih mudah memahami.
• Hal-hal unik apa saja yang ditemukan dalam video tersebut dari guru saat melaksanakan pembelajaran?
Hal unik nya menurut saya guru tersebut membuat gerakan menggunakan jari agar anak paham bentuk dari daun tersebut atau agar anak bisa membayangkan bentuk dari daun tersebut.
• Setelah mengetahui kelemahan dan kelebihan dari guru yang anda amati dari tayangan video, upaya apa saja yang dapat diusulkan untuk meningkatkan kualitas kegiatan pembelajaran berikutnya?
Saran saya, agar menggunakan media pembelajaran seperti pada menit akhir video bisa menggunakan visual atau audio visual dan bisa juga menggunakan daun asli atau daun hasil buatan tangan sang guru. Media pembelajaran sangat berpengaruh terhadap proses pembelajaran lebih mudah apalagi jika digunakan pada kelas rendah. Anak-anak pasti akan menyukai pembelajaran yang menggunakan media visual, audio apalagi audio visual. selain lebih menarik juga bisa mempercepat anak menangkap materi pembelajaran. apalagi ini adalah mata pelajaran IPA yang sebagian besar harus dipraktikan.
Nama : Fony Sanjaya
Nim : 858746393 Program Studi : PGSD BI
Pokjar : Gubeng
UPBJJ-UT : Surabaya
Video: Guru Tidak Menggunakan Media Pada Pembelajaran IPA SD
Berdasarkan tahapan perkembangan teori Piaget, rentang usia siswa SD yaitu 7-11 tahun masuk ke dalam tahap operasional konkret. Pada tahap ini akan dapat berpikir secara logis mengenai peristiwa-peristiwa yang konkrit dan mengklasifikasikan benda-benda ke dalam bentuk-bentuk yang berbeda. Kemampuan untuk mengklasifikasikan sesuatu sudah ada, tetapi belum bisa memecahkan problem-problem abstrak. Operasi konkret adalah tindakan mental yang bisa dibalikkan yang berkaitan dengan objek konkret nyata.
Oleh karena itu, pada saat penyampaian pembelajaran sebaiknya guru menggunakan media yang nyata agar siswa SD lebih bisa memahami. Media tidak harus dibeli, guru dapat memanfaatkan media di sekitar untuk dijadikan alat peraga. Pada saat saya mengajarkan materi jenis-jenis tulang daun pada siswa kelas 2 SD, saya meminta siswa membawa 3 jenis daun yang berbeda. Pada saat di sekolah mereka belajar untuk mengidentifikasi jenis tulang dari daun yang mereka bawa. Guru juga dapat menggunakan media berupa video yang diunduh dari YouTube untuk menjelaskan jenis tulang daun kemudian guru menjelaskan melalui media gambar. Aktivitas mengidentifikasi jenis tulang daun dapat dijadikan evaluasi di akhir pembelajaran.
Penggunaan media pembelajaran juga terkait gaya belajar siswa saat ini yang kebanyakan adalah visual. Siswa dengan tipe gaya belajar visual membutuhkan media yang konkrit agar bisa lebih mengingat dan memahami materi. Tentunya ketika guru menggunakan media guru perlu melakukan persiapan lebih banyak. Guru perlu memasukkan metode mengajar secara detail di dalam rencana pelaksanaan pembelajaran yang dirancang. Guru perlu lebih kreatif dan inovatif dalam merancangkan pembelajaran. Jika guru memahami tahapan perkembangan serta gaya belajar siswa seharusnya guru dapat menentukan metode mengajar yang cocok bagi siswa agar tujuan pembelajaran tercapai.
Meskipun guru menggunakan media, guru tetap perlu melibatkan siswa secara aktif di dalam pembelajaran. Pembelajaran yang berorientasi kepada siswa adalah model pembelajaran yang tepat saat ini. Media adalah salah satu sarana pembelajaran IPA namun metode yang digunakan yang mendukung siswa aktif juga penting.
Nama : Annisa Armaini
NIM : 856021708
Program Studi : PGSD – S1
Berdasarkan analisis saya dalam video tersebut yaitu permasalahan pertama guru tidak melaksanakan kegiatan pendahuluan (ucap salam, berdoa, dan mengecek kehadiran siswa). Guru hanya menggunakan metode ceramah tanpa media bahan ajar apapun, padahal tema pelajaran tersebut tentang alam sekitar yaitu DAUN, daun bisa kita temui dimana pun dan tidak mengeluarkan biaya apa pun untuk mendapatkannya. Setelah dari video pertama guru menjelaskan tanpa media apa pun, lanjut ke video kedua guru mengambil daun dari lingkungan sekolah untuk di jadikan media bahan ajar, nah jadi kalau kita belajar dengan menggunakan media siswa kita akan lebih cepat memahami tanpa harus membayangkan bagaimana bentuk sesuatu yang dijelaskan oleh guru tersebut.
Nama : Kholifatul ‘Ulya
NIM : 858738887
Prodi : PGSD BI
Pokjar : Kalijogo Dinas Pendidikan Kabupaten Tuban
Hasil Analisis Video “Guru Tidak Menggunakan Media pada Pembelajaran IPA SD”
Setelah saya menyimak video tersebut, menurut saya pada video pertama ada beberapa kekurangan pada saat proses pembelajaran yaitu:
1. Guru belum memiliki ketrampilan dalam membuka pelajaran, terlihat setelah menyapa siswa guru langsung menyampaikan materi pelajaran tanpa mengecek kesiapan siswa dalam belajar seperti menanyakan kabar, mengecek kehadiran dan berdoa
2. Guru memulai pembelajaran tanpa apersepsi. Apersepsi sangat penting dalam proses pembelajaran karena berfungsi untuk mengaitkan pengetahuan yang telah dimiliki siswa dengan apa yang akan dipelajari. Sebelum menyampaikan materi, guru harus mampu membawa dunia anak-anak ke dunia kita (guru). Guru juga tidak menyampaikan tujuan pembelajaran.
3. Guru hanya menggunakan metode ceramah sehingga siswa akan merasa bosan dan tidak tertarik untuk belajar
4. Guru tidak membawa media pembelajaran saat menjelaskan materi tentang daun. Padahal media pembelajaran memiliki peran yang sangat penting dalam pembelajaran karena media berfungsi sebagai perantara pesan yang ingin disampaikan guru kepada siswa, terlebih itu adalah siswa SD yang masih dalam tahap operasional konkret yang artinya dalam melakukan kegiatan siswa SD membutuhkan benda atau objek. Jika tidak menggunakan media maka anak-anak hanya bisa membayangkan saja. Terlihat pada video tersebut, siswa merasa bingung karena membayangkan bentuk-bentuk daun. Media tidak perlu mahal, media dapat kita temukan di lingkungan sekitar kita.
Pada video kedua, guru sudah membawa media pembelajaran berupa daun sesungguhnya dengan berbagai macam bentuk. Terlihat pada video siswa lebih antusias dan aktif dalam pembelajaran. Siswa juga mampu menjawab pertanyaan dari guru. Oleh karena itu, media pembelajaran sangatlah penting terutama pada pembelajaran IPA karena dalam pembelajaran IPA, media berfungsi sebagai alat yang membantu dalam memperjelas konsep IPA yang sedang dipelajari oleh siswa SD.
Maka sebelum memulai kegiatan belajar mengajar, guru perlu menyiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan materi yang akan disampaikan salah satunya yaitu membawa media pembelajaran.
Sekian.
NAMA : LESMAYANI BR SUR BAKTI
NIM : 856027375
POKJAR : BINJAI
UPBJJ : 12 MEDAN
PRODI : S1 PGSD
Menurut saya dari pengamatan terhadap vidio pembelajaran mengenai “Guru tidak menggunakan media pada pembelajaran IPA SD” tersebut, terdapat beberapa kelebihan dan kelemahan guru, reaksi siswa terhadap pembelajaran, serta hal-hal unik dari guru tersebut sehingga terdapat upaya yang dapat diberikan untuk memperbaiki permasalahan dalam pengajaran.
1. Bagaimana reaksi anak/siswa terhadap kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru?
Jawab : Dalam vidio tersebut reaksi siswa terhadap pembelajaran sangat tertib dan mendengarkan materi yang dibawa guru dalam pembelajaran tersebut.
2. keseluruhan apa saja kelemahan guru dalam melakukan pembelajaran?
Jawab : Secara keseluruhan kelemahan guru dalam vidio tersebut adalah hanya menggunakan media yang ada di lingkungan sekitar sekolah.
3. Secara keseluruhan apa saja kelebihan guru dalam melakukan pembelajaran?
Jawab : Secara keseluruhan kelebihan guru dalam vidio tersebut adalah menggunakan metode pembelajaran dengan efektif dan baik sehingga seluruh siswa memperhatikan pelajaran.
4. Hal-hal unik apa saja yang ditemukan dalam video tersebut dari guru saat melaksanakan pembelajaran?
Jawab : Hal-hal unik dalam vidio tersebut adalah,guru tersebut menggunakan daun tumbuhan yang ada di sekitar sekolah untuk dijadikan media peraga.
5. Setelah mengetahui kelemahan dan kelebihan dari guru yang anda amati dari tayangan video, upaya apa saja yang dapat diusulkan untuk meningkatkan kualitas kegiatan pembelajaran berikutnya?
Jawab : Upaya yang harus di tingkatakan dalam vidio tersebut adalah.sebaik nya guru menggunakan metode discovery learning dimana guru membagi kelompok siswa untuk mengamati bagian tumbuhan yang ada.
Nama : NOVI AYU LESTARI
NIM : 856982428
Prodi : 118/S1-PGSD
UPBJJ : Bandar Lampung
Tugas : PDGK4209/Pemantapan Kemampuan Mengajar
Semester : 6
Berdasarkan analisis saya setelah mengamati seri pembelajaran IPA di SD yang berjudul “Guru Tidak Menggunakan Media Pada Pembelajaran IPA SD” Anak/siswa dikelas tersebut antusias dengan penjelasan guru, namun mereka kurang memahami apa yg di sampaikan oleh guru nya.
Ada kelemahan yang terjadi pada situasi pembelajaran ini. Salah satunya yaitu tidak menggunakan media pembelajaran. Media pembelajaran merupakan alat yang digunakan untuk menyampaikan ide, atau gagasan berupa bahan ajar untuk merangsang pikiran, emosi, minat dan perhatian siswa. Media dapat meningkatkan minat belajar siswa, siswa akan mempunyai pengalaman berbeda ketika belajar menggunakan media.
Perlu diketahui, bahwa sebagai guru kita harus menjadi lebih aktif dan kreatif dalam menyampaikan materi dan membuat media yang dapat menunjang pembelajaran. Media pembelajaran ini juga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan mempercepat proses pemahaman. Sehingga media pembelajaran di katakan sangat penting pada suatu proses pembelajaran. Seharusnya guru tersebut tidak perlu mengeluh akan biaya yg digunakan untuk mencari media. Dalam proses pembelajaran tersebut kita manfaatkan daun yg ada di sekitar kita untuk media. Dengan menggunakan media anak akan lebih memahami dan mengingat.
Assalamualaikum, menanggapi video yang telah di sediakan mengenai kurangnya pemakaian alat peraga / media menyebabkan kurangya interaksi kepada siswa dan memungkinkan salah persepsi / pemahaman dari siswa. Pengajar mengutarakan bahwa terdapat keterbatasan dalam hal waktu dan biaya, namun masalah dapat di selesaikan dengan mengambil media dari alam seperti yang sudah di lakukan. Upaya pengajar dalam menyediakan beberapa macam bentuk dedaunan sudah bagus dan patut di apresiasi. Media sederhana seperti itu sudah cukup dalam membantu siswa memahami materi yang di sampaikan sehingga dapat meningkatkan atensi dan pencapaian siswa.
NAMA: MOH FAJAR ARDANI
NIM: 858776665
POKJAR: KAB KEDIRI
UPBJJ: MALANG
Assalamualaikum, menanggapi video yang telah di sediakan mengenai kurangnya pemakaian alat peraga / media menyebabkan kurangya interaksi kepada siswa dan memungkinkan salah persepsi / pemahaman dari siswa. Pengajar mengutarakan bahwa terdapat keterbatasan dalam hal waktu dan biaya, namun masalah dapat di selesaikan dengan mengambil media dari alam seperti yang sudah di lakukan. Upaya pengajar dalam menyediakan beberapa macam bentuk dedaunan sudah bagus dan patut di apresiasi. Media sederhana seperti itu sudah cukup dalam membantu siswa memahami materi yang di sampaikan sehingga dapat meningkatkan atensi dan pencapaian siswa.
Nama: Eli Sutiamsah
NIM : 857024071
Program studi : S1 PGSD
UPBJJ : Bandar Lampung
Assalamualaikum wr.wb
Setelah menyaksikan Vidio pembelajaran “Guru tidak menggunakan media dalam pembelajaran IPA” terlihat jelas anak2 tidak paham dengan penjelasan ibu guru, anak- anak terlihat bingung dan suasana kelas pun tidak hidup, namun setelah ibu guru menggunakan media daun yang di peroleh di lingkungan sekitar, anak lebih paham dengan penjelasan yang diberikan oleh guru karena dapat melihat langsung contoh yang diberikan.
Dengan demikian penggunaan media pembelajaran sangat penting untuk memudahkan guru menjelaskan tentang materi pelajaran, sehingga tujuan dari pembelajaran dapat tercapai.
Untuk menyiasati guru tidak sempat membuat media, Guru bisa menugaskan siswa secara berkelompok, untuk membawa daun dari rumah atau media untuk praktikum dari rumah untuk pelajaran besok.
Selain itu, hal yang perlu diperhatikan sebelum memulai pelajaran adalah kegiatan awal pembelajaran, terlihat dalam Vidio tersebut ibu guru langsung pada materi pokok tanpa diawali dengan kegiatan awal pembelajaran. Guru tidak mengabsen siswa, memberikan motivasi, memberikan acuan dengan menyampaikan tujuan pembelajaran, menunjukkan manfaat materi, pengalaman yang terkait materi, serta tes awal sebelum materi sehingga kelas tidak siap menerima materi.