silahkan klik icon    jika video tidak dapat diputar

Sinopsis

Lingkungan hidup yang kita nikmati saat ini adalah suatu anugerah ciptaan tuhan Yang Maha Esa. Lingkungan hidup sebagai tempat hidup dan berinteraksnya manusia dengan mahluk hidup lain dipermukaan bumi diatas lingkungan hidup ini. Lingkungan hidup memiliki dua komponen, yaitu biotik dan abiotik. Kedua kompenen ini tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya.

Sayangnya, dalam interaksi antara manusia dengan  dua kompenen lingkungan hidup ini, seringkali menimbulkan efek yang kurang baik. Misalnya saja ulah perbuatan manusia yang tidak bertanggungjawab menimbulkan kerusakan lingkungan abiotik bahkan tidak jarang membuat komponen  biotik menjadi mati. 

Tentunya hal ini dapat dicegah sebelum semakin banyak kerusakan di muka bumi. Salah satu caranya adalah dengan mengedukasi sejak dini kepada siswa siswi, agar mereka memiliki bekal kecakapan hidup dan rasa peka  terhadap lingkungan hidup.

Dalam video ini ditampilkan langkah kecil yang dapat dilakukan  untuk mencegah kerusakan lingkungan hidup dalam model pembelajaran Project Based Learning dengan materi Lingkungan biotik dan abiotik serta cara menjaga keseimbangan ekosistem.  Siswa akan berdialog tentang kerusakan lingkungan dan mereka akan membuat projek sebagai salah satu cara mencegahnya, dengan menggunakan botol bekas.

PERTANYAAN PEMACU DISKUSI

  1. Bagaimana pendapat Anda mengenai Video Pembelajaran Berbasis Proyek (PjBL) ini?
  2. Hal penting apa yang Anda peroleh dari video pembelajaran ini?
  3. Apakah tayangan video ini sesuai dengan kebutuhan Anda dalam mengajar atau merancang pembelajaran?
  4. Apa saja hal yang sudah sangat baik dalam video ini?

Similar Posts

335 Comments

  1. Nama : Delina Nur Kharimah
    NIM : 857149917

    Tanggapan :
    Hal yang saya peroleh dari video pembelajaran ini adalah bahwa metode Among memiliki 3 prinsip yang dapat diterapkan dalam pembelajaran, diantaranya yaitu :
    • Metode Asih : Guru menanamkan sifat spiritual kepada peserta didik, mengawali pembelajaran dengan berdo’a bersama, guru bertanya kabar peserta didik, serta menanamkan sikap bersih dan sehat.
    • Metode Asah : Guru menyampaikan materi dan memberikan contoh dengan Bahasa yang santun dan tegas, menunjukkan sikap yang ramah, dan dilengkapi dengan media. Lalu memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk melakukan pengamatan dan mengkonfirmasikan hasil pengamatan.
    • Metode Asuh : Guru menunjukkan cara menghargai orang lain dan membantu peserta didik yang mengalami kesulitan dengan penuh rasa sabar.

    Konsep dari video pembelajaran model PBL dan PJBL ini saling melengkapi dan dapat diimplementasikan secara sinergis dalam pembelajaran matematika, dikarenakan :
    • Model PBL : Dapat memungkinkan siswa untuk menerapkan konsep matematika dalam konteks yang relevan dengan kehidupan sehari-hari. Hal ini sejalan dengan prinsip among yang menekankan pada relevansi pembelajaran dengan kehidupan nyata.
    • Model PJBL : Dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerja sama dalam kelompok, mengembangkan keterampilan pemecahan masalah, dan menghasilkan produk yang bermakna. Ini sejalan dengan prinsip among yang menekankan pada gotong royong dan kemandirian.
    • Metode Among : Menjadikan guru sebagai fasilitator yang membimbing siswa dalam proses belajar. Guru berperan sebagai pendamping yang membiarkan siswa aktif dalam menemukan solusi.

    Tujuan sistem Among Ki Hajar Dewantara adalah membangun anak didik menjadi manusia beriman dan bertakwa, merdeka lahir batin, budi pekerti luhur, cerdas, terampil, sehat jasmani dan rohani.

    Kelebihan dan kekurangan dari video pembelajaran model PBL dan PJBL dalam implementasi metode among “Ki Hajar Dewantara” dalam pembelajaran matematika, diantaranya yaitu :
    • Kelebihannya yaitu : Meningkatkan motivasi belajar siswa, membantu siswa mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan pemecahan masalah, memfasilitasi pembelajaran yang berpusat pada siswa, serta dapat menumbuhkan rasa percaya diri dan kemandirian siswa.
    • Kekurangannya yaitu : Membutuhkan persiapan yang matang dari guru, membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan dengan metode pembelajaran tradisional, tidak semua siswa memiliki kemampuan yang sama untuk bekerja sama dalam kelompok.

    Sesuai dengan prinsip utama sistem Among yaitu melaksanakan pembelajaran dalam suasana kekeluargaan dan dengan prinsip asih (kasih), asah (memahirkan), dan asuh (bimbingan). Maka dapat disimpulkan bahwa video pembelajaran yang mengimplementasikan model PBL dan PJBL dalam konteks metode among dapat menjadi alat yang efektif untuk meningkatkan kualitas pembelajaran matematika. Namun, keberhasilan implementasi sangat bergantung pada perencanaan yang matang, persiapan yang memadai, dan dukungan dari berbagai pihak.

  2. Nama : Delina Nur Kharimah
    NIM : 857149917
    Hal yang saya peroleh dari video pembelajaran ini adalah bahwa metode Among memiliki 3 prinsip yang dapat diterapkan dalam pembelajaran, diantaranya yaitu :
    • Metode Asih : Guru menanamkan sifat spiritual kepada peserta didik, mengawali pembelajaran dengan berdo’a bersama, guru bertanya kabar peserta didik, serta menanamkan sikap bersih dan sehat.
    • Metode Asah : Guru menyampaikan materi dan memberikan contoh dengan Bahasa yang santun dan tegas, menunjukkan sikap yang ramah, dan dilengkapi dengan media. Lalu memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk melakukan pengamatan dan mengkonfirmasikan hasil pengamatan.
    • Metode Asuh : Guru menunjukkan cara menghargai orang lain dan membantu peserta didik yang mengalami kesulitan dengan penuh rasa sabar.
    • Kelebihannya yaitu : Meningkatkan motivasi belajar siswa, membantu siswa mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan pemecahan masalah, memfasilitasi pembelajaran yang berpusat pada siswa, serta dapat menumbuhkan rasa percaya diri dan kemandirian siswa.
    • Kekurangannya yaitu : Membutuhkan persiapan yang matang dari guru, membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan dengan metode pembelajaran tradisional, tidak semua siswa memiliki kemampuan yang sama untuk bekerja sama dalam kelompok.
    Sesuai dengan prinsip utama sistem Among yaitu melaksanakan pembelajaran dalam suasana kekeluargaan dan dengan prinsip asih (kasih), asah (memahirkan), dan asuh (bimbingan). Maka dapat disimpulkan bahwa video pembelajaran yang mengimplementasikan model PBL dan PJBL dalam konteks metode among dapat menjadi alat yang efektif untuk meningkatkan kualitas pembelajaran matematika. Namun, keberhasilan implementasi sangat bergantung pada perencanaan yang matang, persiapan yang memadai, dan dukungan dari berbagai pihak.

  3. Nama : SITI JAENAB
    NIM : 857258151
    UPPBJJ : SERANG

    1. sebelumnya saya izin ingin menanggapi video pembelajaran tersebut tentang fakta pembelajaran, dari keseluruhan awal dalam membuka pembelajaran di kelas sudah sangat baik, dari memberi salam, menanyakan kabar, berdoa, kerapihan siswa , kemudian masuk kegiatan inti guru sudah mempersiapkan media gambar. Dan guru tersebut saling interaksi tanya jawab kepada siswa. Beliau sangat kreatif dan memberikan penjelasan agar siswa mau memberikan tanggapannya dalam materi tersebut. Didalam pembelajaran dengan model Pembelajaran Berbasis Proyek (PjBL) terlihat cukup berhasil untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran siswa dan guru saling bertukar pikiran dan atau menanggapi satu sama lain yang membuat membuat mereka saling meningkatkan keaktifan dalam materi pembelajaran.
    2. Sistem Among Ki Hadjar Dewantara merupakan metode yang sesuai untuk pendidikan karena merupakan metode pengajaran dan pendidikan yang berdasarkan pada asih, asah dan asuh.
    Sistem Among sering dikaitkan dengan asas yang berbunyi:
    Ing Ngarso Tuladha yang memiliki arti Di depan guru harus memberikan teladan seluruh aspek kehidupannya. Hal ini, mencerminkan bahwa menjadi seorang guru harus bisa memberikan sebuah keteladanan dan menjadi teladan.
    Ing Madya Mangun Karsa Seorang guru harus bisa membangun semangat, motivasi, dan gairah hidup untuk menuju masa depan yang lebih baik. Hal ini menjelaskan bahwa menjadi seorang guru harus mampu memberikan dorongan serta motivasi bagi peserta didik untuk dapat mengembangkan kemampuan dan potensi dirinya.
    Tut Wuri Handayani seorang harus dapat mengikuti dengan baik terhadap para murid yang telah menunjukkan sikap perilaku yang benar (baik,jujur,cerdas).

    3. sangat butuh sekali dalam mengaplikasikan di dalam pembelajaran supaya belajar matematika siswa tidak membosankan.
    4. guru sudah mempersiapkan media pembelajaran yang dapat menarik perhatian siswa sehingga siswa dapat menyimak pembelajaran.

  4. Nama : Deswita Rahmadina Rasyid
    Nim : 857120087
    UPBJJ : Jakarta

    Berikut adalah beberapa poin untuk membantu mendiskusikan implementasi metode Among “Ki Hajar Dewantara” dalam pembelajaran matematika:

    1. Pendapat tentang Video Pembelajaran Berbasis Proyek (PjBL) :
    Video PjBL ini memberikan pendekatan yang menarik dan interaktif. Dengan mengedepankan proyek, siswa dapat belajar dengan cara yang lebih praktis dan kontekstual. Hal ini memungkinkan mereka untuk menerapkan konsep matematika dalam situasi nyata.
    2. Hal penting yang diperoleh dari Video :
    Video ini menekankan pentingnya keterlibatan siswa dalam proses belajar. Metode Among mendorong siswa untuk berkolaborasi, berpikir kritis, dan aktif dalam pembelajaran. Selain itu, nilai-nilai pendidikan karakter yang diajarkan oleh Ki Hajar Dewantara juga dapat diintegrasikan dalam setiap kegiatan.
    3. Keselarasan Video dengan Kebutuhan Mengajar :
    Tayangan video ini sangat relevan bagi para pengajar yang ingin menerapkan metode aktif dan partisipatif. Dengan contoh konkret dari implementasi, video ini memberikan inspirasi dan panduan bagi guru dalam merancang pembelajaran yang menarik dan bermakna.
    4. Hal yang Sudah Sangat Baik : Penggunaan contoh nyata, penggambaran proses pembelajaran yang jelas, serta penekanan pada nilai-nilai karakter. Selain itu, cara penyampaian yang menarik dan mudah dipahami juga membuat video ini efektif sebagai alat bantu pembelajaran.

  5. Nama: Siti Jaenab
    Nim : 857258151
    UPBJJ : Serang
    1. Bagaimana reaksi anak/siswa terhadap kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru ?sebelumnya saya izin ingin menanggapi video pembelajaran tersebut tentang fakta pembelajaran, dari keseluruhan awal dalam membuka pembelajaran di kelas sudah sangat baik, dari memberi salam, menanyakan kabar, berdoa, kerapihan siswa , kemudian masuk kegiatan inti guru sudah mempersiapkan media gambar. Dan guru tersebut saling interaksi tanya jawab kepada siswa. Beliau sangat kreatif dan memberikan penjelasan agar siswa mau memberikan tanggapannya dalam materi tersebut. Didalam pembelajaran dengan model Pembelajaran Berbasis Proyek (PjBL) terlihat cukup berhasil untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran siswa dan guru saling bertukar pikiran dan atau menanggapi satu sama lain yang membuat membuat mereka saling meningkatkan keaktifan dalam materi pembelajaran.

    2. Secara keseluruhan apa saja kelemahan guru dalam pembelajaran ?guru tidak melakukan apersepsi. guru juga tidak memberikan penguatan materi dan penguatan kesimpulan.
    3. Secara keseluruhan apa saja kelebihan guru dalam pembelajaran ? video tersebut dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Guru mampu memberikan pertanyaan pemantik yang merangsang daya pikir siswa sehingga metode tanya jawab yang digunakan oleh guru dapat dapat berlangsung dengan baik.
    4. Hal-hal unik apa saja yang ditemukan dalam video dari guru saat melaksanakan pembelajaran ?Sistem Among Ki Hadjar Dewantara merupakan metode yang sesuai untuk pendidikan karena merupakan metode pengajaran dan pendidikan yang berdasarkan pada asih, asah dan asuh
    1.) Metode Asih : guru menanamkan sifat spiritual kepada peserta didik, mengawali pembelajaran dengan berdo’a bersama, guru bertanya kabar peserta didik, serta menanmkan sikap bersih dan hidup sehat.
    2.) Metode Asah : guru menyampaikan materi dan memberikan contoh dengan bahasa yang santun dan tegas, menunjukkan sikap yang ramah, dilengkapi dengan media. Lalu memberikan kesempatan kepada peserta didik melakukan pengamatan, dan konfirmasi hasil pengamatan.
    3.) Metode Asuh: menunjukkan cara menghargai orang lain dan membantu peserta didik yang mengalami kesulitan dengan penuh rasa sabar.
    5. Upaya apa saja yang dapat diusulkan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran berikutnya ?Metode “Among” yang diperkenalkan oleh Ki Hadjar Dewantara menekankan pada pendekatan pendidikan berbasis bimbingan, keteladanan, dan kebebasan yang bertanggung jawab. Dalam konteks pembelajaran matematika kelas 2 SD, metode ini dapat dikembangkan lebih lanjut untuk mendorong siswa belajar dengan cara yang lebih mandiri, namun tetap diarahkan dan dipandu oleh guru. Berikut adalah beberapa usulan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran matematika kelas 2 SD menggunakan metode Among:
    1. Pendekatan Bimbingan yang Fleksibel

    Peran Guru sebagai Pamong: Guru bertindak sebagai pembimbing (pamong) yang memberikan arahan, namun siswa diberikan kebebasan untuk mengeksplorasi konsep matematika dengan caranya sendiri. Misalnya, dalam mengajarkan operasi dasar (penjumlahan dan pengurangan), guru bisa memberikan soal terbuka di mana siswa bisa memilih cara mereka sendiri untuk menyelesaikannya (menggunakan alat bantu, menggambar, atau menghitung langsung).
    Bimbingan Bertahap: Mulailah dengan memberikan bantuan penuh saat memperkenalkan konsep baru, lalu secara bertahap kurangi bantuan tersebut seiring kemajuan siswa, hingga siswa mampu menyelesaikan masalah secara mandiri.

    2. Pembelajaran Aktif dan Bermakna

    Penggunaan Alat Peraga Nyata: Gunakan benda-benda nyata (misalnya, kancing, buah-buahan, atau blok matematika) untuk membuat penjumlahan atau pengurangan lebih konkret. Hal ini sesuai dengan prinsip Among, yang mengedepankan pengalaman nyata dan kontekstual dalam belajar.
    Eksplorasi Mandiri dengan Bantuan Guru: Sediakan situasi di mana siswa dapat mencoba menyelesaikan masalah secara mandiri, misalnya, siswa diajak untuk menemukan solusi dari masalah sehari-hari yang berkaitan dengan matematika, seperti menghitung jumlah pensil di kelas atau membagi kue ke teman-teman.

    3. Pembelajaran Sosial dan Kolaboratif

    Kerja Kelompok yang Fleksibel: Biarkan siswa bekerja dalam kelompok kecil untuk memecahkan soal matematika bersama. Guru berperan sebagai pengamat dan pemandu, memberikan bimbingan hanya jika diperlukan, sehingga siswa dapat belajar dari pengalaman dan teman-teman mereka.
    Diskusi Interaktif: Setelah siswa mencoba menyelesaikan soal dalam kelompok, lakukan diskusi kelas di mana mereka berbagi cara-cara yang mereka gunakan untuk menyelesaikan masalah. Guru dapat mengarahkan diskusi untuk memberikan wawasan tambahan dan memperbaiki kesalahpahaman.

    4. Pembelajaran Kontekstual dan Berbasis Proyek

    Penerapan Matematika dalam Kehidupan Sehari-hari: Berikan proyek kecil yang menuntut siswa untuk menerapkan konsep matematika dalam kehidupan nyata, misalnya menghitung jumlah langkah dari ruang kelas ke taman sekolah, atau menghitung uang saat bermain peran sebagai pedagang. Ini sejalan dengan filosofi Among, yang mendorong pembelajaran melalui pengalaman langsung.
    Mini Proyek Mandiri: Berikan tugas-tugas kecil yang memungkinkan siswa mengembangkan kreativitas mereka dalam menyelesaikan masalah matematika, seperti menghitung jumlah barang di rumah atau membuat proyek kerajinan yang melibatkan pengukuran sederhana.

    5. Metode Belajar Melalui Teladan

    Guru Sebagai Model: Guru harus menampilkan sikap positif terhadap matematika, menunjukkan kepada siswa bahwa kesalahan adalah bagian dari proses belajar. Siswa akan merasa lebih bebas untuk bereksperimen dan mencoba tanpa takut gagal.
    Keteladanan dalam Pemecahan Masalah: Saat menghadapi soal matematika yang lebih kompleks, guru bisa memberikan contoh bagaimana cara berpikir dalam memecahkan masalah secara sistematis, sambil tetap memberi ruang kepada siswa untuk menemukan cara mereka sendiri.

    6. Pembelajaran Bebas dan Fleksibel

    Bebaskan Siswa Memilih Metode Penyelesaian: Berikan siswa kesempatan untuk menyelesaikan soal matematika dengan metode yang mereka sukai (misalnya, menggambar, menggunakan manipulatif fisik, atau berhitung langsung). Hal ini mendorong rasa percaya diri dan kreativitas, yang sesuai dengan prinsip kebebasan bertanggung jawab dalam metode Among.
    Latihan dengan Beragam Pilihan: Tawarkan berbagai jenis soal yang berbeda tingkat kesulitannya dan biarkan siswa memilih soal mana yang ingin mereka selesaikan terlebih dahulu. Guru dapat memberikan panduan jika siswa menemui kesulitan, tetapi tetap membiarkan siswa mengelola proses belajar mereka sendiri.

    7. Evaluasi Formatif dan Reflektif

    Evaluasi Secara Santai dan Berkelanjutan: Hindari evaluasi yang terlalu formal dan menekan. Sebaliknya, gunakan penilaian formatif seperti permainan kuis, diskusi reflektif, atau tugas-tugas kecil yang dapat mengukur perkembangan siswa tanpa memberi tekanan berlebihan.
    Refleksi Diri oleh Siswa: Ajak siswa untuk merefleksikan cara mereka belajar matematika dan apa yang telah mereka capai. Berikan ruang bagi siswa untuk bercerita tentang apa yang mereka pelajari dan bagaimana mereka menyelesaikan tantangan yang dihadapi.

    8. Belajar di Lingkungan yang Menyenangkan

    Lingkungan Belajar yang Terbuka dan Positif: Ciptakan suasana kelas yang nyaman, di mana siswa merasa bebas untuk bertanya, mencoba hal baru, dan melakukan kesalahan tanpa takut. Ini akan meningkatkan rasa percaya diri siswa dan mendorong mereka untuk lebih aktif dalam pembelajaran.
    Menggunakan Ruang Kelas Sebagai Sarana Pembelajaran: Manfaatkan ruang kelas sebagai sumber belajar, misalnya dengan membuat sudut matematika yang berisi alat peraga, poster matematika, atau permainan edukatif yang bisa digunakan siswa selama jam istirahat atau waktu luang.

    Dengan mengimplementasikan prinsip-prinsip metode Among dalam pembelajaran matematika kelas 2 SD, siswa akan didorong untuk belajar dengan lebih aktif, mandiri, dan kreatif, sambil tetap mendapat bimbingan dari guru. Hal ini akan membantu mereka memahami matematika secara lebih mendalam dan menyenangkan.

  6. Nama : Rizky Fitriani
    NIM :
    Prodi : PGSD

    Judul =
    Implementasi Metode Among “Ki Hajar Dewantara” dalam Pembelajaran Matematika

    Bismillah
    Menurut pendapat saya
    1. Reaksi anak-anak dalam video tersebut sangatlah tertib, peserta didik akan lebih memperhatikan guru ketika dalam pembelajaran guru menggunakan media nyata, yg bisa dilihat langsung oleh siswa. Karna peserta didik kalau hanya mendengarkan penjelasan saja kurang efektif.

    2. Kurangnya dalam pembelajaran tidak ada nya ice breaking yang membuat menarik dalam pembelajaran

    3. Kelebihannya adalah pembelajaran menjadi menarik dan menyenangkan, karena siswa dapat melihat langsung bentuk2 bangun datar yang dijelaskan oleh guru

    4. Keunikan dalam video tersebut siswa nampak senang dalam mempelajari matematika

    5. Ditambah ice breaking dan siswa mempraktikkan langsung atau menemukan langsung benda benda yang bangun datar yang ada disekeliling mereka

  7. Nama : Rizky Fitriani
    NIM :
    Prodi : PGSD

    Judul =
    Implementasi Metode Among “Ki Hajar Dewantara” dalam Pembelajaran Matematika

    Bismillah
    Menurut pendapat saya
    1. Reaksi anak-anak dalam video tersebut sangatlah tertib, peserta didik akan lebih memperhatikan guru ketika dalam pembelajaran guru menggunakan media nyata, yg bisa dilihat langsung oleh siswa. Karna peserta didik kalau hanya mendengarkan penjelasan saja kurang efektif.

    2. Kurangnya dalam pembelajaran tidak ada nya ice breaking yang membuat menarik dalam pembelajaran

    3. Didalam video tersebut, guru dapat menarik perhatian siswa dengan media pembelajaran yang digunakan

    4.

  8. Nama : Mezani Putri
    NIM : 856827884
    Prodi : S1 – PGSD

    1. Menurut saya pada video pembelajaran berbasis proyek (PjBL) di atas sangat relevan untuk mendukung proses pembelajaran yang interaktif dan kontekstual. Metode ini memungkinkan siswa untuk mengaplikasikan konsep matematika dalam proyek nyata, sehingga mereka lebih memahami bagaimana teori diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan PjBL, pembelajaran menjadi lebih bermakna, memotivasi siswa untuk berpikir kritis dan kreatif.

    2. Hal penting yang saya peroleh adalah pentingnya kolaborasi, keterlibatan aktif siswa, dan pendekatan belajar yang berpusat pada siswa. Siswa tidak hanya menjadi penerima informasi, tetapi juga pencari solusi melalui penyelesaian masalah yang diberikan dalam proyek. Selain itu, PjBL menekankan keterampilan abad 21 seperti komunikasi, kolaborasi, dan berpikir kritis.

    3. Jika tujuan mengajar adalah mendorong keterlibatan aktif siswa, maka video ini sangat sesuai. PjBL membantu dalam merancang pembelajaran yang lebih interaktif, di mana siswa lebih terlibat dalam proses belajar dan hasil belajar mereka menjadi lebih mendalam. Dalam konteks pembelajaran matematika, video ini dapat membantu merancang proyek-proyek yang menantang siswa untuk menggunakan keterampilan matematika mereka dalam konteks yang relevan.

    4. Menurut saya beberapa hal yang sudah sangat baik termasuk penjelasan yang terstruktur, penggunaan media visual yang menarik, serta contoh aplikasi konsep matematika dalam proyek nyata. Video ini juga menekankan pentingnya keterlibatan siswa dan memberikan contoh bagaimana guru bisa menjadi fasilitator yang mendukung eksplorasi dan pembelajaran mandiri siswa. Hal ini sejalan dengan filosofi Metode Among Ki Hajar Dewantara, di mana pembelajaran berfokus pada perkembangan individu siswa melalui bimbingan yang lebih humanis dan mendidik karakter.

  9. Nama : Mezani Putri
    NIM : 856827884
    Prodi : S1 – PGSD

    1. Menurut saya video pembelajaran berbasis proyek (PjBL) sangat relevan untuk mendukung proses pembelajaran yang interaktif dan kontekstual. Metode ini memungkinkan siswa untuk mengaplikasikan konsep matematika dalam proyek nyata, sehingga mereka lebih memahami bagaimana teori diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan PjBL, pembelajaran menjadi lebih bermakna, memotivasi siswa untuk berpikir kritis dan kreatif.

    2. Hal penting yang saya peroleh adalah pentingnya kolaborasi, keterlibatan aktif siswa, dan pendekatan belajar yang berpusat pada siswa. Siswa tidak hanya menjadi penerima informasi, tetapi juga pencari solusi melalui penyelesaian masalah yang diberikan dalam proyek. Selain itu, PjBL menekankan keterampilan abad 21 seperti komunikasi, kolaborasi, dan berpikir kritis.

    3. Jika tujuan mengajar adalah mendorong keterlibatan aktif siswa, maka video ini sangat sesuai. PjBL membantu dalam merancang pembelajaran yang lebih interaktif, di mana siswa lebih terlibat dalam proses belajar dan hasil belajar mereka menjadi lebih mendalam. Dalam konteks pembelajaran matematika, video ini dapat membantu merancang proyek-proyek yang menantang siswa untuk menggunakan keterampilan matematika mereka dalam konteks yang relevan.

    4. Menurut saya beberapa hal yang sudah sangat baik termasuk penjelasan yang terstruktur, penggunaan media visual yang menarik, serta contoh aplikasi konsep matematika dalam proyek nyata. Video ini juga menekankan pentingnya keterlibatan siswa dan memberikan contoh bagaimana guru bisa menjadi fasilitator yang mendukung eksplorasi dan pembelajaran mandiri siswa. Hal ini sejalan dengan filosofi Metode Among Ki Hajar Dewantara, di mana pembelajaran berfokus pada perkembangan individu siswa melalui bimbingan yang lebih humanis dan mendidik karakter.

  10. Nama : Melani putri
    Nim : 856828539
    1.menurut saya pljb ini sangat bagus dan tepat di era digital sekarang dimana anak anak tidak lepas dari hp. dimana dividio itu menampilkan dalam nyata atau langsung contoh nya yg detail
    2. Tata cara yang baik dalam proses mengajar di dalam kelas
    Pertama berdoa
    Kedua guru menanyakan kabar
    Ketiga memastikan kelas tidak ada sampah guru dan agar nyaman dalam proses belajar mengajar
    3.sangat bagus dan sebagai acuan dalam mengajar sebagai pemula
    4.sangat baik di dalam vidio guru sudah menyiapkan segala media pembelajaran dimana siswa jadi aktif dan penasaran dalam belajar

Leave a Reply