silahkan klik icon    jika video tidak dapat diputar

Sinopsis

Pembelajaran merupakan suatu interaksi  antara guru dan siswa beserta unsur yang ada di dalamnya. Guru merupakan salah satu faktor yang paling utama dalam menentukan kualitas pembelajaran. Kualitas pendidikan yang akan mampu melahirkan hasil didik yang baik pula. Dalam sistem pembelajaran, guru dituntut agar mampu memilih model pembelajaran yang dapat meningkatkan keaktifan dan kemampuan berpikir kritis siswa. Salah satu pelajaran yang menuntut siswa agar memiliki kemampuan berpikir kritis adalah mata peajaran IPA. 

Salah satu upaya yang yang diperbaiki dalam proses pembelajaran adalah mengubah metode pembelajaran ceramah dengan model pembelajaran yang lebih menekankan keaktifan dan kemampuan berpikir kritis siswa, yaitu problem based learning (PBL). Menurut Arends (2008), model pembelajaran problem based learning adalah pembelajaran yang memiliki makna berupa pemberian berbagai bermasalah yang  bermakna kepada peserta didik, yang dapat berfungsi sebagai sarana untuk melakukan investigasi dan penyelidikan agar mengembangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi, berpikir kritis, kemandirian, dan percaya diri.

Pada video ini akan dijelaskan bagaimana penerapan dari model pembelajaran PBL yang dilakukan pada pelajaran IPA dengan materi energi. Dimulai dari pemberian masalah, yaitu kurangnya sumber listrik pada suatu daerah terpencil, lalu diberikan pertanyaan-pertanyaan pemicu untuk di diskusikan dengan anggota kelompok, dan guru berperan dalam membimbing proses diskusi. Gambaran dan contoh yang diberikan dalam sebuah tayangan video diharapkan menjadi media yang mudah dipahami bagi guru dan mahasiswa dalam menerapkan model PBL.

PERTANYAAN PEMACU DISKUSI

  1. Apakah sintaks model PBL sudah tergambar jelas dari tayangan video tersebut?
  2. Apakah seluruh sintaks sudah diaplikasikan dengan baik dari tayangan video tersebut?
  3. Menurut anda, apakah penggunaan LKPD sudah efektif dalam penerapan model PBL?
  4. Hal-hal apa saja yang menunjang keberhasilan proses pembelajaran dengan model PBL?
  5. Berdasarkan tayangan video, apakah proses pembelajaran tersebut sudah mencapai tujuan pembelajaran?

Similar Posts

6 Comments

  1. vidio pembelajaran satu dengan metode ceramah tidak memotifasi belajar dalam siswa,tetapi pada vidio dua semua siswa aktif untuk menjawab pertanyaan guru,dengan vidio dua ini memotifasi saya untuk mengajar siswa aktif

  2. manfaat yang dapat diambil dari pembelajaran ini dalah cara membangkitkan keaktifan siswa dalam kelas
    dari 2 vidio ini ada perubahan model pembelajaran, pada vidio satu guru menerangkan pembelajaran dengan metode ceramah sehingga siswa tidak bersemangat dan tidak termotifasi,pada vidio ke 2 guru memberikan masalah, yaitu kurangnya sumber listrik pada suatu daerah terpencil, lalu diberikan pertanyaan-pertanyaan pemicu untuk di diskusikan dengan anggota kelompok, dan guru berperan dalam membimbing proses diskusi. dengan begitu siswa bisa berfikir kritis dan aktif maka PBL terlasana dengan baik,komentar saya untuk vidio 2 sangat bagus nan bisa diterapkan disekolah tentang PBL. PBL adalah model pembelajaran yang melibatkan keaktifan peserta didik untuk selalu berpikir kritis dan selalu terampil dalam menyelesaikan suatu permasalahan. Alur kerja peserta didik bergantung pada seberapa kompleks permasalahan yang diberikan dan cara menyelesaikan nya

  3. Dalam video dapat kita bandingkan keaktifan siswa dalam pembelajaran dengan metode ceramah dengan model PBL. Model pemeblajaran PBL merupakan model pembelajaran berbasis masalah. Sebagaimana tayangan video tersebut, permasalahan yang diangkat dalam model pembelajaran PBL adalah masalah kontekstual. Dengan mengangkat masalah kontekstual siswa diajak berfikir kritis dalam pemecahan masalah. Siswa bereksplorasi dalam kelompok untuk mencari solusi terbaik dalam memecahkan masalah yang dihadapi. Model PBL juga dapat meningkatkan kemendirian siswa dalam belajar, meningkatkan kolaborasi dalam kelompok, serta meingkatkan kepercayaan diri. Model pembelajaran PBL sangat cocok diterapkan sebagaimana tuntutan keterampilan abad 21 yaitu 4C (critical thingking, creative thingking, collaboration, dan communication)

  4. dalam tanyangan 2 video model pembelajaran A dan B ada perubahan model pembelajaran, pada video A guru menerangkan pembelajaran dengan metode ceramah sehingga siswa tidak bersemangat karena pembelajaran teacher centered, pada video B guru memberikan sebuah masalah sebagai pemantik, yaitu kurangnya sumber listrik pada suatu daerah terpencil, lalu diberikan pertanyaan-pertanyaan pemantik untuk di diskusikan dengan anggota kelompok, dan guru berperan sebagai fasilitator. dengan begitu siswa bisa berfikir kritis dan aktif maka PBL langkah-langkahnya terlaksana dengan baik.

  5. Pada video pertama menggunakan metode ceramah kelemahan metode ceramah dalam pembelajaran IPA termasuk kurangnya interaksi antara guru dan siswa, kesulitan dalam mempertahankan perhatian siswa dalam jangka waktu yang lama, serta kurangnya kesempatan bagi siswa untuk berpartisipasi aktif dalam pembelajaran. Metode ini juga cenderung kurang efektif dalam membantu siswa memahami konsep-konsep yang kompleks dan menerapkannya dalam situasi dunia nyata.

    Pada video kedua menggunakan metode PBL Metode PBL (Problem-Based Learning) memiliki beberapa kelebihan dalam pembelajaran IPA, antara lain:

    1. Pembelajaran Kontekstual: PBL memungkinkan siswa untuk belajar melalui pemecahan masalah nyata yang relevan dengan konteks kehidupan sehari-hari, membuat pembelajaran lebih bermakna.

    2. Pengembangan Keterampilan Berpikir Kritis: Siswa diajak untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan memecahkan masalah, sehingga membantu dalam pengembangan keterampilan berpikir kritis dan analitis.

    3. Kolaborasi dan Komunikasi: Melalui PBL, siswa diajak untuk bekerja sama dalam kelompok, berbagi ide, dan berkomunikasi secara efektif, memperkuat keterampilan sosial dan kolaboratif.

    4. Pembelajaran Mandiri: PBL mendorong siswa untuk mengambil peran aktif dalam proses pembelajaran mereka sendiri, meningkatkan motivasi intrinsik dan tanggung jawab belajar.

    5. Memperkuat Pengetahuan dan Pemahaman: Dengan memecahkan masalah nyata, siswa dapat menghubungkan konsep teoritis dengan aplikasi praktis, memperdalam pemahaman mereka tentang materi pelajaran IPA.

  6. Dalam tanyangan 2 video model pembelajaran A dan B ada perubahan model pembelajaran, pada video A guru menerangkan pembelajaran dengan metode ceramah sehingga siswa tidak bersemangat karena pembelajaran teacher centered, pada video B guru memberikan sebuah masalah sebagai pemantik, yaitu kurangnya sumber listrik pada suatu daerah terpencil, lalu diberikan pertanyaan-pertanyaan pemantik untuk di diskusikan dengan anggota kelompok, dan guru berperan sebagai fasilitator. dengan begitu siswa bisa berfikir kritis dan aktif maka PBL langkah-langkahnya terlaksana dengan baik.

Leave a Reply