Similar Posts
Siswa Tidak Konsentrasi Belajar Matematika Pada Siang Hari
silahkan klik icon jika video tidak dapat diputar Sinopsis Dalam belajar matematika, seringkali siswa tidak dapat berkonsentrasi dengan baik. Apalagi kegiatan belajar tersebut dilakukan pada jam-jam terakhir pembelajaran di sekolah atau pada siang hari. Indikator yang menunjukkan hal itu misalnya, ribut dengan teman-temannya dan mengantuk. Ada beberapa solusi yang dapat dilakukan guru, yaitu mengajak…
Guru Tidak Menggunakan Media Pada Pembelajaran IPA SD
silahkan klik icon jika video tidak dapat diputar Sinopsis Program ini menggambarkan kesulitan guru kelas V SD dalam mengajarkan peristiwa Perang Diponegoro secara bermakna kepada siswa. Ketika siswa diminta untuk mencatat hal-hal yang dijelaskan guru, siswa kebingungan untuk mencatatnya. Anak-anak diminta untuk mengingat sesuatu atau menghafal sesuatu yang terjadi pada masa lalu, tanpa mengaitkannya…
Mengefektifkan Waktu Pada Saat Menggunakan Alat Peraga Pada Mata Pelajaran IPA SD
silahkan klik icon jika video tidak dapat diputar Sinopsis Program ini menggambarkan kesulitan guru kelas V SD dalam mengajarkan peristiwa Perang Diponegoro secara bermakna kepada siswa. Ketika siswa diminta untuk mencatat hal-hal yang dijelaskan guru, siswa kebingungan untuk mencatatnya. Anak-anak diminta untuk mengingat sesuatu atau menghafal sesuatu yang terjadi pada masa lalu, tanpa mengaitkannya…
Siswa Tidak Teratur pada Saat melaksanakan Observasi/Praktikum Diluar Kelas Pada Saat Pembelajaran IPA SD
silahkan klik icon jika video tidak dapat diputar Sinopsis Kadang-kadang dalam pelaksanaan praktikum IPA di SD, guru mengalami kesulitan. Misalnya saat harus melaksanakan praktek di luar kelas. Siswa-siswa menjadi tidak terkendali dan berkeliaran tak tentu arah. Solusi yang ditawarkan dalam program ini adalah sebagai berikut. Guru memberikan pengarahan serta memberikan LKS sebelum siswa keluar…
Siswa Kurang Menguasai Konsep Pencerminan Bangun Dasar
silahkan klik icon jika video tidak dapat diputar Sinopsis Video ini membahas tentang bagaimana cara guru mengajarkan konsep pencerminan. Dalam hal ini guru menggunakan cermin, penghapus, spidol sebagai media pembelajaran. Selain itu guru meminta siswa untuk mempraktekan konsep pencerminan dengan menggunkan media pembelajaran. Muchtar M Noor Pakar Dosen Video ini berupaya menjelaskan konsep pencerminan…
Belajar Membuat Pantun
silahkan klik icon jika video tidak dapat diputar Sinopsis Video ini berisi tentang pemecahan masalah kesulitan siswa dalam belajar membuat pantun, beserta alternatif pemecahan masalahnya, dengan tujuan untuk mempercepat pemahaman siswa mengenai cara membuat pantun. Solusi yang diberikan dalam program ini adalah dengan pembelajaran secara berkelompok. Dengan belajar berkelompok, selain mempercepat pemahaman siswa bagaimana…
assalamualaikum wr.wb
Nama : ika tugianingsih
NIM : 857116689
Prodi : PGSD SI
setelah saya menonton video diatas, guru sangat bersemangat sehingga peserta didik semangat mengikuti kegiatan belajar yaitu Bahasa Indonesia. selain itu guru juga melakukan pendekatan pada peserta didik dengan menunjukkan gambar ayah dan ibu pada setiap peserta didik secara bergantian.
untuk masukannya : awal pembelajaran akan lebihg menarik jika dengan bertanya kabar, sudah sarapan atau belum lalu berdoa.
terima kasih.
NAMA : RAHMIWATI
NIM : 856255533
PRODI : PGSB BI SEMESESTER 2
UPBJJ : PADANG
Assalamu’alaikum Wr Wb, izin menanggapi tentang video pembelajaran.
Setelah saya menyimak video pembelajaran di atas, saya melihat guru sudah mengajar dengan baik, dan menggunakan media pembelajaran. Guru sudah menghidupkan suasana pembelajaran dengan cara mengajak siswa bernyanyi. Nyanyi tersebut dikaitkan dengan pembelajaran yang akan dibahas pada hari ini.
Namun, saya menemukan kekurangan yang dilakukan guru, antara lain:
a. guru tidak melakukan salam pembuka
b. guru tidak melakukan kegiatan berdo’a sebelum memulai pembelajaran.
c. guru tidak mengecek kehadiran siswa.
d. guru tidak mengaitkan materi pembelajaran sebelumnya dengan materi pembelajaran sekarang.
e. guru tidak menyebutkan tujuan pembelajaran .
f. guru tidak membuat refleksi pembelajaran dan tidak ada menyimpulkan pembelajaran.
Sebaiknya, sebelum pembelajaran, guru melakukan terlebih dahulu kegiatan-awal seperti yang disebutkan di atas, agar siswa fokus untuk memulai pembelajaran.
Tentang materi pembelajaran membaca permula, sebaiknya dalam pelaksanaannya, guru harus terlebih dahulu mengenalkan huruf vokal dan konsonan. Mengenalkan huruf vokal dan konsonan dengan media pembelajaran yang bisa menarik minat membaca siswa, salah satunya dengan menggunakan model pembelajaran scramble, dan menggunakan video animasi.
Nama : Yenita
Nim : 856616755
Dari video simulasi pembelajaran diatas, menurut saya ada beberapa kekurangan dan kelebihan dalam video tersebut, Adapun kelemahan guru dalam video tersebut seperti dimulainya awal pembelajaran guru tidak melakukan salam pembuka, dan sehingga menimbulkan interaksi siswa yng baik dan media gambar yng digunakan memudahkan siswa untuk memahami materi tersebut, dan dengan adanya bernyanyi sebelum belajar itu juga membuat siswa semakin bersemangat dalam belajar tetapi menurut saya ada sedikit yng terlewatkn pada pembelajaran diawal guru tidak melakukan kegiatan awal seperti salam pembuka, berdoa.
Hasil analisi Penyebab kesulitan membaca :
1. Anak malas
2. Bosan
3. Kurang konsentrasi
4. Kurang perhatian guru
5. Tidak ada media pembelajaran
6. Pembelajaran lambat/slow learning
Alternative solusi : anak belum bisa membaca
1. Metode abjad
2. Metode eja
3. Metode suku kata
4. Metode kata
5. Metode kalimat
6. Metode sas
Analisis Hasil Pengamatan Video di GPO
a. Judul Video Pembelajaran yang diamati.Menarik Perhatian Siswa
b. Metode/Model/Media yang digunakan.Metode yang digunakan adalah ceramah, diskusi,discovery, dan penugasan.
c. Tuliskan sintak/urutan langkah-langkah pembelajarannya (Kegiatan Awal, Kegiatan Inti, dan Kegiatan Penutup).
Kegiatan Awal :
Guru mengondisikan duduk peserta didik dan melaksanakan presensi. Guru sudah melakukana persepsi tentang pembelajaran lalu. Dari visual yang ada, penggunaan media pembelajaran terlihat sudah ada kesiapan yang matang.
Kegiatan Inti:
Tanya jawab seputar materi yang sudah terangkum dalam media pembelajaran guru. Siswas angat antusias mengamati setiap yang ada.pada media Abjad, ejaan,suku kata,kata,kalimat. Karena media pembelajaran yangdigunakan menarik, sehingga siswa tertarik untuk belajar.Peserta didik mencoba latihan dari materi yang sudah disampaikan.Kegiatan
Penutup:
Melaksanakan evaluasi dan simpulan hasil. Guru melakukan inovasi sesuai dengan karakteristik siswa sesuai dengan metode yang diajarkan
terima kasih
Nama : Rut Retta P. Hutabarat
NIM : 856001143
Semester : 8
Prodi : S1PGSD
Pokjar : Toba Samosir
UPBJJ : Medan
Judul Video : Kesulitan Membaca Huruf Suku Kata, Kata dan Kalimat
Berdasarkan video di atas ini lah memang yang sering terjadi di alami para guru yang mengajar kelas 1 sd, pada tahap awal pengajaran masuk siswa kelas 1 sd, belum semua siswa mampu membaca dengan baik , untuk itu di butuhkan kreativitas guru seperti di video pembelajaran di atas dengan penggunaan media, bisa dengan dengan media gambar yang nantinya di kaitkan dengan kartu huruf, dari sana lah pelan-pelan, penggabungan katanya, yang nantinya di ikuti dengan kalimat.
NAMA : SUMIATI
NIM. : 856576938
SEMESTER : 6
PRODI : PGSD – S1
POKJAR : SAROLANGUN
UPBJJ. : JAMBI
setelah saya melihat video tersebut, saya menyimpulkan bahwa mengajar siswa permulaan membaca tidaklah mudah, kita sebagai seorang pendidik harus mempunyai bakat, kreaktif, inovatif dan sabar,, karena dalam kita memdidik siswa itu tidak sama karakter dari masing – masing siswa,, ada siswa yang cepat dalam menerima pelajaran dan ada juga siswa yang lambat dalam menerima pelajaran.
Terimakasih..
Maaf apabila masih banyak kekurangan.
Nama : Darsiani Wilkom Siringo-ringo
Nim : 859888342
Setelah saya menonton video diatas kesimpulan saya adalah tidak semua siswa langsung pintar membaca semua, meskipun sama-sama belajar dikelas. Karena pemahaman anak didik itu berbeda-beda bisa jadi karena faktor keturunan, dan faktor lingkungan dan faktor keluarga yang tidak peduli terhadap anaknya. Jadi setelah kita cermati vidio itu bahwa kita sebagai guru harus pintar mengajari yang sudah pintar dan belum tau sama sekali mengenal huruf. Karena di dunia faktanya bahwa mengajari membaca sangatlah sulit. jadi guru harus pintar memakai metode apa biar anak2 bisa memahaminya.
Nama : Rizkia Utami
NIM : 857695302
Program Study : S1-PGSD
Seri pembelajaran Bahasa Indonesia di SD Kesulitan membaca huruf, suku kata, kata dan kalimat.
Kelebihan :
Dari video tersebut terlihat guru membuka pembelajaran dengan bernyanyi. Hal tersebut bisa membangkitkan semangat memulai pelajaran. Guru menghubungkan nyanyian tersebut dengan materi pembelajaran. Guru menggunakan media yang mudah di terima dan mudah dimengerti siswa. Guru memberi huruf pada gambar sehingga siswa lebih mudah mengeja huruf/ kata. Guru juga mengajari siswa membaca dengan telaten. Guru membimbing siswa dengan metode yang baik. Guru juga sudah memberi motivasi kepada siswa dengan memberi kata pujian bagi siswa yang sudah bisa mengeja.
Kekurangan:
Gambar yang diberikan guru kurang bervariasi.
Hal unik:
Guru menggunakan kartu huruf untuk pembelajaran menyusun huruf menjadi suatu kata.
Nama : Nila Niamilah
NIM : 857699689
Pokjar : Kebangsaan Bangsri
Setelah memutar video diatas, menurut saya faktor yang menghambat membaca permulaan pada siswa kelas I yaitu yang pertama dari faktor anak yang belum mengenal huruf, ada beberapa anak murid dikelas I yang memang belum mengenal huruf. Sebagian anak mempunyai kekurangan daya ingat yang lemah sehingga saat diajarkan, diarahkan dan dibimbing oleh guru anak sulit untuk menerima atau merespon balik yang telah diajarkan. Faktor yang kedua yaitu Kurangnya bimbingan orang tua dirumah. Pendampingan orang tua dalam proses belajar dan tingkat pendidikan orang tua yang rendah, membuat proses pendampingan belajar pada anak menjadi terhambat. Tidak adanya motivasi dari orang tua untuk mendorong anaknya supaya belajar atau melakukan suatu kegiatan yang bisa meningkatkan kemampuan membaca juga turut mempengaruhi motivasi anak dalam membaca permulaan.
Sesuai dengan hakikat membaca permulaan, maka kesulitan belajar yang muncul terkait erat dengan kemampuan yang dipersyaratkan dalam membaca permulaan, serta aspek yang merupakan ciri membaca permulaan.
Penggantian kata merupakan kesalahan yang banyak terjadi pada hasil tes membaca siswa kelas I SD. Hal ini dapat terjadi karena anak tidak memahami kata sehingga hanya menerka-nerka saja. Selain itu anak juga salah dalam mengucapkan kata, menghilangkan huruf dalam susunan kata dan mengubah atau mengganti kata. Keadaan semacam itu dapat terjadi karena anak tidak mengenal huruf sehingga menduga-duga saja, mungkin karena membaca terlalu cepat, perasaan tertekan atau takut kepada guru. Santrock (Rizkiana, 2016) menyatakan bahwa kesulitan dalam mengenal kata dapat terjadi karena kurangnya kosakata, karena penguasaan kosakata akan memudahkan mereka dalam proses kategorisasi kosakata sebagai bagian dari kelompok kata. dalam mengingat rangkaian huruf dan bunyi huruf, demikian juga dalam proses mengeja kata. Hal ini juga dapat mengakibatkan anak kesulitan dalam mengenal huruf dipengaruhi oleh memori jangka pendek
Nama : Nila Niamilah
NIM : 857699689
Pokjar : Kebangsaan Bangsri
Setelah memutar video diatas, menurut saya faktor yang menghambat membaca permulaan pada siswa kelas I yaitu yang pertama dari faktor anak yang belum mengenal huruf, ada beberapa anak murid dikelas I yang memang belum mengenal huruf. Sebagian anak mempunyai kekurangan daya ingat yang lemah sehingga saat diajarkan, diarahkan dan dibimbing oleh guru anak sulit untuk menerima atau merespon balik yang telah diajarkan. Faktor yang kedua yaitu Kurangnya bimbingan orang tua dirumah. Pendampingan orang tua dalam proses belajar dan tingkat pendidikan orang tua yang rendah, membuat proses pendampingan belajar pada anak menjadi terhambat. Tidak adanya motivasi dari orang tua untuk mendorong anaknya supaya belajar atau melakukan suatu kegiatan yang bisa meningkatkan kemampuan membaca juga turut mempengaruhi motivasi anak dalam membaca permulaan.
Sesuai dengan hakikat membaca permulaan, maka kesulitan belajar yang muncul terkait erat dengan kemampuan yang dipersyaratkan dalam membaca permulaan, serta aspek yang merupakan ciri membaca permulaan.
Penggantian kata merupakan kesalahan yang banyak terjadi pada hasil tes membaca siswa kelas I SD. Hal ini dapat terjadi karena anak tidak memahami kata sehingga hanya menerka-nerka saja. Selain itu anak juga salah dalam mengucapkan kata, menghilangkan huruf dalam susunan kata dan mengubah atau mengganti kata. Keadaan semacam itu dapat terjadi karena anak tidak mengenal huruf sehingga menduga-duga saja, mungkin karena membaca terlalu cepat, perasaan tertekan atau takut kepada guru. Santrock (Rizkiana, 2016) menyatakan bahwa kesulitan dalam mengenal kata dapat terjadi karena kurangnya kosakata, karena penguasaan kosakata akan memudahkan mereka dalam proses kategorisasi kosakata sebagai bagian dari kelompok kata. dalam mengingat rangkaian huruf dan bunyi huruf, demikian juga dalam proses mengeja kata. Hal ini juga dapat mengakibatkan anak kesulitan dalam mengenal huruf dipengaruhi oleh memori jangka pendek