silahkan klik icon jika video tidak dapat diputar
Sinopsis
Program ini menggambarkan kesulitan guru kelas V SD dalam mengajarkan peristiwa Perang Diponegoro secara bermakna kepada siswa. Ketika siswa diminta untuk mencatat hal-hal yang dijelaskan guru, siswa kebingungan untuk mencatatnya. Anak-anak diminta untuk mengingat sesuatu atau menghafal sesuatu yang terjadi pada masa lalu, tanpa mengaitkannya dengan masa sekarang. Solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut adalah mengajarkan masa lalu, dapat dilakukan dengan cara:
- Mengaitkan masa lalu dengan masa sekarang,
- Analog kesamaan atau perbedaannya,
- Humor dapat membantu siswa untuk mengingat.
Eded Tarmedi
–
–
- Cara membuka pembelajaran guru belum memperhatikan sekitar kelas, tiba-tiba langsung masukan dan memberikan materi yang akan dipelajari. Isi materinya tidak terlalu lengkap dalam penjelasannya. Pembelajaran yang digunakan monoton seharusnya guru dapat memberikan pembelajaran yang menarik. Ketika penutupan guru tidak membuat kesimpulan dalam kegiatan pembelajaran.
- Strategi dalam mempembelajaran ini bisa menggunaan bermain peran agar siswa dapat mengalami kejadian-kejadian di masa lalu dan sekarang. Seharusnya media yang digunkan harus lebih jelas lagi agar siswa dpat memahami kejadian atau peristiwa yang terjadi saat itu.
- Kesesuain tingkat materi sudah cukup baik.
- Sesuai dengan kurikulum yang berlaku.
Hendri Supriyadi S, S.Pd.
Nama : Nur ainun
NIM : 859644261
UPBJJ : UT Palu
Pokjar : Palu
Setelah Mengamati vidio pembelajaran “Perlawanan Pangeran diponogoro Vs Makam Mbah Priok” saya melihat terdapat kekurangan dan keblebihan pada vidio tersebut.
1. Guru telihat lebih tenang dalam memulai pembelajaran mengucap salam, memberikan bahasa yang baik, memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk aktif dalam proses pembelajaran serta memberikan apresiasi kepada peserta didik yang mencoba untuk memberikan jawaban sesuai pertanyaan guru. namun di sisi lain di dalam vidio tidak terlihat guru mempersilahkan kepada peserta didik untuk berdoa sebelum memulai pembelajaran dan kurang memperhatikan siswanya.
Nama : Erna Milosopa
NIM : 501362619
Pada awal pembelajaran guru mengajar dengan metode ceramah dan siswa mencatat serta tidak kontekstual, cara ini sangat membosankan dan siswa tidak tertarik. Selanjutnya guru mengubah cara mengajar agar interaktif menggunakan media surat kabar dan mengaitkan keadaan dulu dan sekarang, da cara ini sangat efektif. terlihat guru paham situasi dan egera mengubah gaya mengajar. ketika guru mengajar kontekstual siswa cepat paham dan mampu menjawab berbagai pertanyaan yang diberikan guru. Untuk selanjutnya alangkah baiknya guru melibatkan siswa untuk lebih aktif lagi dan usahakan ada RPP atau modul ajar supaya langkah pembelajaran tidak terlewati dan materi tersampaikan semua dengan baik.
Berdasarkan analisis video pembelajaran IPS SD dengan judul “Perlawanan Pangeran Diponegoro VS Makam Mbah Priok” maka terdapat beberapa masukan dan saran tentang video pembelajaran tersebut.
1) Pada awal pembelajaran guru telah menyampaikan tujuan pembelajaran namun masih belum maksimal dalam membuka dan menutup pembelajaran
2) Penyampaian materi yang masih tergolong monoton serta kurang adanya penguatan materi yang diberikan beserta alat bantu atau media berkaitan materi masih belum relevan. Solusi alternatif yang diberikan cukup membantu peserta didik, namun guru perlu melakukan refleksi agar adanya inovasi yang diterapkan pada materi selanjutnya.
Adapun saran menurut saya adalah guru hendaknya melakukan proses mengajar disesuaikan dengan tahapan yang sesuai agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan optimal.
NAMA : ANGGI NUR AFIYAH
PRODI : Magister Pendidikan Dasar
NIM : 501282916
Video “Perlawanan Pangeran Diponegoro vs Makam Mbah Priok” memberikan gambaran tentang sejarah penting yang bisa berdampak pada perkembangan anak dalam berbagai aspek:
1) Kognitif: Mempelajari sejarah meningkatkan pemahaman anak tentang konteks dan dampak peristiwa, serta keterampilan berpikir kritis. Pada awalnya, anak-anak kesulitan memahami dan mengingat peristiwa karena kurangnya konteks. Setelah guru mengaitkan peristiwa sejarah dengan kehidupan mereka sehari-hari, hal tersebut dapat membantu peserta didik mengaitkan kedua hal tersebut.
2) Bahasa: Proses tanya jawab dapat memperkaya kosakata dan kemampuan berbicara peserta didik.
3) Fisik dan Motorik: Kegiatan menulis setelah mendengarkan kedua cerita mengembangkan motorik halus peserta didik.
4) Sosial-Emosional: Perkembangan sosial dan emosional anak terlihat melalui diskusi tentang peristiwa sejarah. Anak-anak belajar berinteraksi, berbagi pandangan, dan memahami perasaan karakter dalam cerita. Aktivitas ini dapat meningkatkan empati dan kesadaran sosial mereka, serta memperkuat keterampilan komunikasi. Melalui pemahaman tentang konflik dan perjuangan, anak juga dapat belajar mengelola emosi mereka sendiri.
Berikut masukan/saran untuk video ” Perlawanan pangeran Diponegoro VS Makam Mbah Priok” agar lebih efektif:
1) Guru dapat menambahkan elemen interaktif, seperti kuis atau permainan peran, untuk meningkatkan keterlibatan.
2) Guru dapat menggunakan media visual dan cerita untuk membuat pembelajaran lebih menarik dan mudah dipahami.