Sinopsis
Dalam program ini digambarkan video pembelajaran tentang sikap berontak siswa. Ada beberapa diantara mereka yang berpandangan bahwa tidak ada kaitan antara kecerdasan dengan prilaku tertentu, seperti masalah rambut solusi, diperlakukan pendekatan yang tepat untuk menyelesaikan persoalan ini secara arif dan bijaksana.
Asnah Limbong
Penayangan Video ini bertujuan agar Guru dengan bantuan Guru BK, dapat menerapkan aturan sekolah. Dimulai dengan mengajak siswa untuk mematuhi aturan sekolah hingga mendapatkan surat peringatan.
Materi-Video GPO disampaikan tanpa guru mengajar. Penyajian disampaikan melalui penayangan video pendek dan presenter.
Pendekatan menggunakan penayangan video sangat baik bagi para guru yang melihat program ini karena semua lebih nyata.
Program ini sangat sesuai dengan perkembangan peserta didik dengan memberi contoh mengenai rambut.
Program ini juga telah sesuai dengan kurikulum yang berlaku.
Sebaik materi ini diletakan untuk umum jangan diletakan pada seri Pembelajaran Matematika SMP. Di akhir penayangan sebaiknya dilihatkan siswa ybs telah menyadari kesalahannya.
Drs. Edy Sjarif, M.Pd.
Nama : yanti mulyani
Nim : 857304692
Bidang studi : pgsd S1
Syaa sependapat dengan video ilustrasi tersebut . Jika.memang anak seringemberontak , kita aja anak.tersebut berbicara dari hati kehati dan berikan pemahaman karena d sekolah itu punya peraturan jadi siwa/soswi wajib mengikuti aturan sekolah sesuai aturan nya . Dan jika di dalam kelas oleh wali kelas kita bahas kembali tentang aturan di sekolah ahar siswa/siswi lebih mengerti dan mau memgikuti peraturan disekolah tersebut .
assalamualaikum
nama : fitri ismi wahyuni
NIM : 857160786
Pokjar Cilandak.
saya setuju dengan video diatas.
pada dasarnya, kecerdasan tidak ada kaitannya dengan penampilan.
namun yang harus dilihat dari sudut pandang ini adalah, siswa yang pintah, tidak ingin memahami bahwa setiap sekolah memiliki aturannya masing-masing, yang memang sedari awal sudah ditetapkan.
ini semua berkaitan dengan adab dan etika.
guru harus mencari akar masalah terlebih dahulu, entah ketidak inginan ini berasal dari pengaruh lingkup keluarga, temaan atau lingkungan.
yang harus dilakukan guru adalah, mengajak siswa tersebut untuk lebihh memahmi bahwa aturan memang harus dialankan
assalamualaikum
nama : fitri ismi wahyuni
NIM : 857160786
Pokjar Cilandak.
saya setuju dengan video diatas.
pada dasarnya, kecerdasan tidak ada kaitannya dengan penampilan.
namun yang harus dilihat dari sudut pandang ini adalah, siswa yang pintah, tidak ingin memahami bahwa setiap sekolah memiliki aturannya masing-masing, yang memang sedari awal sudah ditetapkan.
ini semua berkaitan dengan adab dan etika.
guru harus mencari akar masalah terlebih dahulu, entah ketidak inginan ini berasal dari pengaruh lingkup keluarga, temaan atau lingkungan.
yang harus dilakukan guru adalah, mengajak siswa tersebut untuk lebihh memahmi bahwa aturan memang harus dialankan
Nama : FIT WULANDARI
Nim: 855974657
Pokjar: UT MEDAN
Judul; Menarik Perhatian siswa
Pada video pertama
1.Pada video pertama, kurangnya perhatian siswa terhadap guru di awal pembelajaran.
2.Kegiatan belajar mengajar tidak menarik bagi siswa.
3.Kurangnya penguasaan kelas pada guru.
4.Siswa kurang semangat dalam mengikuti pembelajaran.
Pada video kedua
1.Guru telah berhasil menarik perhatian siswa dengan tepuk tangan dan siswa sudah menyadari kehadiran guru.
2.Guru menjelaskan pelajaran Matematika dengan menghitung jumlah roda mobil, roda motor , serta jumlah buah yang ada di tangan guru.
3.Guru sudah menggunakan media pembelajaran dengan baik.
4.Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk berhitung dengan mengeksplorasi benda benda di sekelilingnya.
Nama : Nofia Mastuti
Nim : 043755199
Prodi : Pendidikan Ekonomi
Pokjar : UPBBJ Bandar Lampung
Assalamualaikum wr.wb
Menanggapi video terkait sikap berontak diatas menurut saya yang dilakukan oleh pihak sekolah sudah tepat, melalui bimbingan dan arahan yg diberikan diharapkan mampu membuka pola pikir anak tentang adanya peraturan disekolah yang mana sebaik baiknya peraturan dibuat adalah untuk ditaati bukan di tentang dengan cara menyombongkan kemampuan diri. Oleh karenanya Siswa yang bersikap seperti ini perlu pendekatan emosional dari pihak sekolah, membangun komunikasi secara perlahan dengan siswa yang bersangkutan bersamaan dengan memberikan pengertian terkait konsekuensi yg didapat jika tidak menerapkan aturan sekolah, dan memberitahu alasan mengapa peraturan dibuat. Pihak sekolah juga perlu mengetahui mengapa ada siswa bisa bersikap berontak apakah siswa tersebut memiliki masalah secara personal, masalah keluarga, atau lingkungan. Dengan cara tersebut diharapkan dapat memacu siswa untuk memiliki attitude yang lebih baik dalam segala aspek.
Terimakasih
NAMA : M. NUR FADHILAH
NIM : 858906842
PRODI : S1-PGSD
UPBJJ-UT : JEMBER
POKJAR : WULUHAN
Banyak tindakan yang harus dilakukan guru, sebanyak perilaku siswanya sendiri.Namun, keika guru mengajar di kelas dengan rombongan yang banyak., sering itu pukul rata. termasuk dalam kerangka mendisiplinkan sisanya.
Ada beberapa teori yang diterapkan dalarn mendisiplinkan siswa.Teori-teori tersebut memberikan sebuah asumsi bahwa semua guru ingin melakukan yang terbaik bagi siswanya.Namun, pendekatan yang berbeda sering bertentangan dengar iainnya, beberapa diantaranya berada dalam oposisi total.Isu utama yang tidak mereka setujui adalah tingkat di mana siswa harus diberi semangat dalam memperbaiki sikapnya sendiri.Satu isu ekstrem, yaitu pendekatan yang merekomendasikan bahwa siswa harus sepenuhnya bertanggung jawab dalam memperbaiki sikap mereka.Isu ekstrem lainnya, yaitu pendekatan yang rnemperdebatkan bahwa guru harus memegang control total karena kepentingan siswa ada di dalamnya sewaktu guru harus melakukan hal tersebut. Teori yang dipergunakan dan pendekatan yang diaplikasikan oleh seorang guru harus beragam, dan mungkin berhubugan dengan beberapa faktor.
Faktor seperti kepercayaan guru kepada siswa berpengaruh kuat terhadap model pendekatan paling nyaman, yang digunakan oleh guru. Jika kurang lebih guru percaya bahwa siswa harus melakukan apa yang diperintahkan kepada mereka sesegera mungkin, kelompok mengambil keputusan yang mengikat semua anggota kelas. Jika guru percaya bahwa siswa harus belajar cara bekerja sama dan membuat keputusan berkelompok, mungkin guru menyukai model manajemen.
Kepercayaan guru tentang bagaimana seharusnya siswa bersikap, akan mempengaruhi tindakannya. Ada beberapa faktor yang mungkin akan mempengaruhi pilihan pendekatan atau tindakan guru di kelas. Faktor-faktor tersebut, yaitu:
1. Usia dan kepribadian siswa.
2. Waktu dan energi yang guru miliki saat sikap tidak layak muncul.
3. Bentuk sikap tidak layak dari siswa.
4. Tujuan utama disiplin kelas.
Ketertiban menunjuk pada kepatuhan seseorang dalam mengikuti peraturan atau tata tertib karena didorong oleh sesuatu yang datang dari luar.Sedangkan disiplin menunjuk pada kepatuhan seseorang dalam mengikuti peraturan atau tata tertib karena didorong oleh adanya kesadaran yang ada pada kata hatinya.Dengan demikian disiplin kelas adalah keadaan tata tertib yang telah ditetapkan.Dengan disiplin para siswa bersedia untuk tunduk dan mengikuti peraturan tertentu dan menjauhi larangan tertentu.
Menegakkan disiplin tidak hanya bertujuan untuk mengurangi kebebasan dan kemerdekaan siswa akan tetapi sebaliknya ingin memberikan kemerdekaan yang lebih besar kepada siswa dalam batas-batas kemampuannya. Akan tetapi juga kalau kebebasan siswa terlampau dikurangi atau dikekang dengan peraturan maka siswa akan berontak dan akan mengalami frustasi dan kecemasan.
NAMA : M. NUR FADHILAH
NIM : 858906842
PRODI : S1-PGSD
UPBJJ-UT : JEMBER
POKJAR : WULUHAN
Banyak tindakan yang harus dilakukan guru, sebanyak perilaku siswanya sendiri.Namun, keika guru mengajar di kelas dengan rombongan yang banyak., sering itu pukul rata. termasuk dalam kerangka mendisiplinkan sisanya.
Ada beberapa teori yang diterapkan dalarn mendisiplinkan siswa.Teori-teori tersebut memberikan sebuah asumsi bahwa semua guru ingin melakukan yang terbaik bagi siswanya.Namun, pendekatan yang berbeda sering bertentangan dengar iainnya, beberapa diantaranya berada dalam oposisi total.Isu utama yang tidak mereka setujui adalah tingkat di mana siswa harus diberi semangat dalam memperbaiki sikapnya sendiri.Satu isu ekstrem, yaitu pendekatan yang merekomendasikan bahwa siswa harus sepenuhnya bertanggung jawab dalam memperbaiki sikap mereka.Isu ekstrem lainnya, yaitu pendekatan yang rnemperdebatkan bahwa guru harus memegang control total karena kepentingan siswa ada di dalamnya sewaktu guru harus melakukan hal tersebut. Teori yang dipergunakan dan pendekatan yang diaplikasikan oleh seorang guru harus beragam, dan mungkin berhubugan dengan beberapa faktor.
Faktor seperti kepercayaan guru kepada siswa berpengaruh kuat terhadap model pendekatan paling nyaman, yang digunakan oleh guru. Jika kurang lebih guru percaya bahwa siswa harus melakukan apa yang diperintahkan kepada mereka sesegera mungkin, kelompok mengambil keputusan yang mengikat semua anggota kelas. Jika guru percaya bahwa siswa harus belajar cara bekerja sama dan membuat keputusan berkelompok, mungkin guru menyukai model manajemen.
Kepercayaan guru tentang bagaimana seharusnya siswa bersikap, akan mempengaruhi tindakannya. Ada beberapa faktor yang mungkin akan mempengaruhi pilihan pendekatan atau tindakan guru di kelas. Faktor-faktor tersebut, yaitu:
1. Usia dan kepribadian siswa.
2. Waktu dan energi yang guru miliki saat sikap tidak layak muncul.
3. Bentuk sikap tidak layak dari siswa.
4. Tujuan utama disiplin kelas.
Ketertiban menunjuk pada kepatuhan seseorang dalam mengikuti peraturan atau tata tertib karena didorong oleh sesuatu yang datang dari luar.Sedangkan disiplin menunjuk pada kepatuhan seseorang dalam mengikuti peraturan atau tata tertib karena didorong oleh adanya kesadaran yang ada pada kata hatinya.Dengan demikian disiplin kelas adalah keadaan tata tertib yang telah ditetapkan.Dengan disiplin para siswa bersedia untuk tunduk dan mengikuti peraturan tertentu dan menjauhi larangan tertentu.
Menegakkan disiplin tidak hanya bertujuan untuk mengurangi kebebasan dan kemerdekaan siswa akan tetapi sebaliknya ingin memberikan kemerdekaan yang lebih besar kepada siswa dalam batas-batas kemampuannya. Akan tetapi juga kalau kebebasan siswa terlampau dikurangi atau dikekang dengan peraturan maka siswa akan berontak dan akan mengalami frustasi dan kecemasan.
Assalamualaikum
Nama: Nahdia Handayani
Nim : 856036446
Pokjar SEI balai
Terkait dengan vidio diatas saya setuju apabila penampilan tidak ada kaitannya dengan kepandaian dan kepintaran kita, namun disisi lain bisa dilihat bahwa peraturan dibuat guna meningkatkan dan membangun kerakteristik siswa. Untuk mengatasi siswa dengan sikap seperti ini bisa dengan membangun komunikasi yang baik dan perlahan guna terjalinnya komunikasi yang searah dan siswa mengerti tujuan dari dibuatnya peraturan .
Nama : Yayu Yuvita
NIM : 031183588
Prodi : Pendidikan Ekonomi
UPBJJ UT : Banjarmasin
video visualisasi tentang bentrok ini menambah wawasan saya lagi dalam menyikapi siswa yang suka berontak atau pun suka menjawab senak enak dan sesuka suka sisw tanpa berpikir dalam menjawab sesuatu yang tidak sesuai dengan peraturan sekolah.
Nama : NUR WULANDARI
Nim : 857098613
Perhatian siswa : Menurut pengamatan saya terhadap video diatas yang pertama seorang guru kurangnya memperhatikan dalam berpernampilan pada saat masuk kelas dan kurangnya berinteraksi terhadap siswa-siswi yang menjadi suasana kelas tidak menarik belajar.Sedangkan vide yang kedua seoarang guru sangat berhadil dalam menguasai didalam kelas yang membuat suasana didalam kelas menarik perhatian seningga siswa-siswi belajar dengan asik.