silahkan klik icon    jika video tidak dapat diputar

Sinopsis

Usia dini merupakan usia yang paling tepat untuk membentuk karakter seseorang. Jika dapat terbentuk dengan baik maka pada generasi mendatang akan menjadi generasi yang berkarakter kuat. Untuk mewujudkan PAUD berkualitas maka dibutuhkan kerjasama yang kuat antara keluarga (orang tua), lingkungan sekolah dan masyarakat. Tantangan dunia pendidikan di era globalisasi saat ini demikian kompleks, telah memberikan banyak perubahan dan dampak terhadap masyarakat sekitar. Salah satu dampak negatifnya adalah krisis moral dan akhlak baik melalui perilaku, sikap, verbal serta fisik yang lebih dikenal dengan istilah perundungan (bullying). Bila tidak segera disikapi melalui pendidikan, maka dikhawatirkan adat dan budaya luhur sesuai dengan niai-nilai Pancasila akan semakin pudar. Penanaman moral melalui pendidikan karakter sedini mungkin kepada anak adalah kunci utama untuk menyiapkan generasi yang berbudi luhur sesuai tahap tumbuh kembangnya. Pada usia dini inilah, karakter anak akan terbentuk melalui hasil belajar dan menjadi teladan pembiasaan dan perilaku orang tua, guru dan tenaga kependidikan serta lingkungan masyarakat.

Permasalahan yang biasanya muncul pada perkembangan sosial emosional anak dapat dilihat dengan adanya perilaku anak yang kurang tepat, baik di rumah maupun di sekolah, salah satunya adalah perilaku bullying. Bullying mulai muncul di TK. Anak yang di usia dininya terindikasi dan terlibat dalam perilaku bullying, berpotensi untuk menjadi pelaku kenakalan di usia remajanya, tindakan kekerasan, serta terjebak dalam tindakan kriminal. Perilaku bullying seringkali terjadi di sekolah yang kurang pengawasan dari guru, longgar dalam menerapkan aturan, serta pihak-pihak pemegang otoritas tidak memiliki sikap dan pandangan yang tegas terhadap bullying. Pengetahuan guru TK tentang bullying juga dirasakan masih terbatas. Peningkatan pengetahuan dan keterampilan guru dapat dilakukan dengan program psikoedukasi yang diberikan kepada guru mengenai perilaku bullying.

Gambaran atau contoh konkrit yang dituangkan dalam sebuah tayangan diharapkan menjadi media yang mudah diterjemahkan oleh guru dan tenaga kependidikan dalam mencegah terjadinya bullying. Selamat menyaksikan!

PERTANYAAN PEMACU DISKUSI

  1. Bagaimana Pendapat Anda mengenai Video di atas?
  2. Jika Anda berada di lokasi kejadian, apa yang akan Anda lakukan?
  3. Apa penyebab Joko diperlakukan demikian? 
  4. Bagaimana Anda mengedukasi siswa agar tidak melakukan perundungan?
  5. Bagaimana Anda mengedukasi siswa yang menjadi korban perundungan?

Similar Posts

495 Comments

  1. JAWABAN PERTANYAAN PEMACU DISKUSI
    1. Bagaimana Pendapat Anda mengenai Video di atas?
    Pendapat saya video stop bullying pada anak sangat penting dan memiliki dampak positif. Video ini dapat membantu anak-anak memahami apa itu bullying, bagaimana cara mengenali dan mengatasinya, serta memberikan dukungan bagi korban bullying. Selain itu, video ini juga bisa membantu orang dewasa untuk memahami bullying dan cara membantu mencegahnya di lingkungan sekitar.

    2. Jika Anda berada di lokasi kejadian, apa yang akan Anda lakukan?
    – Kumpulkan barang bukti
    – Cari bantuan
    – Dampingi korban
    – Alihkan perhatian pelaku bullying
    – Hadapi pelaku bullying

    3. Apa penyebab Joko diperlakukan demikian?
    Penyebab Joko diperlakukan demikian bisa bermacam-macam. Bisa jadi karena adanya perbedaan fisik, latar belakang keluarga, atau karena ia dianggap “berbeda” oleh teman-temannya. Selain itu, anak-anak yang melakukan bullying mungkin meniru perilaku dari lingkungan rumah atau media yang mereka konsumsi. Kurangnya empati dan belum terbentuknya pemahaman moral yang kuat juga menjadi faktor. Hal ini menunjukkan pentingnya peran guru dan orang tua dalam menanamkan nilai empati, toleransi, dan menghargai perbedaan sejak dini.

    4. Bagaimana Anda mengedukasi siswa agar tidak melakukan perundungan?
    Untuk mengedukasi siswa agar tidak melakukan perundungan, sekolah dapat melakukan beberapa hal, seperti :
    – Menyelenggarakan seminar atau pelatihan: Seminar atau pelatihan dapat melibatkan guru, orang tua, dan siswa untuk memahami apa itu bullying, dampaknya, dan bagaimana mencegahnya.
    – Menerapkan program sosialisasi: Program sosialisasi tentang hak asasi manusia dan perlindungan anak dapat membantu siswa memahami pentingnya menghargai dan menghormati hak orang lain.
    – Memberikan informasi tentang cara melapor: Siswa perlu tahu bagaimana cara melapor jika mereka atau teman mereka menjadi korban bullying, serta bagaimana cara menjadi pendukung yang baik bagi korban.
    – Kegiatan anti-bullying kreatif: Lomba poster, drama, atau pertunjukan musik yang bertemakan anti-bullying dapat meningkatkan kesadaran siswa secara kreatif dan menarik.
    – Mengajarkan siswa untuk berani menghentikan bullying: Siswa harus berani menghentikan bullying dan mendukung korban, serta berani melapor kepada pihak berwenang.
    – Menanamkan nilai empati dan menghargai perbedaan: Sekolah dapat menanamkan nilai-nilai empati dan menghargai perbedaan sejak dini untuk membangun generasi muda yang lebih peduli dan saling mendukung.
    – Menciptakan ruang kelas yang aman: Guru harus menciptakan lingkungan kelas yang aman dan nyaman di mana siswa merasa bebas untuk belajar dan berinteraksi tanpa rasa takut.
    – Memberikan sanksi yang tegas: Pelaku bullying perlu diberikan sanksi yang tegas agar efek jera dan tidak mengulangi perbuatannya.
    – Menjaga komunikasi yang terbuka: Orang tua dan guru harus menjaga komunikasi yang terbuka dengan siswa untuk memahami perasaan dan masalah yang mereka hadapi.
    – Melibatkan orang tua:
    Orang tua perlu dilibatkan dalam upaya pencegahan bullying dengan memberikan edukasi kepada anak tentang bullying dan bagaimana cara menghadapinya.

    5. Bagaimana Anda mengedukasi siswa yang menjadi korban perundungan?
    Mengedukasi siswa yang menjadi korban perundungan melibatkan beberapa langkah. – – Penting bagi sekolah dan guru untuk memberikan informasi tentang bullying dan bagaimana cara mengenali tanda-tandanya.
    – Menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan suportif di mana siswa merasa nyaman melaporkan bullying.
    – Memberikan dukungan emosional dan psikologis kepada korban bullying.
    – Mengajarkan siswa bagaimana membela diri dan mengatasi situasi bullying.
    – Penting untuk melakukan sosialisasi tentang pentingnya empati dan menghargai perbedaan.

  2. Nama: Adinda kayla .s
    NIM: 878196382
    Bagaimana Pendapat Anda mengenai Video di atas?
    Menurut saya dari sepenggal video di atas menerangkan bahwa bulying di kalangan anak usia dini sangat marak sekali mereka tidak hanya dengan bullying secara verbal seperti mengejek,melakukan hinaan atau berguaru seperti ih kamu hitam…kadang juga adanya yang nekat dengan fisik seperti memukul atau menendang
    Jika Anda berada di lokasi kejadian, apa yang akan Anda lakukan?
    Yang saya lakukan adalah dengan memeberikan pengarahan yang baik dan sikap apa yang sebaik nya kita lakukan saya tidak akan melakukan penyalahan terhadap pelaku secara umum namun akan melakukan lebuh kontak mata secara pribadi
    Apa penyebab Joko diperlakukan demikian?
    karena adanya ejekan atau bulying secara verbal
    Bagaimana Anda mengedukasi siswa agar tidak melakukan perundungan?
    kita menggunakan sistem pengarahan atau nyanyian terhadap anak agar lebih faham
    Bagaimana Anda mengedukasi siswa yang menjadi korban perundungan?
    korban harus tetap dilindungi dan diberikan nasehat atau pengawasan diri apabila masih menjadi korban

  3. Assalamualikum….
    Nama : Eni sumarni
    Nim : 877797202

    1. Vidio pembelajaran diatas tentang stop bulling pada anak sangat bermanfaat memberi pengetahuan dan wawasan tentang jenis-jenis bulling,alasan terjadinya perundungan ,dampak perilaku perundungan dan faktor-faktor perundungan.
    faktor terjadinya perundungan adalah pola asuh orang tua yang buruk.

    2. Bila saya ada dilokasi kejadian saya akan mengeduaksi kepada anak-anak tersebut denagn cara memberi pemahman bahwa bullying adalah sikap yang tidak baik,akan memberi dampak buruk kepada korban bullying .

    3. penyebab joko melakukan perundunagn kepada temannya bisa karena perbedaan latar belakang keluarga,atau perbedaan ekonomi keluarga.

    4. saya akan mengedukasi sisiwa agar tidak melakukan perundunagn kepada temannya melalui langkah-langkah seperti berikut:
    -mengajarkan Emapti dan kepedulain kepada orang denagn cara memberikan pemahaman tentang stop bullying melalui cerita atau contoh nyata.
    – Memberikan pemahaman tentang bullying dengan menjelaskan jenis-jenis perundunagn fisik seprti mencubit,mendorong,memukul dan lain sebaginya.perundunagn verbal seperti berjkata negatif kepada orang lain.
    – Menanmakan sikap menghormati orang lain dengan cara mengajrkan anak berkata sopan,santun dan menghargai orang lain.
    – menciptakan lingkungan yang fositif dengan membangun suasan yang mendukung kerja sama dan keperdulian terhadap orang lain.

    5. mengeduaksi sisiwa korban bullying dapat dilakukan dengan cara yaitu;
    -Memberikan dukungan emosional,memberi keyakinan terhadap anak bahwa mereka tidak sendiri ada orang lain yang peduli terhadapnya
    – membangun kepercayaan dirinya dengan cara melibatkan anak dalam kegiatan positif seprti beramin,berolahraga,makan bersama atau seni.
    – mendorong anak untuk berani berbicara tenatng apa yang dialaminya baik dengan guru atau pun orangtua.

    Perundungan tidak hanya memberi dampak buruk pada korban akan tetapi memberi dampak buruk bagi pelakunya,mereka biasanya dijauhi oleh teman-temnanya,malas ke sekolah,perkebangan sosial emosinal yang tidak stabil mengakibatkan kurang percaya diri.
    terimakasih.

  4. Assalamualaikum wr.wb
    Menurut saya video diatas sangat bermanfaat untuk semua orang khususnya untuk guru paud. Video diatas berisi tentang kejadian perundungan yang terjadi pada anak anak dan itu biasa terjadi dalam kehidupan nyata ketika anak anak sedang bermain.
    Faktor penyebab perundungan salah satunya adalah faktor pengasuhan orang tua. Dan faktor kepribadian.
    Kepsek mengintegrasikan kebijakan perundungan ke dalam ktsp.
    Guru perlu melakukan kegiatan untuk mencegah perundungan.
    Untuk kasus2 yang berat anak bisa meminta bantuan psikolog.dan mengidentifikasi masing masing individu.
    Kerja sama dengan melibatkan orangtua, masyarakat sangat diperlukan untuk mencegah perundungan.
    Orang tua sangat berperan untuk mencegah perundungan dengan pola pengasuhan yang diterpkan dalam keluarga dan keteladanan baik.
    Sebgai guru juga sering sering mengingatkan kepada anak didiknya bahwa perundungan itu merupakan perbuatan yang tidak terpuji. Kalau pengalaman saya pribadi , saya kenalkan anak anak dengan lagu disini teman di sana teman ,,,karena anak anak paud akan lebih mengingat pesan lewat gerak dan lagu. Terima kasih
    Wassalamualaikum wr.wb

  5. Nama : Noma Maulidiah
    NIM :859916434
    1) Bagaimana pendapat anda mengenai video diatas?
    Jawab : Manurut saya
    2) Jika anda berada dilokasi kejaidan, apa yang akan anda lakukan?
    Jawab : Jika saya berada di lokasi kejadian perundungan, prioritas utama saya adalah menghentikan perilaku tersebut secepatnya dan memastikan keamanan anak-anak. Langkah-langkah yang akan saya ambil:
     Segera dekati anak-anak yang terlibat dan hentikan perilaku perundungan dengan tenang namun tegas. Pisahkan pelaku dan korban jika perlu.
     Memastikan anak yang menjadi korban merasa aman dan didampingi. Periksa apakah ada luka fisik atau emosional yang terlihat. Berikan dukungan emosional dan yakinkan bahwa dia tidak sendirian.
     Mengajak pelaku berbicara secara terpisah di tempat yang tenang. Tanyakan apa yang terjadi dari sudut pandang mereka, namun tanpa menghakimi di awal. Tujuannya adalah memahami motif dan menenangkan emosi mereka.
     Mencatat kejadiannya secara detail: siapa yang terlibat, apa yang terjadi, kapan, dan di mana. Informasi ini penting untuk pelaporan dan tindak lanjut.
     Segera laporkan kejadian ini kepada kepala sekolah/koordinator, orang tua/wali dari anak yang terlibat (baik pelaku maupun korban).
    3) Apa penyebab Joko diperlakukan demikian?
    Jawab : banyak penyebabnya, bisa jadi karena karena adanya ejekan atau bulying secara verbal, Bisa juga karena adanya perbedaan fisik, latar belakang keluarga, atau karena ia dianggap “berbeda” oleh teman-temannya.
    4) Bagaimana anda mengedukasi siswa agar tidak melakukan perundungan?
    Jawab : Mengedukasi siswa agar tidak melakukan perundungan harus dilakukan secara konsisten dan melalui berbagai pendekatan:
     Ajarkan anak untuk merasakan apa yang dirasakan orang lain. Gunakan cerita atau boneka untuk membahas bagaimana rasanya disakiti. Tekankan bahwa setiap orang memiliki perasaan.
     Fokus pada penguatan perilaku pro-sosial seperti berbagi, membantu teman, bekerja sama, mengucapkan terima kasih dan maaf, serta menyelesaikan konflik dengan damai.
     Ciptakan suasana kelas dan sekolah di mana setiap anak merasa diterima, dihargai, dan tidak ada yang merasa terpinggirkan. Dorong anak-anak untuk berteman dengan siapa saja.
     Tetapkan aturan yang tegas tentang tidak boleh mengganggu, menyakiti, atau mengejek teman.
     Guru harus selalu hadir dan mengawasi interaksi anak-anak, terutama di area yang kurang terpantau seperti kamar mandi, sudut kelas, atau area bermain. Kehadiran orang dewasa dapat mencegah perundungan.
     Guru harus menjadi teladan dalam menunjukkan sikap saling menghormati, tidak menghakimi, dan menyelesaikan masalah dengan tenang.
    5) Bagaiaman anda mengedukasi siswa yang menjadi korban perundungan?
    Jawab : Edukasi untuk korban seperti:
     Pertama dan terpenting, yakinkan korban bahwa perasaannya valid dan bahwa bukan salahnya dia di-bully. Biarkan mereka tahu bahwa merasa takut, sedih, atau marah itu wajar.
     Pastikan korban merasa aman di sekolah. Tawarkan perlindungan jika diperlukan.
     Ajarkan anak untuk mengatakan “Stop!” atau “Jangan lakukan itu!” dengan suara tegas kepada pelaku.
     Beri tahu anak untuk segera pergi dari situasi perundungan dan mencari bantuan orang dewasa.
     Tekankan pentingnya memberitahu orang dewasa yang mereka percaya (guru, orang tua, konselor) jika mereka di-bully atau melihat orang lain di-bully. Pastikan mereka tahu ada orang yang akan membantu.
     Libatkan korban dalam kegiatan yang mereka kuasai dan sukai untuk membangun kepercayaan diri. Anak dengan kepercayaan diri yang baik cenderung tidak menjadi target atau lebih mudah bangkit.
     Lakukan pendampingan berkelanjutan untuk memastikan mereka tidak lagi menjadi korban dan pulih secara emosional. Ajak bicara secara berkala dan perhatikan perubahan perilaku mereka.
     Libatkan orang tua korban dalam proses ini untuk memastikan dukungan yang konsisten di rumah.

  6. Komentar dan Masukan:

    Kelebihan:

    Video “Stop Bullying pada Anak” memberikan pemahaman yang komprehensif tentang bullying, termasuk definisi, penyebab, dan dampaknya terhadap anak-anak. Hal ini penting untuk meningkatkan kesadaran di kalangan siswa, guru, dan orang tua.

    Video “Pembelajaran PjBL di PAUD” menyajikan contoh konkret penerapan proyek dalam pembelajaran, yang dapat meningkatkan motivasi dan keterlibatan anak.

    Saran:

    Perlu adanya panduan praktis atau modul pendukung yang dapat diunduh oleh guru untuk menerapkan materi dari video ke dalam kegiatan pembelajaran sehari-hari.

    Penyajian video dapat lebih interaktif dengan menyertakan kuis atau refleksi di akhir video untuk memperkuat
    pemahaman

    1. Bagaimana pendapat Anda mengenai video di atas?
    Menurut saya, video tersebut sangat bermanfaat dan membuka wawasan mengenai pentingnya mengenali serta mencegah bullying sejak usia dini. Disampaikan dengan jelas dan menyentuh, video ini mengingatkan kita bahwa tindakan kecil seperti ejekan atau menjauhi teman bisa berdampak besar pada psikologis anak. Sebagai guru PAUD, saya merasa semakin sadar akan pentingnya menciptakan lingkungan yang aman, inklusif, dan penuh kasih.

    2. Jika Anda berada di lokasi kejadian, apa yang akan Anda lakukan?
    Jika saya berada di lokasi kejadian saat Joko dibully, saya akan segera menghentikan tindakan tersebut dengan tegas namun tetap lembut, lalu menenangkan Joko dan mengajaknya berbicara. Saya juga akan memanggil anak-anak yang membully dan mengajak mereka berdiskusi tentang perasaan orang lain dan dampak dari tindakan mereka. Selanjutnya, saya akan melibatkan orang tua dan melakukan pendekatan berkelanjutan agar kejadian tersebut tidak terulang.

    3. Apa penyebab Joko diperlakukan demikian?
    Penyebab Joko diperlakukan seperti itu kemungkinan karena perbedaan yang dimilikinya, baik secara fisik, sosial, atau kemampuan. Anak-anak mungkin belum memahami keberagaman dan cenderung mengucilkan yang dianggap “berbeda”. Hal ini bisa juga terjadi karena kurangnya edukasi dari lingkungan tentang empati, toleransi, dan penerimaan terhadap sesama.

    4. Bagaimana Anda mengedukasi siswa agar tidak melakukan perundungan?
    Saya akan mengedukasi siswa melalui:

    Pembelajaran berbasis nilai seperti empati, tolong-menolong, dan persahabatan.

    Cerita bergambar dan boneka untuk menjelaskan perasaan anak yang dibully.

    Kegiatan bermain peran agar anak merasakan bagaimana berada di posisi korban.

    Membuat aturan kelas bersama yang menekankan pentingnya bersikap baik kepada teman.

    Memberi contoh sikap ramah dan adil dalam setiap kegiatan di kelas.

    5. Bagaimana Anda mengedukasi siswa yang menjadi korban perundungan?
    Saya akan memberikan perhatian khusus kepada siswa yang menjadi korban. Saya akan:

    Mendekati secara pribadi dan mendengarkan keluhannya dengan penuh empati.

    Memberi motivasi dan dorongan positif agar ia kembali percaya diri.

    Mengajarkan keterampilan sosial agar dia lebih mudah berinteraksi dengan teman.

    Mengikutsertakan dalam kegiatan kelompok kecil agar merasa diterima.

    Bekerja sama dengan orang tua dan guru lain untuk memberi dukungan menyeluruh.

  7. NAMA : LAILA ROMADHONI
    NIM : 860012075

    1. Pendapat tentang Video.
    Video tentang perundungan (bullying) yang dialami oleh Joko dapat menjadi sarana yang efektif untuk meningkatkan kesadaran tentang bahaya perundungan dan pentingnya memperlakukan orang lain dengan baik dan hormat. Perundungan dapat memiliki dampak yang serius pada korban, baik secara fisik maupun mental.
    2. Tindakan jika Berada di Lokasi Kejadian
    • Menghentikan Perundungan: Menghentikan perundungan yang sedang terjadi dan memastikan keselamatan korban.
    • Membantu Korban: Membantu korban untuk mendapatkan bantuan yang diperlukan dan memberikan dukungan emosional.
    • Mengajukan Tindakan: Mengajukan tindakan kepada pihak berwenang atau orang tua untuk menangani kasus perundungan tersebut.
    3. Penyebab Perundungan
    Penyebab perundungan dapat beragam, namun beberapa faktor yang umum adalah:
    • Kurangnya Empati: Kurangnya empati dan kemampuan untuk memahami perasaan orang lain dapat menyebabkan seseorang melakukan perundungan.
    • Pengaruh Lingkungan: Pengaruh lingkungan, seperti teman sebaya atau media, dapat mempengaruhi perilaku seseorang dan menyebabkan perundungan.
    • Kurangnya Pengawasan: Kurangnya pengawasan dari orang tua atau guru dapat memungkinkan perundungan terjadi tanpa konsekuensi.
    4. Mengedukasi Siswa untuk Tidak Melakukan Perundungan
    Untuk mengedukasi siswa agar tidak melakukan perundungan, saya akan:
    • Mengajarkan Empati: Mengajarkan empati dan kemampuan untuk memahami perasaan orang lain.
    • Mengembangkan Kurikulum: Mengembangkan kurikulum yang mencakup materi tentang perundungan dan cara mencegahnya.
    • Mengajarkan Keterampilan Sosial: Mengajarkan keterampilan sosial yang positif, seperti komunikasi yang efektif dan resolusi konflik.
    5. Mengedukasi Siswa yang Menjadi Korban Perundungan
    Untuk mengedukasi siswa yang menjadi korban perundungan, saya akan:
    • Memberikan Dukungan: Memberikan dukungan emosional dan membantu korban untuk memahami bahwa mereka tidak bersalah.
    • Mengajarkan Keterampilan Menghadapi: Mengajarkan keterampilan menghadapi perundungan, seperti cara meminta bantuan dan mengelola stres.
    • Mengembangkan Rasa Percaya Diri: Mengembangkan rasa percaya diri korban dan membantu mereka untuk memahami nilai-nilai mereka sebagai individu.

    Dengan mengedukasi siswa tentang perundungan dan cara mencegahnya, kita dapat menciptakan lingkungan sekolah yang lebih aman dan positif bagi semua siswa.

  8. Nama : Rahmatika Maya Safiana
    NIM : 837554117
    1. Pendapat mengenai video stop bullying pada anak :
    Video tersebut sangat penting karena mengangkat isu perundungan (bullying) yang kerap terjadi di lingkungan sekolah dan berdampak negatif pada perkembangan psikososial anak. Video ini menjadi pengingat bahwa bullying bukan sekadar masalah kecil, tetapi dapat merusak kepercayaan diri, rasa aman, dan kesejahteraan anak. Penyampaian pesan yang jelas dan emosional membantu meningkatkan kesadaran guru, siswa, dan orang tua tentang pentingnya mencegah dan menangani bullying.
    2. Jika berada di lokasi kejadian, apa yang akan saya lakukan?
    • Mengintervensi secara langsung, memisahkan pelaku dan korban agar tidak terjadi kekerasan lebih lanjut.
    • Menenangkan korban dengan memberikan rasa aman dan perhatian empati.
    • Mengajak pelaku berbicara secara bijaksana, agar mereka menyadari dampak negatif perbuatannya.
    • Melaporkan kejadian tersebut kepada guru atau pihak sekolah untuk penanganan lanjutan.
    • Mendorong dialog terbuka antara pelaku, korban, dan pihak sekolah untuk mencari solusi dan mencegah kejadian berulang.
    3. Penyebab Joko diperlakukan demikian :
    • Perbedaan fisik, sosial, atau kepribadian yang membuatnya menjadi sasaran.
    Pengaruh lingkungan sosial atau budaya sekolah yang tidak menekankan nilai toleransi dan saling menghargai.
    • Kemungkinan pelaku sendiri mengalami tekanan atau masalah sehingga melampiaskan secara negatif.
    4. Cara mengedukasi siswa agar tidak melakukan perundungan :
    • Mengajarkan nilai empati dan toleransi sejak dini melalui cerita, diskusi, dan simulasi.
    • Membangun kesadaran tentang akibat bullying, baik secara fisik maupun psikologis.
    • Mengembangkan keterampilan sosial dan komunikasi agar siswa mampu menyelesaikan konflik tanpa kekerasan.
    • Mendorong budaya sekolah yang inklusif dan suportif, dengan aturan tegas dan konsekuensi jelas bagi pelaku bullying.
    • Melibatkan siswa sebagai agen perubahan, misalnya melalui program peer mentoring atau kelompok anti-bullying.
    5. Cara mengedukasi siswa yang menjadi korban perundungan
    • Memberikan dukungan emosional dan rasa aman, baik secara personal maupun melalui konseling.
    • Mengajarkan keterampilan mengelola stres dan membangun rasa percaya diri.
    • Melibatkan orang tua dalam proses pemulihan dan penguatan anak di rumah.
    • Memfasilitasi komunikasi antara korban dan guru untuk memantau perkembangan dan perlindungan.
    • Memberikan edukasi kepada korban agar memahami bahwa bullying bukan kesalahan mereka dan mengajarkan strategi menghadapi situasi sulit secara positif.

  9. Video yang say lihat di atas sangat bagus,say mengenal secara luas apa to perundungan,
    Ketika saya ada di tempat ada perundungan saya akan langsung ajak bicara anak tersebut,saya tanya apa yang kami mau, setelah itu saya akan menasehati,dan menekankan
    bahwa apa yang di lakukan nya itu
    salah.
    Mungkin salah satu cara saya akan upaya kan adalah di kelas saya ,saya akan mengajarkan bagaimana menjadi anak yang baik yang di senangi orang.
    Ketika saya menemukan anak yang mengalami perundungan oleh temannya sendiri,saya akan menenangkan nya dulu, setelah itu saya bertanya apa yang di lakukan anak itu,dan saya memberikan pesan ,bahwa apapun yang dilakukan teman Mun itu jangan takut ,dan Jangan lupa memberi tahu kepada orang tua atau ibu di kelas.
    Terimakasih atas video yang sangat bermanfaat ini.

  10. zabrina za farany hana
    878198433
    Video ini memberikan pemahaman bahwa pencegahan bullying bukan hanya tugas guru, tetapi juga membutuhkan lingkungan yang mendukung, seperti keterlibatan orang tua dan budaya sekolah yang positif.
    Saya sangat terbantu dengan cara penyampaian materi yang singkat namun padat, dan juga adanya ilustrasi yang memudahkan pemahaman. Namun, saya menyarankan agar durasi videonya sedikit lebih panjang agar bisa membahas lebih dalam tentang strategi praktis pencegahan bullying di kelas PAUD

Leave a Reply