silahkan klik icon jika video tidak dapat diputar
Sinopsis
Program ini menggambarkan upaya seorang guru Taman kanak-kanak untuk mengatasi anak yang sulit berimajinasi pada saat menggambar. Strategi yang diterapkan guru tersebut anatara lain: memberikan kebebasan kepada anak untuk menggambar sesuatu sesuai dengan minat anak, mengajak anak keluar kelas, kemudian meminta anak untuk bercerita dan menggambarkan apa yang ditemukan di lapangan.
Badru Zaman
Secara umum tujuan tayangan video dalam pembelajaran sudah tercapai, yaitu menggambarkan kondisi anak yang sulit berimajinasi ketika diminta guru untuk menggambar serta alternatif pemecahan masalahnya. Kesulitan anak berimajinasi ini muncul terutama ketika guru terlebih dahulu memberikan contoh gambar kepada anak. Anak cenderung meniru apa yang digambar oleh guru.
Berdasarkan tayangan video, kegiatan yang dilakukan oleh guru terpotong (langsung kegiatan guru memberikan contoh gambar pada anak); sehingga tidak terlihat kegiatan pembukaan yang dilakukan oleh guru.
Pendekatan atau strategi yang digunakan oleh guru untuk mengatasi permasalahan anak tersebut sudah tepat, yaitu meminta anak untuk melakukan pengamatan terhadap lingkungan sekitarnya, sehingga anak dapat menggambar sesuai apa yang dilihatnya.Usulan perbaikan: sebaiknya ditambahkan sedikit teori tentang tahapan perkembangan kognitif anak, khususnya mengenai tahap imitasi (meniru), sehingga penyampaian permasalahan dapat lebih diperkaya.
Della Raymena Jovanka, S.Pd., M.Si.
Secara keseluruhan dalam tayangan video pembelajaran, guru mengajak
anak-anak didiknya untuk melakukan kegiatan menggambar bebas serta anak
diberi kebebasan untuk menuangkan ide-ide cemerlangnya namun dalam isi
bembelajaran anak anak anak menemukan hambatan untuk mengambar, agar
anak anak dapat menuangkan ide ide cemerlang guru mengajak anak didik
untuk melihat benda –benda yang ada disekitar sekolah dengan begitu anak
didik dapat langsung melihat media yang akan dituangkan lewat
menggambar sesuai tingkat perkembangan anak didik dan kegiatan
pembelajaran menggambar bebas sesuai kurikulum yang berlaku..
–
Nama:fitriani
Nim 855851615
Setelah Saya menonton video tentang anak sulit berimajinasi saat menggambar, Saya melihat guru mengajak anak untuk menggambar bebas namun anak-anak tetap menggambar yang di gambarkan guru sebagai contoh di papan tulis .Pada dasarnya kita tahu bahwa anak sifatnya meniru dan anak akan menuangkan apa yang iya lihat ,itu sebabnya iya menirukan gambar gurunya dan imajinasinya belum berkembang untuk menggambarkan sesuatu yang berbeda. Solusi yang diberikan oleh guru sangat tepat dengan mengajak anak-anak berkeliling di lingkungan sekolah sehingga anak-anak mendapatkan imajinasi dari lingkungan sekitar. Sebaiknya guru melakukan mengajak anak untuk melihat-lihat lingkungan sekitar sebelum mengajak anak untuk menggambar.
Terima kasih
Menurut saya dari video tersebut yang dilakukan oleh guru tersebut dalam mengatasi anak dalam menumpahkan imajenasi dalam menggambar sudah sesuai, yaitu dengan mengajaknya keluar dari kelas/ruangan, sehingga anak dapat berimajenasi melihat lingkungan sekitar. Tetapi hendaknya ketika anak di suruh melakukan suatu imajenasi melalui gambar hendaknya guru tersebut tidak perlu memberi contoh gambar terlebih dahulu kepada anak, karena anak tentunya akan meniru apa yang di contohkan oleh guru, sehingga anak tidak bebas berimajenasi , hendak nya guru tersebut langsung mengamati lingkungan sekitar :
1. Dengan berjalan keliling lingkungan sekolah
2. Melihat lingkungan sekitar sekolah
3. Bercerita tentang pengalaman sehari-hari
4. Bercerita dari sebuah dongeng
Dengan adanya dorongan tersebut maka anak akan mudah dalam melakukan sebuah imajenasi dalalam mencurahkan sebuah ide gambar.
CUCU YULIANA 859688681
Menurut saya dari video tersebut yang dilakukan oleh guru tersebut dalam mengatasi anak dalam menumpahkan imajenasi dalam menggambar sudah sesuai, yaitu dengan mengajaknya keluar dari kelas/ruangan, sehingga anak dapat berimajenasi melihat lingkungan sekitar. Tetapi hendaknya ketika anak di suruh melakukan suatu imajenasi melalui gambar hendaknya guru tersebut tidak perlu memberi contoh gambar terlebih dahulu kepada anak, karena anak tentunya akan meniru apa yang di contohkan oleh guru, sehingga anak tidak bebas berimajenasi , hendak nya guru tersebut langsung mengamati lingkungan sekitar :
1. Dengan berjalan keliling lingkungan sekolah
2. Melihat lingkungan sekitar sekolah
3. Bercerita tentang pengalaman sehari-hari
4. Bercerita dari sebuah dongeng
Dengan adanya dorongan tersebut maka anak akan mudah dalam melakukan sebuah imajenasi dalalam mencurahkan sebuah ide gambar.
Nama: Nurhayati
Nim: 856336055
UPBJJ 15 PANGKAL PINANG
Dengan melihat video di atas guru sudah membantu anak dalam berimajinasi dengan cara membebaskan anak untuk menggambarkan apa saja yang sesuai dengan imajinasinya dan minat anak yaitu dengan cara mengajak anak ke halaman sekolah untuk melihat lihat apa saja yang dilihat di halaman sekolah
Serta menuangkannya dalam kegiatan menggambar bebas sesuai dengan imajinasinya masing anak-anak.
Nama : Windiani Razlina
NIM : 856820953
Setelah menonton video seri pembelajaran kognitif anak usia dini dengan judul Anak sulit Berimajinasi saat Menggambar saya menganalisa bahwa reaksi anak terhadap kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru adalah senang dan antusias. Akan tetapi kelemahannya adalah ketika guru memberikan tugas untuk anak menggambar bebas rata-rata anak menggambar contoh yang diberikan oleh guru. setelah guru melihat dan mengevaluasi bahwa seluruh anak menggambar pemandangan yang sama, guru mengajak anak untuk berkeliling dan melihat lingkungan sekitar sekolah untuk menumbuhkan ide/imajinasi anak, ini merupakan kelebihan yang ada di video tersebut. hal-hal unik yang saya temukan dari video tersebut anak-anak mulai menggambar benda-benda atau tumbuhan yang ada disekitar sekolah dan menemukan anak yang percaya diri menceritakan gambar yang sudah dibuatnya. setelah mengetahui kelemahan dan kelebihan dari video tersebut upaya yang saya usulkan untuk meningkatkan kualitas kegiatan pembelajaran berikutnya adalah sebelum melakukan kegiatan hendaknya guru memberikan motivasi terlebih dahulu kepada murid, sehingga murid sudah memiliki ide atau gambaran hal apa saja yang akan mereka tuangkan dalam gambar, serta guru dapat melakukan kegiatan dengan menyediakan beberapa alat seperti cat air, tempra atau yang lainnya. sehingga anak dapat memilih alat yang disukainya untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran.
Nama: Selvi Yunita
NIM: 859944243
Berdasarkan video yang telah disaksikan, ada beberapa poin yang bisa kita amati diantaranya:
1. Guru pertama memberikan contoh terlebih dahulu baru meminta anak menggambar bebas,ketika ada anak yang kesulitan dalam menuangkan idenya guru menstimulus mereka dengan pengalaman visual berkeliling lingkungan terdekat sambil bercerita,meraba dan merasakan benda yang ada.
2. Guru kedua meminta anak bercerita tentang apa saja yang dilihatnya ketika berkeliling tadi dan menggambarkannya dan hasilnya gambar anak lebih bervariasi karena anak terstimulus dengan baik.
3. Metode yang digunakan sudah tepat dengan memberikan contoh di awal, mengajak berkeliling dan meminta anak bercerita .
Saran saya sebagai guru kita dapat menggunakan metode yang lainnya seperti menggambar sambil bermain, mengenalkan gambar sederhana, tidak membatasi anak dalam berkreasi, alat menggambar yang menarik juga mendukung dalam menstimulus daya imajinasi anak.
Nifa Kisaroh
855878539
Setelah melihat video diatas seorang guru mengajak anak didiknya untuk melakukan kegiatan menggambar bebas dengan tema lingkungan, serta anak di beri kebebasan untuk menuangkan ide gagasanya sesuai imajinasi, namun isi pembelajaran tersebut menemukan kesulitan untuk menggambar di video guru memberikan contoh gambar pemandangan anak-anak ikut menggambar pemandangan, agar anak-anak dapat menggambar sesuai imajinasi atau yang dilihatnya guru mengajak anak didiknya untuk observasi melihat diluar atau halaman sekitar sekolahan. Dengan begitu anak didik dapat melihat langsung apa yang akan dituangkan lewat gambar sesuai tingkat pengembangan anak didik dan kegiatan pembelajaran menggambar bebas sesuai kurikulum
terlihat bersih, aman dan nyaman. Selain itu, ibu guru menyampaikan pembelajaran menggunakan bahasa yang mudah dipahami
pesan : pembelajaran pada video tersebut cukup baik, namun teknik dan metode perlu ditingkatkan. banyak teknik dan cara yang mudah dalam membantu anak untuk berimajinasi seperti memebrikan buku bergmbar untuk terlebih dahulu diamati. atau sebaliknya ibu guru terlabih terlebih dahulu mengajak anak-anak kehalaman sekolah dan kemudian diberi kegiatan untuk menggambar sesuai apa yang ia lihat.
hikmapkp1 mengatakan:
14 Oktober 2024 pukul 14.25
nama : nurhikma
nim : 859399251
komentar :
pada video tersebut terlihat aktivitas proses pembelajaran. Tema tersebut merupakan tema menggambar bebas yang ada dilingkungan namun, terdapat anak yang sulit berimajinasi dan msulit menggambar terhadap dunia disekelilingnya. sehingga guru berusaha agar anak mampu berimajinasi dan menggambarkan imajinasinya tersebut dalam bentuk lukisan. adapun teknik yang dilakukan oleh ibu guru yaitu mengajak anak keluar ruangan untuk memperhatikan apa yang ada dihalaman sekolah dengan tujuan agar anak mampu melihat dan mengamati benda yang ada disekelilingnya.
kesan : suasana kelas terlihat bersih, aman dan nyaman. Selain itu, ibu guru menyampaikan pembelajaran menggunakan bahasa yang mudah dipahami
pesan : pembelajaran pada video tersebut cukup baik, namun teknik dan metode perlu ditingkatkan. banyak teknik dan cara yang mudah dalam membantu anak untuk berimajinasi seperti memebrikan buku bergmbar untuk terlebih dahulu diamati. atau sebaliknya ibu guru terlabih terlebih dahulu mengajak anak-anak kehalaman sekolah dan kemudian diberi kegiatan untuk menggambar sesuai apa yang ia lihat.
Saran saya jika ada anak yang kesulitan untuk berimajinasi sebaiknya kita sebagai guru memberikan rangsangan atau stimulus seperti:
Mengatasi anak yang kesulitan berimajinasi saat menggambar bebas tentang lingkungan sekolah memerlukan pendekatan yang kreatif dan fokus pada pemberian stimulus yang memudahkan anak untuk berimajinasi. Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan guru:
1. Berikan Pengalaman Nyata di Lingkungan Sekolah
–Mengajak Jalan-Jalan di Sekitar Sekolah untuk anak melihat: Guru bisa mengajak anak-anak untuk berkeliling sekolah, mengamati taman, gedung, pohon, atau benda-benda lain di lingkungan sekitar. Pengalaman visual ini bisa menjadi inspirasi bagi anak untuk menggambar. Setelah itu, tanyakan kepada mereka apa yang paling mereka sukai dan ajak mereka untuk menggambarnya.
– Observasi Sederhana: Ajak anak untuk memperhatikan detail di lingkungan sekolah. Misalnya, perhatikan warna bunga di taman, bentuk bangunan, atau benda-benda di kelas. Ini akan membantu anak lebih mudah mengekspresikan apa yang mereka lihat dalam gambar.
2. Memberikan Contoh dan Inspirasi
–Tunjukkan Gambar tentang Lingkungan Sekolah: Memberikan kepada anak contoh gambar yang sederhana tentang lingkungan sekolah seperti taman, gedung sekolah, dan halaman. Namun pastikan gambar tersebut tidak menjadi patokan yang harus diikuti terus-menerus, melainkan sebagai inspirasi untuk menggali imajinasi anak.
– Video atau Cerita Visual: Guru bisa menggunakan video pendek atau cerita visual tentang lingkungan sekolah. Setelah menonton, guru bisa bertanya, “Bagaimana kalau kamu bisa menambahkan sesuatu di sekolah kita? Apa yang akan kamu gambar?”
3. Ajak Anak Berimajinasi dengan Pertanyaan Kreatif
–Ajukan Pertanyaan Pemandu: Untuk memancing imajinasi, ajukan pertanyaan-pertanyaan kreatif seperti, “Kalau ada taman impian di sekolah kita, kira-kira seperti apa ya ?” atau “Bagaimana kalau halaman sekolah kita penuh dengan hewan-hewan lucu? Coba kamu gambarkan!” Pertanyaan ini memberi kebebasan bagi anak untuk membayangkan sesuatu yang tidak biasa.
–Buat Skenario Menarik: Ciptakan skenario yang imajinatif seperti, “Bagaimana kalau sekolah kita ada di atas awan?” atau “Coba kamu membayangkan sekolah kita berubah menjadi kastil, apa yang akan kamu gambar?”
4. Berikan Kebebasan dalam Menggambar
–Hindari Aturan yang Kaku: Biarkan anak menggambar lingkungan sekolah sesuai dengan persepsi dan interpretasi mereka, tanpa harus mengikuti aturan yang kaku. Misalnya, tidak apa-apa jika mereka menggambar pohon berwarna biru atau sekolah berbentuk bulat. Ini akan membebaskan mereka untuk lebih berimajinasi.
–Fokus pada Proses, Bukan Hasil: Dorong anak untuk lebih menikmati proses daripada fokus pada hasil akhir. Pujian terhadap usaha dan ide yang mereka tuangkan bisa meningkatkan kepercayaan diri mereka dalam berimajinasi.
5. Sediakan Alat dan Media Beragam
–Gunakan Media dan Alat Gambar yang Beragam: Berikan anak berbagai macam media seperti krayon, cat air, atau kolase dengan bahan alami yang diambil dari lingkungan sekolah (daun , mengomel, dll.). Menggunakan berbagai alat ini dapat membuat proses menggambar lebih menarik dan merangsang imajinasi mereka.
–Kolase atau Konstruksi: Jika anak sulit mengekspresikan lingkungan sekolah dalam bentuk gambar, ajak mereka membuat kolase atau konstruksi sederhana dari bahan-bahan yang tersedia. Ini bisa membantu mereka memvisualisasikan lingkungan sekolah dengan cara yang lebih konkret.
6. Bermain Peran dan Aktivitas Interaktif
–Bermain Peran: Ajak anak bermain peran sebagai “arsitek sekolah” atau “pembuat taman”. Setelah bermain peran, minta mereka menggambarkan lingkungan sekolah versi mereka sendiri, sesuai imajinasi yang muncul selama bermain.
–Lomba Gambar Berkelompok: Guru bisa mengajak anak menggambar lingkungan sekolah dalam kelompok. Melalui diskusi dan kerja sama dengan teman, anak-anak bisa saling bertukar ide, yang bisa membantu mereka lebih mudah berimajinasi.
7.Bimbingan Bertahap
–Mulai dengan Bentuk Dasar: Untuk anak yang benar-benar kesulitan, memulai dengan bentuk dasar yang sederhana seperti garis, lingkaran, atau kotak. Misalnya, ajak anak menggambar bentuk kotak sebagai gedung sekolah, kemudian bertanya, “Apa lagi yang bisa kamu tambahkan di sekitar gedung ini?”
–Dorongan Bertahap: Berikan dorongan secara bertahap dan dukungan emosional, misalnya dengan mengatakan, “Bagus sekali! Ayo, sekarang tambahkan pohon atau bunga di samping sekolah.” Ini akan membantu anak yang merasa kurang percaya diri.
8. Apresiasi dan Pengakuan
–Apresiasi Karya Mereka: Berikan apresiasi terhadap setiap gambar, tidak peduli seberapa sederhana hasilnya. Pujian atas kreativitas mereka, misalnya, “Wah, kamu menggambar sekolah dengan warna yang cerah, ini ide yang menarik!” akan memotivasi anak untuk lebih percaya diri berimajinasi di lain waktu.
–Pamerkan Hasil Karya: Menggantung hasil karya anak-anak di dinding kelas sebagai bentuk penghargaan atas imajinasi mereka. Ini akan membuat anak merasa bangga dan termotivasi untuk terus berimajinasi.
9.
BERANDA
TENTANG GPO
KONTAK
PROFIL
KELUAR
X
Home / Seri Pembelajaran PAUD / Anak Sulit Berimajinasi saat Menggambar
SERI PEMBELAJARAN PAUD
Anak Sulit Berimajinasi saat Menggambar
silahkan klik icon jika video tidak dapat diputar
Sinopsis
Program ini menggambarkan upaya seorang guru Taman kanak-kanak untuk mengatasi anak yang sulit berimajinasi pada saat menggambar. Strategi yang diterapkan guru tersebut adalah dengan cara lain: memberikan kebebasan kepada anak untuk menggambar sesuatu sesuai minat anak, mengajak anak keluar kelas, kemudian meminta anak untuk bercerita dan menggambarkan apa yang ditemukan di lapangan.
Badru Zaman
Pakar Dosen
Pakar Guru
Navigasi pos
SEBELUMNYA
Belajar Tentang Sistem Ekonomi Indonesia Dengan Model Pembelajaran Mind Mapping
BERIKUTNYA
Anak Tidak Dapat Membedakan Huruf yang Mirip
Postingan Serupa
1.240 Komentar
Navigasi komentar
Komentar lama
herlinaerna011 mengatakan:
13 Oktober 2024 pukul 17:02
Setelah melihat video seorang guru mengajak anak didiknya untuk melakukan kegiatan menggambar bebas serta anak di beri kebebasan untuk menuangkan ide ide cemerlnagnya namaun isi pembelajaran tersebut menemukan kesulitan untuk menggamabar agar anak anak dapat menyumbangkan ide guru cemerlang guru mengajak anak anak didiknya untuk melihat lihat benda yang ada di sekitar sekolah dengan begitu anak didik dapatlah langsung media yang akan dituangkan lewat gambar sesuai tingkat pengembangan anak didik dan kegiatan pembelajaran menggambar bebas sesuai kurikulum
herlinaerna011 mengatakan:
13 Oktober 2024 pukul 17:04
ringkasan cerita guru mengajak anak-anak didiknya untuk melakukan kegiatan menggambar secara bebas serta anak diberi kebebasan untuk menuangkan ide-ide cemerlangnya namun dalam isi pembelajaran anak-anak menemukan hambatan untuk menggambar agar anak-anak dapat menuangkan ide cemerlang guru mengajak anak didik untuk melihat benda- benda yang ada di sekitar sekolah dengan begitu anak didik dapatlah langsung melihat media yang akan menggambar lewat Menggambar sesuai tingkat pengembangan anak didik dan kegiatan pembelajaran menggambar bebas Sesuai dengan kurikulum yang berlaku
irmamaccinibaji760 mengatakan:
14 Oktober 2024 pukul 12:49 siang
Setelah menonton video. Saya melihat guru memberikan kegiatan menggambar secara bebas tetapi anak-anak sudah berimajinasi karena di berikan contoh oleh gurunya sehingga anak-anak hanya mengikuti contoh yang dipajang dipapan tulis. Solusi yang diberikan oleh guru sangat tepat dengan mengajak anak-anak berkeliling di lingkungan sekolah sehingga anak-anak mendapatkan imajinasi dari lingkungan sekitar. disarankan guru melakukan kegiatan menggambar bebas di luar ruangan kelas agar anak dapat berimajinasi tanpa batas.
Terima kasih
hikmapkp1 mengatakan:
14 Oktober 2024 pukul 14.20
komentar :
pada video tersebut terlihat aktivitas proses pembelajaran. Tema tersebut merupakan tema menggambar bebas yang ada dilingkungan namun, terdapat anak yang sulit berimajinasi dan msulit menggambar terhadap dunia disekelilingnya. sehingga guru berusaha agar anak mampu berimajinasi dan menggambarkan imajinasinya tersebut dalam bentuk lukisan. adapun teknik yang dilakukan oleh ibu guru yaitu mengajak anak keluar ruangan untuk memperhatikan apa yang ada dihalaman sekolah dengan tujuan agar anak mampu melihat dan mengamati benda yang ada disekelilingnya.
kesan : suasana kelas terlihat bersih, aman dan nyaman. Selain itu, ibu guru menyampaikan pembelajaran menggunakan bahasa yang mudah dipahami
pesan : pembelajaran pada video tersebut cukup baik, namun teknik dan metode perlu ditingkatkan. banyak teknik dan cara yang mudah dalam membantu anak untuk berimajinasi seperti memebrikan buku bergmbar untuk terlebih dahulu diamati. atau sebaliknya ibu guru terlabih terlebih dahulu mengajak anak-anak kehalaman sekolah dan kemudian diberi kegiatan untuk menggambar sesuai apa yang ia lihat.
hikmapkp1 mengatakan:
14 Oktober 2024 pukul 14.25
nama : nurhikma
nim : 859399251
komentar :
pada video tersebut terlihat aktivitas proses pembelajaran. Tema tersebut merupakan tema menggambar bebas yang ada dilingkungan namun, terdapat anak yang sulit berimajinasi dan msulit menggambar terhadap dunia disekelilingnya. sehingga guru berusaha agar anak mampu berimajinasi dan menggambarkan imajinasinya tersebut dalam bentuk lukisan. adapun teknik yang dilakukan oleh ibu guru yaitu mengajak anak keluar ruangan untuk memperhatikan apa yang ada dihalaman sekolah dengan tujuan agar anak mampu melihat dan mengamati benda yang ada disekelilingnya.
kesan : suasana kelas terlihat bersih, aman dan nyaman. Selain itu, ibu guru menyampaikan pembelajaran menggunakan bahasa yang mudah dipahami
pesan : pembelajaran pada video tersebut cukup baik, namun teknik dan metode perlu ditingkatkan. banyak teknik dan cara yang mudah dalam membantu anak untuk berimajinasi seperti memebrikan buku bergmbar untuk terlebih dahulu diamati. atau sebaliknya ibu guru terlabih terlebih dahulu mengajak anak-anak kehalaman sekolah dan kemudian diberi kegiatan untuk menggambar sesuai apa yang ia lihat.
rusliakalit mengatakan:
14 Oktober 2024 pukul 15.29
Ruslia simanungkalit
855836486
Setelah menonton video tersebut. Dalam pembelajaran guru memberikan kegiatan menggambar bebas sesuai dengan imajinasi masing-masing.tetapi dalam proses pembelajaran tersebut ada anak yang sulit berimajinasi untuk membuat karya nya walaupun anak-anak sudah diberikan contoh oleh gurunya yang dipajang dipapan tulis.setelah guru mengetahui bahwa ada anak yg kesulitan ,guru membuat tekhnik dengan cara mengajak anak tersebut keluar ruang dan agar anak bisa menuangkan idenya berupa lukisan atau gambar.
Saran saya jika ada anak yang kesulitan untuk berimajinasi sebaiknya kita sebagai guru memberikan rangsangan atau stimulus seperti:
Mengatasi anak yang kesulitan berimajinasi saat menggambar bebas tentang lingkungan sekolah memerlukan pendekatan yang kreatif dan fokus pada pemberian stimulus yang memudahkan anak untuk berimajinasi. Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan guru:
### 1. **Berikan Pengalaman Nyata di Lingkungan Sekolah**
– **Mengajak Jalan-Jalan di Sekitar Sekolah**: Guru bisa mengajak anak-anak untuk berkeliling sekolah, mengamati taman, gedung, pohon, atau benda-benda lain di lingkungan sekitar. Pengalaman visual ini bisa menjadi inspirasi bagi anak untuk menggambar. Setelah itu, tanyakan kepada mereka apa yang paling mereka sukai dan ajak mereka untuk menggambarnya.
– **Observasi Sederhana**: Ajak anak untuk memperhatikan detail di lingkungan sekolah. Misalnya, perhatikan warna bunga di taman, bentuk bangunan, atau benda-benda di kelas. Ini akan membantu anak lebih mudah mengekspresikan apa yang mereka lihat dalam gambar.
### 2. **Memberikan Contoh dan Inspirasi**
– **Tunjukkan Gambar tentang Lingkungan Sekolah**: Memberikan kepada anak contoh gambar yang sederhana tentang lingkungan sekolah seperti taman, gedung sekolah, dan halaman. Namun pastikan gambar tersebut tidak menjadi patokan yang harus diikuti terus-menerus, melainkan sebagai inspirasi untuk menggali imajinasi anak.
– **Video atau Cerita Visual**: Guru bisa menggunakan video pendek atau cerita visual tentang lingkungan sekolah. Setelah menonton, guru bisa bertanya, “Bagaimana kalau kamu bisa menambahkan sesuatu di sekolah kita? Apa yang akan kamu gambar?”
### 3. **Ajak Anak Berimajinasi dengan Pertanyaan Kreatif**
– **Ajukan Pertanyaan Pemandu**: Untuk memancing imajinasi, ajukan pertanyaan-pertanyaan kreatif seperti, “Kalau ada taman impian di sekolah kita, kira-kira seperti apa ya ?” atau “Bagaimana kalau halaman sekolah kita penuh dengan hewan-hewan lucu? Coba kamu gambarkan!” Pertanyaan ini memberi kebebasan bagi anak untuk membayangkan sesuatu yang tidak biasa.
– **Buat Skenario Menarik**: Ciptakan skenario yang imajinatif seperti, “Bagaimana kalau sekolah kita ada di atas awan?” atau “Coba kamu membayangkan sekolah kita berubah menjadi kastil, apa yang akan kamu gambar?”
### 4. **Berikan Kebebasan dalam Menggambar**
– **Hindari Aturan yang Kaku**: Biarkan anak menggambar lingkungan sekolah sesuai dengan persepsi dan interpretasi mereka, tanpa harus mengikuti aturan yang kaku. Misalnya, tidak apa-apa jika mereka menggambar pohon berwarna biru atau sekolah berbentuk bulat. Ini akan membebaskan mereka untuk lebih berimajinasi.
– **Fokus pada Proses, Bukan Hasil**: Dorong anak untuk lebih menikmati proses daripada fokus pada hasil akhir. Pujian terhadap usaha dan ide yang mereka tuangkan bisa meningkatkan kepercayaan diri mereka dalam berimajinasi.
### 5. **Sediakan Alat dan Media Beragam**
– **Gunakan Media dan Alat Gambar yang Beragam**: Berikan anak berbagai macam media seperti krayon, cat air, atau kolase dengan bahan alami yang diambil dari lingkungan sekolah (daun , mengomel, dll.). Menggunakan berbagai alat ini dapat membuat proses menggambar lebih menarik dan merangsang imajinasi mereka.
– **Kolase atau Konstruksi**: Jika anak sulit mengekspresikan lingkungan sekolah dalam bentuk gambar, ajak mereka membuat kolase atau konstruksi sederhana dari bahan-bahan yang tersedia. Ini bisa membantu mereka memvisualisasikan lingkungan sekolah dengan cara yang lebih konkret.
### 6. **Bermain Peran dan Aktivitas Interaktif**
– **Bermain Peran**: Ajak anak bermain peran sebagai “arsitek sekolah” atau “pembuat taman”. Setelah bermain peran, minta mereka menggambarkan lingkungan sekolah versi mereka sendiri, sesuai imajinasi yang muncul selama bermain.
– **Lomba Gambar Berkelompok**: Guru bisa mengajak anak menggambar lingkungan sekolah dalam kelompok. Melalui diskusi dan kerja sama dengan teman, anak-anak bisa saling bertukar ide, yang bisa membantu mereka lebih mudah berimajinasi.
### 7. **Bimbingan Bertahap**
– **Mulai dengan Bentuk Dasar**: Untuk anak yang benar-benar kesulitan, memulai dengan bentuk dasar yang sederhana seperti garis, lingkaran, atau kotak. Misalnya, ajak anak menggambar bentuk kotak sebagai gedung sekolah, kemudian bertanya, “Apa lagi yang bisa kamu tambahkan di sekitar gedung ini?”
– **Dorongan Bertahap**: Berikan dorongan secara bertahap dan dukungan emosional, misalnya dengan mengatakan, “Bagus sekali! Ayo, sekarang tambahkan pohon atau bunga di samping sekolah.” Ini akan membantu anak yang merasa kurang percaya diri.
### 8. **Apresiasi dan Pengakuan**
– **Apresiasi Karya Mereka**: Berikan apresiasi terhadap setiap gambar, tidak peduli seberapa sederhana hasilnya. Pujian atas kreativitas mereka, misalnya, “Wah, kamu menggambar sekolah dengan warna yang cerah, ini ide yang menarik!” akan memotivasi anak untuk lebih percaya diri berimajinasi di lain waktu.
– **Pamerkan Hasil Karya**: Menggantung hasil karya anak-anak di dinding kelas sebagai bentuk penghargaan atas imajinasi mereka. Ini akan membuat anak merasa bangga dan termotivasi untuk terus berimajinasi.
9. Kolaborasi dengan Orang Tua
–Diskusi dengan Orang Tua: Guru bisa berkomunikasi dengan orang tua untuk memberikan dukungan di rumah. Orang tua dapat membantu anak mengembangkan imajinasi melalui aktivitas sehari-hari yang menyenangkan, seperti menggambar bersama atau bercerita tentang lingkungan sekolah dari sudut pandang anak.
Nifa Kisaroh
855878539
Setelah melihat video diatas seorang guru mengajak anak didiknya untuk melakukan kegiatan menggambar bebas dengan tema lingkungan, serta anak di beri kebebasan untuk menuangkan ide gagasanya sesuai imajinasi, namun isi pembelajaran tersebut menemukan kesulitan untuk menggambar di video guru memberikan contoh gambar pemandangan anak- anak ikut menggambar pemandangan, agar anak-anak dapat menggambar sesuai imajinasi atau yang dilihatnya guru mengajak anak didiknya untuk observasi melihat diluar atau halaman sekitar sekolahan. Dengan begitu anak didik dapat melihat langsung apa yang akan dituangkan lewat gambar sesuai tingkat pengembangan anak didik dan kegiatan pembelajaran menggambar bebas sesuai kurikulum terlihat bersih, aman dan nyaman.
Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan guru:
1. Berikan Pengalaman Nyata di Lingkungan Sekolah –Mengajak Jalan-Jalan di Sekitar Sekolah untuk anak melihat: Guru bisa mengajak anak-anak untuk berkeliling sekolah,mengamati taman, gedung, pohon, atau benda-benda lain di lingkungan sekitar. Pengalaman visual ini bisa menjadi inspirasi bagi anak untuk menggambar. Setelah itu, tanyakan kepada mereka apa yang paling mereka sukai dan ajak mereka untuk menggambarnya. -Observasi Sederhana: Ajak anak untuk memperhatikan detail di lingkungan sekolah. Misalnya, perhatikan warna bunga di taman, bentuk bangunan, atau benda-benda di kelas. Ini akan membantu anak lebih mudah mengekspresikan apa yang mereka lihat dalam gambar.
2. Memberikan Contoh dan Inspirasi –Tunjukkan Gambar tentang Lingkungan Sekolah: Memberikan kepada anak contoh gambar yang sederhana tentang lingkungan sekolah seperti taman, gedung sekolah, dan halaman. Namun pastikan gambar tersebut tidak menjadi patokan yang harus diikuti terus-menerus, melainkan sebagai inspirasi untuk menggali imajinasi anak. – Video atau Cerita Visual: Guru bisa menggunakan video pendek atau cerita visual tentang lingkungan sekolah. Setelah menonton, guru bisa bertanya, “Bagaimana kalau kamu bisa menambahkan sesuatu di sekolah kita? Apa yang akan kamu gambar?”
3. Ajak Anak Berimajinasi dengan Pertanyaan Kreatif –Ajukan Pertanyaan Pemandu: Untuk memancing imajinasi, ajukan pertanyaan-pertanyaan kreatif seperti, “Kalau ada taman impian di sekolah kita, kira-kira seperti apa ya ?” atau “Bagaimana kalau halaman sekolah kita penuh dengan hewan-hewan lucu? Coba kamu gambarkan!” Pertanyaan ini memberi kebebasan bagi anak untuk membayangkan sesuatu yang tidak biasa. -Buat Skenario Menarik: Ciptakan skenario yang imajinatif seperti, “Bagaimana kalau sekolah kita ada di atas awan?” atau “Coba kamu membayangkan sekolah kita berubah menjadi kastil, apa yang akan kamu gambar?”
4. Berikan Kebebasan dalam Menggambar –Hindari Aturan yang Kaku: Biarkan anak menggambar lingkungan sekolah sesuai dengan persepsi dan interpretasi mereka, tanpa harus mengikuti aturan yang kaku. Misalnya, tidak apa-apa jika mereka menggambar pohon berwarna biru atau sekolah berbentuk bulat. Ini akan membebaskan mereka untuk lebih berimajinasi. –Fokus pada Proses, Bukan Hasil: Dorong anak untuk lebih menikmati proses daripada fokus pada hasil akhir. Pujian terhadap usaha dan ide yang mereka tuangkan bisa meningkatkan kepercayaan diri mereka dalam berimajinasi.
5. Sediakan Alat dan Media Beragam –Gunakan Media dan Alat Gambar yang Beragam: Berikan anak berbagai macam media seperti krayon, cat air, atau kolase dengan bahan alami yang diambil dari lingkungan sekolah (daun , mengomel, dll.). Menggunakan berbagai alat ini dapat membuat proses menggambar lebih menarik dan merangsang imajinasi mereka. –Kolase atau Konstruksi: Jika anak sulit mengekspresikan lingkungan sekolah dalam bentuk gambar, ajak mereka membuat kolase atau konstruksi sederhana dari bahan-bahan yang tersedia. Ini bisa membantu mereka memvisualisasikan lingkungan sekolah dengan cara yang lebih konkret.
6. Bermain Peran dan Aktivitas Interaktif –Bermain Peran:Ajak anak bermain peran sebagai “arsitek sekolah” atau “pembuat taman”. Setelah bermain peran, minta mereka menggambarkan lingkungan sekolah versi mereka sendiri, sesuai imajinasi yang muncul selama bermain. –Lomba Gambar Berkelompok: Guru bisa mengajak anak menggambar lingkungan sekolah dalam kelompok. Melalui diskusi dan kerja sama dengan teman, anak-anak bisa saling bertukar ide, yang bisa membantu mereka lebih mudah berimajinasi.
7. Bimbingan Bertahap –Mulai dengan Bentuk Dasar: Untuk anak yang benar-benar kesulitan, mulailah dengan bentuk dasar yang sederhana seperti garis, lingkaran, atau kotak. Misalnya, ajak anak menggambar bentuk kotak sebagai gedung sekolah, kemudian bertanya, “Apa lagi yang bisa kamu tambahkan di sekitar gedung ini?” –Dorongan Bertahap: Memberikan dorongan secara bertahap dan dukungan emosional, misalnya dengan mengatakan, “Bagus sekali! Ayo, sekarang tambahkan pohon atau bunga di samping sekolah.” Ini akan membantu anak yang merasa kurang percaya diri.
8. Apresiasi dan Pengakuan –Apresiasi Karya Mereka: Memberikan apresiasi terhadap setiap gambar, tidak peduli seberapa sederhana hasilnya. Pujian atas kreativitas mereka, misalnya, “Wah, kamu menggambar sekolah dengan warna yang cerah, ini ide yang menarik!” akan memotivasi anak untuk lebih percaya diri berimajinasi di lain waktu. –Pamerkan Hasil Karya: Menggantung hasil karya anak-anak di dinding kelas sebagai penghargaan atas imajinasi mereka. Ini akan membuat anak merasa bangga dan termotivasi untuk terus berimajinasi.
Nifa Kisaroh
855878539
Setelah melihat video diatas seorang guru mengajak anak didiknya untuk melakukan kegiatan menggambar bebas dengan tema lingkungan, serta anak di beri kebebasan untuk menuangkan ide gagasanya sesuai imajinasi, namun isi pembelajaran tersebut menemukan kesulitan untuk menggambar di video guru memberikan contoh gambar pemandangan anak- anak ikut menggambar pemandangan, agar anak-anak dapat menggambar sesuai imajinasi atau yang dilihatnya guru mengajak anak didiknya untuk observasi melihat diluar atau halaman sekitar sekolahan. Dengan begitu anak didik dapat melihat langsung apa yang akan dituangkan lewat gambar sesuai tingkat pengembangan anak didik dan kegiatan pembelajaran menggambar bebas sesuai kurikulum terlihat bersih, aman dan nyaman.
Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan guru:
1. Berikan Pengalaman Nyata di Lingkungan Sekolah -Mengajak Jalan-Jalan di Sekitar Sekolah untuk anak melihat: -Observasi Sederhana
2. Memberikan Contoh dan Inspirasi –Tunjukkan Gambar tentang Lingkungan Sekolah –Video atau Cerita Visual
3. Ajak Anak Berimajinasi dengan Pertanyaan Kreatif –Ajukan Pertanyaan Pemandu -Buat Skenario Menarik
4. Berikan Kebebasan dalam Menggambar –Hindari Aturan yang Kaku –Fokus pada Proses, Bukan Hasil
5. Sediakan Alat dan Media Beragam –Gunakan Media dan Alat Gambar yang Beragam –Kolase atau Konstruksi.
6. Bermain Peran dan Aktivitas Interaktif –Bermain Peran–Lomba Gambar Berkelompok
7. Bimbingan Bertahap –Mulai dengan Bentuk Dasar –Dorongan Bertahap
8. Apresiasi dan Pengakuan –Apresiasi Karya –Pamerkan Hasil.
Nama : Putri Khoirunnisa Santoso
NIM : 857445962
Pokjar : SINERGI
Dari video tersebut anak sulit berimajinasi saat bergambar.
Dalam hal ini menurut saya kita sebagai guru jika ada anak yang sulit untuk berimajinasi saat bergambar sebaiknya anak di ajak keliling keluar kelas dulu oleh ibu guru nyaa supaya anak bisa melihat nyaa yang adaa di luar kelas.
Jika kalau di berikan contoh ada beberapa anak yang sulit untuk mengikuti nya, jadi bawalah dulu anak anak keluar kelas sebelum pembelajaran di mulai suruhlah anak melihat apa saja yang adaa di luar kelas tersebut dan luangkan kegiatan menggambar bebas sesuai imajinasi nya.