silahkan klik icon    jika video tidak dapat diputar

Sinopsis

Program video ini menggambarkan upaya seorang guru Taman Kanak-kanak yang berusaha mengatasi masalah anak yang tidak bisa atau belum bisa menceritakan kembali isi cerita yang telah didengarnya. Cara-cara yang dilakukan guru adalah dengan beberapa langkah, yaitu mengkondisikan posisi duduk anak agar semua anak dapat melihat dan menyimak guru dengan jelas dan posisinya nyaman, sebelum bercerita, guru meminta anak untuk menyimak cerita dengan sungguh-sungguh dan menawarkan kepada anak akan adanya penghargaan bagi mereka yang bisa menjawab pertanyaan guru tentang isi cerita yang akan disampaikan, guru memilih cerita yang menarik, guru bercerita dengan intonasi, mimik dan gerak tubuh yang lebih ekspresif, guru menggunakan alat peraga ketika bercerita, di akhir cerita, guru melontarkan pertanyaan kepada anak tentang isi cerita, selanjutnya guru memberi kesempatan secara individual kepada anak untuk menceritakan kembali apa yang telah diceritakan oleh guru.

Ir. Melly Latifah, M.Si

Tujuan tayangan video ini adalah mengembangkan kemampuan bahasa reseptif (keterampilan menyimak) dan ekspresif (menceritakan kembali cerita yang didengar).

Tayangan video pembelajaran ini memiliki kekuatan dan kelemahan, sebagai berikut.

1. Membuka pembelajaran

kekuatan: Guru mengemukakan kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mengajak anak mendengarkan cerita dan mengemukakan judul cerita. Ini merupakan upaya untuk menarik minat anak mengikuti kegiatan.

Kelemahan: Guru kurang mengaitkan cerita dengan dunia pengalaman anak dan terkesan terburu-buru untuk segera bercerita, tampak bahwa anak belum “tune in” dan terkesan tidak tertarik dengan kegiatan yang akan dilakukan guru.

2. Mengisi pembelajaran

Kekuatan:

  1. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan whole language, yakni pendekatan keseluruhan bahasa, bahwa dengan bercerita, guru mengembangkan kemampuan menyimak sekaligus mengembangkan kemampuan menggunakan bahasa melalui kegiatan bercerita atau mengemukakan pendapat dalam sebuah pengalaman bahasa yang utuh.
  2. Penataan kelas dengan posisi anak duduk melingkar dan memnungkinkan anak dapat melihat semua gerakan dan cerita guru dengan baik.
  3. Pemilihan materi cerita dan media pembelajaran sesuai dengan tingkat perkembangan anak dan sesuai dengan kurikulum yang berlaku.

Kelemahan:

  1. Dalam bercerita, terkesan guru terlalu cepat dan ingin segera menyelesaikan cerita sehingga dalam mengucapkan kalimat-kalimatnya tampak terburu-buru dan intonasi kurang ekspresif.
  2. Guru terlalu sibuk dengan ceritanya sendiri, tekstual dan membaca buku sendiri sehingga kurang memperhatikan dan kurang ada “kontak” dengan anak.
  3. Pengelolaan kelas masih kurang, belum tampak ada upaya untuk memusatkan perhatian anak ketika mereka tidak memperhatikan cerita guru, bahkan ketika anak sibuk dengan temannya atau tampak bosan dan mengantuk.

3. Menutup Pembelajaran

Kelemahan:

  1. Belum tampak adanya penguatan tentang isi cerita dan pesan moral yang disampaikan, yang menjadi “daya tarik sebuah cerita sekaligus untuk pendidikan karakter.
  2.  Belum tampak ada upaya memotivasi anak agar mau bercerita dengan baik.

Dra. Barokah Widuroyekti, S.Pd., M.Pd.

a. Dalam video tersebut ditampilkan cara bu guru membuka, mengisi pembelajaran serta menutup pembelajaran sesuai dengan pembelajaran anak.

b. Strategi, pendekatan, metode dan media ditampilkan dalam video tersebut.namun dalam evaluasi pembelajaran tidak ditampilkan.

c. Untuk kesesuaian sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik.

d. Kesesuaian dengan kerikulum yang berlaku yaitu kurikulum 2013

Rahmawati

Similar Posts

1,651 Comments

  1. LINA NUR AISYAH
    858648947
    PRODI S1 PGPAUD

    Berdasarkan video di atas terdapat kelemahan dan kelebihan guru dalam bercerita :
    Kekurangan guru dalam bercerita menggunakan buku cerita dan hasilnya anak belum mampu mengulang cerita yang dibawakan oleh guru dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Berikut adalah beberapa kekurangan dan kelebihan yang dapat menjadi penyebabnya:

    Kekurangan:
    1. Kurangnya pengalaman dan keahlian dalam bercerita: Seorang guru mungkin kurang terampil dalam membawakan cerita dengan cara yang menarik dan memikat perhatian anak-anak. Ini bisa membuat anak-anak kurang tertarik dan sulit mengikuti cerita.
    2. Kurangnya variasi dan kreativitas: Jika seorang guru hanya mengandalkan buku cerita tanpa menambahkan elemen kreativitas atau variasi dalam cara cerita disampaikan, anak-anak mungkin kehilangan minat mereka dan sulit mengingat cerita tersebut.
    3. Tidak adanya keterlibatan aktif: Jika guru hanya membacakan cerita tanpa melibatkan anak-anak secara aktif, seperti mendorong mereka untuk berpartisipasi dalam diskusi atau mengajukan pertanyaan, anak-anak mungkin tidak terlibat sepenuhnya dalam cerita tersebut.

    Kelebihan:
    1. Sumber informasi yang jelas: Buku cerita dapat memberikan sumber informasi yang jelas dan terstruktur. Guru dapat mengikuti alur cerita yang telah ditulis dalam buku, sehingga anak-anak dapat mengembangkan pemahaman mereka tentang plot, karakter, dan pesan yang disampaikan.
    2. Stimulasi visual: Buku cerita sering kali dilengkapi dengan ilustrasi dan gambar-gambar yang menarik. Ini dapat membantu memvisualisasikan cerita dan membantu anak-anak memahaminya lebih baik.
    3. Kesempatan untuk meningkatkan kemampuan mendengarkan: Meskipun anak-anak mungkin belum mampu mengulang cerita dengan sempurna, pendengaran mereka dapat berkembang melalui aktivitas mendengarkan cerita secara teratur. Ini dapat membantu meningkatkan konsentrasi dan kemampuan mereka dalam memahami bahasa yang digunakan.

    Bagaimana meningkatkan hasil bercerita menggunakan buku cerita:
    1. Pilih buku cerita yang sesuai dengan usia dan minat anak-anak. Pastikan cerita tersebut menarik dan relevan bagi mereka.
    2. Gunakan variasi dalam cara bercerita, seperti mengubah suara atau menambahkan gerakan dan ekspresi wajah yang sesuai dengan karakter dalam cerita.
    3. Libatkan anak-anak secara aktif dengan mengajukan pertanyaan, mendorong diskusi, atau meminta mereka untuk menggambar atau menulis tentang cerita setelahnya.
    4. Berikan kesempatan bagi anak-anak untuk menceritakan kembali cerita menggunakan bahasa mereka sendiri. Ini dapat dilakukan melalui diskusi kelompok kecil atau kegiatan menulis cerita.
    5. Berikan umpan balik positif dan dorongan kepada anak-anak saat mereka mencoba mengulang cerita. Beri penghargaan pada upaya mereka dan bantu mereka dalam memperbaiki pemahaman dan keterampilan bercerita.

  2. Setelah mengamati video ”Anak sulit menceritakan kembali isi cerita yang telah didengarkannya” tersebut:
    a. Sebagai seorang pendidik dalam bercerita kurang mengkondisikan keadaan anak didiknya terlebih dahulu, sehingga masih ada anak yang bicara dan main sendiri sebaiknya yang dilakukan guru yaitu menjelaskan kepada anak-anak, dengarkan dengan seksama ya saat bu guru bercerita, nanti kalau sudah selesai ceritanya dan bisa menjawab pertanyaan dari bu guru tentang isi cerita tersebut akan diberi reward.
    b. Pendidik kurang berinteraktif dengan anak, belum menggunakan intonasi yang baik saat bercerita, kurang ekspresif, kurang menyenangkan dalam bercerita sehingga ada anak yang bosan, menuap, mengantuk dan berbicara sendiri bersama temannya, sebaiknya sebagai pendidik yaitu mengatur terlebih dahulu tempat duduk anak, bisa secara melingkar sehingga semua anak bisa melihat guru bercerita tanpa terhalang oleh temannya, guru juga sebaiknya berdiri dan menngunakan gerak tubuh saat bercerita jangan duduk agar anak lebih memahami isi cerita.
    c. Saat bercerita pilihlah cerita yang menarik minat anak, apalagi cerita yang sedang tren asalkan cerita tersebut sesuai dengan usia anak-anak. Saat memegang buku cerita sebaiknya tunjukkan terlebih dahulu sampul dari buku bacaannya supaya anak ingin tahu isi ceritanya selanjutnya, oleh karena itu pilih cerita yang menarik dengan banyak gambar yang menarik,
    d. Pada video, guru hanya bercerita saja tanpa menggunakan alat perada, sebaiknya supaya ceritanya lebih menarik maka gunakanlah alat peraga yang sesuai dari isi ceritanya, bisa boneka tangan, buat wayang boneka dari kertas sesuai tokoh dalam cerita
    e. Setelah bercerita berilah pesan moral yang sesuai dari cerita tersebut.
    f. Beri kesempatan pada anak untuk menceritakan kembali isi cerita sesuai bahasa anak dan beri tepuk tangan.

  3. Nama : Dwi Indah Rahmawati
    Nim : 858170719
    Prodi : PAUDBI S1 (B)
    Semester : 2

    Setelah mengamati video ”Anak sulit menceritakan kembali isi cerita yang telah didengarkannya” tersebut:
    a. Sebagai seorang pendidik dalam bercerita kurang mengkondisikan keadaan anak didiknya terlebih dahulu, sehingga masih ada anak yang bicara dan main sendiri sebaiknya yang dilakukan guru yaitu menjelaskan kepada anak-anak, dengarkan dengan seksama ya saat bu guru bercerita, nanti kalau sudah selesai ceritanya dan bisa menjawab pertanyaan dari bu guru tentang isi cerita tersebut akan diberi reward.
    b. Pendidik kurang berinteraktif dengan anak, belum menggunakan intonasi yang baik saat bercerita, kurang ekspresif, kurang menyenangkan dalam bercerita sehingga ada anak yang bosan, menuap, mengantuk dan berbicara sendiri bersama temannya, sebaiknya sebagai pendidik yaitu mengatur terlebih dahulu tempat duduk anak, bisa secara melingkar sehingga semua anak bisa melihat guru bercerita tanpa terhalang oleh temannya, guru juga sebaiknya berdiri dan menngunakan gerak tubuh saat bercerita jangan duduk agar anak lebih memahami isi cerita.
    c. Saat bercerita pilihlah cerita yang menarik minat anak, apalagi cerita yang sedang tren asalkan cerita tersebut sesuai dengan usia anak-anak. Saat memegang buku cerita sebaiknya tunjukkan terlebih dahulu sampul dari buku bacaannya supaya anak ingin tahu isi ceritanya selanjutnya, oleh karena itu pilih cerita yang menarik dengan banyak gambar yang menarik,
    d. Pada video, guru hanya bercerita saja tanpa menggunakan alat perada, sebaiknya supaya ceritanya lebih menarik maka gunakanlah alat peraga yang sesuai dari isi ceritanya, bisa boneka tangan, buat wayang boneka dari kertas sesuai tokoh dalam cerita
    e. Setelah bercerita berilah pesan moral yang sesuai dari cerita tersebut.
    f. Beri kesempatan pada anak untuk menceritakan kembali isi cerita sesuai bahasa anak dan beri tepuk tangan.

  4. 1. Terdapat beberapa penyebab anak tidak bisa atau belum mampu mengemukakan kembali isi cerita yang pernah didengar, diantaranya anak belum terbiasa dengan kosa kata dari cerita yang disampaikan oleh guru, cara penyampaian cerita yang kurang menarik, dan tidak adanya alat peraga sehingga anak menjadi kurang memperhatikan isi cerita. Hal ini dikarenakan menurut teori behavioristik, bahasa merupakan sebuah pembiasaan, dimana anak yang terbiasa diajak bicara serta mengenal berbagai kosa kata baru akan lebih mudah dalam memahami maksud ucapan orang lain. Rangsangan yang tepat terhadap perkembangan bahasa anak bisa menjadikan anak terampil dalam menceritakan kembali apa yang telah didengarnya.

    2. Kelebihan dalam proses pembelajaran tersebut adalah guru mengajak anak untuk berkumpul agar bisa mengikuti kegiatan dengan baik, Guru juga menyampaikan kegiatan yang akan dilakukan kepada anak, guru membacakan cerita dengan nada yang jelas, selain itu guru juga menanyakan kembali isi cerita agar anak bisa menyampaikan apa yang telah difahaminya dari isi cerita guru. Adapun kekurangannya dalam proses pembelajaran tersebut adalah pengaturan tempat duduk yang kurang memaksimalkan anak dalam proses mendengarkan cerita guru. Tidak adanya alat peraga sehingga anak menjadi tidak/kurang tertarik terhadap cerita yang dibacakan. Ekspresi (penggambaran isi cerita) dan intonasi guru dalam menyampaikan cerita masih belum nampak.

    3. Jika saya mengalami hal seperti kejadian kasus tersebut saya akan bercerita sambil berdiri dengan memperagakan gerakan-gerakan yang diperlukan untuk mendukung isi cerita. Saya juga akan menekankan penampilan-penampilan tokoh melalui gerakan dan menyebutkan nama tokoh secara berulang. Hal ini dikarenakan adanya nama yang hampir sama sehingga perlu adanya penekanan dalam pembedaan pengucapan dan penggambaran tokoh sehingga anak dapat menangkap maksud serta isi cerita yang disampaikan. Apabila ada alat peraga yang mendukung juga akan digunakan. Namun apabila tidak ada alat peraga, maka saya akan memaksimalkan ekspresi, intonasi serta penekanan suasana agar anak benar-benar merasakan seperti berada dalam cerita tersebut.

    4. Kasus pembelajaran yang mirip dengan kasus tersebut adalah ketika masih pertama kali mengajar saya pernah bercerita menggunakan buku gambar, anak tetap duduk di tempat duduknya masing-masing saat mendengarkan cerita, dan cerita yang saya bacakan dengan tanpa ekspresi. Anak-anak pada waktu itu tidak seaktif anak sekarang sehingga anak mau mendengarkan dengan baik. Namun ketika ditanya tentang isi cerita, hanya ada beberapa anak yang merespon pertanyaan saya. Lantas saya mencoba menggunakan cara yang berbeda dalam penyampaian isi cerita dengan menggunakan nada yang berbeda pada tiap tokohnya, selain itu saya juga mengekspresikan gerakan yang mendukung isi cerita tersebut. Anak-anak juga saya ajak berinteraksi mengenai isi cerita saat cerita dibacakan sehingga anak tetap fokus dan mulai memahami cerita yang disampaikan. Setelah cerita selesai dibacakan saya menanyakan kembali isi cerita kepada anak dan mengapresiasi jawaban anak. Selain itu saya juga menyemangati anak agar berani mencoba menceritakan kembali isi cerita yang telah dibacakan serta mengapresiasi dengan pujian serta tepuk tangan agar anak-anak menjadi semakin percaya diri.

  5. Menurut saya, materi yang disajikan oleh guru sudah cukup menarik yakni bercerita, tetapi beberapa hal yang bisa dilakukan dalam proses pembelajaran dengan metode berceita, diantaranya:
    – guru bisa memberikan apersepsi dasar agar membentuk rasa penasaran siswa tentang cerita yang akan disampaikan
    – guru bisa menunjukkan halaman cerita bergambar yang sedang disampaikan kepada siswa agar lebih melekat di ingatan siswa
    – guru bisa lebih berekspresi lagi ketika bercerita, misalnya dengan menggunakan berbagai jenis suara
    – nama tokoh yang digunakan sebaiknya lebih mudah dilafalkan oleh anak.

  6. Pada video tersebut ketika guru akan bercerita, terlihat anak-anak kurang tertarik, saya melihat disitu ada anak yang bermain sendiri, ada anak yang menguap dan mengatakan “tidak seru”.
    Menurut saya memilih judul cerita tentang binatang sudah baik karena anak mengenal tokoh binatang yang akan diceritakan tersebut.
    supaya anak lebih antusias guru tersebut akhirnya
    1. menata tempat duduk anak supaya dapat melihat guru tersebut bercerita tanpa terhalangi teman lainnya.
    2. Sebelum bercerita beliau memberi arahan bahwa siapa yang nantinya bisa menjawab pertanyaan akan mendapat hadiah/penyemangat
    3. Guru menggunakan alat peraga sesuai tema
    4. Guru saat bercerita menggunakan intonasi, mimik yang sesuai
    5. guru memberikan pertanyaan – pertanyaan seputar apa yang telah diceritakan.

  7. Nama : DEWI RATNAINI
    NIM : 858167079
    PROGRAM : PAUD BI/ POKJAR WARU
    Pada video tersebut ketika guru akan bercerita, terlihat anak-anak kurang tertarik, saya melihat disitu ada anak yang bermain sendiri, ada anak yang menguap dan mengatakan “tidak seru”.
    Menurut saya memilih judul cerita tentang binatang sudah baik karena anak mengenal tokoh binatang yang akan diceritakan tersebut.
    supaya anak lebih antusias guru tersebut akhirnya
    1. menata tempat duduk anak supaya dapat melihat guru tersebut bercerita tanpa terhalangi teman lainnya.
    2. Sebelum bercerita beliau memberi arahan bahwa siapa yang nantinya bisa menjawab pertanyaan akan mendapat hadiah/penyemangat
    3. Guru menggunakan alat peraga sesuai tema
    4. Guru saat bercerita menggunakan intonasi, mimik yang sesuai
    5. guru memberikan pertanyaan – pertanyaan seputar apa yang telah diceritakan.

  8. Nama Mahasiswa : Aloysia Yuanita Anggitasari
    NIM : 857976989
    Prodi : PG PAUD BI Sem 2

    Setelah melihat dan mendengarkan video tentang Anak Sulit Menceritakan Kembali Isi Cerita yang Telah di Dengarnya. Menurut pendapat saya:

    Kelebihan yang ada pada guru:
    1. Guru menggunakan alat peraga berupa buku cerita/ bacaan
    2. Guru menceritakan dari awal sampai akhir walaupun anak-anak terlihat tidak antusias saat mendengarkan
    3. Guru memberikan apresisasi/ penghargaan terhadap siswa yang mau menjawab pertanyaan meskipun kurang tepat
    4. Guru memberikan kesempatan kepada setiap anak untuk menceritakan kembali ceita yang telah diceritakan oleh ibu guru

    Kelemahan/ kekurangan yang ada pada guru:
    1. Cerita yang dipilih/ judul cerita kurang meanrik sehingga anak kurang tertarik mendengarkan
    2. Dalam penyampaian cerita suara/ intonasi kurang tepat sehingga membuat anak kurang teratrik mendengarkan
    3. Ekspresi guru dalam penyampaian cerita juga kurang mendukung
    4. Penyampaian isi cerita dirasa terlalu cepat sehingga anak kurang dapat memahami isi cerita

    Dari beberapa kelemahan/ kekurangan dari guru ada beberapa solusi yang bisa dilakukan untuk merangsang perkembangan bahasa anak, yaitu:
    1. Guru memilih judul cerita yang menarik
    2. Guru menggunakan alat peraga yang menarik anak seperti buku cerita yang bergambar bisa juga boneka jari atau boneka tangan
    3. Guru harus terlebih dahulu menguasai cerita yang akan diceritakan kepada anak-anak
    4. Guru harus membuat kesepakatan dengan anak-anak terlebih dahulu untuk bisa menyimak cerita dengan tenang
    5. Saat bercerita guru juga harus menguasai ekspresi, intonasi, serta gerak tubuh agar anak tertarik dan memperhatikan cerita yang diceritakan oleh ibu guru
    6. Posisi duduk ibu guru juga harus diperhatikan. Ibu guru harus terlihat oleh anak. Jangan ada anak yang terhalang pandangannya.

  9. nama : MIta Maulia Pratiwi Susanthi
    NIM : 858892862
    Prodi : SIPGPAUD Semester 8

    setelah melihat dan mendengar video anak sulit menceritakan kembali isi cerita yang telah didengarnya menurut pendapat saya :
    kelebihan :
    1. guru menggunakan alat peraga sebuah buku cerita
    2. guru memberikan kesempatan pada anak untuk menceritakan kembali apa yang dia dengar
    3. guru menceritakan dari awal sampai akhir meski sebagaian anak belum mendengarkan guru
    kelemahan :
    1. ketika guru memulai kegiatan masih ada anak yang asyik berbicara dengan temannya
    2. masih ada anak yang membelakangi guru saat kegiatan berlangsung
    3. pengelolaan kelas yang kurang tepat
    4. ketika kegiatan berlansung masih ada anak yang sibuk memperbaiki dasinya
    solusi :
    1. pilihlah cerita yang menarik minat anak
    2. perhatikan posisi duduk anak sehingga dia bisa tampak jelas melihat guru tanpa dihalangi temannya
    3. sebelum bercerita mintalah pada anak untuk mendengarkan secara sungguh sungguh dan katakan bahwasannya bagi mereka yang bisa menjawab pertanyaan guru akan diberi penghargaaan
    4. gunakan alat peraga ketika bercerita
    5. berceritalah dengan intonasi mimik dan gerak tubuh yang lebih ekspresif
    6. beri kesempatan pada anak untuk menceritakan kembali apa yang telah diceritakan oleh guru

  10. Nama: Siti Nurhasanah
    Nim : 859034379
    Prodi : PG PAUD BI Sem 2
    Setelah melihat dan mendengarkan video tentang Anak Sulit Menceritakan Kembali Isi Cerita yang Telah di Dengarnya. Menurut pendapat saya:
    1. dalam bercerita guru kurang mempersiapkan anak-anak untuk memusatkan perhatian mendengarkan cerita tersebut, yang akan disampaikan sehingga anak-anak merasa jenuh dan bermain sendiri.
    2. Guru kurang menguasai alur cerita sehingga kelihatan seperti membaca dan monoton
    3. Guru tidak menyimpulkan cerita yang diceritakan kepada anak secara bersama-sama.
    4. Guru dalam penyampaian kurang membedakan mimik antara pelaku satu dan yang lainnya
    Adapun kelebihan nya guru sudah 1.memberikan pertanyaan terbuka dan melibatkan siswa untuk maju kedepan untuk menyampaikan cerita yang didengar
    2.guru sudah menggunakan media bergambar yang menarik
    Adapun yang dapat dilakukan untuk mengatasi anak sulit menceritakan kembali isi cerita yang telah didengar yaitu:
    1.sebelum bercerita setidaknya guru menyampaikan judul cerita terlebih dahulu
    2.pilih cerita yang menarik sehingga anak mencari tahu apa yang terdapat dalam cerita tersebut
    3.memperhatikan posisi duduk anak sehingga semua anak melihat guru dengan jelas, tidak ada yang terhalang
    4.sebelum bercerita terlebih dahulu guru meminta kepada anak untuk memperhatikan apa yang akan diceritakan dengan memberi hadiah agar anak bersemangat
    5.menggunakan alat peraga ketika bercerita yang bertujuan untuk memusatkan perhatian anak dan tertarik
    6.menggunakan Intonasi dan mimik yang tepat dan menggunakan gerak olah tubuh sehingga suasana menjadi hidup
    7.meminta kepada siswa untuk menceritakan kembali, cerita yang telah didengar.

Leave a Reply