silahkan klik icon    jika video tidak dapat diputar

Sinopsis

Program video ini menggambarkan upaya seorang guru Taman Kanak-kanak yang berusaha mengatasi masalah anak yang tidak bisa atau belum bisa menceritakan kembali isi cerita yang telah didengarnya. Cara-cara yang dilakukan guru adalah dengan beberapa langkah, yaitu mengkondisikan posisi duduk anak agar semua anak dapat melihat dan menyimak guru dengan jelas dan posisinya nyaman, sebelum bercerita, guru meminta anak untuk menyimak cerita dengan sungguh-sungguh dan menawarkan kepada anak akan adanya penghargaan bagi mereka yang bisa menjawab pertanyaan guru tentang isi cerita yang akan disampaikan, guru memilih cerita yang menarik, guru bercerita dengan intonasi, mimik dan gerak tubuh yang lebih ekspresif, guru menggunakan alat peraga ketika bercerita, di akhir cerita, guru melontarkan pertanyaan kepada anak tentang isi cerita, selanjutnya guru memberi kesempatan secara individual kepada anak untuk menceritakan kembali apa yang telah diceritakan oleh guru.

Ir. Melly Latifah, M.Si

Tujuan tayangan video ini adalah mengembangkan kemampuan bahasa reseptif (keterampilan menyimak) dan ekspresif (menceritakan kembali cerita yang didengar).

Tayangan video pembelajaran ini memiliki kekuatan dan kelemahan, sebagai berikut.

1. Membuka pembelajaran

kekuatan: Guru mengemukakan kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mengajak anak mendengarkan cerita dan mengemukakan judul cerita. Ini merupakan upaya untuk menarik minat anak mengikuti kegiatan.

Kelemahan: Guru kurang mengaitkan cerita dengan dunia pengalaman anak dan terkesan terburu-buru untuk segera bercerita, tampak bahwa anak belum “tune in” dan terkesan tidak tertarik dengan kegiatan yang akan dilakukan guru.

2. Mengisi pembelajaran

Kekuatan:

  1. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan whole language, yakni pendekatan keseluruhan bahasa, bahwa dengan bercerita, guru mengembangkan kemampuan menyimak sekaligus mengembangkan kemampuan menggunakan bahasa melalui kegiatan bercerita atau mengemukakan pendapat dalam sebuah pengalaman bahasa yang utuh.
  2. Penataan kelas dengan posisi anak duduk melingkar dan memnungkinkan anak dapat melihat semua gerakan dan cerita guru dengan baik.
  3. Pemilihan materi cerita dan media pembelajaran sesuai dengan tingkat perkembangan anak dan sesuai dengan kurikulum yang berlaku.

Kelemahan:

  1. Dalam bercerita, terkesan guru terlalu cepat dan ingin segera menyelesaikan cerita sehingga dalam mengucapkan kalimat-kalimatnya tampak terburu-buru dan intonasi kurang ekspresif.
  2. Guru terlalu sibuk dengan ceritanya sendiri, tekstual dan membaca buku sendiri sehingga kurang memperhatikan dan kurang ada “kontak” dengan anak.
  3. Pengelolaan kelas masih kurang, belum tampak ada upaya untuk memusatkan perhatian anak ketika mereka tidak memperhatikan cerita guru, bahkan ketika anak sibuk dengan temannya atau tampak bosan dan mengantuk.

3. Menutup Pembelajaran

Kelemahan:

  1. Belum tampak adanya penguatan tentang isi cerita dan pesan moral yang disampaikan, yang menjadi “daya tarik sebuah cerita sekaligus untuk pendidikan karakter.
  2.  Belum tampak ada upaya memotivasi anak agar mau bercerita dengan baik.

Dra. Barokah Widuroyekti, S.Pd., M.Pd.

a. Dalam video tersebut ditampilkan cara bu guru membuka, mengisi pembelajaran serta menutup pembelajaran sesuai dengan pembelajaran anak.

b. Strategi, pendekatan, metode dan media ditampilkan dalam video tersebut.namun dalam evaluasi pembelajaran tidak ditampilkan.

c. Untuk kesesuaian sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik.

d. Kesesuaian dengan kerikulum yang berlaku yaitu kurikulum 2013

Rahmawati

Similar Posts

1,651 Comments

  1. Nama : SITI MUTHMAINAH
    NIM : 857022465
    Prodi :PGPAUD
    Judul : Anak Sulit Menceritakan Kembali Isi Cerita yang Telah Didengarnya
    Pengembangan : Kemampuan bahasa anak
    Sinopsis:
    Program video ini menggambarkan upaya seorang guru Taman Kanak-kanak yang berusaha mengatasi masalah anak yang tidak bisa atau belum bisa menceritakan kembali isi cerita yang telah didengarnya. Cara-cara yang dilakukan guru adalah dengan beberapa langkah, yaitu mengkondisikan posisi duduk anak agar semua anak dapat melihat dan menyimak guru dengan jelas dan posisinya nyaman, sebelum bercerita, guru meminta anak untuk menyimak cerita dengan sungguh-sungguh dan menawarkan kepada anak akan adanya penghargaan bagi mereka yang bisa menjawab pertanyaan guru tentang isi cerita yang akan disampaikan, guru memilih cerita yang menarik, guru bercerita dengan intonasi, mimik dan gerak tubuh yang lebih ekspresif, guru menggunakan alat peraga ketika bercerita, di akhir cerita, guru melontarkan pertanyaan kepada anak tentang isi cerita, selanjutnya guru memberi kesempatan secara individual kepada anak untuk menceritakan kembali apa yang telah diceritakan oleh guru.

    Tuliskan 3 kelebihan dan 3 kelemahan guru dalam video tersebut.
    Berikut adalah tiga kelebihan dan tiga kelemahan yang dapat ditemukan pada guru dalam video tersebut:

    Kelebihan:

    1. Interaktif dan menarik: Guru dalam video tersebut menggunakan pendekatan yang interaktif dan menarik untuk membantu anak-anak memahami dan menceritakan kembali isi cerita. Dengan menggunakan ekspresi, gerakan tubuh, dan alat peraga, guru berhasil menarik perhatian anak-anak dan membuat mereka terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran.

    2. Memberikan penghargaan: Guru memberikan penghargaan kepada anak-anak yang bisa menjawab pertanyaan tentang isi cerita. Hal ini memberikan insentif bagi anak-anak untuk berpartisipasi aktif dalam proses belajar dan mendorong mereka untuk memahami cerita dengan baik.

    3. Menyediakan kesempatan individual: Guru memberikan kesempatan secara individual kepada setiap anak untuk menceritakan kembali isi cerita yang telah disampaikan. Dengan memberikan kesempatan ini, guru dapat menghargai perbedaan kemampuan dan memberikan perhatian khusus kepada setiap anak untuk mengembangkan keterampilan bercerita mereka.

    Kelemahan:

    1. Terlalu fokus pada penghargaan: Meskipun memberikan penghargaan dapat menjadi motivasi bagi anak-anak, terlalu fokus pada penghargaan bisa mengarah pada orientasi yang terlalu berpusat pada hadiah daripada pada proses pembelajaran itu sendiri. Hal ini dapat mengurangi motivasi intrinsik anak-anak untuk belajar dan memahami cerita.

    2. Tidak memperhatikan perbedaan individu: Meskipun guru memberi kesempatan kepada setiap anak untuk menceritakan kembali cerita, video tersebut tidak menunjukkan bagaimana guru mengakomodasi perbedaan individu dalam kemampuan bercerita anak-anak. Beberapa anak mungkin memerlukan pendekatan yang lebih personal atau dukungan tambahan untuk mengatasi kesulitan mereka dalam menceritakan kembali cerita.

    4. Terlalu bergantung pada alat peraga: Meskipun penggunaan alat peraga dapat membantu memvisualisasikan cerita, terlalu bergantung pada alat peraga dapat mengurangi peran imajinasi dan kreativitas anak-anak dalam membentuk gambaran mental mereka tentang cerita. Terlalu banyak fokus pada alat peraga juga dapat mengalihkan perhatian anak-anak dari inti cerita yang ingin disampaikan.

    Sebagai guru dalam situasi tersebut, berikut adalah beberapa strategi perbaikan yang dapat saya lakukan:

    1. Membuat penilaian individual: Saya akan melakukan penilaian individual terhadap setiap anak untuk memahami kemampuan mereka dalam menceritakan kembali cerita. Dengan memahami kebutuhan dan tingkat kemampuan masing-masing anak, saya dapat menyesuaikan pendekatan dan memberikan dukungan tambahan kepada anak-anak yang mengalami kesulitan.

    2. Membangun keterampilan mendengarkan: Selain fokus pada kemampuan bercerita, saya juga akan mengembangkan keterampilan mendengarkan anak-anak. Saya akan menggunakan aktivitas yang melibatkan pemahaman cerita, seperti mengajukan pertanyaan tentang detail cerita, meminta mereka menggambar gambar cerita, atau meminta mereka merangkum cerita dalam beberapa kalimat. Hal ini akan membantu anak-anak mengembangkan pemahaman yang lebih baik tentang cerita dan kemampuan mereka dalam merespons dengan baik.

    3. Menggunakan pendekatan diferensiasi: Saya akan menerapkan pendekatan diferensiasi dalam pengajaran, dengan memvariasikan strategi dan pendekatan pembelajaran yang saya gunakan. Beberapa anak mungkin lebih responsif terhadap pendekatan visual, sementara yang lain mungkin lebih baik dengan pendekatan auditori atau kinestetik. Dengan mengenali kecenderungan belajar masing-masing anak, saya dapat menyajikan cerita dengan cara yang sesuai untuk setiap anak.

    4. Mendorong imajinasi dan kreativitas: Saya akan memberikan ruang bagi imajinasi dan kreativitas anak-anak dalam menceritakan kembali cerita. Selain menggunakan alat peraga, saya juga akan mendorong mereka untuk menggunakan imajinasi mereka sendiri untuk membayangkan cerita dan mengungkapkannya dengan cara yang unik. Hal ini akan membantu meningkatkan keterlibatan anak-anak dalam cerita dan mengembangkan keterampilan bercerita mereka.

    5. Melibatkan orang tua: Saya akan mengundang orang tua untuk berpartisipasi dalam proses pembelajaran anak-anak. Saya dapat memberikan informasi kepada orang tua tentang cerita yang akan disampaikan sehingga mereka dapat mendukung anak-anak dalam memahami dan menceritakan kembali cerita di rumah. Dengan melibatkan orang tua, kami dapat bekerja sama dalam membantu anak-anak mengatasi kesulitan mereka dalam bercerita.

  2. Nama : Rosi Augustin Maghfiroh
    NIM : 858944842
    UPBJJ : UT Jember
    Pokjar : Genteng C

    Setelah melihat tayangan video dengan judul”Anak sulit menceritakan kembali cerita yang di dengarnya” Guru sudah baik dalam menyampaikan kegiatan bercerita pada video tersebut. Guru sudah menggunakan alat peraga yang berupa buku cerita untuk menyampaikan isi ceritanya. Kemudian setelah bercerita guru memberikan pertanyaan pada siswa terkait dengan cerita yang sudah dibacakan, guru memberikan apresiasi terhadap siswa yang mau menjawab meskipun jawabannya masih salah. Terkait dengan semua itu menurut saya ada beberapa kelemahan di antaranya:
    1. Guru menggunakan judul cerita yang kurang menarik bagi anak.
    2. Ketika bercerita guru menyampaikan dengan intonasi yang kurang tepat serta guru belum optimal dalam menunjukkan ekspresi pada saat bercerita.
    3. Posisi duduk anak kurang porposional yang seharusnya anak-anak duduk melingkar sehingga semua sisiwa bisa melihat ketika guru sedang bercerita.
    Menurut pengalaman saya sebelum bercerita ada beberapa hal yang perlu disiapkan sebelum bercerita, diantaranya :
    1. Memilih cerita yang menarik dan sesuai dengan anak.
    2. Sebelum melakukan kegiatan bercerita sebaiknya guru sudah menguasai isi cerita yang akan dibacakan.
    3. Sebelum kegiatan bercerita Guru harus membuat kesepakatan dengan siswa untuk menyimak cerita yang dibacakan guru dengan tertib.
    4. Pada saat bercerita menggunakan intonasi dan ekspresi yang tepat, serta sembari memerhatikan semua anak supaya anak tetap tertarik untuk mendengarkan cerita guru.
    5. Sesekali mengulangi penekanan pada suatu pesan cerita supaya mudah di ingat anak.

  3. Nama : Fitri Saleha
    Nim : 858 4072 91
    Program studi : S1 PG-PAUD

    Setelah melihat tayangan video dengan judul”anak sulit menceritakan kembali cerita yang di dengarnya” menurut pendapat saya ada beberapa reaksi yang terjadi pada vidio tersebut.
    Pada awal proses pembelajaran terdapat reaksi anak, yang dimana ada anak yang kurang tertarik dalam proses pembelajaran yang di lakukan. Dan terdapat anak yang sibuk sendiri dengan bermain dan bercerita sama temannya dan bermain dengan temannya pada saat ibu guru mulai bercerita. Ada pun cara guru dalam menyampaikan sebuah cerita sudah mengunakan alat peraga berupa buku cerita , dan memberi umpan balik sebuah pertanyaan pada anak murid nya , dan membuat beberapa anak muridnya bersemangat dalam menjawab . Namun terdapat beberapa anak yang sibuk bermain sendiri. Dalam vidio ini masih kurangnya penguasaan yang dilakukan guru dalam menyampaikan kegiatan belajar dalam menyampaikan sebuah cerita. Tata letak duduk anak yang dilakukan guru kurang tepat sehingga tidak maksimal nya anak dalam mendengarkan guru dalam bercerita , dan seharusnya guru menggunakan media alat peraga guna menarik perhatian anak . Dalam vidio tersebut guru terlalu cepat dalam menyampaikan cerita sehingga anak sulit untuk memahaminya.

    Maka dari itu saya memberi kesimpulan dari cerita pada video yang saya lihat adalah “anak sulit menceritakan kembali cerita yang didengar”, yaitu menurut saya guru pada video tersebut gagal mengatur postur duduk anak, sehingga anak tidak banyak mendengarkan. cerita guru, tetapi guru bercerita media buku yang digunakan pada saat itu kurang menyenangkan, sehingga anak lebih memilih bermain dengan teman. sebaiknya guru menyiapkan judul cerita yang baik atau menarik sebelum membacakan cerita, dan menggunakan alat peraga yang dapat menarik perhatian anak, agar anak tidak cepat bosan. dengan cara ini anak akan lebih mudah belajar, mengenali dan mengungkapkan bahasa. anak-anak juga dapat menceritakan kembali cerita yang mereka dengar. yang dimana sebaiknya guru terlebih dahulu menyiapkan sebuah judul cerita yang baik atau menarik untuk anak sebelum membacakan cerita, dan guru juga dapat menggunakan alat peraga yang dapat menarik perhatian anak, agar anak tidak cepat bosan atau jenuh dalam mengikuti pembelajaran. maka dari itu dengan cara ini anak akan lebih mudah belajar, mengenali dan mengungkapkan bahasa. anak-anak juga dapat menceritakan kembali cerita yang mereka dengar pada saat itu dan membuat anak ketika sebagai guru bertanya dapat merespon dan menjawab pertanyaan ibu guru dengan maksimal.

    Terimakasih 🙏😊

  4. Nama : Fitri Saleha
    Nim : 858 4072 91
    Program studi : S1 PG-PAUD

    Setelah melihat tayangan video dengan judul”anak sulit menceritakan kembali cerita yang di dengarnya” menurut pendapat saya ada beberapa reaksi yang terjadi pada vidio tersebut.
    Pada awal proses pembelajaran terdapat reaksi anak, yang dimana ada anak yang kurang tertarik dalam proses pembelajaran yang di lakukan. Dan terdapat anak yang sibuk sendiri dengan bermain dan bercerita sama temannya dan bermain dengan temannya pada saat ibu guru mulai bercerita. Ada pun cara guru dalam menyampaikan sebuah cerita sudah mengunakan alat peraga berupa buku cerita , dan memberi umpan balik sebuah pertanyaan pada anak murid nya , dan membuat beberapa anak muridnya bersemangat dalam menjawab . Namun terdapat beberapa anak yang sibuk bermain sendiri. Dalam vidio ini masih kurangnya penguasaan yang dilakukan guru dalam menyampaikan kegiatan belajar dalam menyampaikan sebuah cerita. Tata letak duduk anak yang dilakukan guru kurang tepat sehingga tidak maksimal nya anak dalam mendengarkan guru dalam bercerita , dan seharusnya guru menggunakan media alat peraga guna menarik perhatian anak . Dalam vidio tersebut guru terlalu cepat dalam menyampaikan cerita sehingga anak sulit untuk memahaminya.

    Maka dari itu saya memberi kesimpulan dari cerita pada video yang saya lihat adalah “anak sulit menceritakan kembali cerita yang didengar”, yaitu menurut saya guru pada video tersebut gagal mengatur postur duduk anak, sehingga anak tidak banyak mendengarkan. cerita guru, tetapi guru bercerita media buku yang digunakan pada saat itu kurang menyenangkan, sehingga anak lebih memilih bermain dengan teman. sebaiknya guru menyiapkan judul cerita yang baik atau menarik sebelum membacakan cerita, dan menggunakan alat peraga yang dapat menarik perhatian anak, agar anak tidak cepat bosan. dengan cara ini anak akan lebih mudah belajar, mengenali dan mengungkapkan bahasa. anak-anak juga dapat menceritakan kembali cerita yang mereka dengar. yang dimana sebaiknya guru terlebih dahulu menyiapkan sebuah judul cerita yang baik atau menarik untuk anak sebelum membacakan cerita, dan guru juga dapat menggunakan alat peraga yang dapat menarik perhatian anak, agar anak tidak cepat bosan atau jenuh dalam mengikuti pembelajaran. maka dari itu dengan cara ini anak akan lebih mudah belajar, mengenali dan mengungkapkan bahasa. anak-anak juga dapat menceritakan kembali cerita yang mereka dengar pada saat itu dan membuat anak ketika sebagai guru bertanya dapat merespon dan menjawab pertanyaan ibu guru dengan maksimal.

  5. Nama : Mesi br nasution
    Nim : 856020057
    Jurusan: S1 PGPAUD

    mengapa anak sulit menceritakan kembali hasil cerita yang didengarnya :

    1. Karena pemilihan dalam buku cerita tidak menarik bagi anak
    2.tata susunan anak untuk mendengar kan cerita kurang bagus sehingga anak ada yang tidak menyimak apa ceritanya.

    Agar anak dapat kembali menceritakan isi cerita yang didengarnya :
    1.cari lah cerita yang menarik bagi anak
    2.susun lah duduk anak agar dapat menyimak cerita dengan jelas.
    3.gunakan alat peraga agar lebih menarik perhatian anak.
    4.beri tanya jawab pada anak tentang cerita tsb.lalu meminta kepada anak satu persatu untuk menceritakan kembali isi cerita tadi.

  6. Nama : Juita Sabit
    NIM : 858412888
    Program Studi : PGPAUD
    Sinopsis dari video diatas adalah Pengelolaan kelas yang kurang tepat dapat menyebabkan anak sulit untuk menceritakan kembali cerita yang baru saja didengarnya. Untuk mengatasi hal tersebut maka ada 6 tips yang perlu diperhatikan, yaitu :
    1. Persiapkan cerita yang menarik
    2. Posisikan posisi anak dengan baik agar setiap anak dapat melihat guru dengan jelas
    3. Sebelum bercerita, mintalah anak-anak untuk menjawab pertanyaan tentang isi cerita yang akan disampaikan
    4. Gunakan alat peraga saat bercerita
    5. Berceritalah dengan intonasi mini dan gerak tubuh yang lebih ekspresif
    6. beri kesempatan secara individual kepada anak untuk menceritakan kembali apa yang telah diceritakan oleh guru
    Kesimpulannya dengan menerapkan keenam tips ini, pengelolaan kelas yang lebih baik dapat membantu anak-anak menjadi lebih mudah dalam menceritakan kembali cerita yang mereka dengar, sehingga memperkuat pemahaman dan keterampilan komunikasi mereka.”

  7. Nama : Juita Sabit
    NIM : 858412888
    Prog. Studi : PGPAUD

    Pengelolaan kelas yang kurang tepat dapat menyebabkan anak sulit untuk menceritakan kembali cerita yang baru saja didengarnya. Untuk mengatasi hal tersebut maka ada 6 tips yang perlu diperhatikan, yaitu :
    1. Persiapkan cerita yang menarik
    2. Posisikan posisi anak dengan baik agar setiap anak dapat melihat guru dengan jelas
    3. Sebelum bercerita, mintalah anak-anak untuk menjawab pertanyaan tentang isi cerita yang akan disampaikan
    4. Gunakan alat peraga saat bercerita
    5. Berceritalah dengan intonasi mini dan gerak tubuh yang lebih ekspresif
    6. beri kesempatan secara individual kepada anak untuk menceritakan kembali apa yang telah diceritakan oleh guru

  8. Nama : Siti Maspupah
    NIM : 857196084
    UPBJJ : UT Serang

    “ANAK SULIT MENCERITAKAN KEMBALI ISI CERITA YANG TELAH DI DENGARNYA”

    Dalam video ini menunjukan seorang guru Taman Kanak-kanak yang sedang berusaha menyelesaikan masalah masalah anak yang tidak bisa atau dengan kata lain belum bisa menceritakan kembali isi cerita yang telah didengarnya. Beberapa cara yang dapat dilakukan guru dapat menggunakan langkah- langkah, sebagai berikut:
    1. Mengkondisikan posisi duduk anak agar semua anak dapat melihat dan menyimak guru dengan baik dan jelas serta posisinya yang nyaman bagi semua murid
    2. Sebelum bercerita, guru meminta anak untuk menyimak cerita dengan betul-betul
    3. Menginformasikan kepada anak akan adanya reward bagi mereka yang bisa menjawab pertanyaan guru tentang isi cerita yang akan dibacakan
    4. Guru memilih cerita yang diminatinak-anak atau menarik,
    5. Guru bercerita dengan intonasi, mimik dan gerak tubuh yang lebih ekspresif,
    6. Guru memakai alat peraga ketika bercerita,
    7. Terakhir guru memberikan pertanyaan kepada anak tentang isi cerita yang sudah didengar
    langkah selanjutnya guru dapat memberi kesempatan setiap anak untuk menceritakan kembali apa yang telah diceritakan oleh guru. Dengan begitu anak akan termotivasi dan dapat mencerirtakan kembali cerita yang sudah didengarkanya dengan baik.

  9. Anak yang sulit menceritakan kembali isi cerita yang telah didengarnya adalah masalah umum yang dapat terjadi pada beberapa anak. Pendapat saya mengenai masalah ini adalah sebagai berikut:

    – Perkembangan Bahasa dan Memori: Anak-anak berada dalam proses perkembangan bahasa dan memori mereka. Beberapa anak mungkin masih mengalami keterbatasan dalam menyimpan informasi dan mengungkapkannya kembali dengan detail. Dalam hal ini, penting untuk memberikan mereka waktu dan dukungan tambahan untuk mengembangkan keterampilan bahasa dan memori mereka.

    – Latihan dan Pembiasaan: Menceritakan kembali cerita adalah keterampilan yang dapat dilatih dan ditingkatkan. Penting bagi kita sebagai orang dewasa untuk memberikan anak kesempatan dan latihan yang terstruktur untuk melatih kemampuan mereka dalam menceritakan kembali cerita. Ini dapat dilakukan melalui berbagai aktivitas seperti membaca buku bersama, mendengarkan cerita, atau bermain peran.

    – Pertanyaan Terbuka: Ketika ingin anak menceritakan kembali isi cerita, penting untuk menggunakan pertanyaan terbuka yang memungkinkan mereka untuk berpikir secara kritis dan mengungkapkan ide-ide mereka dengan lebih luas. Pertanyaan terbuka memberikan anak ruang untuk berpikir secara mandiri dan menjelaskan cerita dengan kata-kata mereka sendiri.

    – Mendukung Kreativitas: Terkadang anak sulit menceritakan kembali cerita karena mereka merasa terbatas oleh struktur dan urutan cerita yang telah ada. Dalam hal ini, penting bagi kita untuk memberikan ruang bagi kreativitas mereka. Mengizinkan anak untuk menggubah kembali cerita dengan sudut pandang atau alur yang berbeda dapat membantu mereka merasa lebih termotivasi dan terlibat dalam menceritakan kembali cerita.

    – Lingkungan yang Mendukung: Lingkungan yang mendukung dan bebas tekanan juga berperan penting dalam membantu anak menceritakan kembali cerita. Penting untuk menciptakan lingkungan yang menyenangkan, aman, dan terbuka di mana anak merasa nyaman untuk berbicara dan berekspresi. Ini akan membantu mereka merasa lebih percaya diri dan lebih cenderung untuk berbagi isi cerita yang telah mereka dengar.

    Dalam menghadapi anak yang sulit menceritakan kembali isi cerita, kesabaran, pengertian, dan dukungan dari orang dewasa sangatlah penting. Dengan memberikan waktu, latihan, dan lingkungan yang mendukung, anak akan dapat meningkatkan keterampilan mereka dalam menceritakan kembali cerita dengan lebih baik.

  10. NAMA : SITI ROCHMAH
    NIM : 858751363
    UPBJJ : UT SURABAYA
    setelah menyimak video anak sulit menceritakan kembali isi cerita yang telah didengarnya. ada beberapa hal yang memang perlu kita lakukan sebelum memulai kegiatan bercerita, maka guru pastikan suasana kelas sudah mendukung untuk kita mulai bercerita dan kita pastikan cerita yang akan kita sampaikan itu adalah cerita yang menarik perhatian anak-anak.
    sebelum memulai kegiatan bercerita alangkah baiknya kita berikan aturan-aturan kepada anak-anak saat kita akan bercerita, dan kita beritahu mereka bahwa kita akan memberikan hadiah kepada siapa saja yang bisa menjawab pertanyaan tentang cerita apa yang sudah diceritakan oleh gurunya.

    Kelebihan Guru:
    1. Guru sudah menggunakan alat peraga berupa buku cerita
    2. Guru memberikan apresiasi terhadap siswa yang mau menjawab meskipun jawabannya masih salah.
    Kelemahan Guru:
    1. Guru menggunakan judul cerita yang kurang menarik bagi anak.
    2. Dalam memberikan certa guru kurang optimal untuk intonasi cerita.
    3. Posisi duduk anak kurang porposional yang seharusnya anak-anak duduk melingkar
    4. Guru terlalu cepat dalam menyampaikan cerita sehingga anak sulit untuk memahami isi cerita
    5. Guru tidak menyampaikan pesan-pesan moral yang terdapat dalam cerita yang dibacakan.ada beberapa solusi yang dapat di lakukan untuk merangsang perkembangan bahasa anak AUD untuk mengatasi “Anak Sulit Menceritakan Kembali Isi Cerita yang Telah di Dengarnya”
    yaitu:
    1. Sebaiknya guru memberikan judul cerita yang menarik atau gru dapat menyuruh anak memilih sendiri judul yang mau diceritakan
    2. Sebelum melakukan kegiatan bercerita sebaiknya guru memberikan stimulasi dan aturan -aturan pada anak
    3. guru harus sudah menguasai isi cerita yang akan dibacakan
    4. Guru menyediakan terlebih dahulu Alat Peraga yang menarik bagi siswa
    5. Pada saat membacakan cerita sebaiknya guru melibatkan anak dengan cara berdialog
    6. Saat bercerita ekspresi, intonasi dan gerak tubuh seorang guru harus optimal
    7. Posisi anak harus diatur melingkar agar anak bisa melhat guru dan tidak terhalang oleh teman yang lain

Leave a Reply