silahkan klik icon jika video tidak dapat diputar
Sinopsis
Pada program video ini Anda dapat menyaksikan apa yang dilakukan seorang guru Taman Kanak-kanak ketika ia menghadapi kejadian dimana sorang anak memukul/menangis karena tidak setuju dengan perlakuan temannya. Dalam video tampak guru tersebut menghampiri anak yang memukul/menangis kemudian ia meminta anak berhenti memukul/menangis (tenang). Jika anak masih belum tenang (masih marah/menangis), guru memeluk anak tersebut, kemudian ia bertanya dengan suara lembut dan bersahabat mengapa anak memukul/menangis. Selanjutnya, guru tersebut berusaha mendamaikan anak dengan temannya yang membuatnya memukul/menangis. Guru juga memberitahu anak yang memukul/menangis tersebut agar menyatakan apa yang ingin dia ungkapkan dengan kata-kata, dan bukan dengan cara memukul/menangis supaya temannya mengerti. Selanjutnya guru juga meminta anak untuk melapor atau menceritakan kepada guru jika ada teman yang mengganggu atau membuatnya kesal.
Ir. Melly Latifah, M.Si
–
–
Secara umum tayangan video ini masih belum menunjukkan keadaan aseli yang terjadi sehari-hari. Permasalahan yang diangkat sebenarnya cukup menarik dan merupakan permasalahan yang bisa ditemui oleh para guru. Namun solusi yang ditawarkan sepertinya terlalu sederhana dan sangat mudah dilakukan. Padahal dalam kenyataannya, anak usia dini memiliki berbagai reaksi dalam menunjukkan ketidaksetujuannya, seperti merebut kembali barang yang diambil tanpa mengucapkan sepatah katapun, melakukan kekerasan fisik pada anak yang perilakunya tidak disetujui dll . Perilaku tersebut (bereaksi tanpa mengucapkan kata2) itulah yang biasanya dihadapi para guru, sementara solusi yang ditayangkan seolah menghilangkan kesulitan tersebut.
Wing Hanyom Sari
Nama : Widiarti
NIM : 857759784
Prodi : PGPAUD
Video : Anak Sulit Mengungkapkan Ketidaksetujuannya secara Verbal
Pengembang : Ir. Melly Latifah, M. Si
Setelah menonton video tersebut saya sangat terbantu dengan langkah – langkah untuk mengatasi anak yang sulit mengungkapkan perasaan terutama ketidaksetujuannya secara verbal atau dengan kata – kata. Hal ini sering saya alami di lembaga kami. Kami sering menjumpai anak yang tiba – tiba menangis dan saat di dekati guru tidak mau berbicara. Hal ini kami alami seringnya saat awal tahun ajaran. Anak mungkin masih belum dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan baru. Anak merasa takut dan malu untuk mengungkapkan isi hatinya, anak takut salah dan kemungkinan – kemungkinan lainnya. Dengan cara – cara yang telah disampaikan di video tersebut. Sangat menolong saya sebagai guru untuk dpat menolong anak menyampaikan ketidaksetujuannya dengan baik. Terimakasih
Nama : Sovianthy Pongsapan Matasak
NIM : 859417098
Dalam video ini saya berpendapat bahwa pada tahap usia dini adalah usai anak yang ceria, senang bermain, dsb tetapi muncul perasaan lain seperti belum mampu membedakan kenyataan dan khayalan. Ketidakmampuannya memahami situasi yang menjadi bagian permasalahan pada anak sehingga membuat anak bingung.
ketika bermain dan temannya merusak mainan, si anak akan frustasi karena keinginannya tidak tercapai. Mengenali emosi anak bukan hal mudah karena anak sering tidak mengungkapkan kemarahannya secara verbal, apakah ia marah, seih, kesal, sanhgat ketakutan, menjadi agresif dan suka memukul temannya
Ketika menghadapai situasi ini dalam lembaga kita, maka sebagai seorang pendidik memberikan perhatian kepada anak. Komunikasi yang baik, dengan memberikan pemahaman untuk mau mengungkapkan perasaannya dengan cara yang benar, maka akan pembuka pikiran dan menambah pemahaman kepada anak. Tentunya keaadaan ini perlu kerjasama dengan orang tua
Jika melihat contoh dalam video tersebut dimana anak menangis ketika tidak dapat menunjukkan ketidaksetujuannya secara verbal, memang solusi yang di berikan sudah cukup bagus. Namun pada kenyataanya reaksi anak berbeda-beda ketika ia sulit mengungkapkan ketidaksetujuannya secara verbal. Sehingga guru juga perlu mencari tau penyebab anak sulit untuk mengungkapkan pendapat secara verbal. Jika faktor ketidakmampuan anak dikarenakan anak kurang percaya diri, maka guru bekerja sama dengan orang tua perlu membangun rasa percaya diri pada anak dengan cara :
a. Memberikan apresiasi karena setiap anak membutuhkan pengakuan dan juga perhatian
b. Memberikan pemahaman bahwa setiap anak memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing
c. Memberikan contoh atau role model dimana anak mulai suka meniru orang lain dan membutuhkan contoh yang baik
d. Anak-anak terkadang merasa takut dan tidak percaya diri dengan hal yang mereka belum tahu atau mengerti sehingga kita perlu memeberikan rasa empati kepada mereka.
Namun jika faktor ketidakmampuan anak dikarenakan anak sulit berkomunikasi dimana penyebab sulitnya anak berkomunikasi bisa beragam mulai dari faktor genetik, otak, infeksi telinga maupun lingkungan rumah, maka guru dan orang tua perlu bekerja sama dalam menstimulasi perkembangan bahasa anak dengan cara menggali minat anak dam kemudian gunakanlah untuk mengembangkan kemampuan anak. Contohnya jika anak senang menggambar, maka gunakan media gambar untuk merangsang anak berbicara. Selain itu perlu juga penanganan ahli seperti mengikuti terapi wicara.
NAMA : NOVIA ROHMATUL AULA
NIM : 858857528
PRODI : S1 PGPAUD
Jika melihat contoh dalam video tersebut dimana anak menangis ketika tidak dapat menunjukkan ketidaksetujuannya secara verbal, memang solusi yang di berikan sudah cukup bagus. Namun pada kenyataanya reaksi anak berbeda-beda ketika ia sulit mengungkapkan ketidaksetujuannya secara verbal. Sehingga guru juga perlu mencari tau penyebab anak sulit untuk mengungkapkan pendapat secara verbal. Jika faktor ketidakmampuan anak dikarenakan anak kurang percaya diri, maka guru bekerja sama dengan orang tua perlu membangun rasa percaya diri pada anak dengan cara :
a. Memberikan apresiasi karena setiap anak membutuhkan pengakuan dan juga perhatian
b. Memberikan pemahaman bahwa setiap anak memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing
c. Memberikan contoh atau role model dimana anak mulai suka meniru orang lain dan membutuhkan contoh yang baik
d. Anak-anak terkadang merasa takut dan tidak percaya diri dengan hal yang mereka belum tahu atau mengerti sehingga kita perlu memeberikan rasa empati kepada mereka.
Namun jika faktor ketidakmampuan anak dikarenakan anak sulit berkomunikasi dimana penyebab sulitnya anak berkomunikasi bisa beragam mulai dari faktor genetik, otak, infeksi telinga maupun lingkungan rumah, maka guru dan orang tua perlu bekerja sama dalam menstimulasi perkembangan bahasa anak dengan cara menggali minat anak dam kemudian gunakanlah untuk mengembangkan kemampuan anak. Contohnya jika anak senang menggambar, maka gunakan media gambar untuk merangsang anak berbicara. Selain itu perlu juga penanganan ahli seperti mengikuti terapi wicara.
Nama : Puput Wulansari
Nim : 858167348
Prodi : S1 PGPAUD
menurut saya , anak yang susah mengungkapkan bahasa secara verbal dipengaruhi oleh banyak faktor akan tetapi faktor yang paling utama adalah lingkungan dan keluarga karena mungkin saja ketika dirumah anak tidak dibiasakan untuk mengungkapkan perasaannya , jarang diajak berkomunikasi oleh ayah maupun ibu serta mungkin juga ayah dan ibu sibuk bekerja sehingga kurangnya waktu bersama dengan orang tua . Hal ini adalah masalah yang harus diatasi oleh ibu guru dikelas . Dari video diatas sudah bagus sekali cara penanganannya mulai ditanya dengan bahasa yang halus , dikasih pelukan diberikan waktu untuk berbiacara sepatah dua patah kata untuk bisa mengungkapkan perasaannya
Nama : Munawirotul Umami
NIM : 858173398
Prodi : PG PAUD BI 2022.2
Bagaimana mengatasi anak yang mengalami kesulitan verbal, biasanya mereka mengungkapkan dengan sikap yang berbeda beda, anak menangis, ada yang merebut paksa mainan, ada juga yang teriak sekencang kencangnya itu yang terjadi disekolah kami.
Guru membantu mengidentifikasi perasaan yang dirasakan anak dengan label / nama emosi. Menangis karena takut sama temannya, atau bisa jadi hanya mencari perhatian dari gurunya. Sama dengan kasus diatas,guru gercep mendatangi anak,tanya kenapa menangis, tetap dengan sabar dan nada lembut bertanya apa ada masalah demgan temannya, jika ada damaikan mereka. Jika masih menangis peluk anak tersebut dan beritahu apa maunya dengan ucapan, jangan menangis karena bu guru tidak mengerti.
Berikut tips supaya anak berani mengungkapkan perasaannya: 1) kenalkan macam macam emosi pada anak melalui berbagai sumber diantaranya dengan gerakan dan ekspresi guru, gambar atau foto/ video seorang yang menunjukkan ekspresi emosi, 2) jika anak sudah mengungkapkan perasaannya dengan ucapan tanggapi dengan empati, 3) tahan amarah anak dengan mengajarkannya duduk tenang,tarik nafas dalam dan tunggu sampai tenang, 4) guru tetap sabar dan tenang jangan ikut terpancing emosi saat anak menangis atau marah
Nama : Muthia Tsaqila Rahmah
NIM : 857501358
Prodi : PGPAUD
Kejadian tersebut sering kali terjadi di kelas anak yang belum dapat mengungkapkan perasaan nya secara verbal sehingga mereka mengekspresikan dengan cara menangis atau marah. Mohon maaf bila komentar saya ada yang berkenan, saya ucapkan terimakasih atas kesempatan dapat berdiskusi di forum ini🙏
Penanganan yang dilakukan oleh guru di tangan vidio tadi sudah tepat karena langsung tanggap menangani anak, membujuk anak agar tenang, tambahan dari saya baru kita bertanya kepada kedua anaknya secara pribadi contoh di pinggir kelas agar anak-anak yang lain tidak tertanggu oleh temannya. Kemudian, guru bertanya kepada satu-satu anak apa yang terjadi baru memberikan solusi dan mengajarkan kepada anak untuk bertanggungjawab jika ingin sesuatu harus meminta izin terlebih dahulu kemudian meminta maaf agar tidak mengulangi lagi perbuatannya dan yang terakhir saling menyayangi antar teman.
NAMA:SHERLY ANGRAINI
NIM:856259215
PROGRAM STUDI:PGPAUD-S1(MASUKAN SARJANA).
Dari video diatas saya dapat menarik kesimpulan bahwa apa yang dilakukan guru adalah benar. dimana guru harus cepat tanggap supaya tidak ada permasalahan yang lebih berat lagi.supaya anak bisa mengungkapkan pendapatnya maka guru memeluk muridnya agar terjadi rasa aman pada anak untuk mengungkapkan pendapat anak tersebut.disini juga guru dapat menyikapi secara bijaksana apa permasalahan yang terjadi. disini juga guru diharapkan untuk bekerjasama dengan orangtua anak. agar orang tua dapat menyampaikan pesan kepada anak supaya menganggap guru juga orang tua yang dapat sebagai teman curhat bagi anak dalam menyampaikan pendapat.
Nama : Muthia Tsaqila Rahmah
NIM : 857501358
Prodi : PGPAUD
Kejadian tersebut sering kali terjadi di kelas anak yang belum dapat mengungkapkan perasaannya secara verbal sehingga mereka mengekspresikannya dengan cara menangis atau marah.
Penanganan yang dilakukan oleh guru di vidio tadi sudah tepat karena langsung tanggap menangani anak, membujuk anak agar tenang, sedikit tambahan saya baru kita bertanya kepada kedua anaknya secara pribadi contoh di pinggir kelas agar anak-anak yang lain tidak tertanggu oleh temannya. Kemudian, guru bertanya kepada satu-satu anak apa yang terjadi baru memberikan solusi dan menstimulasi kepada anak untuk bertanggung jawab jika ingin sesuatu harus meminta izin terlebih dahulu kemudian meminta maaf agar tidak berulang lagi perbuatannya dan yang terakhir saling berselisih antar teman.
Mohon maaf bila komentar saya ada yang berkenan, saya ucapkan terimakasih atas kesempatan dapat berdiskusi di forum ini🙏
Nama : Novi Puji Astuti
NIM: 8587761361
Prodi: PGPAUD BI Pokjar Kudus
Berdasarkan Video yang saya amati, sebagai guru hal tersebut pernah saya alami di kelas. Anak ketika sedang berkelahi di kelas kalau di tanya diam saja tanpa mau berkata – kata dan anak itu pun juga tidak mampu mengungkapkan bahasa secara verbal ketidaksetujuannya dengan kondisinya. Saya sebagai guru akan mendekati anak tersebut dan menanyakan apa yang terjadi, jika anak tersebut tidak mau menjawab, saya ajak anak bermain terlebih dahulu atau berkeliling halaman untuk menghilangkan mood anak dan tidak menangis lagi. Dan sebagai guru kita harus memberikan memotivasi dan nasehat untuk anak agar mau minta maaf kepada temannya yang dia lakukan. Dan sebgai guru kita pasti punya cara agar anak dapat mengungkapkan ketidaksetujuan secara verbal yaitu dengan memberikan kesepakatan aturan bermain antara guru dan murid saat di dalam kelas contohnya seperti sayang teman harus bermain bersama – sama dan guru memberikan memotivasi dan memberikan kesempatan bertanya kepada anak untuk menceritakan apa yang di alami anak ketika di dalam kelas, supaya guru bisa mengambil tindakan jika terjadi hal yang tidak di inginkan oleh anak. Kemudian dan selalu mengulang kata – kata yang positif seperti minta maaf, permisi, terimakasih, meminta tolong ketika butuh bantuan. Ucapkanlah itu setiap aktivitas yang dilakukan di sekolah agar selalu menjadi pembiasaan anak – anak di kelas.