silahkan klik icon jika video tidak dapat diputar
Sinopsis
Pada program video ini Anda dapat menyaksikan apa yang dilakukan seorang guru Taman Kanak-kanak ketika ia menghadapi kejadian dimana sorang anak memukul/menangis karena tidak setuju dengan perlakuan temannya. Dalam video tampak guru tersebut menghampiri anak yang memukul/menangis kemudian ia meminta anak berhenti memukul/menangis (tenang). Jika anak masih belum tenang (masih marah/menangis), guru memeluk anak tersebut, kemudian ia bertanya dengan suara lembut dan bersahabat mengapa anak memukul/menangis. Selanjutnya, guru tersebut berusaha mendamaikan anak dengan temannya yang membuatnya memukul/menangis. Guru juga memberitahu anak yang memukul/menangis tersebut agar menyatakan apa yang ingin dia ungkapkan dengan kata-kata, dan bukan dengan cara memukul/menangis supaya temannya mengerti. Selanjutnya guru juga meminta anak untuk melapor atau menceritakan kepada guru jika ada teman yang mengganggu atau membuatnya kesal.
Ir. Melly Latifah, M.Si
–
–
Secara umum tayangan video ini masih belum menunjukkan keadaan aseli yang terjadi sehari-hari. Permasalahan yang diangkat sebenarnya cukup menarik dan merupakan permasalahan yang bisa ditemui oleh para guru. Namun solusi yang ditawarkan sepertinya terlalu sederhana dan sangat mudah dilakukan. Padahal dalam kenyataannya, anak usia dini memiliki berbagai reaksi dalam menunjukkan ketidaksetujuannya, seperti merebut kembali barang yang diambil tanpa mengucapkan sepatah katapun, melakukan kekerasan fisik pada anak yang perilakunya tidak disetujui dll . Perilaku tersebut (bereaksi tanpa mengucapkan kata2) itulah yang biasanya dihadapi para guru, sementara solusi yang ditayangkan seolah menghilangkan kesulitan tersebut.
Wing Hanyom Sari
nama : Flafirsty Azzahra M
nim : 857161992
prodi : PGPAUD S1
Disabilitas : Tuli ( tidak dapat mendengar )
semester : 2
judul : anak sulit mengungkapkan ketidaksetujuannya secara verbal
video yang saya menonton sampai habis dan saya mengerti cara dapat mengungkapan ketidaksetujuannya secara verbal.
Di tempat saya mengajar, anak-anak Tuli juga pernah mengalami sama seperti mereka Dengar ( non disabilitas ) yang ada di video itu. saya guru Tuli juga pernah sempat bingung harus bagaimana kepada anak Tuli yang sedang menangis dan tidak mengungkap secara bahasa isyarat. saya mulai berpikir tentang anak itu jadi lebih baik biarkan anak itu sedang menangis karena anak itu sedang belajar emosi dan belajar tenang sendiri. lalu setelah anak sudah tidak menangis, tanyakan anak baru mengungkapkan.
selanjutnya, pendapat saya terkait video nya adalah membiarkan anak sedang menangis karena belajar emosi dan tenang sendiri. nanti anak itu akan mengungkapkan.
Nama : Eka Daryati
Nim : 857668494
Dari video yang ditampilkan, terdapat contoh kasus kesulitan anak dalam mengungkapkan ketidaksetujuannya secara verbal. Pada kegiatan sehari-hari di sekolah, guru sering mendapati kasus semacam ini. Dimana contoh kasus yang dibahas yaitu seorang anak yang mengambil krayon anak didepannya tanpa meminta ijin terlebih dahulu, kemudian si pemilik krayon menangis ketika krayonnya di ambil temannya. Hal yang dilakukan guru pada tayangan tersebut sudah baik, akan tetapi kasus yang dihadapi di lapangan terkadang tidak dapat dilakukan dengan sederhana seperti di video tersebut. Karena reaksi anak bermacam-macam dalam menunjukkan ketidaksetujuannya, seperti merebut kembali barang yang diambil, melakukan kekerasan fisik pada anak yang perilakunya tidak disukai seperti mendorong atau memukulnya. Sehingga guru perlu memberikan bimbingan dan motivasi.
Saya ayu Indriani Br Pasaribu 855865724 Pgpaud.
ketika melihat vidio tersebut saya teringat oleh anak didik saya. anak didik saya sulit sekali untuk mengungkapkan ketidak setujuannya. akhirnya selalu diungkapkan dengan menangis. ketika pada situasi tersebut saya menghampirinya menanyai dengan sangat lembut sambil saya peluk sambil membujuknya agar tidak menangis. dan ketika kejadian tersebut adalah karna perselisihan maka teman temanya saya suruh untuk meminta maaf sambil berjabat tangan. sembari guru juga memberikan arahan tentang hal tersebut harus di katakan “kalau tidak teman teman dan ibu guru tidak mengerti”.
selain itu ada beberapa faktor salah satunya karna tidak percaya diri. jadi setiap ada perilaku anak tesebut yang baik harus diberi rewad bisa dengan ucapan yang simpel yang dapat membangun kepercayaan diri anak tersebut misal “anak hebat”
Nama : Rafiqah Syaihany Maarif
Nim : 859405133
Prodi PGPAUD
Penanganan yang dijelaskan pada video anak kesulitan untuk mengungkapkan apa yang dirasakan sudah sangat tepat. Sebagai guru kita harus lebih peka. Ketika kejadian itu terjadi hal pertama yang harus dilakukan guru adalah pendekatan. Ketika anak mulai nyaman dengan keberadaan guru makan anak lebih suka menceritakan apa yang dialaminya.
Nama : Rafiqah Syaihany Maarif
Nim : 859405133
Prodi PGPAUD
Penanganan yang dijelaskan pada video anak kesulitan untuk mengungkapkan apa yang dirasakan sudah sangat tepat. Sebagai guru kita harus lebih peka. Ketika kejadian itu terjadi hal pertama yang harus dilakukan guru adalah pendekatan. Ketika anak mulai nyaman dengan keberadaan guru makan anak lebih suka menceritakan apa yang dialaminya.
Terima kasih
Selamat malam, izinkan saya memberi tanggapan:
Secara keseluruhan solusi yang ditayangkan pada video pembelajaran mengenai “anak sulit mengungkapkan ketidaksetujuannya secara verbal” sudah cukup menarik dan membantu.
Namun dalam kenyataannya, adapun pendidik yang menemukan anak usia dini yang memiliki berbagai reaksi dalam menunjukkan ketidaksetujuannya, misalnya memukul temannya yang mengganggunya ataupun merebut kembali barang yang diambil temannya tanpa mengucapkan sepatah katapun, atau dapat dikatakan ada anak yang melakukan kekerasan fisik pada temannya namun tanpa mengucapkan sepatah katapun.
Perilaku anak yang bereaksi tanpa mengucapkan kata-kata juga perlu diperhatikan dan mencari solusi untuk menangani anak seperti ini.
Menurut saya sebagai seorang pendidik, ketika seorang anak melakukan kekerasan fisik saat membalas temannya yang mengganggunya tanpa mengucapkan kata-kata, namun tidak dapat mengungkapkan ketidaksetujuannya secara verbal, ada beberapa hal yang dapat dilakukan:
1. Tenangkan situasi: Langsung intervensi dan tenangkan situasi yang sedang berlangsung. Pisahkan anak tersebut dan selidiki apa yang terjadi. Tanyakan pada anak yang melakukan kekerasan mengapa ia melakukan itu dan apa yang ingin ia sampaikan.
2. Ajarkan alternatif perilaku: Bicarakan dengan anak tentang cara-cara yang lebih sehat dan positif untuk mengekspresikan ketidaksetujuan atau kemarahan. Ajarkan mereka keterampilan untuk berbicara dengan baik, bernegosiasi, atau mengambil jeda untuk merenung dan berpikir.
3. Dorong mereka untuk berbicara: Mendorong anak untuk berbicara mengenai perasaannya, meskipun sulit untuk melakukannya. Bicarakan dengan mereka mengenai pentingnya mengungkapkan perasaan dan cara yang baik untuk melakukannya.
4. Jangan menghakimi atau menyalahkan: Jangan menyalahkan atau menghakimi anak, tetapi cobalah untuk memahami dan membantu mereka untuk mengatasi situasi tersebut. Bicarakan tentang akibat yang timbul dari kekerasan fisik dan mengapa itu tidak baik.
5. Jangan biarkan perilaku tersebut berlanjut: Berbicara dengan anak tentang konsekuensi dari perilaku kekerasan fisik dan mengapa itu tidak dapat diterima. Berikan batasan dan jangan
Demikian tanggapan dari saya, mohon bimbingannya kepada tutor dan teman-teman, terima kasih 🙏🏻
Nama : Gabriela
Nim : 859413456
Prodi : S1 PGPAUD
Setelah menyaksikan tayangan video diatas tentang “anak sulit mengungkapkan ketidaksetujuannya secara verbal”
Terlihat bahwa anak belum bisa mengungkapkan permasalahan yang dia alami secara verbal tapi dia hanya bisa mengungkapkannya dengan cara menangis. Dalam video tersebut, cara yang dilakukan oleh guru dalam menghadapi anak tersebut menurut saya sudah tepat. Dengan cara melakukan pendekatan kepada anak tersebut dan memintanya untuk menceritakan alasan mengapa dia menangis.
Ada hal2 yang bisa kita lakukan sebagai guru jika mengalami kejadian yang serupa:
1. Melakukan pendekatan kepada siswa
2. Ajak anak untuk berdiskusi
3. Ajarkan kepada anak untuk belajar mengungkapkan apa yang mereka sedang alami dan rasakan
4. Beri motivasi kepada anak.
Nama : Fitri Apriliani
Nim : 855710194
Prodi : PGPAUD
Mata Kuliah : Pemantapan Kemampuan Mengajar
menurut saya yang dilakukan guru dalam video tersebut sudah benar. untuk mengatasi anak yang tidak dapat menungkapkan pendpat atau keinginannya memang harus dengan kelembutan dan kasih sayang. yang dapat guru lakukan dalam situasi tersebut ialah :
– mendekati anak
– bicara dari hati ke hari dengan kasih sayang
– mendemostrasikan cara mengungkapkan pendapat/keinginan dengan kalimat
– memberi reward saat anak sudah dapat melakukannya
Melihat video yang saya lihat tadi para guru harus mengatasi anak sulit mengungkapkan ketidak setujuannya secara verbal yaitu,ketika ada anak berkelahi lalu anak satu menangis,kemudian guru harus menghampiri anak yang menangis itu,dan menenangkan dan bertanya mengapa menangis nak,Guru harus memberikan solusi yaitu saling meminta maaf dan mengatakan bahwa jangan berkelahi karena kalian berteman satu sama lain,dan ajaklah anak saling bermaaf maafan