silahkan klik icon jika video tidak dapat diputar
Sinopsis
Program video ini berisi strategi seorang guru Taman kanak-kanak yang mengalami masalah pada anak didiknya. Masalah tersebut adalah anak kesulitan dalam mengemukakan pendapatnya. Cara yang dilakukan guru tersebut diantaranya adalah dengan melatih anak secara terus menerus dan perlahan untuk mengemukakan pendapatnya. Misalnya dengan melontarkan beberapa pertanyaan tentang hal-hal yang disukai anak, memperlihatkan gambar kepada anak dan meminta anak menyampaikan pendapatnya tentang gambar tersebut. Cara lainnya adalah dengan meminta anak menggambar bebas, kemudian meminta anak untuk menceritakan gambar hasil karyanya di depan kelas. Cara lain yang dapat dilakukan adalah dengan meminta anak membawa mainan atau buku kesayangannya dari rumah dan memintanya menceritakan tentang mainan dan buku kesayangannya itu di depan teman-temannya, tentu saja tahap awal guru memancing dengan pertanyaan seputar mainan atau buku tersebut.
Ir. Melly Latifah , M.Si
–
–
Pada tayangan video tersebut, untuk pembukaan dan isi sudah sesuai dengan ilustrasi namun untuk penutup belum terlihat. Penggunaan strategi, pendekatan, metode dan media sudah ada dalam tayangan tersebut, namun untuk evaluasi belum terlihat. Untuk tingkat perkembangan anak sudah sesuai dengan materi pembelajarannya, demikian juga dengan kesesuaian dengan kurikulum yang berlaku (anak memahami bahasa ekpresif).
Tri Ekawati
Nama : SRI HASTUTI MASHITOH
Nim : 867076363
Prodi : PG-Paud
Judul Video : Anak sulit mengungkapkan pendapat
Berdasarkan video diatas saya memberikan pendapat . Menurut pendapat saya. Dari paparan yang disampaikan Ir. Melly Latifah Msi
1. Guru dapat mengajukan pertanyaan hal-hal yang disukai si anak
Menanyakan kalai di rumah suka nonton apa
2. Melalui buku bergambar di perlihatkan kepada anak dan ditanyakan pendapat anak mengenai gambar tersebut
3. Anak diberikan kesempatan menggambar bebas kemudian menceritakan terkait gambar tersebut
4. Anak membawa mainan kesukaan kemudian menceritakan di depan kelas tentang mainan tersebut
Menceritakan mainan yang dibawa dari rumah .
Pemaparan ini sangat baik di terapkan untuk anak yang sulit mengungkapan pendapatnya . Dengan stimulasi ini diharapkan anak berani dengan perlahan menyampaikan pendapatnya di depan teman-temannya
Menurut saya anak sulit mengungkapkan pendapat di sebabkan beberapa faktor:
1. Karena anak kurang percaya diri, merasa malu mungkin karena berada di lingkungan yang baru. Pada waktu awal masuk sekolah anak biasanya masih susah untuk dapat menyesuaikan diri.
2. Karena anak memang pendiam, susah bergaul maupun bersosialisasi. Sifat pendiam anak mungkin juga pengaruh dari orang tuanya yang kurang memberikan stimulus kepada anak, seperti sering di ajak berkomunikasi.
3. Karena anak memiliki kebutuhan khusus seperti susah berbicara, gagap. Jadi anak mungkin merasamalu untuk mau mengungkapkan pendapat.
Solusi yang diberikan pembicara pada video sangat bagus dan dapat di laksanakan di sekolah kami, yaitu sering mengajak berkomunikasi kepada anak, baik diajak bercakap-cakap, tanya jawab, di minta untuk bercerita tentang peristiwa yang dijalani ataupun mengajak anak untuk menggambar dan menceritakn gambar yang dibuatnya.
Selain itu semua kami sebagai pendidik biasanta mengajak anak untuk berbaur dengan temannya, apabila belum percaya diri dalam berrmain kita temani.
Nama : Arini Wafroh
Nim : 858742547
Mengatasi masalah kesulitan berbahasa pada anak usia dini ( Anak sulit mengungkapkan pendapat )
Setelah melihat vidio tersebut saya menemukan masalah kurangnya keberanian pada anak untuk bertanya dan menjawab pertanyaan guru.
Berdasarkan asumsi tersebut perlu adanya meningkatkan kemampuan bahasa pada anak tentang kegiatan menjawab pertanyaan keterangan/informasi dengan menggunakan metode dan media yang tepat dan menarik bagi anak. Metode yang digunakan adalah metode Tanya jawab dengan model pembelajaran atau disebut talking stick agar anak memahami dan lebih mudah mengerti apa saja yang dibahas dan diberikan guru. Hasil stimulasi perbaikan yang sudah dilakukan dalam pengembangan bahasa melalui metode Tanya jawab dengan model pembelajaran sangat efektif karena meningkatkan kegiatan pengembangan bahasa dan memotivasi anak untuk belajar lebih baik. Dengan menggunakan strategi, metode yang sesuai, penggunaan bahasa yang sederhana dan jelas dan tentunya yang dimengerti oleh anak, media yang lebih menarik minat anak sesuai dengan usia anak TK, dapat membuat anak menjadi termotivasi mendengarkan dan menjawab pertanyaan guru saat proses pembelajaran.
Kesulitan mengemukakan pendapat biasa terjadi pada anak usia dini. Karena Mereka bingung harus mengungkapkan pendapat dengan cara apa dan bagaimana, sebagai pendidik kita harus pandai mencari cara agar anak bisa mengungkapkan pendapatny dengan baik dan tepat..seperti dengan memancing pertanyaan yang menarik agar anak mau menjawab, dengan melihatkan gambar, video atau peraga lainnya sehingga anak tertarik untuk bertanya dan menjawab pertanyaan.
menurut saya ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menambah stimulus dengan misalnya anak melihat tayangan video dari sebuah cerita, anak mendengarkan cerita dari buku bacaan, ketika jam istirahat mengajak anak untuk bercerita tentang apa yang anak lihat pada apa yang terjadi pada temannya, dan ketika mengamati lingkungan sekolah atau rumah dalam kegiatan jalan santai bu guru dapat menceritakan hal-hal apa saja yang ditemukan dilingkungan tersebut. Serta anak sering diajak outing class Setelah itu memberikan pertanyaan sederhana kepada anak tentang apa yang mereka amati dan rasakan.
Nama : Yudita Selviani Telaumbanua
Nim : 835345469
Pada tayangan video tersebut, untuk pembukaan dan isi sudah sesuai dengan ilustrasi namun untuk penutup belum terlihat. Penggunaan strategi, pendekatan, metode dan media sudah ada dalam tayangan tersebut, namun untuk evaluasi belum terlihat. Untuk tingkat perkembangan anak sudah sesuai dengan materi pembelajarannya, demikian juga dengan kesesuaian dengan kurikulum yang berlaku
Nama: Ni Ketut Sri Budhi Dwi Marleni
NIM: 859016696
UPBJJ: Denpasar
Setelah melihat tayangan video Anak Sulit Mengungkapkan Pendapat di atas, dapat saya tarik kesimpulan bahwa terdapat banyak strategi untuk menstimulasi anak berbicara aktif. Selain memberikan pertanyaan atau meminta anak bercerita seperti yang disampaikan dalam video, menurut pendapat saya, guru juga dapat menstimulasi perkembangan bahasa anak dengan cara menambah kosakata anak. Guru dapat mengajarkan sinonim atau antonim kata serta penggunaannya dalam percakapan sehari-hari. Di samping itu, karakter anak juga harus distimulasi agar berkembang dengan baik sehingga mereka menjadi anak yang lebih percaya diri dalam mengungkapkan pendapat. Kepercayaan diri anak dapat ditumbuhkan melalui pemberian penguatan-penguatan yang wajar saat anak melakukan tugas dengan benar.
Nama:Wafiq Azizah
Nim:859404235
Pada video pembejaran tersebut, kasus anak sulit mengungkapkan pendapat sering ditemui dilembaga, namun hal ini akan menjadi perhatian krn akan berdampak pada perkembangan mentalnya dan cara bersosialisasinya dimasa depan.Banyak cara yang efektif dapat digunakan dalam menstimulasi perkembangan bahasa anak, mulai dari mengajaknya berdiskusi, bercerita dan masih banyak lagi.
Pada video pembelajaran tersebut, saya setuju dengan apa yang dilakukan guru untuk mengatasi anak yang sulit mengungkapkan pendapat. Menghadapi anak yang sulit mengungkapkan pendapat dapat menjadi tantangan, tetapi ada beberapa langkah yang dapat kita coba untuk membantu anak tersebut merasa lebih nyaman dalam berbicara dan mengungkapkan pendapatnya. Berikut adalah beberapa saran yang dapat kita terapkan:
1. Ciptakan lingkungan yang terbuka dan aman: Buatlah suasana yang nyaman dan terbuka di rumah. Pastikan bahwa anak merasa didengar dan dihargai ketika mereka berbicara. Hindari mengkritik atau mengejek pendapat mereka. Tunjukkan minat dan perhatian pada apa yang ingin mereka sampaikan.
2. Ajak anak berbicara satu lawan satu: Kadang-kadang, anak merasa tidak nyaman atau terintimidasi oleh kehadiran orang lain saat berbicara. Ajaklah anak berbicara secara pribadi, sehingga mereka merasa lebih leluasa dan aman untuk berbicara tentang apa yang mereka pikirkan dan rasakan.
3. Berikan contoh yang baik: Jadilah contoh yang baik dengan cara mengungkapkan pendapat dengan sopan dan terbuka di hadapan anak. Anak akan lebih cenderung meniru perilaku yang mereka lihat. Dengan memberikan contoh yang baik, kita dapat menginspirasi anak untuk menjadi lebih percaya diri dalam mengungkapkan pendapat mereka.
4. Berikan kesempatan untuk berbicara: Berikan kesempatan yang cukup bagi anak untuk berbicara. Biarkan mereka memiliki waktu dan ruang untuk mengungkapkan pendapat mereka tanpa diinterupsi. Dengarkan mereka dengan penuh perhatian dan jangan melupakan pentingnya mengajukan pertanyaan atau memperjelas pendapat mereka untuk memperkuat dialog.
5. Jangan memaksa atau menekan: Hindari memaksa anak untuk berbicara atau mengungkapkan pendapat mereka. Terkadang, mereka mungkin memerlukan waktu dan ruang untuk memikirkan dan merumuskan pendapat mereka sendiri. Tekanan yang berlebihan dapat membuat mereka semakin enggan untuk berbicara.
6. Gunakan metode alternatif: Beberapa anak mungkin merasa lebih nyaman mengekspresikan diri melalui tulisan atau gambar daripada berbicara secara langsung. Berikan mereka kesempatan untuk menulis atau menggambar apa yang mereka pikirkan. Metode ini dapat membantu mereka melatih keterampilan komunikasi dan mengungkapkan pendapat dengan lebih mudah.
7. Dukungan emosional: Jika anak tampak enggan atau cemas untuk berbicara, perhatikan dan tanyakan apa yang membuat mereka merasa tidak nyaman. Bantu mereka mengatasi rasa takut atau kekhawatiran dengan memberikan dukungan emosional. Jika masalahnya berlanjut atau memburuk, pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan ahli pendidikan atau psikolog anak untuk mendapatkan saran lebih lanjut.
Ingatlah bahwa setiap anak memiliki kecepatan dan gaya komunikasi yang berbeda. Penting untuk memahami dan menghargai perbedaan tersebut. Dengan memberikan dukungan, kesabaran, dan kesempatan yang tepat, kita dapat membantu anak mengatasi kesulitan mereka dalam mengungkapkan pendapat.
dari tayangan diatas dapat terlihat ada anak yang ketika ditanya ,tidak bisa menjawab/mengungkapkan pendapat .kemudian guru dengan sigap memberikan stimulus yang tepat pada saat pembelajaran dikelas dengan :
1.memberikan beberapa pertanyaan tentang apa yang paling disukai atau pada saat melakukan kehiatan guru harus aktif memberikan pertanyaan terkai apa yang sedang dilaksanakan oleh anak tersebut
2.guru memperlihatkan kepada anak satu gambar dan meminta anak untuk memberikan pendapat terkait gambar yang diperlihatkan tersebut.
3.guru meminta anak untuk menggambar bebas kemudian menceritakan apa yang digambarnya.
4.guru meminta anak untuk menceritakan mainan apa yang dibawa anak dari rumah.
kurangnya stimulus berbahasa aktif bisa berdampak pada anak kurang bisa mengungkapkan pendapat .jadi tugas kita disekolah untuk menstimulusnya
Nama : Sisilia Vanesa Kurniawan
Nim : 857458231
Pokjar : Bandung
Kelas : Metode Pengembangan Bahasa
Tutor : Nur Dini Fauziah,M.Pd.
Berdasarkan video diatas, saya mengamati beberapa hal, diantaranya adalah masih banyak anak-anak yang malu, atau bahkan tidak dapat mengungkapkan pendapatnya sendiri. Mungkin terdapat pula beberapa faktor yang menjadi alasan dibaliknya, yaitu mungkin dia pernah mengalami pendapatnya tidak didengarkan/ditolak oleh orang lain sehingga ia menjadi ragu untuk mengutarakan nya, atau merasa takut jika nantinya pendapatnya tidak didengar kembali.. selain itu mungkin ada faktor lainnya seperti kurangnya komunikasi dengan orangtua atau oranglain, sehingga ia tidak terbiasa untuk melakukan pembicaraan, sehingga untuk mengutarakan pendapatnya ia merasa malu..
menurut saya, cara yang dilakukan oleh guru tersebut sudah tepat.. tapi alangkah baiknya apabila sebelum masuk ke dalam cara tersebut, guru rutin dalam mengajak anak untuk berbicara, dan meminta bantuan kepada orangtua untuk terus melatihnya berkomunikasi dirumah.. sehingga sedikit demi sedikit ia akan mulai terlatih untuk bisa mengutarakan pendapatnya, lalu ketika sudah sering dilatih untuk berkomunikasi singkat, sangat tepat untuk melalukan cara yang seperti di video tersebut, yaitu meminta anak untuk membawa mainan kesukaan ke sekolah, lalu mengajak anak berkomunikasi seputar mainan kesukaannya atau meminta anak untuk menjelaskan mengenai mainan kesukaanya, dan masih banyak lagi..
menurut saya cara yang dilakukan sudah tepat. karena beberapa cara tersebut memang benar saya terapkan disekolah ketika mengajar. Dan tak juga dengan pemberian reward kepada anak yang sudah berani mengutarakan pendapatnya, atau yang sudah mulai berani sedikit-sedikit, sehingga melalui reward ini anak akan tampak senang dan tidak takut lagi dalam mengutakan pendapatnya. Dan menurut saya itu berhasil apabila kita mau melalukanya secara rutin dan bekerja sama dengan orangtua dengan baik.
Demikian pendapat saya, Terimakasih.
nama :ERIES SUMINAR
NIM: 857456094
POKJAR:AWIPARI
KELAS :A
MATAKULIAH:METODE PENGEMBANGAN BAHASA
TUTOR:NURDINI FAUZIAH M.Pd
ijin memberi tanggapan
dari tayangan diatas dapat terlihat ada anak yang ketika ditanya ,tidak bisa menjawab/mengungkapkan pendapat .kemudian guru dengan sigap memberikan stimulus yang tepat pada saat pembelajaran dikelas dengan :
1.memberikan beberapa pertanyaan tentang apa yang paling disukai atau pada saat melakukan kehiatan guru harus aktif memberikan pertanyaan terkai apa yang sedang dilaksanakan oleh anak tersebut
2.guru memperlihatkan kepada anak satu gambar dan meminta anak untuk memberikan pendapat terkait gambar yang diperlihatkan tersebut.
3.guru meminta anak untuk menggambar bebas kemudian menceritakan apa yang digambarnya.
4.guru meminta anak untuk menceritakan mainan apa yang dibawa anak dari rumah.
kurangnya stimulus berbahasa aktif bisa berdampak pada anak kurang bisa mengungkapkan pendapat .jadi tugas kita disekolah untuk menstimulusnya