silahkan klik icon jika video tidak dapat diputar
Sinopsis
Program ini menggambarkan seorang guru Taman Kanak-kanak yang sedang menangani anak yang tidak percaya diri atas hasil belajarnya. Tampak bahwa guru itu berupaya mendekati anak. Guru memberikan penguatan dengan cara memotivasi anak, menanyakan kepada anak jika masih ragu atau tak mengerti atas tugasnya, memberikan motivasi pada kreativitas anak dengan cara meminta anak untuk melakukan pilihan aktivitas lain yang dapat dilakukan, memberikan saran untuk menggambar sesuatu yang disukai anak yang masih berhubungan dengan tema awal dan mengeksplorasi hal lain yang bisa dibuat terkait dengan tema menggambar yang sedang ditugaskan kepada anak.
Dwi Astuti
–
–
Dalam tayangan tersebut, kegiatan belajar mengajar dalam sebuah kelas sudah terlihat jelas. Strategi, pendekatan dan metode pembelajaran sudah bagus, guru aktif memberi motivasi dan stimulasi untuk menumbuhkan rasa percaya diri anak dalam melakukan sesuatu. Media yang dipergunakan sebaiknya lebih diperkaya. Dan di akhir pembelajaran, evaluasi perlu ditambahkan untuk lebih menumbuhkan rasa percaya diri anak anak, dengan memberikan kesempatan anak bercerita tentang hasil karya yang dibuatnya sendiri.
Harimurti
Nama : Yang Yulita
NIM : 857408591
Setelah menonton video tentang anak yang tidak percaya diri, saya merasa sangat terinspirasi. Sikap guru dalam video tersebut benar-benar menunjukkan pentingnya peran pendidik dalam membentuk kepercayaan diri siswa.
Ketika anak merasa tidak mampu, sering kali mereka bukan benar-benar tidak bisa, tetapi mereka belum percaya pada dirinya sendiri. Di sinilah peran guru menjadi sangat penting. Guru yang memberikan semangat, tidak mudah menyerah, dan terus mengatakan bahwa anak bisa, secara perlahan membantu anak membangun keyakinan dalam dirinya.
Saya sangat menghargai pendekatan yang digunakan guru dalam video, yaitu dengan bersikap sabar, memberikan pujian atas usaha, dan tidak fokus pada kesalahan. Cara ini sangat efektif karena membuat anak merasa aman untuk mencoba, belajar dari kesalahan, dan terus berkembang.
Pendekatan seperti ini tidak hanya meningkatkan kepercayaan diri anak dalam menyelesaikan tugas, tetapi juga membentuk karakter anak agar lebih tahan menghadapi tantangan. Ini adalah contoh nyata bahwa pendidikan bukan hanya soal akademik, tapi juga tentang membentuk mental dan emosi anak secara positif.
Menurut saya video tersebut sangat bermanfaat bagi saya sebagai seorang pendidik AUD, dimana pada video tersebut memberikan cara bagaimana seorang pendidik untuk mengatasi anak yang memiliki ketidak percayaan diri terhadap hasil belajarnya. Pada program tersebut memperlihatkan seorang guru AUD yang sedang menangani anak yang tidak percaya diri atas hasil belajarnya. Terlihat jelas bahwa guru tersebut berusaha mendekati anak. Guru tersebut memberikan semangat dan memotivasi kepada anak, dengan bertanya kepada anak jika masih ragu atau tidak mengerti atas yang tercantum, memberikan motivasi pada kreativitas anak dengan cara meminta anak untuk melakukan pilihan aktivitas lain yang dapat dilakukan, memberikan saran untuk menggambar sesuatu yang disukai anak yang masih berhubungan dengan tema awal dan mengeksplorasi hal lain yang bisa dibuat terkait dengan tema menggambar yang ditugaskan kepada anak. Dari tayangan tersebut, apa yang dilakukan oleh guru sangat efektif untuk mengatasi anak yang mengalami kurangnya rasa percaya diri terhadap hasil belajarnya. Dan video tersebut juga sangat menginspirasi saya sebagai pendidik agar kedepannya bisa menjadi guru AUD yang lebih baik lagi dalam mengatasi permasalahan serupa yang terdapat dilembaga tempat saya mengajar.
Judul : Anak Tidak Percaya Diri
Setelah saya tonton, Video ini sudah efektif dalam menyampaikan pesan inti dan memberikan solusi praktis. Dengan menambahkan elemen interaktif, kedalaman analisis, dan visual yang lebih hidup, konten bisa lebih berdampak dan meninggalkan kesan mendalam bagi penonton. Terus kembangkan pendekatan yang membumi dan relatable agar pesan semakin menyentuh kebutuhan audiens dan para guru PAUD.
Video ini juga mengangkat isu kepercayaan diri anak, yang merupakan aspek krusial dalam perkembangan emosional dan sosial. Topik ini sangat dibutuhkan oleh orang tua, guru, atau pengasuh yang sering menghadapi tantangan serupa. Selain itu Bahasa yang digunakan sederhana dan tidak berbelit, sehingga pesan mudah dipahami oleh berbagai kalangan. Visualisasi contoh kasus (misal: anak takut presentasi atau enggan bergabung dengan teman) juga membantu penonton mengidentifikasi masalah sehari-hari. Dan Video ini juga memberikan saran praktis seperti memberikan apresiasi spesifik, menciptakan lingkungan yang aman untuk berekspresi, dan melatih anak melalui aktivitas bertahap. Ini memudahkan penonton untuk langsung bertindak setelah menonton.
Saran dan masukan :
1. Durasi dan Kedalaman Materi
– Jika durasi video terlalu singkat, disarankan untuk memperluas penjelasan tentang *penyebab* rendahnya kepercayaan diri anak (misalnya faktor pola asuh, bullying, atau tekanan akademis).
– Jika durasi terlalu panjang, bisa dibagi menjadi beberapa episode tematik (misalnya: “Mengenali Penyebab” dan “Teknik Membangun Kepercayaan Diri”).
2. Contoh Interaksi Langsung
Menambahkan adegan simulasi atau role-play antara orang tua/anak/guru akan membuat penonton lebih mudah membayangkan penerapan tips yang diberikan. Misalnya, menunjukkan perbedaan respons anak saat diberi dukungan vs. kritik negatif.
3. Visual yang Lebih Dinamis
– Gunakan ilustrasi atau animasi yang menarik untuk menggambarkan emosi anak (misalnya: animasi wajah cemas berubah menjadi tersenyum setelah mendapat dukungan).
– Tambahkan infografis singkat untuk merangkum poin-poin kunci.
4. Partisipasi Anak dalam Konten
Melibatkan anak-anak sebagai partisipan (dengan persetujuan orang tua) untuk menunjukkan perubahan sikap sebelum dan setelah intervensi bisa meningkatkan daya persuasif video.
5. Sumber Referensi
Menyertakan data penelitian atau kutipan ahli psikologi anak akan memperkuat kredibilitas materi. Misalnya, menjelaskan teori perkembangan Erikson tentang pentingnya kepercayaan diri di fase usia tertentu.
6. Ajakan Kolaborasi
Di akhir video, tambahkan ajakan untuk guru dan orang tua berdiskusi atau berbagi pengalaman di kolom komentar/platform lain. Ini membangun komunitas pembelajaran yang saling mendukung.
nama : Ida Ayu Made Puspa Dewi
NIM: 859045443
menurut saya, apa yang dilakukan oleh guru di dalam video tersebut sudah baik, dalam menghadapi anak yang kurang percaya diri memang perlu dimulai dari Guru bertanya pada anak yang kurang percaya diri apa yang menjadi keinginannya?, Guru juga bisa memberi saran pada anak yang kurang percaya diri tentang apa yang bsia dilakukan, Guru bisa memberi motivasi pada anak yang kurang percaya diri saat melakuakn kegiatan, Guru bisa mengekplorasi kemampuan anak dan mencari tau apa yang menjadi kesukaan dan kelebihan dari anak tersebut, Guru juga bisa melakuakn pendekatan untuk memotivasi anak yang kurang percaya diri.
Assalamualaikum wr.wb
Syta Rodiyah Nurkalam dengan NIM 877833466
Pada video di atas kita dapat melihat anak masih kurang percaya diri, karena masanya anak ketika baru masuk sekolah motorik anak belum sempurna atau belum terbiasa melakukannya. Kurang percaya diri mengakibatkan anak kurang kreatif, paud adalah periode penting masa keemasan sejak dini. Oleh karena itu, kita sebagai guru harus melakukan teknik untuk anak kurang percaya diri.
1. Guru menyakan tugas kepada anak apakah anak ragu dengan tugas yang diberikan guru
2. Memberikan saran
3. Memotivasi kreatifitas anak
4. Mengeksplorasi potensi anak
5. Lakukan pendekatan anak
simpulan ” kita sebagai guru mengajak anak dengan pendekatan agar anak bisa termovitasi dan mengajak anak menggambar bebas serta mewarnai apapun di kertas dengan berbagai macam warna untuk menghindari kebosanan disaat pembelajaran di kelas. Jangan lupa tetap berinteraksi dengan anak, menanyakan kabar, gimana pembelajaran hari ini, agar anak senang dan terbiasa melakukannya dengan percaya diri.
Video ini menggambarkan seorang guru Taman Kanak-kanak yang menghadapi anak yang kurang percaya diri terhadap hasil belajarnya. Guru berupaya mendekati anak dengan cara memberikan motivasi dan dukungan emosional. Ia menanyakan apakah anak memahami tugas yang diberikan, serta memberikan pilihan aktivitas yang sesuai dengan minat anak untuk menumbuhkan semangat belajar. Salah satu pendekatan yang digunakan adalah dengan menyarankan anak menggambar sesuatu yang disukainya yang masih relevan dengan tema pelajaran. Guru juga mengajak anak mengeksplorasi ide lain yang berkaitan dengan tema gambar tersebut.
Tujuan dari pendekatan ini adalah untuk mendorong anak agar lebih percaya diri melalui kegiatan kreatif yang disesuaikan dengan minatnya. Hal ini dilakukan dengan harapan anak merasa dihargai dan lebih bebas mengekspresikan diri.
Nama saya Nurul Husna
Nim , 855896632
Anak Tidak Percaya Diri – Seri Pembelajaran PAUD
Video ini menggambarkan seorang guru Taman Kanak-kanak yang menghadapi anak yang kurang percaya diri terhadap hasil belajarnya. Guru berupaya mendekati anak dengan cara memberikan motivasi dan dukungan emosional. Ia menanyakan apakah anak memahami tugas yang diberikan, serta memberikan pilihan aktivitas yang sesuai dengan minat anak untuk menumbuhkan semangat belajar. Salah satu pendekatan yang digunakan adalah dengan menyarankan anak menggambar sesuatu yang disukainya yang masih relevan dengan tema pelajaran. Guru juga mengajak anak mengeksplorasi ide lain yang berkaitan dengan tema gambar tersebut.
Tujuan dari pendekatan ini adalah untuk mendorong anak agar lebih percaya diri melalui kegiatan kreatif yang disesuaikan dengan minatnya. Hal ini dilakukan dengan harapan anak merasa dihargai dan lebih bebas mengekspresikan diri.
Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh
Nama : Chassy faudy
Nim : 857857374
UPBJJ-Surakarta
Wah, artikelnya relatable banget. Kadang kita suka lupa kalau anak-anak juga bisa punya “overthinking versi mereka sendiri”, ya. Cara gurunya juga keren, nggak marah atau maksa, tapi malah ngajak ngobrol pelan-pelan. Jadi keinget, ternyata untuk membangun percaya diri anak itu bukan soal pujian terus-menerus, tapi soal rasa aman dan dihargai. Cocok banget buat jadi reminder kalau nanti kita jadi guru, harus lebih sabar dan peka sama sinyal-sinyal kecil dari anak.
nama : Dhyni arigustin
nim : 860032267
dari video diatas kita dapat melihat bahwa untuk anak yang kurang mempunyai rasa percaya diri itu perlu di motivasi, dengan itu guru juga harus memberikan kebebas untuk menggambar sesuai yang mereka inginkan agar mereka dapat mengembangkan rasa percaya dirinya dan agar anak tersebut tidak merasa bosan, dan dengan pembelajaran melalu pendekatan akan membuat anak tersebut merasa nyaman dan aman sehingga akan membangkitkan rasa percaya diri yang kuat dengan apa yang di hadapi nya di dalam pembelajaran.
terimakasih…
Nama : ERNA AMALIA
NIM : 859038161
UPBJJ : Denpasar
Dalam vidio di atas tentang bagai mana cara mengatasi anak yang tidak percaya diri sangat baik untuk di terapkan, karna dengan cara ibu guru menanyakan kepada anak atas tugas yang di kerjakan agar anak tidak malu bertanya apabila anak tersebut belum paham dengan tugas yang di berikan oleh ibu guru ibu guru dapat memberi saran langsung terhadap tugas yang anak kerjakan. agar anak lebih semangat ibu guru tidak lupa memberi pujian terhadap anak, agar anak lebih percaya diri.