silahkan klik icon jika video tidak dapat diputar
Sinopsis
Program ini menggambarkan seorang guru Taman Kanak-kanak yang sedang menangani anak yang tidak percaya diri atas hasil belajarnya. Tampak bahwa guru itu berupaya mendekati anak. Guru memberikan penguatan dengan cara memotivasi anak, menanyakan kepada anak jika masih ragu atau tak mengerti atas tugasnya, memberikan motivasi pada kreativitas anak dengan cara meminta anak untuk melakukan pilihan aktivitas lain yang dapat dilakukan, memberikan saran untuk menggambar sesuatu yang disukai anak yang masih berhubungan dengan tema awal dan mengeksplorasi hal lain yang bisa dibuat terkait dengan tema menggambar yang sedang ditugaskan kepada anak.
Dwi Astuti
–
–
Dalam tayangan tersebut, kegiatan belajar mengajar dalam sebuah kelas sudah terlihat jelas. Strategi, pendekatan dan metode pembelajaran sudah bagus, guru aktif memberi motivasi dan stimulasi untuk menumbuhkan rasa percaya diri anak dalam melakukan sesuatu. Media yang dipergunakan sebaiknya lebih diperkaya. Dan di akhir pembelajaran, evaluasi perlu ditambahkan untuk lebih menumbuhkan rasa percaya diri anak anak, dengan memberikan kesempatan anak bercerita tentang hasil karya yang dibuatnya sendiri.
Harimurti
Nama : Dede Nurul Komaria
NIM : 877623188
Pada anak usia dini mengenai masalah kepercayaan diri kerap muncul khususnya pada hasil belajar yang mereka kerjakan, biasanya anak dengan permasalahan seperti ini mengakibatkan perilaku anak mengalami kesulitan dalam berkreasi. Menurut Irsanti Widuri, S.Sos keadaan seperti ini perlu adanya perbaikan sejak dini, mengingat anak usia dini adalah periode krusial dalam menanamkan kepercayan diri.
Beberapa kegiatan yang dapat menumbuhkan rasa percaya diri pada anak menurut Dra. Siti Aisyah, M.Pd Ketua Program Studi PGPAUD.UT, sebagai berikut:
1. Menanyakan perasaan anak, guru dapat menanyakan kendala yang dirasakan anak tetang tugas yang diberikan kepadanya.
2. Berikan saran, jika terdapat anak yang menunjukkan sikap kurangnya antusias dalam sebuah kegiatan, misalnya pada saat diminta untuk menggambar benda sesuai tema, namun ada anak yang tidak mau melakukannya, maka guru dapat memberikan saran untuk menggambar hal yang disenangi anak dan dapat ia selesaikan, walaupun hal tersebut diluar tema pembelajaran.
3. Berikan Motivasi, guru dapat memberikan dorongan kepada anak selama proses pembelajaran. Supaya anak merasa percaya diri dalam menyelasaikan tugasnya.
4. Eksplorasi Potensi Anak, lakukan pendekatan pada anak beri mereka dukungan dan rangsang rasa keingintahuan mereka, supaya potensi yang anak miliki dapat berkembang dengan baik.
Dalam kasus anak yang baru masuk sekolah, perkembangan motorik halus anak belum berkembang dengan baik, maka gambar yang mereka hasilkan berupa coretan krayon, namun guru tetap dapat menanyakan makna gambar tersebut. Mengembangan daya kreatifitas anak dapat juga dilakukan dengan memberikan kebebasan kepada anak dalam pemilihan gambar apa yang ingin digambar oleh anak serta dapat dilakukan didalam kelas maupun di luar kelas.
Siti Rina Munawaroh (857263558)
Dalam video tersebut menunjukkan pendekatan yang tepat dalam menangani anak yang kurang percaya diri, terutama di usia dini. Guru terlihat menerapkan prinsip pendidikan yang berpihak pada anak, yaitu dengan membangun kedekatan emosional, mengenali kebutuhan individu anak, dan memberi ruang untuk berekspresi sesuai minat dan kemampuan mereka. Penguatan positif yang diberikan oleh guru yaitu melalui motivasi, dialog terbuka, dan pilihan aktivitas alternatif menunjukkan bahwa guru tidak memaksa anak, melainkan mendorong rasa percaya diri dan kemandirian dalam belajar. Pendekatan ini juga menunjukkan bahwa guru memahami pentingnya fleksibilitas dalam pembelajaran PAUD, di mana proses lebih diutamakan daripada hasil. Secara keseluruhan, program ini mencerminkan praktik pedagogis yang sensitif, suportif, dan sesuai dengan perkembangan anak usia dini.
Siti Rina Munawaroh (857263558)
Video tersebut menunjukkan pendekatan yang tepat dalam menangani anak yang kurang percaya diri, terutama di usia dini. Guru terlihat menerapkan prinsip pendidikan yang berpihak pada anak, yaitu dengan membangun kedekatan emosional, mengenali kebutuhan individu anak, dan memberi ruang untuk berekspresi sesuai minat dan kemampuan mereka. Penguatan positif yang diberikan oleh guru yaitu melalui motivasi, dialog terbuka, dan pilihan aktivitas alternatif menunjukkan bahwa guru tidak memaksa anak, melainkan mendorong rasa percaya diri dan kemandirian dalam belajar. Pendekatan ini juga menunjukkan bahwa guru memahami pentingnya fleksibilitas dalam pembelajaran PAUD, di mana proses lebih diutamakan daripada hasil. Secara keseluruhan, program ini mencerminkan praktik pedagogis yang sensitif, suportif, dan sesuai dengan perkembangan anak usia dini.
Erlina Mayasari (NIM 877630341)
Saya sebagai guru terinspirasi melihat video ini bagaimana guru memberikan motivasi secara personal, serta menanyakan langsung kepada anak tentang kebutuhannya. Ini mencerminkan pendekatan yang responsif dan membangun relasi positif antara guru dan anak. Saya belajar bahwa saat anak menunjukkan rasa tidak percaya diri, guru perlu mendekatinya secara personal. Komunikasi yang hangat, tenang, dan empatik sangat membantu anak merasa didengar dan dipahami. Guru dalam video memberi anak alternatif kegiatan yang masih sesuai dengan tema. Ini memberi ruang bagi anak untuk tetap aktif belajar, sekaligus belajar mengambil keputusan sendiri — sebuah pembelajaran karakter yang penting. Guru bukan hanya pengarah kegiatan, tetapi juga fasilitator perkembangan sosial-emosi. Saya belajar pentingnya mendampingi anak bukan hanya dalam tugas, tapi juga dalam mengelola perasaan mereka
NAMA: NOVITA HERLISA
NIM: 878200941
saya sangat terinspirasi dengan vidio pembelajaran ini, cara guru mengani kasus anak tidak percaya diri dividio ini sangat bagus dan dapat dijadikan contoh cara menganani anak tidak percaya diri dikelas,saya akan mencoba menerapkan cara dalam vidio pembelajaran ini,karna pembelajaran dividio ini mempunyai cara yang sederhana namun mengena sasaran.
Baiq Intifatimatuzzahra
859177334
Saya sangat terkesan dengan cara guru di video ini mendampingi anak yang tampak masih kurang percaya diri. Terlihat jelas bahwa guru berusaha dekat secara emosional dengan anak dan tidak langsung menuntut, tapi justru memberi ruang agar anak merasa aman dan nyaman untuk mencoba. Anak diberikan kebebasan memilih kegiatan sesuai dengan yang mereka sukai dan bisa lakukan. Guru juga memberi semangat dengan kata-kata positif dan mengajak ngobrol secara hangat. Ini contoh bagus bagaimana pembelajaran di usia dini lebih menekankan proses dan perasaan anak, bukan sekadar hasil akhirnya
vidio ini menunjukkan pendekatan guru dengan anak, mengajari anak menggambar, anak-anak yang belum memiliki kepercayaan diri untuk menggambar, guru membantu anak dengan memegang krayon, ada juga yang suruh membuat coretan-coretasn agar fisik motorik halus anak berkembang. guru juga membawa anak-anak belajar diluar kelas agar anak-anak tidak bosan dan bisa mencari bahan untuk digambar.
Setelah menonton video ini, ada anak yang bisa mengerjakan tugas sendiri, tetapi ada juga anak yang perlu di bantu oleh Guru, video ini memperlihatkan peran aktif Guru dalam menjelaskan materi baik itu di dalam ruangan ataupun di luar ruangan
Nama : Olga Alfire Santi Syaranamual
Nim : 858598527
Prodi : PG PAUD
Upbjj : Ambon
Dari video yang telah saya tonton, ada anak yang sudah percayalah diri ketika mengerjakan tugas yang diberikan oleh Guru, tetapi ada juga anak yang belum percaya diri ketika mengerjakan tugas yang diberikan oleh Guru, sehingga Guru harus membantu anak tersebut untuk menyelesaikan tugas yang sudah diberikan.Peran Guru sangat penting dalam membangun rasa percaya diri anak dalam proses belajar, sehingga anak bisa bertumbuh menjadi anak yang tidak pemalu ( kurang percaya diri) dan lebih kreatif. Terimakasih.
Nama : Hesti Setyawan
NIM : 858007132
Pada video anak tidak percaya diri, kegiatan belajar mengajar dalam kelas yang sedang berlangsung penggunaan strategi/ pendekatan metode pembelajaran sudah baik, guru sangat aktif memberikan stimulasi dan motivasi agar anak tumbuh rasa percaya diri dalam melakukan sesuatu. Mungkin media yang diberikan perlu ditambah agar lebih bervariasi. Selain itu beri kesempatan anak untuk menceritakan gambarnya yang dibuat sendiri untuk melatih kepercayan diri anak.
Terimakasi Guru Pintar Online dapat menambah referensi kami