silahkan klik icon jika video tidak dapat diputar
Sinopsis
Isi video tersebut memperlihatkan tentang situasi pembelajaran di sebuah kelas, tepatnya kelas 1 Sekolah Dasar. Adapun mata pelajaran yang diberikan adalah Bahasa Indonesia, dengan materi “Membaca Cerita Secara Bergilir” dengan judul cerita “Timun Mas”. Guru memberikan pembelajaran dengan memperkenalkan materi tersebut. Setelah itu guru menjelaskan materi sedikit, disertai contoh berupa gambar tokoh utama yaitu Timun Mas, dengan tokoh lainnya yang menjadi lawannya yaitu Raksasa yang Jahat. Selanjutnya…
Guru terlihat sedikit mengatur siswa yang agak ribut, tidak memperhatikan pelajaran karena sibuk dengan mainannya sendiri. Setelah itu guru menyita mainan yang dimiliki siswa tersebut. Guru pun melanjutkan penjelasan mengenai materi. Pembelajaran diakhiri dengan beberapa nasihat dari guru kepada siswa-siswanya.
Apakah Anda pernah mengalami masalah seperti ini? Bagaimana cara Anda mengatasinya? Ayoo berbagi dengan guru-guru lain dengan cara menuliskan pengalaman atau komentar Anda mengenai masalah tersebut.!
Dra. Yetty Morelent, M. Hum.
–
–
–
–
Nama : Suci Sittah Milliarni
NIM : 877760927
UPBJJ : Palembang
Pokjar : Muara Enim
Dari video tersebut menurut pendapat saya, dalam proses pembelajaran dan cara penyampaian materi dari guru itu terlalu monoton dan tidak menarik perhatian murid. seorang guru harus mampu berinovasi untuk mencari cara mempelajari metode ajar yang lebih menarik perhatian murid, dan lebih baik jika ditambah dengan media ajar. jika murid sudah fokus dan tertarik mendengarkan cerita yang didukung oleh media ajar modern dan menarik maka kondisi kelas akan lebih kondusif serta anak-anak tidak akan sibuk sendiri. sekian terimakasih.
Dari video tersebut saya melihat ruangan kurang kondusif, dalam proses pembelajarannya juga tidak jelas, di awal pembelajaran guru tidak memberi salam, Doa dan mengabsensi siswa, guru masih menggunakan metode ceramah sehingga kurang menarik perhatian siswa. Dan diakhir pembelajaran guru tidak menutup pembelajaran dengan baik.
Nama: Siti Nurhasanah
NIM: 877833506
UPBJJ: Bandung
Pokjar: Ciamis
Analisis Video pembelajaran PKM 201
Tutor: Okti Anis Sufiani, M.Pd.
Saya akan menganalis video materi membaca cerita secara bergilir, dengan judul cerita “Timun Mas”. Menurut saya guru sebagai pendidik sudah cukup bagus, karena sebelum memulai pembelajaran telah lebih dulu membuat kesepakatan bersama peserta didik dan menerangkan konsekuensi yang akan diterima peserta didik jika berbuat kegaduhan. Interaksi di nilai sudah sangat bagus karena ada timbal balik antara guru dan peserta didik. Lebih baik lagi antara pembukaan, kegiatan inti, dan penutup harus menggunakan durasi waktu. Supaya kegiatan inti pembelajaran dapat disampaikan secara baik, sehingga pembukaan nya tidak terlalu lama dan akibatnya kegiatan inti pembelajaran malah tidak terlaksana dengan baik. Menurut saya perlu inovasi pembelajaran untuk menarik perhatian peserta didik supaya mereka antusias dalam belajar, misalnya seperti guru menggunakan alat peraga.
Terimakasih 🙏
Asalamualaikum wr wb
Nama saya mimi
Nim 857219744
Pokjar gunungkencana
Bismillahirrahmanirrahim
Kalau menurut pendapat saya tentang video tersebut kurang menarik perhatian siswa karena masih banyak yang belum pokus ke materi ajar, harusnya Ibu Guru
Jangan ke materi apalagi itu untuk anak kelas 1 SD.
Harusnya di awali dengan mengucapkan salam terlebih dahulu kepada siswa habis itu kita melatih konsentrasi terlebih dahulu dengan bertepuk tangan semangat, kalau di saya caranya seperti gini bapak ibu tepuk semangat se- ma- ngat semangat yeeeee sambil loncat biar tambah seru kelasnya habis itu baru kita ke materi ajar.
Terimakasih
Wasalamualaikum wr
Nama : Nindya Yuarista
UPBJJ : Surakarta
Izin memberikan tanggapan
Sebagai guru untuk siswa kelas rendah tepatnya kelas 1 Sekolah Dasar, menjadi suatu tantangan yang mungkin banyak di hadapi guru kelas rendah lainnya. Siswa tersebut lebih tertarik bermain dengan teman atau mengamati benda-benda di sekitar kelas. Untuk cara mengatasi masalah tersebut, berikut beberapa pendekatan, seperti :
1. Menciptakan Lingkungan yang menarik seperti menggunakan gambar atau media visual yang menarik untuk memperkenalkan cerita.
2. Mengatur Aktivitas kelas dengan mengajak siswa untuk bergiliran membaca, sehingga siswa merasa terlibat dan bertanggung jawab dengan bagian cerita mereka.
3. Bisa menetapkan aturan dikelas dan jelaskan hukuman jika melanggar aturan yang sudah disepakati.
4. Menyelipkan sesi tanya jawab selama pelajaran agar siswa dapat aktif selama proses belajar.
5. Memberikan penjelasan, nasehat dan membantu memahami cerita dengan baik. Baik meggunakan metode permainan, lagu atau drama agar lebih menarik saat belajar.
6. Jika ada siswa yang sibuk dengan mainannya, sita maianan tersebut dengan cara yang baik dan tidak menghukum siswa.
Dengan demikian maka siswa akan mengerti dan suasana belajar akan lebih kondusif. Mengajar anak usia dini memang membutuhkan kesabaran dan kreativitas yang tinggi. Jangan mudah menyerah jika siswa sulit fokus. Teruslah mencari cara-cara baru untuk membuat pembelajaran menjadi lebih menarik dan efektif.
Nama: Siti Vera
NIM: 858103986
UPBJJ: Pontianak
Menurut pendapat saya, video tersebut menunjukkan siswa tidak memiliki minat dalam membaca cerita didepan kelas berdasarkan media gambar di papan tulis. alangkah menarik lagi jika siswa diberikan buku bacaan bergambar. ataupun siswa diberi kesempatan untuk memerankan tokoh dalam cerita tersebut
Assalamualaikum wr.wb. ibu Tutor Yth.
Perkenalkan
Nama : Fitri anggraeni
NIM : 858410354
dari UPBJJ-UT Samarinda
ijin menanggapi sesuai pendapat saya tentang video di atas.
menurut saya yang telah dilakukan guru teresebut sudah cukup tepat dan baik, akan tetapi hanya saja dari segi bahasa masih sangat baku dan mungkin bagi sebagian anak kurang menarik.
alangkah baiknya apabila memberi pengarahan disesuaikan dengan usia anak, contoh untuk anak kelas bawah bahasa harus mudah di pahami dan kalau bisa memberi pengarahan sambil di ajak bercanda sedikit agar anak-anak mudah untuk mencerna kita.
selain itu pada video tersebut saya melihat kurang leluasanya ibu guru dalam merangkul anak-anak supaya bisa lebih aktif lagi dalam pembelajaran sehingga kurang terjadinya keributan di kelas.
sayapun sebagai guru SD sangat sering mendapati hal yang serupa dengan video tersebut, tetapi saya tidak menyerah begitu saja untuk membuat kelas lebih aktif, tenang dan hening apabila sedang melanjutkan pembelajaran.
sekian tanggapan dari saya, kurang lebihnya mohon di maafkan.
terimakasih, wassalamualaikum wr.wb…
DYAH ANGGRAINI
858528649
Dari video diatas menurut saya
Reaksi anak terhadap kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru yaitu anak tidak fokus pada materi yang disampaikan oleh guru. Ada yang main sendiri, mendongeng, bahkan ada yang bermain yoyo.
Secara keseluruhan kelemahan guru dalam melakukan pembelajaran yaitu tidak adanya pembuka atau salam di awal pembelajaran, pembelajaran yang dilakukan guru masih terkesan monoton, dan materi yang disampaikan tidak jelas selain itu tidak tersampaikan sepenuhnya
Secara keseluruhan kelebihan guru dalam melakukan pembelajaran yaitu bisa menggambar ilustrasi cerita yang disampaikan pada pembelajaran
Hal unik yang saya temukan dalam video saat guru melaksanakan pembelajaran yaitu belum ada peserta didik yang bercerita didepan kelas tapi sudah istirahat dan guru tidak melakukan pembuka salam pada awal pembelajaran
Setelah mengetahui kelemahan dan kelebihan dari guru upaya yang dapat saya usulkan untuk meningkatkan kualitas kegiatan pembelajaran berikutnya yaitu sebaiknya guru membuat rpp terlebih dahulu agar pembelajaran lebih terstruktur dan jelas. Selain itu untuk pembelajaran di kelas 1 SD sebaiknya anak-anak dianjurkan bercerita didepan kelas saja dari pada membaca secara bergiliran
Nama : Aswardi
NIM : 856077649
Izin memberikan tanggapan
Sebagai guru untuk siswa kelas rendah tepatnya kelas 1 Sekolah Dasar, menjadi suatu tantangan yang mungkin banyak di hadapi guru kelas rendah lainnya. Siswa tersebut lebih tertarik bermain dengan teman atau mengamati benda-benda di sekitar kelas. Untuk cara mengatasi masalah tersebut, berikut beberapa pendekatan, seperti :
1. Menciptakan Lingkungan yang menarik seperti menggunakan gambar atau media visual yang menarik untuk memperkenalkan cerita.
2. Mengatur Aktivitas kelas dengan mengajak siswa untuk bergiliran membaca, sehingga siswa merasa terlibat dan bertanggung jawab dengan bagian cerita mereka.
3. Bisa menetapkan aturan dikelas dan jelaskan hukuman jika melanggar aturan yang sudah disepakati.
4. Menyelipkan sesi tanya jawab selama pelajaran agar siswa dapat aktif selama proses belajar.
5. Memberikan penjelasan, nasehat dan membantu memahami cerita dengan baik. Baik meggunakan metode permainan, lagu atau drama agar lebih menarik saat belajar.
6. Jika ada siswa yang sibuk dengan mainannya, sita maianan tersebut dengan cara yang baik dan tidak menghukum siswa.
Dengan demikian maka siswa akan mengerti dan suasana belajar akan lebih kondusif. Mengajar anak usia dini memang membutuhkan kesabaran dan kreativitas yang tinggi. Jangan mudah menyerah jika siswa sulit fokus. Teruslah mencari cara-cara baru untuk membuat pembelajaran menjadi lebih menarik dan efektif.
Nama : Sadiatun Indah Novitasari
Nim : 856649033
Menurut pendapat saya, permasalahan sebelumnya disini ialah guru seharusnya melakukan do’a dan absen terlebih dahulu sebelum proses pembelajaran dimulai sebelum itu hendaknya guru melakukan kesepakatan kelas terlebih dahulu bersama perserta didik, setelah itu barulah guru melaksanakan proses pembelajaran sesuai yang sudah direncanakan sebelumnya, disini guru akan mengajak siswa untuk melakukan cerita secara bergiliran dengan judul cerita “Timun Emas”. Guru juga memperkenalkan materi tersebut kepada peserta didik dan setelah itu guru juga menjelaskan cerita disertai contoh berupa gambar tokoh dipapan tulis.
Agar kelas tetap kondusif seharusnya guru menggunakan metode dan cara yang tepat untuk digunakan agar kelas dan anak-anak tetap terlihat tenang dan tidak ribut dan lebih terkontrol dengan baik sehingga proses pembelajaran akan menjadi menyenangkan seperti penggunaan alat peraga seperti youtube atau media lainnya .