silahkan klik icon jika video tidak dapat diputar
Sinopsis
Isi video tersebut memperlihatkan tentang situasi pembelajaran di sebuah kelas, tepatnya kelas 1 Sekolah Dasar. Adapun mata pelajaran yang diberikan adalah Bahasa Indonesia, dengan materi “Membaca Cerita Secara Bergilir” dengan judul cerita “Timun Mas”. Guru memberikan pembelajaran dengan memperkenalkan materi tersebut. Setelah itu guru menjelaskan materi sedikit, disertai contoh berupa gambar tokoh utama yaitu Timun Mas, dengan tokoh lainnya yang menjadi lawannya yaitu Raksasa yang Jahat. Selanjutnya…
Guru terlihat sedikit mengatur siswa yang agak ribut, tidak memperhatikan pelajaran karena sibuk dengan mainannya sendiri. Setelah itu guru menyita mainan yang dimiliki siswa tersebut. Guru pun melanjutkan penjelasan mengenai materi. Pembelajaran diakhiri dengan beberapa nasihat dari guru kepada siswa-siswanya.
Apakah Anda pernah mengalami masalah seperti ini? Bagaimana cara Anda mengatasinya? Ayoo berbagi dengan guru-guru lain dengan cara menuliskan pengalaman atau komentar Anda mengenai masalah tersebut.!
Dra. Yetty Morelent, M. Hum.
–
–
–
–
Nama : Mulyandari
NIM. : 856093937
Agar lebih menarik dalam membaca dongeng membagi peran tokoh cerita kepada anak-anak agar lebih menarik dan tidak membosankan. Dan agar anak belajar memerankan tokoh cerita.
NAMA : YULITIBA FATEMALUO
NIM : 859778418
POKJAR : IDANOGAWO
Dalam menanggapi vidio tersebut menurut saya.
1. guru kurang bersemangat dalam menyampaikan materi
2. siswa tidak fokus dalam mengikuti pelajaran tersebut
3. belum melaksanakan cerita secara bergiliran kepada siswa
4. seharusnya guru melakukan salam pembuka setelah itu baru menyampaikan materi kepada siswa dan melibatkan siswa untuk aktiv, sehingga siswa tidak ribut.
Assalamualaikum.wr.wb
Nama: Wiwin Mega Agustina
Nim : 858416237
Semester 10
Saya adalah calon guru yang belum pernah mengalami hal tersebut seperti yang terjadi di dalam vidio namun saya sebagai calon guru melihat hal tersebut sangat membantu ketika nanti akan menjalankan praktik ketika mengajar.
Jika dilihat guru tersebut sangat tenang menjelaskan tentang bercerita ketika anak murid ada yang sedang tidak fokus dalam pembelajaran bahkan ada yang sambil bermain mainan,namun sikap guru tersebut sangat penting ketika akan menyita sebuah mainan anak laki laki tersebut dengan nada yang rendah tidak memarahi namun sebaliknya guru tersebut malah memberikan nasehat.
Nama : Rista Ade Supriani
Nim : 856304525
UPBJJ : Padang
Izin menanngapi video tersebut bapak/ibu dan teman-teman,
Analisis Video Pembelajaran Membaca Cerita Secara Bergilir: “Timun Mas”
1. Konteks dan Isi Video
Video menampilkan proses pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas 1 SD dengan materi membaca cerita secara bergilir menggunakan cerita rakyat “Timun Mas”. Guru memperkenalkan materi, menjelaskan tokoh utama dan lawan cerita dengan bantuan gambar, serta mengajak siswa membaca secara bergilir.
2. Kelebihan Pembelajaran dalam Video
Penggunaan Media Visual: Guru menggunakan gambar tokoh Timun Mas dan Raksasa Jahat yang membantu siswa memahami cerita secara visual.
Materi yang Menarik dan Relevan: Cerita rakyat “Timun Mas” adalah materi yang dekat dengan budaya lokal sehingga mudah diterima siswa.
Nasihat dan Pengingat: Guru memberikan nasihat kepada siswa di akhir pembelajaran, yang menunjukkan perhatian guru terhadap karakter dan sikap siswa.
Antusiasme Siswa: Beberapa siswa terlihat antusias dan mampu mengikuti pembelajaran dengan baik.
3. Permasalahan yang Terjadi
Ketidakfokusan Siswa:
Ada siswa yang sibuk dengan mainannya sehingga mengganggu konsentrasi dan ketertiban kelas.
Metode Pembelajaran Dominan Ceramah: Guru lebih banyak menggunakan metode ceramah, kurang variasi metode interaktif yang dapat meningkatkan partisipasi siswa.
Kurangnya Pengelolaan Kelas:
Guru perlu lebih tegas dan kreatif dalam mengelola kelas agar siswa lebih fokus, misalnya dengan pengaturan tempat duduk atau aturan penggunaan mainan.
Minimnya Partisipasi Aktif Siswa:
Pembelajaran kurang melibatkan seluruh siswa secara aktif, hanya beberapa siswa yang diberi kesempatan berbicara.
Bahasa yang Kurang Sesuai Usia: Bahasa guru cenderung baku dan kurang komunikatif untuk anak kelas 1 SD, sehingga kurang menarik dan sulit dipahami oleh siswa.
4. Saran dan Rekomendasi dari Komentar
Variasi Metode Pembelajaran: Gunakan metode yang lebih interaktif seperti diskusi kelompok, simulasi, permainan edukatif, atau media multimedia (video, audio) untuk menarik perhatian siswa.
a). Menciptakan Suasana Belajar yang Menyenangkan: Lakukan ice breaking, belajar di luar kelas sesekali, atau gunakan metode yang membuat siswa aktif dan tidak bosan.
b). Pengelolaan Kelas yang Lebih Baik: Atur tempat duduk, batasi penggunaan mainan selama pelajaran, dan gunakan pendekatan yang lebih ramah dan humoris agar siswa lebih mudah menerima arahan.
c). Penilaian Proses dan Umpan Balik: Selain hasil akhir, guru perlu menilai proses belajar siswa dan memberikan umpan balik yang membangun untuk meningkatkan motivasi dan pemahaman siswa.
d). Penggunaan Bahasa yang Sesuai Usia: Guru disarankan menggunakan bahasa yang lebih sederhana dan komunikatif, serta mengajak siswa dengan cara yang menyenangkan agar materi mudah dicerna.
e). Penggunaan Media Digital: Menampilkan video atau animasi cerita dapat membantu siswa lebih fokus dan memahami isi cerita dengan lebih baik.
f). Guru juga perlu memperhatikan keberagaman kebutuhan siswa dan memberikan perhatian khusus kepada siswa yang kurang fokus agar tidak mengganggu proses belajar.
Kesimpulan
Video pembelajaran ini sudah menunjukkan upaya guru dalam menyampaikan materi membaca cerita secara bergilir dengan menggunakan media gambar yang menarik. Namun, terdapat beberapa kendala dalam pengelolaan kelas dan metode pembelajaran yang dominan ceramah sehingga kurang melibatkan siswa secara aktif. Dengan mengadopsi metode pembelajaran yang lebih variatif, interaktif, dan menggunakan media digital, serta pengelolaan kelas yang lebih efektif, proses belajar mengajar akan menjadi lebih menarik, menyenangkan, dan efektif bagi siswa kelas 1 SD.
sekian terimakasih
Kegiatan pembuka pembelajaran belum dimanfaatkan dengan maksimal oleh Ibu Guru tersebut. Kegiatan rutin seperti absensi, motivasi dan apersepsi tidak dilaksanakan. Seharusnya apersepsi dan penyampaian tujuan pembelajaran dilakukan supaya murid-murid dapat memahami dan termotivasi dalam mempelajari materi. Selain itu, kemampuan prasyarat belum diidentifikasi oleh guru terutama secara individual murid.. Dalam kegiatan inti pembelajaran, guru Variasikan metode mengajar seperti kurangi metode mengajar ceramah dan lebih banyak praktik atau diskusi, simulasi, projek, kerja kelompok, serta gunakan metode mengajar yang lebih interaktif dan multimedia seperti penayangan cerita dalam bentuk video. Guru harus berinovasi dalam membuat konten edukatif yang menarik. Misalnya, membuat presentasi interaktif, skenario drama, atau even eksperimental yang relevan dengan topik pembelajaran. Hal ini dapat membuat materi pembelajaran lebih mudah dipahami dan diminati oleh siswa.
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Nama: Tri Yuliana
NIM : 857598721
Pokjar Sumpiuh UPBJJ UT Purwokerto
Sebelumnya, saya pernah mengalami hal seperti ini. Namun, tidak sama persis seperti di video. Pada waktu itu, hanya ada beberapa anak yang berisik dan bermain sendiri dan masih bisa dikondisikan. Pada video tersebut sebagian siswa tidak fokus pada pembelajaran dan asyik bermain sendiri. Kurangnya motivasi yang dapat diberikan pada awal pembelajaran dapat mempengaruhi semangat belajar siswa. Guru terlalu dominan pada metode ceramahnya, sehingga anak menjadi posan, apalagi itu adalah kelas 1 Sd yang mana masih senang dengan bermain. Pemilihan metode belajar juga perlu diperhatikan. Guru dapat menggunakan metode belajar seperti permainan edukatif, bermain peran dll. Pemberian hukuman adalah hal yang tepat, tidak harus hukuman fisik, namun seperti yang divideo guru langsung menyita mainan siswanya. Hal ini juga dapat menjadi salah satu cara agar anak dapat belajar dan fokus pada pembelajarannya.
Sekian, terimakasih.
Nama: Qori’aturria Masyitoh
nim: 858947554
prodi: pgsd
upbjj: jember
judul video: membaca cerita secara bergiliran
sumber video: https://drive.google.com/file/d/1B0oqm4KA5_Mje-uR3sNNfbGFI1kFtyjV/view?usp=sharing
ringkasan video: menurut video yang sudah saya amati yaitu, dalam penyampaian guru kepada siswa untuk memberikan peraturan sebelum melaksanakan membaca cerita sudah benar. sebagian ada yang antusias dengan pembelajaran, dan sebagian masih ada yang fokus sama dunianya sendiri (ngobrol sendiri sama teman, dan bermain yoyo). reaksi siswa pun terlihat kurang tertarik dari pembelajarannya karena guru lebih banyak menggunakan metode teacher centered. sebaiknya sebelum guru meminta siswa membacakan cerita didepan, alangkah baiknya guru membacakan terlebih dahulu sehingga, siswa tertarik dengan isi cerita tersebut. namun, siswa belum sempat membaca cerita bel istirahat pun sudah berbunyi. akan tetapi guru tersebut dalam menghadapi peserta didik dengan penuh kesabran dan ke tlatenan, sehingga siswa tetap mendengarkan apa yang dibicarakan oleh guru.
Assalamualaikum
Nama: Wahyu Fitri Nasari
NIM :856272927
UPBJJ: UT Padang
Pokjar : Simalanggang
Tanggapan saya terhadap vidio tersebut adalah, kegiatan pembukaan, belajar inti dan penutup banyak yang kurang,
seperti vidio diatas sebelum memulai pelajaran guru tidak mengucapkan salam, berdoa maupun mengambil absen, sehingga membuat anak-anak masih sibuk dengan kegiatan masing-masing, belum fokus dan terlihat belum siap untuk memulai pelajaran. Menurut saya kegiatan pembukaan ini sangat penting untuk meningkatkan konsentrasi anak dan menyeragamkan fikiran anak- anak bahwasanya proses belajar mengajar akan dimulai.
Dalam proses pembelajaran guru menggunakan metode ceramah, hendaknya di kolaborasi dengan kegiatan kelompok, serta didukung dengan media seperti video, media harus menarik.
Gambar ilustrasi yang disajikan oleh guru sangat menarik, dapat membuat ilustrasi raksasa dan timun mas, guru sangat berbakat dalam membuat gambar ilustrasi, namun seperti yang kita lihat anak-anak tidak terlalu antusias.
Pertanyaan pemantik, untuk memulai pelajaran sepertinya harus ditambahkan, dalam memberikan intruksi kepada anak didik hendaknya menggunakan kalimat yang jelas, mengurangi penggunaan kata ” jangan” sebaiknya inturuksikan langsung seperti : kata jangan ribut, di ganti dengan anak-anak harap tenang ya, dengar kan yang ibu sampaikan, sesekali lemparkan pertanyaan kepada anak yang terlihat tidak memperhatikan, agar anak tersebut bisa fokus, dan teman-temannya juga dapat memperhatikan.
Kata ” anak-anak jangan rame sendiri ya ” diganti dengan anak-anak fokus,, konsentrasi, perhatikaan yaa…
kata jangan main dijalan dapat diganti ” mainnya di dalam pekarang sekolah saja, dan silahkan jajan dikantin sekolah kita yang dijamin kesehatan dan kebersihannya.
Selain memberikan hukuman kepada anak yang rame sendiri, sebaiknya juga di berikan apresiasi serta pujian kepada anak yang telah memperhatikan dan fokus,
berikan peringatan hingga dua kali, dan intruksikan anak-anak untuk menyimpan mainan yang tidak berhubungan dengan pelajaran, jika masih sibuk sendiri baru sita mainannya.
Ibu guru dengan sabar selalu mengingatkan anak-anak, dan tidak memaksa, diakhir guru juga mengingatkan bahwa bel sudah berbunyi, Kesimpulan dari pelajaran tidak terlihat dividio, hendaknya sebelum ditutup guru dapat memberikan kesimpulan dari pembelajaran yang telah dilakukan.
NAMA: SALMA RAISYA ZAHRANI
NIM:857366258
SMT: 6A – BOGOR SELATAN
menurut saya yang telah dilakukan guru teresebut sudah cukup tepat dan baik, akan tetapi hanya saja dari segi bahasa masih sangat baku dan mungkin bagi sebagian anak kurang menarik. alangkah baiknya apabila memberi pengarahan disesuaikan dengan usia anak, contoh untuk anak kelas bawah bahasa harus mudah di pahami dan kalau bisa memberi pengarahan sambil di ajak bercanda sedikit agar anak-anak mudah untuk mencerna kita. selain itu pada video tersebut saya melihat kurang leluasanya ibu guru dalam merangkul anak-anak supaya bisa lebih aktif lagi dalam pembelajaran sehingga kurang terjadinya keributan di kelas.
Seorang guru harus memberikan motivasi pada awal pembelajaran agar semangat siswa meningkat dalam mengikuti pembelajaran. Variasikan metode mengajar seperti kurangi metode mengajar ceramah dan lebih banyak praktik atau diskusi, simulasi, projek, kerja kelompok, serta gunakan metode mengajar yang lebih interaktif dan multimedia seperti penayangan cerita dalam bentuk video.
Nama: DIAN MEI LESTARI
NIM: 860222529
UPBJJ: Surabaya
Izin menanggapi video pembelajaran di atas.
Situasi yang terjadi pada video pembelajaran di atas adalah hal yang umumnya terjadi di dalam kelas, termasuk dalam kelas saya.
Untuk mengatasi situasi yang terjadi seperti pada video, berdasarkan pengelaman saya ada beberapa hal yang bisa dilakukan,
1. Menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan, contohnya mengawali dengan ice breaking. Sehingga anak-anak tidak hanya akn fokus, namun juga menciptakan suasana hati yang menyenangkan dalam diri peserta didik.
2. Melakukan metode pembelajaran active learning, sehingga potensi dalam diri setiap anak dapat tersalurkan, terlebih juga dapat menjadi wadah bagi peserta didik yang aktif.
3. Sebelum belajar, hendaknya guru memeriksa kesiapan peserta didik dan kelas. Lalu menyampaikan tujuan pembelajaran dan membuat kesepakatan atau peraturan selama pembelajaran.