silahkan klik icon    jika video tidak dapat diputar

Sinopsis

Program video ini berisi strategi seorang guru Taman Kanak-Kanak dalam mengatasi anak yang takut menangkap bola pada saat kegiatan pengembangan fisik-motorik anak di TK. Strategi yang dilakukan guru tersebut adalah sebagai berikut. Pada tahap awal guru memberikan bola yang terbuat dari kain berbulu dan memberikan pengertian dengan sabar bahwa bola tersebut aman. Langkah selanjutnya anaka diajak meraba bola dengan kedua tangannya agar anak dapat merasakan tekstur bola tersebut. Langkah berikutnya adalah dengan memberikan bola tersebut kepada anak untuk memegang dan memainkannya sendiri secara bebas. Biarkan anak melakukan kegiatan ini beberapa kali. Dan akhirnya secara perlahan guru tersebut mengajari anak melempar bola dengan benar kearah guru atau sebaliknya.

Badru Zaman

Tayangan video tersebut sudah bagus. Beberapa hal yang perlu saya sampaikan berkaitan dengan solusi mengatasi anak yang masih takut ketika menangkap bola dalam video tersebut diantaranya:

  1. Tayangan video pembelajaran tersebut tidak secara lengkap/utuh merekam dari awal pembelajaran, sehingga tidak bisa saya ketahui bagaimana guru/pengasuh menyiapkan kegiatan awal (menyiapkan, presensi, berdoa, stretching, dst). Barangkali memang yang menjadi fokus video tersebut langsung pada solusinya.
  2. Strategi dan media sudah baik, hanya sebagai masukan dan alternatif untuk menumbuhkan keberanian dan kemampuan anak;
  • Formasi anak-anak dapat diatur berhadapan media bola kain/kertas yang lembut/bola plastik yang ringan dengan ukuran yang lebih kecil sehingga anak dapat menangkap dan melempar bola dengan baik.
  • Formasi anak dapat bervariasi misal anak membentuk lingkaran terdiri dari 5-6 anak dengan jarak1 meter, 1-2 bola untuk diberikan pada teman sebelahnya secara bersambung sehingga seolah bola tersebut berjalan berputar mengelilingi lingkaran anak-anak. Pengalaman sukses harus menjadi perhatian agar anak merasa percaya diri bahwa dia mampu melakukannya (menangkap maupun melempar), sekaligus sebagai sarana menumbuhkan keberanian . Jarak antar pasangan diatur dari tingkat yang pendek sampai dengan jarak yang kita inginkan sesuai tingkat kemampuan dan perkembangan anak.
  • Media bola dapat diganti yang lebih besar jika tahapan pertama (bola yang lebih kecil sudah tidak merasa takut ketika menangkapnya/melemparkannya. Pada akhirnya anak akan berani dan mampu melempar dan menangkap bola sesungguhnya dengan catatan media disesuaikan dengan kekuatan otot, tingkat pertumbuhan dan perkembangan anak

Triyono, M.Pd.

Video ini memberi gambaran yang nyata tentang pengembangan motoric kasar khususnya saat kegiatan melempar dan menangkap bola. Urutan langkah kegiatannya cukup mudah dipahami dan mudah diterapkan. Selain itu strategi yang digunakan guru sesuai dengan tingakatan usia anak. Selain itu cara penyampaian guru dalam video juga cukup atraktif sehingga anak-anak tampak antusias dan tujuan pembelajarannya (menumbuhkan keberanian anak menangkap bola) juga dapat tercapai secara jelas. Video ini menginspirasi saya untuk belajar dan terus belajar agar kemampuan saya sebagai guru semakin meningkat.

Satriasih

Similar Posts

3,168 Comments

  1. tujuan bermain lempar tangkap bola itu untuk melatih konsentrasi anak, melatih motorik kasar anak, melatih kemampuan kognitif anak, dan mengasah kecerdasaan kinestetik.
    kegiatan motorik kasar adalah menggerakkan berbagai bagian tubuh atas perintah otak dan mengatur gerakan badan terhadap macam-macam pengaruh dari luar dan dalam. Motorik kasar sangat penting dikuasai oleh seseorang karena bisa melakukan aktivitas sehari-hari. Tanpa mempunyai gerak yang bagus, akan ketinggalan dari orang lain, seperti, berlari, melompat, mendorong, melempar, menangkap, menendang dan lannya. Kegiatan ini memerlukan dan menggunakan otot-otot besar pada tubuh seseorang.

  2. Nama : Miftahul jannah
    NIM: 859428495

    Berikut adalah analisis dari video ” Mengatasi anak yang takut menangkap bola saat kegiatan” tersebut:

    Video ini membahas cara menangani anak yang takut menangkap bola, yang mungkin disebabkan oleh pengalaman buruk atau perkembangan fisik dan motorik yang belum sempurna [01:13].

    Berikut adalah langkah-langkah penanganan yang disarankan:

    • Tahap awal: Berikan pengertian bahwa bola itu aman dan tidak menyakitkan. Ajak anak untuk meraba dan memegang bola untuk merasakan teksturnya [02:12].

    • Meyakinkan anak: Berikan bola untuk dipegang dan dimainkan secara bebas, seperti melambungkannya ke atas dan menangkapnya [03:05].

    • Mengajari anak: Ajari anak melempar dan menangkap bola dengan benar secara berulang-ulang, dengan penambahan jarak secara bertahap [03:39].

    • Menangkap bola: Ajari anak menangkap bola dari lambungan guru dengan jarak yang dekat terlebih dahulu [04:03].

    Video ini memberikan solusi praktis bagi guru atau orang tua dalam menghadapi anak yang memiliki ketakutan terhadap bola.

    Kelebihan Video:

    ✓ Fokus pada Masalah yang Relevan: Video ini mengangkat isu yang umum dihadapi oleh anak-anak, terutama di usia dini, terkait dengan perkembangan motorik dan rasa takut terhadap objek tertentu (dalam hal ini, bola).

    ✓ Solusi Bertahap dan Sistematis: Video menyajikan langkah-langkah penanganan yang terstruktur, mulai dari membangun kepercayaan hingga melatih keterampilan menangkap secara progresif. Pendekatan bertahap ini sangat penting dalam mengatasi ketakutan anak.

    ✓ Penekanan pada Aspek Psikologis: Video tidak hanya fokus pada teknik fisik, tetapi juga menyentuh aspek psikologis anak, seperti memberikan pengertian dan meyakinkan mereka bahwa bola itu aman. Ini krusial dalam membangun rasa percaya diri anak.

    ✓ Visualisasi yang Jelas: Meskipun singkat, video kemungkinan besar menyajikan visualisasi atau demonstrasi dari setiap langkah yang dijelaskan, sehingga memudahkan pemahaman bagi guru dan orang tua. (Asumsi berdasarkan deskripsi langkah-langkah).

    ✓ Potensi Penerapan Praktis: Langkah-langkah yang diberikan cukup konkret dan dapat langsung diterapkan dalam kegiatan pembelajaran atau bermain dengan anak.

    ✓ Membangun Empati: Video ini dapat membantu guru dan orang tua untuk lebih memahami perspektif anak yang merasa takut, sehingga mendorong pendekatan yang lebih sabar dan suportif.

    Kekurangan Video:

    ✓ Durasi Singkat: Dengan durasi yang relatif singkat (sekitar 4 menit), video mungkin tidak dapat membahas setiap aspek secara mendalam. Misalnya, tidak dijelaskan secara rinci variasi ketakutan anak atau strategi adaptasi untuk kasus yang berbeda.

    ✓ Kurang Detail dalam Teknik: Meskipun menyebutkan mengajari melempar dan menangkap dengan benar, video mungkin tidak memberikan detail spesifik mengenai teknik yang tepat untuk anak usia dini.

    ✓ Tidak Menyentuh Penyebab Lebih Dalam: Video menyebutkan pengalaman buruk atau perkembangan fisik sebagai kemungkinan penyebab, namun tidak mengeksplorasi lebih lanjut jenis pengalaman buruk atau aspek perkembangan fisik mana yang berperan.

    ✓ Kurang Interaktif: Sebagai video, media ini bersifat satu arah. Tidak ada kesempatan untuk bertanya atau mendapatkan klarifikasi lebih lanjut.

    ✓ Tidak Ada Contoh Kasus Spesifik: Video mungkin akan lebih bermanfaat jika menyertakan contoh kasus anak dengan tingkat ketakutan yang berbeda dan bagaimana pendekatan yang dilakukan.

    ✓ Tidak Membahas Peran Orang Tua/Lingkungan: Meskipun ditujukan untuk guru dan orang tua, video mungkin tidak secara eksplisit membahas bagaimana konsistensi di rumah dan di sekolah dapat mendukung proses mengatasi ketakutan ini.

    ✓ Asumsi Tingkat Perkembangan: Langkah-langkah yang diberikan mungkin mengasumsikan tingkat perkembangan motorik tertentu pada semua anak usia dini, padahal setiap anak berkembang dengan kecepatan yang berbeda.

    Meskipun memiliki beberapa kekurangan, video ini tetap menjadi sumber informasi yang berguna sebagai panduan awal bagi guru dan orang tua dalam membantu anak mengatasi ketakutan menangkap bola. Untuk pemahaman yang lebih mendalam, mungkin diperlukan sumber informasi tambahan.

  3. Berikut adalah analisis dari video ” Mengatasi anak yang takut menangkap bola saat kegiatan” tersebut:

    Video ini membahas cara menangani anak yang takut menangkap bola, yang mungkin disebabkan oleh pengalaman buruk atau perkembangan fisik dan motorik yang belum sempurna [01:13].

    Berikut adalah langkah-langkah penanganan yang disarankan:

    • Tahap awal: Berikan pengertian bahwa bola itu aman dan tidak menyakitkan. Ajak anak untuk meraba dan memegang bola untuk merasakan teksturnya [02:12].

    • Meyakinkan anak: Berikan bola untuk dipegang dan dimainkan secara bebas, seperti melambungkannya ke atas dan menangkapnya [03:05].

    • Mengajari anak: Ajari anak melempar dan menangkap bola dengan benar secara berulang-ulang, dengan penambahan jarak secara bertahap [03:39].

    • Menangkap bola: Ajari anak menangkap bola dari lambungan guru dengan jarak yang dekat terlebih dahulu [04:03].

    Video ini memberikan solusi praktis bagi guru atau orang tua dalam menghadapi anak yang memiliki ketakutan terhadap bola.

    Kelebihan Video:

    ✓ Fokus pada Masalah yang Relevan: Video ini mengangkat isu yang umum dihadapi oleh anak-anak, terutama di usia dini, terkait dengan perkembangan motorik dan rasa takut terhadap objek tertentu (dalam hal ini, bola).

    ✓ Solusi Bertahap dan Sistematis: Video menyajikan langkah-langkah penanganan yang terstruktur, mulai dari membangun kepercayaan hingga melatih keterampilan menangkap secara progresif. Pendekatan bertahap ini sangat penting dalam mengatasi ketakutan anak.

    ✓ Penekanan pada Aspek Psikologis: Video tidak hanya fokus pada teknik fisik, tetapi juga menyentuh aspek psikologis anak, seperti memberikan pengertian dan meyakinkan mereka bahwa bola itu aman. Ini krusial dalam membangun rasa percaya diri anak.

    ✓ Visualisasi yang Jelas: Meskipun singkat, video kemungkinan besar menyajikan visualisasi atau demonstrasi dari setiap langkah yang dijelaskan, sehingga memudahkan pemahaman bagi guru dan orang tua. (Asumsi berdasarkan deskripsi langkah-langkah).

    ✓ Potensi Penerapan Praktis: Langkah-langkah yang diberikan cukup konkret dan dapat langsung diterapkan dalam kegiatan pembelajaran atau bermain dengan anak.

    ✓ Membangun Empati: Video ini dapat membantu guru dan orang tua untuk lebih memahami perspektif anak yang merasa takut, sehingga mendorong pendekatan yang lebih sabar dan suportif.

    Kekurangan Video:

    ✓ Durasi Singkat: Dengan durasi yang relatif singkat (sekitar 4 menit), video mungkin tidak dapat membahas setiap aspek secara mendalam. Misalnya, tidak dijelaskan secara rinci variasi ketakutan anak atau strategi adaptasi untuk kasus yang berbeda.

    ✓ Kurang Detail dalam Teknik: Meskipun menyebutkan mengajari melempar dan menangkap dengan benar, video mungkin tidak memberikan detail spesifik mengenai teknik yang tepat untuk anak usia dini.

    ✓ Tidak Menyentuh Penyebab Lebih Dalam: Video menyebutkan pengalaman buruk atau perkembangan fisik sebagai kemungkinan penyebab, namun tidak mengeksplorasi lebih lanjut jenis pengalaman buruk atau aspek perkembangan fisik mana yang berperan.

    ✓ Kurang Interaktif: Sebagai video, media ini bersifat satu arah. Tidak ada kesempatan untuk bertanya atau mendapatkan klarifikasi lebih lanjut.

    ✓ Tidak Ada Contoh Kasus Spesifik: Video mungkin akan lebih bermanfaat jika menyertakan contoh kasus anak dengan tingkat ketakutan yang berbeda dan bagaimana pendekatan yang dilakukan.

    ✓ Tidak Membahas Peran Orang Tua/Lingkungan: Meskipun ditujukan untuk guru dan orang tua, video mungkin tidak secara eksplisit membahas bagaimana konsistensi di rumah dan di sekolah dapat mendukung proses mengatasi ketakutan ini.

    ✓ Asumsi Tingkat Perkembangan: Langkah-langkah yang diberikan mungkin mengasumsikan tingkat perkembangan motorik tertentu pada semua anak usia dini, padahal setiap anak berkembang dengan kecepatan yang berbeda.

    Meskipun memiliki beberapa kekurangan, video ini tetap menjadi sumber informasi yang berguna sebagai panduan awal bagi guru dan orang tua dalam membantu anak mengatasi ketakutan menangkap bola. Untuk pemahaman yang lebih mendalam, mungkin diperlukan sumber informasi tambahan.

  4. Nama : Maria Arni F. Yulita
    Nim :859299833

    Izinkan saya untuk menganalisis video ini.

    1. Judul video: Mengatasi anak yang takut menangkap bola.
    Dalam video tersebut dipaparkan tentang cara guru mengatasi anak yang takut menangkap bola. Cara yang digunakan oleh guru yaitu yang pertama semua anak disuruh berbaris memanjang kebelakang. Selanjutnya guru memegang bola dan melemparkannya pada anak satu persatu. Pada saat itu anak anak yang bernama kaila menghindari lemparan bola dari guru. Kemudian guru bertanya, kaila kenapa kamu menghindar? Lalu Kaila menjawab saya takut bu guru, saya tidak bisa menangkap bola, saya takut nanti sakit terkena bola. Kemudian Bu guru mengajak Kaila untuk memegang bola yang terbuat dari busa. Bu guru meminta Kaila untuk memegangnya dan meremas bola tersebut dan berkata, lembutkan bolanya Kaila? Maka dari itu tidak usa takut untuk menangkap bola. Dengan demikian Kaila menjadi tidak takut untuk menangkap bola.

    2. Kelebihan: Dalam video tersebut anak yang takut bola di bimbing langsung dengan cara memegang salah satu bola yang mempunyai tekstur lembut dan tidak keras. sehingga membuat anak menjadi berani untuk memegang dan melemparkan bola tersebut dengan kemampuannya.

    3. Kekurangan: Pada video tersebut terdapat kekurangannya tidak adanya kegiatan pembuka pada awal video, begitu juga dengan kegiatan penutupnya belum ada

  5. Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh
    Nama: suriani
    Nim: 837967914
    Upbjj:80/ Makassar

    Judul Video 2: Anak Takut Menangkap Bola pada Saat Kegiatan Pengembangan Fisik-Motorik Anak

    Komentar dan Tanggapan:

    Video kedua sangat menarik karena membahas cara mengatasi anak yang takut menangkap bola. Strategi yang digunakan guru sangat sabar dan bertahap. Misalnya, memulai dengan bola yang lembut, mengajak anak meraba teksturnya, hingga membiarkan anak bermain bola secara bebas sebelum diajari menangkap atau melempar dengan benar. Hal ini sangat berguna dalam membangun rasa percaya diri anak dan melatih koordinasi motorik kasarnya.

  6. Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh
    Nama : Nadia Syafar
    Nim : 859441115
    Upbjj: 80/makassar

    2. Anak Takut Menangkap Bola pada Saat Kegiatan Pengembangan Fisik-Motorik Anak

    Video ini sangat menarik karena membahas cara mengatasi anak yang takut menangkap bola. Strategi yang digunakan guru sangat sabar dan bertahap. Misalnya, memulai dengan bola yang lembut, mengajak anak meraba teksturnya, hingga membiarkan anak bermain bola secara bebas sebelum diajari menangkap atau melempar dengan benar. Hal ini sangat berguna dalam membangun rasa percaya diri anak dan melatih koordinasi motorik kasarnya.

  7. Nama : Pebrismelia Ginting
    Nim : 860199239
    menurut saya video ini sangat bagus, dimana video ini fokus pada satu masalah yang dihadapi anak dan kemudian memberikan solusi yang bisa dilakukan oleh setiap guru yang menontonya.
    adapun masalah yang ditonjolkan dalam video tersebut adalah bagaimana mengatasi anak yang takut melempar dan menangkap bola.
    solusi yang diberikan agar anak tidak takut lempar tangkap bola adalah
    – memberikan pengertian kepada anak bahwa bola yg terpental terbuat dari kulit aman dan tidak akan menyakitkan
    -anak disuruh mencoba meraba bola dengan cara meraba menggunakan telapak tangan dan memutar bola dengan kedua tangan.
    – yakinkan anak bahwa bola tersebut aman dengan cara melempar keatas dan kemudian menangkapnya.
    – pelan-pelan kita mengajari anak cara melempar dan menangkap bola dengan benar
    -kita mulai melempar bola dengan jarak yang dekat terlebih dahulu.
    itula pelajaran yang bisa saya dapat dari video tersebut.

  8. Nama : Larasati Sukmaningrum
    NIM : 877315303

    Menurut saya, analisis refleksi dari video tersebut menyoroti upaya seorang guru dalam membantu anak yang takut menangkap bola selama kegiatan. Berikut adalah poin-poin penting dari pendekatan dan refleksi yang dapat diambil:

    Pendekatan Guru:
    1. Pemilihan Media yang Aman: Guru menggunakan bola berbahan lembut seperti kain berbulu agar anak merasa nyaman dan tidak takut.
    2. Tahap Pengenalan: Anak diberi kesempatan untuk meraba bola dengan kedua tangan untuk mengenalinya secara perlahan.
    3. Latihan Bertahap: Dimulai dari aktivitas memegang bola, kemudian dilanjutkan dengan melempar dan menangkap bersama guru secara perlahan.
    4. Pendekatan Bertahap dan Sabar: Guru menunjukkan kesabaran dan memberikan ruang bagi anak untuk terbiasa dengan bola sebelum melangkah ke tahap yang lebih sulit.

    Kelebihan dalam Pendekatan:
    – Fokus pada kenyamanan anak dengan memulai dari bola yang aman dan tidak menakutkan.
    – Pendekatan bertahap yang membantu anak mengembangkan keberanian secara perlahan.

    Aspek yang Perlu Diperbaiki:
    1. Struktur Pembelajaran: Dalam video tersebut, kurang terlihat elemen-elemen pembelajaran seperti persiapan awal, presensi, doa, atau pemanasan yang penting untuk membangun suasana belajar.
    2. Variasi Formasi: Pengaturan posisi anak dapat dibuat lebih interaktif, misalnya lingkaran kecil yang memungkinkan anak lebih berani dan berinteraksi dengan teman-temannya.
    3. Media Alternatif: Disarankan untuk mencoba bola dengan ukuran dan bahan yang sesuai dengan kemampuan anak, guna memastikan bahwa media yang digunakan mendukung perkembangan keterampilan.

    Kesimpulan Refleksi:
    Pendekatan dalam video ini mencerminkan upaya yang baik untuk menumbuhkan rasa percaya diri anak secara bertahap. Namun, dengan perbaikan pada struktur pembelajaran, variasi formasi, dan media yang lebih beragam, efektivitas pembelajaran dapat semakin meningkat.

  9. Mengatasi Anak yang Takut Menangkap Bola

    Pendekatan Utama:

    Anak-anak yang takut menangkap bola seringkali mengalami kecemasan karena kurangnya kepercayaan diri dan pengalaman. Pendekatan yang efektif melibatkan langkah-langkah bertahap untuk membangun kepercayaan diri dan mengurangi rasa takut.

    Langkah-langkah yang Dapat Dilakukan:

    1. Mengenali Sumber Ketakutan: Pertama, penting untuk memahami mengapa anak takut menangkap bola. Apakah mereka takut terkena bola, takut gagal menangkap, atau takut disakiti?

    2. Membangun Kepercayaan Diri: Mulailah dengan aktivitas yang lebih mudah dan menyenangkan, seperti melempar bola ke dinding atau menangkap bola yang dilempar pelan-pelan. Berikan pujian dan dorongan positif untuk setiap keberhasilan.

    3. Meningkatkan Pengalaman: Secara bertahap tingkatkan tingkat kesulitan. Mulailah dengan bola yang lebih ringan dan lebih besar, kemudian beralih ke bola yang lebih kecil dan lebih berat.

    4. Teknik Permainan: Gunakan permainan yang menyenangkan dan tidak menekan, seperti “melempar dan menangkap” dengan teman atau orang tua.

    5. Menekankan Keselamatan: Pastikan anak memahami bahwa keselamatan adalah yang utama. Ajarkan mereka cara menangkap bola dengan benar, dengan menggunakan tangan dan jari-jari untuk meredam bola.

    6. Membuatnya Menyenangkan: Buat aktivitas menangkap bola menjadi menyenangkan dengan menggunakan musik, lagu, atau permainan yang menarik.

    Tips Tambahan:

    – Sabar dan pengertian: Ingatlah bahwa setiap anak memiliki kecepatan belajar yang berbeda.

    – Hindari tekanan: Jangan memaksa anak untuk menangkap bola jika mereka tidak siap.

    – Berikan pujian dan dorongan: Pujian dan dorongan positif dapat membantu membangun kepercayaan diri anak.

    Kesimpulan:

    Mengatasi anak yang takut menangkap bola membutuhkan kesabaran, pengertian, dan pendekatan yang positif. Dengan membangun kepercayaan diri, meningkatkan pengalaman, dan membuat aktivitas menangkap bola menjadi menyenangkan, anak-anak dapat mengatasi rasa takut mereka dan belajar untuk menikmati permainan.

  10. NAMA: sriyanti waitina
    NIM:855707229

    Mengatasi Anak yang Takut Menangkap Bola

    Pendekatan Utama:

    Anak-anak yang takut menangkap bola seringkali mengalami kecemasan karena kurangnya kepercayaan diri dan pengalaman. Pendekatan yang efektif melibatkan langkah-langkah bertahap untuk membangun kepercayaan diri dan mengurangi rasa takut.

    Langkah-langkah yang Dapat Dilakukan:

    1. Mengenali Sumber Ketakutan: Pertama, penting untuk memahami mengapa anak takut menangkap bola. Apakah mereka takut terkena bola, takut gagal menangkap, atau takut disakiti?

    2. Membangun Kepercayaan Diri: Mulailah dengan aktivitas yang lebih mudah dan menyenangkan, seperti melempar bola ke dinding atau menangkap bola yang dilempar pelan-pelan. Berikan pujian dan dorongan positif untuk setiap keberhasilan.

    3. Meningkatkan Pengalaman: Secara bertahap tingkatkan tingkat kesulitan. Mulailah dengan bola yang lebih ringan dan lebih besar, kemudian beralih ke bola yang lebih kecil dan lebih berat.

    4. Teknik Permainan: Gunakan permainan yang menyenangkan dan tidak menekan, seperti “melempar dan menangkap” dengan teman atau orang tua.

    5. Menekankan Keselamatan: Pastikan anak memahami bahwa keselamatan adalah yang utama. Ajarkan mereka cara menangkap bola dengan benar, dengan menggunakan tangan dan jari-jari untuk meredam bola.

    6. Membuatnya Menyenangkan: Buat aktivitas menangkap bola menjadi menyenangkan dengan menggunakan musik, lagu, atau permainan yang menarik.

    Tips Tambahan:

    – Sabar dan pengertian: Ingatlah bahwa setiap anak memiliki kecepatan belajar yang berbeda.

    – Hindari tekanan: Jangan memaksa anak untuk menangkap bola jika mereka tidak siap.

    – Berikan pujian dan dorongan: Pujian dan dorongan positif dapat membantu membangun kepercayaan diri anak.

    Kesimpulan:

    Mengatasi anak yang takut menangkap bola membutuhkan kesabaran, pengertian, dan pendekatan yang positif. Dengan membangun kepercayaan diri, meningkatkan pengalaman, dan membuat aktivitas menangkap bola menjadi menyenangkan, anak-anak dapat mengatasi rasa takut mereka dan belajar untuk menikmati permainan.

Leave a Reply