silahkan klik icon jika video tidak dapat diputar
Sinopsis
Program ini membahas bagaimana seorang guru memberikan pembelajaran matematika dengan topik pecahan berpenyebut tidak sama dengan menggunakan media potongan-potongan karton untuk memudahkan pemahaman siswa dalam penjumlahan pecahan.
Mery Novianti
Pakar Dosen
Video ini ditayangkan agar murid memahami konsep penjumlahan dua buah pecahan dengan penyebut tidak sama.
Dalam mengajar konsep pecahan ini, guru menggunakan alat peraga berupa karton yang dimodifikasi.
Sebelum memanfaatkan alat peraga, guru lebih dulu menunjukkan rumus penjumlahan dua pecahan. Akan lebih elok kalau rumus penjumlahan pecahan itu tidak langsung diberikan tetapi ditemukan sendiri oleh murid (tentu saja dipandu oleh guru).
Sebelum masuk ke operasi penjumlahan pecahan, sebaiknya guru menekakan pada konsep dua pecahan yang penyebutnya tidak sama tetapi sama nilainya.
Materi yang disajikan sudah sesuai dengan perkembangan kognitif murid; namun demikian penyajiannya sebaiknya dibalik yaitu dimulai dengan penggunaan alat peraga kemudian baru rumus penjumlahan pecahan.
Prof. H. Yaya S. Kusumah (UPI Bandung)
Pakar Guru
Jelas cara guru membuka, mengisi, menutup pelajaran.
Alat peraga kurang besar, dan sebaiknya dilakukan secara perkelompok agar semua siswa dapat memahami dengan beberapa latihan.
Materi sesuai dengan perkembangan peserta didik.
Adanya kesesuaian materi dengan kurikulum yang berlaku.
Sugeng Wibowo, S.Pd.Mat.
Nama: OLPARIDAH. R
NIM :856474939
Setelah melihat video pembelajaran di atas menurut saya cara penyampaian materi pecahan ber penyebut tidak sama ini sudah bagus, yang dilakukan guru cara penyampaian dan media nya sudah ada, hanya saja guru tidak melibatkan semua siswa untuk berperang aktif dalam pembelajaran ini.
Saran saya untuk pembelajaran selanjutnya sebaiknya siswa di bagi dalam beberapa kelompok , dan biarkan mereka menyelesaikan tugas dengan guru sebagai fasilitatornya, agar mereka cepat memahami materi.
Nama: Indah Choirun Nisa
NIM: 857976402
PRODI: PGSD BI Smt 2
Menurut saya dalam video simulasi pertama guru sudah bagus karena pada awal pembelajaran guru telah melakukan apresepsi yaitu dengan menanyakan kepada siswa tentang materi sebelumnya sampai sejauh mana dipahaminya. Tetapi setelah itu guru terlalu monoton dalam menjelaskan materi penjumlahan dengan pecahan berpenyebut tidak sama dan terlalu cepat sehingga membuat siswa bosan dan sulit memahaminya, guru juga kurang menguasai kelas jadi hanya fokus kepada beberapa siswa saja.
Sedangkan pada video simulasi kedua guru sudah bagus karena telah menggunakan media ajar berupa kertas karton, tetapi media kertas karton hanya dimiliki guru saja sehingga yang dibarisan belakang kurang jelas lihatnya,, mungkin jika semua siswa mempunyai media ajar kertas karton dapat meningkatkan hasil belajar siswa (dibentuk kelompok dan masing² kelompok mempunyai media ajar berupa kertas karton) untuk menyelesaikan penjumlahan pecahan berpenyebut tidak sama. Terima kasih
Nama : Aida Ilhami Paujiah Pasaribu
Nim : 856600818
Prodi : BI PGSD
Pokjar : Kota Jambi
Pada video pembelajaran 1, guru kurang menarik perhatian siswa terlebih dahulu. Tidak menggunakan media pembelajaran, sehingga anak kurang minat atau kurang tertarik kepada materi yang diajarkan. Dan juga seorang guru tidak boleh hanya fokus kepada satu siswa saja, siswa lain harus diperhatikan juga.
Pada video pembelajaran 2, guru sudah menggunakan media pembelajaran yang menarik perhatian siswa, dan untuk memudahkan siswa dalam memahami materi yang diberikan.
Sekian & Terimakasih
Nama : Reka septiasari
Nim: 856984367
Prodi: PGSD
Pokjar : way tuba
Kelebihan: guru menjelaskan berulang ulang sehingga siswa mudah mengerti, suara guru kentang dan jelas, guru melakukan apresepsi dengan mengulang materi
Kukurangan : guru tidak menyampaikan tujuan pembelajaran, media yang diberikan kurang mudah di pahami,guru tidak memberikan rangkuman
Saran perbaikan : alangkah baiknya guru membagi kelompok sehingga siswa dapat dengan cepat memahami materi yang di sampaikan,
Nama Mohamad Iskak
NIM 858732997
Dari tayangan video pembelajaran pelajaran matematika materi penjumlahan berpenyebut tidak sama yang sudah saya lihat bahwa: pembelajaran yang dilakukan oleh ibu guru pada fase video pertama pada video terlihat bahwa guru dalam proses pembelajarannya menjelaskan dengan metode ceramah saja dan hanya dibantu dengan contoh soal yang ditulis dipapan.. metode ini sudah terbiasa dan banyak dilakukan oleh guru. Dari tayangan video fase pertama peserta didik banyak yang kurang perhatian terhadap apa yang dijelaskan oleh guru karena anak cuma mendengar dan menjawab kalau dipanggil namanya. Tetapi pada video fase kedua ibu guru dalam pembelajaran menggunakan media ptongan karton yang berwarna sehingga perhatian peserta didik fokus pada kertas karton. Disamping dapat memfokuskan perhatian siswa media karton juga dapat mengaktifkan Siwa dalam pembelajaran sehingga siswa terlibat langsung dalam pembelajaran.. penyampaian konsep pecahan dapat mudah dipahami oleh peserta didik.
Nama Mohamad Iskak
NIM 858732997
Prodi PGSD BI
Pokjar Lamongan
Dari tayangan video pembelajaran pelajaran matematika materi penjumlahan berpenyebut tidak sama yang sudah saya lihat bahwa: pembelajaran yang dilakukan oleh ibu guru pada fase video pertama pada video terlihat bahwa guru dalam proses pembelajarannya menjelaskan dengan metode ceramah saja dan hanya dibantu dengan contoh soal yang ditulis dipapan.. metode ini sudah terbiasa dan banyak dilakukan oleh guru. Dari tayangan video fase pertama peserta didik banyak yang kurang perhatian terhadap apa yang dijelaskan oleh guru karena anak cuma mendengar dan menjawab kalau dipanggil namanya. Tetapi pada video fase kedua ibu guru dalam pembelajaran menggunakan media ptongan karton yang berwarna sehingga perhatian peserta didik fokus pada kertas karton. Disamping dapat memfokuskan perhatian siswa media karton juga dapat mengaktifkan Siwa dalam pembelajaran sehingga siswa terlibat langsung dalam pembelajaran.. penyampaian konsep pecahan dapat mudah dipahami oleh peserta didik.
Nama : Suaip Rijal
NIM : 859504019
Prodi : PGSD BI
Setelah melihat video tersebut, menurut pendapat saya pada cuplikan yang pertama guru sudah bagus dalam memulai pelajaran dengan mereview terlebih dahulu materi sebelumnya yang akan dikaitkan dengan materi berikutnya. Namun, setelah masuk materi berikutnya penjelasan yang disampaikan terlalu singkat tentang konsep materinya dan kurangnya interaksi antara guru dan siswa sehingga membuat siswa bosan atau kurang bersemangat dan kurang memahami isi materi yang disampaikan. Pada cuplikan yang kedua guru sudah menambah media pembelajaran berupa potongan karton untuk menambah pemahaman dan semangat siswa. Namun, ukuran pembelajaran agak terlalu kecil sehingga siswa di bangku belakang akan kesulitan melihatnya dan seharusnya anak-anak juga diberi penugasan untuk membuat media tersebut atau disediakan tambahan medianya serta siswa melakukan diskusi kelompok menyelesaikan soal tentang materi tersebut.
Setelah guru memasuki materi baru guru terlalu monoton dan memberikan penjelasan terlalu cepat sehingga banyak siswa yang masih kurang paham dengan penjelasan guru. Agar pembelajaran tidak membosankan seharusnya guru menyiap kan Alat peraga yang lebih besar lagi, dan sebaiknya pembelajaran dilakukan secara berkelompok agar semua siswa dapat memahami materi tersebut dengan mudah.
Menurut saya ada beberapa hal yang saya temukan yaitu;
1. Pada awal pembelajaran guru tidak menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai,
2. Terkait rumus matemtika yang disampaikan terlalu cepat, sehingga hampir sebagian besar siswa belum
3. Dapat memahami konsep rumus tersebut
4. Masih banyak siswa yang bingung karena materi yang disampaikan terlalu cepat
5. Guru tidak bertanya kendala atau hal apa yang tidak/belum dimengerti siswa
6. Guru terlalu monoton, siswa hanya menjadi pendengar pasif sehingga banyak siswa yang terlihat bosan dan mengantuk
Demikianlah Penjelasan menurut pengamatan Saya dari Video tersebut. Semoga bermanfaat. Terima kasih,
Nama : Sarestia Maya Sari
NIM : 856947795
Salut : Way Tuba
Setelah melihat vidio pembelajaran ini, guru sudah bagus saat membuka pembelajaran dengan cara menyapa siswa. Akan tetapi guru langsung menjelaskan materi tanpa adanya apersepsi terlebih dahulu. Guru menjelaskan materi dengan langsung bertanya jawab kepada siswa.
Dalam pembelajaran guru terus berinteraksi dengan siswa dalam mengajar, sehingga membuat siswa lebih aktif lagi dalam belajar.
Akan tetapi ada hal penting yang harus diperhatikan guru dalam mempelajari kpnsep matematika, diantaranya.
1. Pendekatan dengan menggunakan benda-benda konkrit
2. Gunakan alat peraga yg mudah dipahami..
Refleksi pembelajaran.
Guru menjelaskan materi pembelajaran dengan menggunakan potongan karton, dan guru juga menjelaskan bagaimana cara menggunakan potongan kertas tersebut. Guru juga menunjuk siswa secara bergantian untuk maju dan mempraktikkan ke depan. Pembelajaran guru sudah bagus dan sesuai, guru bersama dengan siswa membahas dan memecahkan masalah secara bersama-sama.
Nama : Martinus Telaumbanua
Nim : 856037376
Smster : 6 (enam)
Pokjar : Idanogawo
Salam sejahtera untuk rekan guru semua,
ijinkan saya memberi komen mengenai pembelajaran yang ada di video
dalam video pembelajaran yang pertama guru sudah bagus mengingatkan kembali apa yang sudah dipelajari, juga guru sudah memberikan arahan apa yang akan dipelajari selanjutnya akan tetapi alangkah baiknya guru memberikan apersepsi seperti motivasi dan tujuan pembelajaran yang akan diberikan, dalam proses pembelajaran siswa terlihat kurang bersemangat karena siswa kurang memahami dan guru terkesan hanya ceramah saja.
pada video kedua guru sudah menggunakan media berupa papan pecahan dari karton akan tetapi siswa masih kelihatan bingung karena guru kurang menjelaskan penggunaannya dan cara penggunaannya.
saran saya agar lebih pembelajaran bermakna baiknya siswa dibuat kelompok kecil dan bahan karton pecahan diperbanyak sehingga mereka dapat lebih meng ekspor penggunaan media dan juga siswa bisa saling membantu bagi yang belum paham.
Nama :Atika Febriyani
Nim. : 856944134
Kalo Menurut saya, dalam cuplikan video pertama, guru sudah memberikan simulasi awal dengan menanyakan materi yang sebelumnya. Tetapi, setelah itu, guru terlalu monoton karena hanya menjelaskan materi pembelajaran tanpa media ajar, serta menjelaskan dengan sangat cepat. Guru juga kurang menyeluruh dan kurang menguasai kelas dengan hanya berfokus pada beberapa siswa.