silahkan klik icon jika video tidak dapat diputar
Sinopsis
Program ini menggambarkan kesulitan guru kelas V SD dalam mengajarkan peristiwa Perang Diponegoro secara bermakna kepada siswa. Ketika siswa diminta untuk mencatat hal-hal yang dijelaskan guru, siswa kebingungan untuk mencatatnya. Anak-anak diminta untuk mengingat sesuatu atau menghafal sesuatu yang terjadi pada masa lalu, tanpa mengaitkannya dengan masa sekarang. Solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut adalah mengajarkan masa lalu, dapat dilakukan dengan cara:
- Mengaitkan masa lalu dengan masa sekarang,
- Analog kesamaan atau perbedaannya,
- Humor dapat membantu siswa untuk mengingat.
Eded Tarmedi
–
–
- Cara membuka pembelajaran guru belum memperhatikan sekitar kelas, tiba-tiba langsung masukan dan memberikan materi yang akan dipelajari. Isi materinya tidak terlalu lengkap dalam penjelasannya. Pembelajaran yang digunakan monoton seharusnya guru dapat memberikan pembelajaran yang menarik. Ketika penutupan guru tidak membuat kesimpulan dalam kegiatan pembelajaran.
- Strategi dalam mempembelajaran ini bisa menggunaan bermain peran agar siswa dapat mengalami kejadian-kejadian di masa lalu dan sekarang. Seharusnya media yang digunkan harus lebih jelas lagi agar siswa dpat memahami kejadian atau peristiwa yang terjadi saat itu.
- Kesesuain tingkat materi sudah cukup baik.
- Sesuai dengan kurikulum yang berlaku.
Hendri Supriyadi S, S.Pd.
Nama : ANARISKA
Prodi : Megister Pendidikan Dasar
Berikut adalah tanggapan terhadap teks tersebut:
Program ini memberikan gambaran yang jelas mengenai tantangan yang dihadapi guru kelas V SD dalam mengajarkan peristiwa sejarah seperti Perang Diponegoro. Kesulitan siswa dalam mencatat informasi dan memahami konteks sejarah menunjukkan perlunya pendekatan yang lebih kreatif dalam pengajaran. Mengaitkan peristiwa masa lalu dengan kondisi masa kini adalah strategi yang sangat baik, karena dapat membuat materi lebih relevan dan menarik bagi siswa. Selain itu, penggunaan analogi untuk menunjukkan kesamaan atau perbedaan juga dapat membantu siswa lebih memahami dan mengingat informasi. Saya juga setuju bahwa humor bisa menjadi alat yang efektif dalam pembelajaran; dengan menciptakan suasana yang menyenangkan, siswa akan lebih mudah terlibat dan mengingat pelajaran yang diberikan. Dengan menerapkan metode ini, diharapkan pemahaman siswa terhadap sejarah dapat meningkat secara signifikan.
Nama : Salsabila Annisa Fitri
NIM : 501312456
Prodi : MPDR
UPBJJ : Samarinda
Berdasarkan analisis video pembelajaran IPS SD dengan judul “Perlawanan Pangeran Diponegoro VS Makam Mbah Priok” maka terdapat beberapa masukan dan saran tentang video pembelajaran tersebut.
1. Pada awal pembelajaran dimulai, guru telah menyampaikan tujuan pembelajaran namun guru masih belum optimal dalam melakukan pendahuluan dan penutupan pembelajaran
2. Penyampaian materi yang dilakukan guru kepada siswa masih monoton, tidak adanya penguatan materi yang diberikan dan penggunaan alat bantu atau media yang berkaitan dengan materi masih kurang relevan, Solusi alternatif cukup membantu siswa, namun sebagai guru harus melakukan refleksi agar untuk pertemuan pembelajaran selanjutnya dapat berinovasi pada proses pembelajaran guna mengoptimalkan kemampuan siswa dalam memahami materi yang sulit
Adapun saran menurut saya terkait video pembelajaran, yaitu Dalam setiap mengawali dan mengakhiri pembelajaran alangkah baiknya dibuka dan ditutup dengan membaca doa terlebih dahulu, lalu adanya kesimpulan materi yang diberikan oleh guru kepada siswa. Selain media atau alat bantu yang digunakan sebagai penunjang keberhasilan pembelajaran, guru juga harus berinovasi dalam metode pengajaran yang diterapkan agar siswa tidak bosan saat belajar serta melibatkan siswa dengan mengaitkan pada kehidupan sehari-hari juga akan membantu siswa dapat mudah memahami materi.
Nama : Dwinisari Triutami
NIM : 501332512
UPBJJ : MALANG
Menurut saya video pembelajaran tersebut kurang efektif dalam menyampaikan materitentang sejarah dan menghubungkannya antara masa lalu dan masa sekarang kurang mengena di pembelajaran. Sebaiknya guru dapat mengkaji materi melalui foto patung Diponegoro yang dibuat atau nama jalan yang diatasnamakan Pangeran Diponegoro kemudian dapat menceritakan siapa sebenarnya pangeran Diponegoro dan mengapa disebut sebagai pahlawan. Selanjutnya guru dapat menceritakan kisah pahlawan di daerah masing-masing seperti kisah Tanjung Priok dan sebagainya. Guru sebaiknya melakukan apersepsi seperti salam, absensi dan menyampaikan tujuan pembelajaran di awal pembelajaran. Di akhir guru dapat melakukan refleksi dan mengambil kesimpulan dari apa yang telah dipelajari sebagai penguatan materi. Dan jangan lupa menutupnya dengan berdoa.
Dalam proses pembelajaran guru sudah baik dengan memberikan reward dan motivasi seperti kata bagus dan sebagainya karena dapat mendorong siswa antusias menjawab pertanyaan guru. Dalam penyampaian pun diselingi humor yang menjadikan pembelajaran tidak tegang.
Nama : Heri Susanto
NIM : 501172436
UPBJJ : UT PALEMBANG
Prodi : Magister Pendidikan Dasar
Sebelumnya Izin berkomentar menanggapi dari video diatas, yaitu tentang Perlawanan Pangeran Diponegoro VS Makam Mbah Priok Sebaiknya ketika mengajarkan siswa tentang masa lalu tentang pahlawan harus di kaitkan dengan masa sekarang yaitu kejadian di lingkungan sekitar agar anak dapat memahami apa yang di sampaikan. Guru juga dapat memanfaatkan model pembelajaran seperti permainan edukatif seperti menggunakan kartu edukatif gambar pahlawan, mewarnai tokoh pahlawan dan lain-lain.
Nama: Arindiya
Nim: 5012000653
Setelah saya menyimak video tersebut, saya berpendapat bahwa dalam pembelajaran perlawanan pangeran Diponegoro (sejarah) dengan teknik menyimak cerita kurang efektif. Ketika dilakukan dengan mengaitkan peristiwa yang terjadi saat ini dan menggunakan analog kesamaan atau perbedaannya, peserta didik lebih mudah untuk memahami dan mengingatnya. Tetapi alangkah baiknya jika peserta didik yang berani untuk berpendapat diberikan apresiasi walaupun pendapat yang disampaikannya kurang tepat.
Nama : Yuni Kartika
Nim : 501152957
Berdasarkan video tersebut ,menurut pendapat saya guru seharusnya mempersiapkan siswa dahulu atau melakukan apersepsi untuk pembelajaran .ini dimaksudkan agar siswa lebih siap dalam menerima pembelajaran. Guru jg seharusnya menyediakan alat peraga berupa gambar pangeran Dipenegoro agar siswa dapat lebih mengingat sejarah pangeran Dipenegoro tersebut.
Dari video Perlawanan Pangeran diponogoro Vs Makam Mbah Priok. Diawal pembelajaran Dimana guru menanyakan kepada siswa Sejarah Pahlawan Pangeran Diponogoro siswa sangat kesulitan dalam mengingat sehingga membuat siswa sangat kesusahan dalam memahami inti dari pada materi tersebut. Setelah guru mengaikatkan Sejarah Makam Mbah Priok, guru mengajak siswa dapat mencari persamaan dari cerita tersebut, akhirnya siswa mampu mencari kesamaan dari ke dua cerita tersebut. Tujuan pembelajaran yang diharapkan diamna siswa mampu memahami bagaimana Sejarah Perlawanan pangeran diponogoro. Dapat ditarik Kesimpulan bahwa seorang guru dalam memberikan materi Sejarah kepada siswa hendaknya guru mencari persamaan cerita dengan inti dari pembelajaran tersebut mengingat pentingnya memberikan contoh yang sesuai dengan perkembangan dan tuntutan zaman agar siswa lebih mudah untuk memahami.
SUSANI LITA SARI
501192825
Dari vidio diatas yang dapat saya simpulkan
– guru tidak melakukan kegiatan apersepsi dan menjelaskan tujuan pembelajaran, tetapi langsung ke materi ini tanpa penggalai informasi awal dari siswa.
– gaya belajar yang kurang menarik, terkesan kaku dan membosankan.
NAMA : DJEFRIDUS KLAU, S.Pd.
NIM : 501372279
PRODI : MPDR.
Di awal video itu, menggambarkan kesulitan guru SD menyiapkan pembelajaran peristiwa Perang Diponegoro secara bermakna kepada siswa, siswa kebingungan untuk mencatat hal-hal penting pembelajaran dan terlalu monoton. Solusi yang dapat dilakukan Guru melakukan apersepsi mengaitkan masa lalu dengan masa sekarang sehingga terfokus, perlu juga tanya jawab untuk menggali informasi serta pembelajaran tidak boleh monoton atau variatif dan sehingga tidak membosankan dan diselingi permainan kecil. Sekian dan terima kasih.
Nama : Leny Farinawati
NIM : 501122646
Setelah menonton video, terlihat guru tidak menyampaikan apa yang menjadi tujuan belajar hari itu, dan guru tidak melakukan apersepsi. Pembelajaran yang dilakukan tidak efektif karena guru cenderung monoton. Tetapi guru sudah berusaha mengajak siswa untuk tanya jawab.
Saran : seharusnya guru dapat menggunakan media pembelajaran yang dapat mengatasi kebingungan siswa tentang siapa itu Pengeran Diponegoro, bisa saja melalui video. Setelah siswa mengetahui pengetahuan awal, selanjutnya guru bisa mengajak siswa untuk mencermati berita yang ia bawa.