silahkan klik icon jika video tidak dapat diputar
Sinopsis
Program ini berisi gambaran tentang suasana kelas saat belajar matematika dimana guru menggunakan papan tulis untuk mengajarkan bilangan pecahan. Banyak siswa yang tidak mengerti bahkan tidak memperhatikan. Solusi yang ditawarkan dalam program ini adalah menggunakan benda-benda konkret seperti buah-buahan untuk pembelajaran matematika khususnya bilangan pecahan sehingga pemahaman siswa menjadi lebih baik
Muchtar M Noor
Memanfaatkan lingkungan untuk mengajarkan konsep pecahan yang dilakukan oleh guru sudah baik, namun akan lebih baik jika guru memerintahkan kepada murid untuk membawa buah-buahan satu atau dua hari sebelum pelajaran materi pecahan dimulai. Menggambar persegi untuk mendeskripsikan pecahan sebaiknya dilakukan setelah murid praktek memotong buah-buahan. Murid hendaknya dibawa dari konkrit ke abstrak.
Guru juga tidak harus meminta murid membawa buah-buahan pisau dari rumah. Sebagai gantinya guru bisa meminta murid membeli roti atau kue yang mudah dipotong tanpa menggunakan pisau, disekitar sekolah.
Guru perlu berusaha agar murid tertarik untuk belajar bilangan pecahan; misalnya sebelum pelajaran dimulai didahului dengan cerita-cerita yang membuat murid tertib dan menyimak semua informasi dari guru.
Drs. Tarhadi, M.Si.
- Secara keseluruhan baik pembukaan maupun penutup sudah cukup baik.
- Media sudah tepat.
- Materi dan kurikulum sudah sesuai.
Taufik Ma’ruf
Nama : Humairah
Nim: 860178307
1. *Reaksi Siswa*: Banyak siswa tidak memperhatikan penjelasan guru, beberapa siswa sibuk bermain dengan temannya dan mengganggu temannya.
2. *Kelemahan Guru*: Guru tidak melakukan pembukaan pembelajaran yang baik, tidak menyampaikan tujuan pembelajaran, tidak menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, tidak memberikan umpan balik, dan tidak melakukan penutup pembelajaran yang sistematis.
3. *Kelebihan Guru*: Guru menggunakan benda konkret seperti buah-buahan untuk meningkatkan pemahaman siswa dan membuat pembelajaran lebih menarik.
4. *Masalah*: Siswa tidak memperhatikan guru, suasana kelas tidak kondusif, dan pembelajaran tidak terstruktur.
5. *Penyebab Masalah*: Guru tidak melakukan pembukaan yang baik, tidak menyampaikan tujuan pembelajaran, tidak ada interaksi yang menyenangkan, dan tidak ada penutup yang sistematis.
6. *Alternatif Pemecahan Masalah*: Menerapkan langkah-langkah pembelajaran yang sistematis, menggunakan media pembelajaran yang menarik, menciptakan suasana belajar yang interaktif, memberikan umpan balik dan penghargaan, serta melakukan penutup pembelajaran yang reflektif.
7. *Tujuan Perbaikan*: Meningkatkan keterlibatan siswa, meningkatkan kualitas pembelajaran guru, menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, dan meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi.
Nama : Agung grafika surbakti
Nim: 860178797
1. *Reaksi Siswa*: Siswa kurang memperhatikan penjelasan dari guru dan juga sebagian asik bermain.
2. *Kelemahan : Sebelum memulai materi guru tidak membukankan murid agar fokus mendengarkan materi yang akan di sampaikan.
3. *Kelebihan Guru*: Di sela-sela materi guru mengingatkan murid dan menggunakan buah-buahan sebagai bahan untuk membuat anak menjadi lebih mudah paham dengan penjelasan
4. *Masalah*: Murid tidak mendengarkan penjelasan yang di berikan oleh guru, alhasil pembelajar menjadi kurang efektif untuk di lanjutkan.
5. *Penyebab Masalah*: Guru memulai pembelajaran di saat murid-murid masih asik bermain dan belum fokus dengan apa yang akan di sampaikan oleh guru
6. *Alternatif Pemecahan Masalah*: Sebaiknya sebelum memulai pembelajaran, guru memfokuskan murid agar fokus mendengarkan penjelasan yang akan di sampaikan dan di sela-sela penjelasan gunakan kata-kata atau hal-hal yang lebih mudah di pahami oleh murid.
7. *Tujuan Perbaikan*: Meningkatkan pemahaman murid terhadap materi yang di ajar, meningkatkan ke efektifan belajar, dan melatih kefokusan murid terhadap guru.
nama : annisa fitri
nim : 859870845
berdasarkan video tersebut dapat kita simpulkan bahwa guru sudah membuat suasana pada kegiatan pembelajaran lebih menarik,dengan belajar matematika memanfaatkan lingkungan(dengan buah-buahan)tentu kita lihat dalam video tersebut siswa sangat antusias dan juga senang mengikuti pembelajaran tersebut,mereka sangat senang karena dengan melakukan hal tersebut siswa mendapatkan pengalaman baru di dalam belajar,hal tersebut merupakan guru sudah mampu untuk bisa membuat suasana kelas menjadi lebih inovatif.
namun menurut pendapat saya terdapat kekurangan yang ada didalam video tersebut,pada awal pembelajaran guru tidak mengkondisikan kelas terlebih dahalu,terlihat siswa siswa tersebut asik sendiri, harusnya kita sebagai guru berusaha memperhatikan mereka dengan cara mengkondusifkan terlebih dahulu,misalnya: bertanya kabar tentang hari ini,memberikan ice breaking,dan juga mengajak berkomunikasi kepada siswa yang menyenangkan sebelum pembelajaran dimulai.
Nama : Erfan Efendi
NIM : 858935621
Setelah melihat video Pembelajaran matematika dengan memanfaatkan lingkungan sebagai media terbukti memberikan pengalaman belajar yang lebih kontekstual, konkret, dan menyenangkan bagi siswa. Siswa tampak lebih aktif, terlibat, dan memahami konsep matematika secara nyata melalui pengamatan dan praktik langsung di lingkungan sekitar. Pendekatan ini juga melatih keterampilan sosial siswa seperti kerja sama, komunikasi, dan tanggung jawab. Peran guru sebagai fasilitator sangat penting dalam membimbing siswa agar kegiatan tetap fokus pada tujuan pembelajaran. Secara keseluruhan, strategi ini efektif untuk meningkatkan pemahaman konsep matematika sekaligus menumbuhkan minat belajar siswa.
Nama : Miftahul Zahra Darusawab
Nim : 859544692
Upbjj UT Daerah Bandar Lampung
Sebagai seorang guru kita harus dituntut untuk Selalu inovatif dan kreatif, agar penyampaian materi pada anak lebih mudah dimengerti dan anak semangat memperhatikan.
Analisis saya tentang pembelajaran matematika dalam video diatas sebenarnya sudah sangat menarik karena memang cara penyampaian materi harus menggunakan media sebagai alat praktik yang membuat siswa antusias dalam pembelajaran. Jika hanya dengan materi pembelajaran pada anak -anak didalam kelas sangat susah untuk fokus dan pasti ada saja alasan mereka saat tidak memperhatikan. Namun perlu diperhatikan lagi dalam penggunaan media pembelajaran nya untuk kalangan anak Sekolah Dasar kelas rendah sepertinya kurang cocok jika harus menggunakan pisau karena termasuk benda tajam yang membahayakan, mungkin bisa menggunakan media lain.
Video ini sangat baik sebagai contoh pembelajaran aktif dan kontekstual. Namun, guru tetap perlu mempertimbangkan faktor keselamatan, perencanaan, dan pengelolaan kelas agar metode ini benar-benar efektif dan aman.
Nama : Serly Alvi Nurhidayah
NIM : 858862053
Video ini sangat baik sebagai contoh pembelajaran aktif dan kontekstual. Namun, guru tetap perlu mempertimbangkan faktor keselamatan, perencanaan, dan pengelolaan kelas agar metode ini benar-benar efektif dan aman.
ijin menanggapi,,,,
Dengan mengubah pendekatan dari sekadar menggunakan papan tulis menjadi pembelajaran berbasis benda konkret dan aktivitas yang melibatkan siswa secara langsung, guru dapat membantu siswa memahami bilangan pecahan dengan lebih baik. Ini juga akan meningkatkan motivasi belajar dan keterlibatan siswa di kelas.
Nama : Sri Hartini Rukanda
NIM : 857503566
Program ini menggambarkan situasi yang sering banget terjadi di kelas matematika. Gurunya lagi jelasin soal pecahan pakai papan tulis, tapi banyak murid yang malah nggak ngerti atau bahkan nggak fokus. Wajar sih, soalnya pecahan itu termasuk materi yang agak susah dibayangkan kalau cuma dijelasin lewat angka dan tulisan di papan.
Nah, solusi yang ditawarkan di program ini menurut saya keren, yaitu dengan pakai benda nyata kayak buah-buahan. Misalnya, satu apel dibelah dua, terus dibagi lagi jadi empat. Dari situ murid bisa langsung lihat dan paham, “Oh, ini toh maksudnya setengah atau seperempat.” Jadi mereka nggak cuma ngebayangin angka doang, tapi bisa melihat langsung contohnya di dunia nyata.
Pakai benda nyata kayak gini bikin suasana belajar jadi lebih seru dan nggak membosankan. Murid pun jadi lebih aktif, semangat, dan lebih mudah ngerti. Dibandingkan duduk diam dengerin guru ngomong sambil nyatet angka di papan, jelas lebih menarik kalau mereka bisa megang, lihat, dan main langsung sama benda yang dijadiin contoh.
Intinya, pendekatan belajar yang lebih nyata dan interaktif kayak gini bisa bantu banget buat bikin pelajaran matematika terutama pecahan, jadi lebih gampang dimengerti dan nggak bikin ngantuk.