silahkan klik icon    jika video tidak dapat diputar

Sinopsis

Program ini menggambarkan seorang guru Taman Kanak-kanak yang sedang menangani anak yang tidak percaya diri atas hasil belajarnya. Tampak bahwa guru itu berupaya mendekati anak. Guru memberikan penguatan dengan cara memotivasi anak, menanyakan kepada anak jika masih ragu atau tak mengerti atas tugasnya, memberikan motivasi pada kreativitas anak dengan cara meminta anak untuk melakukan pilihan aktivitas lain yang dapat dilakukan, memberikan saran untuk menggambar sesuatu yang disukai anak yang masih berhubungan dengan tema awal dan mengeksplorasi hal lain yang bisa dibuat terkait dengan tema menggambar yang sedang ditugaskan kepada anak.

Dwi Astuti

Dalam tayangan tersebut, kegiatan belajar mengajar dalam sebuah kelas sudah terlihat jelas. Strategi, pendekatan dan metode pembelajaran sudah bagus, guru aktif memberi motivasi dan stimulasi untuk menumbuhkan rasa percaya diri anak dalam melakukan sesuatu. Media yang dipergunakan sebaiknya lebih diperkaya. Dan di akhir pembelajaran, evaluasi perlu ditambahkan untuk lebih menumbuhkan rasa percaya diri anak anak, dengan memberikan kesempatan anak bercerita tentang hasil karya yang dibuatnya sendiri.

Harimurti

Similar Posts

3,627 Comments

  1. Dalam video ini strategi yang diterapkan guru mendorong rasa percaya diri anak sudah tepat. Guru melakukan berbagai pendekatan kepada anak seperti membimbing, mendampingi, memberi semangat dan memberi kebebasan anak menggambar apa yang mereka sukai. Selain itu berilah reward pada anak yang mampu melakukan tugasnya sesuai kemampuan mereka sehingga rasa percaya diri akan terbangun.

  2. NAMA : SHERLY FIRDA PRADINA
    NIM : 856251077
    JUDUL : ANAK TIDAK PERCAYA DIRI

    Percaya diri merupakan salah satu modal dasar yang sangat penting yang harus dimiliki oleh setiap orang atau anak dalam memenuhi berbagai macam kebutuhan hidupnya. Dengan memiliki percaya diri berarti seorang anak akan meyakini segala kemampuan yang dimilikinya untuk menyelesaikan suatu pekerjaan masalah.Rasa percaya diri atau self esteem merupakan perasaan dimana anak mempunyai keyakinan tentang dirinya sendiri bahwa ia mempunyai
    konsep tentangdiri sendiri. Perasaan ini juga dibangun dan dikembangkandari interaksi dengan orang lain, yakni dari respon orang lain terhadap dirinya. Percaya diri adalah berbuat dengan penuh keyakinan. Apa pun tantangan yang dihadapi dan dalam kondisi apapun ia akan menggapai cita-citanya. Rasa percaya diri adalah kekuatan yang mendorong seseorang untuk maju dan berkembang serta selalu memperbaiki diri. Tanpa rasa percaya diri, seseorang akan hidup di bawah baying-bayang orang lain.
    Faktor-faktor penyebab anak kurang percaya diri, diantaranya:
    (1) Kurangnya pemberian kesempatan pada anak
    (2) Anak yang sering dipermalukan di depan umum karena melakukan kesalahan
    (3) Anak yang selalu mendapatkan hukuman
    (4.) Pola asuh orang tua yang otoriter.
    Faktor-faktor tersebut tentunya penyebab dari adanya rasa kurang percaya diri pada anak.
    Cara yang dapat dilakukan orang tua dan guru agar anak percaya diri adalah :
    1. Menjadi pendengar yang baik
    Sesibuk apapun, ketika anak meminta perhatian anda, cobalah untuk mendengarkan dengan sungguh-sungguh. Karena saat anak diabaikan akan membuat ia merasa tidak berharga, tidak layak untuk diperhatikan, dan hal itu akan berpengaruh terhadap rasa percaya dirinya.
    2. Menunjukan sikap menghargai
    Hargailah apapun pendapat dan keinginan anak sekalipun keinginan anak belum bisa dipenuhi. Memaksa anak untuk selalu menuruti keinginan orang tua akan merusak rasa percaya dirinya.
    3. Jangan gampang-gampang berkata “Jangan”
    Ketika anak ingin membantu pekerjaanmu, meskipun sebenarnya belum terlalu bisa, biarkan ia membantu, rasa bangga anak karena bisa membantu orang tua akan memupuk rasa percaya dirinya. Kalau anak ingin mengambil lauk di meja makan saat makan bersama, mengapa harus dilarang? Justru sebaliknya, dukung dia meskipun dia masih belum terlalu lihai saat melakukannya. Selain perhatian dan dukungan, berikan anak kebebasan untuk
    melakukan apa yang sudah biasa ia lakukan. Semua itu akan membuat anak tahu, bahwa anda percaya ia bisa dan memang bisa.
    4. Jangan langsung “menyelamatkan” anak
    Sebagai orang tua memang wajar jika selalu ingin menghindarkan anak agar tidak terluka, tidak merasa takut, atau tidak berbuat kesalahan. Namun anak juga perlu tahu bahwa kalah, jatuh, dan gagal itu hal yang wajar. Anak belajar menjadi sukses ketika mereka berhasil mengalahkan rintangan, bukan karena orang tua yang membantunya menyingkirkan rintangan tersebut. Dengan demikian anak akan belajar mandiri dan percaya pada dirinya sendiri.
    5. Memupuk minat dan bakat anak
    Kenalkan anak pada beragam aktivitas, dan beri dorongan agar ia menemukan satu jenis aktivitas yang sangat disukainya.

  3. Nama : Badiatus sholehatin
    NIM : 858906881
    Rasa percaya diri dapat membantu anak cenderung lebih kreatif. begitu pula sebaliknya, anak yang tidak percaya diri cenderung tidak kreatif. karena mereka takut melakukan kesalahan karena tidak memiliki rasa percaya diri sehingga menghambat perkembangan anak. dalam vidio diatas disampaikan teknik untuk dapat menunjukkan rasa percaya diri pada anak. seperti pada ilustrasi di vidio guru menerapkan kegiatan menggambar untuk menumbuhkan rasa percaya diri anak. adapun teknik yang dapat dilakukan yaitu ;
    1. menanyakan kembali kepada anak jika merasa ragu atas tugas yang diberikan
    2. memberikan saran untuk menggambar sesuai kesukaan anak meskipun diluar tema
    3. memotivasi anak dengan cara menggambar sesuatu yang disukai
    4. melakukan pendekatan dan memotivasi anak, pasti anak bisa menggambar sendiri
    5. guru meminta anak menceritakan apa yang digambarnya meskipun berupa coretan
    6. mengajak anak keluar dan menggambar bebas.
    tayangan vidio tersebut semoga menambah wawasan dan pengetahuan untuk saya pribadi dan teman lainnya dalam membantu anak yang tidak percaya diri.

  4. Meningkatkan percaya diri anak yang baru bersosialisasi membutuhkan pendekatan yang lembut dan positif. Berikut adalah beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk membantu anak merasa lebih percaya diri dalam situasi sosial:

    Memberikan Dukungan Emosional:

    Dengarkan Anak: Biarkan anak berbicara tentang perasaan dan pengalamannya tanpa menghakimi atau mengkritik.
    Berikan Dorongan Positif: Berikan pujian yang tulus untuk usaha dan keberhasilan mereka, sekecil apapun itu.
    Mengajarkan Keterampilan Sosial:

    Role-Playing: Latih anak melalui permainan peran untuk menghadapi berbagai situasi sosial. Ini membantu mereka merasa lebih siap dan nyaman.
    Mengajarkan Bahasa Tubuh yang Positif: Ajarkan anak tentang pentingnya kontak mata, senyuman, dan bahasa tubuh yang ramah.
    Menciptakan Lingkungan yang Mendukung:

    Membangun Rasa Aman: Pastikan anak merasa aman dan dicintai di rumah, karena rasa aman di rumah adalah fondasi untuk rasa percaya diri di luar.
    Berikan Kesempatan untuk Bersosialisasi: Ajak anak untuk ikut dalam aktivitas kelompok yang mereka sukai, seperti olahraga, seni, atau klub, sehingga mereka dapat berlatih berinteraksi dalam lingkungan yang mendukung.
    Memberikan Contoh yang Baik:

    Modelkan Perilaku Positif: Anak belajar dari orang tua dan orang dewasa di sekitarnya. Tunjukkan bagaimana Anda berinteraksi dengan orang lain dengan percaya diri dan ramah.
    Berbicara dengan Percaya Diri: Tunjukkan bagaimana mengungkapkan pendapat dengan jelas dan sopan.

  5. ANAK TIDAK PERCAYA DIRI
    Masalah kepercayaan sering muncul atau muncul pada anak usia dini, anak tertentu biasanya belum kreatif. Kondisi ini harus segera diperbaiki, mengingat usia dini merupakan masa yang penting untuk menumbuhkan rasa percaya diri.
    Upaya guru mengatasi anak kurang percaya diri
    *Upaya pendekatan terhadap anak.
    *mendorong anak dengan memberikan motivasi
    *menanyakan kepada anak jika masih ragu atau belum memahami tugas
    *mendorong kreativitas anak dengan meminta anak melakukan aktivitas pilihan lain yang dapat dilakukan
    *memberi saran untuk menggambar sesuatu untuk anak yang serupa dan berhubungan dengan topik.

  6. Nama : Olan Abdullah
    NIM : 856319073
    Mahasiswa : UT Gorontalo

    Sebagai seorang gurù dalam proses kegiatan mengajar seharusnya guru dapat memahami setiap karakter anak. Seperti hal nya saat anak tidak memiliki rasa percaya diri. Guru harus melakukan sebuah strategi berupa tindakan dalam menumbuhkan kepercayaan diri pada anak. Mengajak anak berkomunikasi atau mengajak anak membicarakan hal – hal yang menjadi faktor penyebab dari ketidakpercayaan diri serta menanyakan keinginan anak adalah salah satu upaya guru dalam mengajak anak berbicara dan mengukur kemampuan dari anak

  7. Nama: Lenni Marlina Br Gurusinga
    Nim : 859793901
    Setelah saya menonton vidio Anak Kurang percaya Diri saya menyimpulkan bahwa tindakan guru dalam menangani anak yang kurang percaya diri sangat baik yaitu guru melakukan pendekatan kepada anak melalui memberi saran kepada anak, memotivasi anak dan juga mengeksploritasi anak dalam menggambar hal yang mereka sukai, sehingga anak menjadi percaya diri.

  8. Nama : Eva Muzdalifah
    NIM : 858525951

    Membangun rasa percaya diri pada anak merupakan aspek penting dalam proses tumbuh kembang.
    Rasa percaya diri memberikan landasan yang kuat bagi anak dalam menghadapi tantangan dan peluang hidup.
    Anak yang percaya diri cenderung lebih berani dalam mencoba hal baru, gigih dalam menyelesaikan tugas, dan mempunyai sikap positif terhadap diri sendiri dan lingkungannya.
    Anak-anak pada usia dini, khususnya antara usia 3 dan 4 tahun, berada pada tahap krusial dalam perkembangannya.
    Anda mulai mengembangkan rasa kemandirian dan rasa ingin tahu yang kuat.
    Oleh karena itu, sangat penting bagi orang tua dan pendidik untuk memberikan dukungan yang tepat untuk membangun rasa percaya diri.
    Dukungan ini dapat berupa pujian yang konstruktif, memberdayakan anak untuk mengambil keputusan sendiri, dan menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung untuk bereksplorasi.
    Rasa percaya diri tidak hanya memengaruhi prestasi akademik anak, namun juga aspek sosial dan emosionalnya.
    Anak-anak yang percaya diri cenderung memiliki hubungan yang sehat dengan teman sebayanya, menunjukkan empati, dan menangani konflik secara positif.
    Sebaliknya, anak dengan rasa percaya diri yang rendah mungkin merasa cemas, ragu-ragu, dan cenderung menghindari tantangan yang dapat menghambat perkembangannya secara keseluruhan.
    Oleh karena itu, upaya membangun rasa percaya diri anak harus dimulai sejak dini dan dilakukan secara konsisten.
    Pendekatan positif dan penuh kepedulian dari orang tua, pendidik, dan lingkungan sangat penting untuk mengembangkan rasa aman dan percaya diri pada anak.
    Dengan demikian, mereka tumbuh menjadi manusia yang mandiri, berani, dan mampu menghadapi kehidupan dengan penuh optimisme dan semangat juang.

  9. Nama ; Siti Musliha
    Nim ; 858316073
    Untuk menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan kemampuan sosial emosional anak, orangtua harus memberikan dukungan, penghargaan, dan mendengarkan anak-anak mereka tanpa membandingkan Dengan cara ini, anak-anak akan merasa lebih aman untuk mengungkapkan perasaannya, meningkatkan kemampuan pemecahan masalah dan penyesuaian diri, serta membina hubungan yang sehat dengan orangtua dan teman sebaya.Anak tidak percaya Diri Orangtua yang suka membandingkan sehingga merugikan kemampuan sosial emosional anak ,Anak mungkin merasa stres dan kecemasan karena perasaan tidak memenuhi harapan orangtua, serta sulit mengungkapkan perasaannya karena takut dihukum atau dikritik. Kurangnya dukungan dan penghargaan dari orangtua juga dapat mengganggu perkembangan kemampuan sosial emosional anak.
    Untuk menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan kemampuan sosial emosional anak, orangtua harus memberikan dukungan, penghargaan, dan mendengarkan anak-anak mereka tanpa membandingkan atau menggunakan pendekatana Dengan cara ini, anak-anak akan merasa lebih aman untuk mengungkapkan perasaannya, meningkatkan kemampuan pemecahan masalah dan penyesuaian diri, serta membina hubungan yang sehat dengan orangtua dan teman sebaya.

  10. Video yang telah berikan menggambarkan seorang guru taman kanak-kanak yang berupaya meningkatkan rasa percaya diri seorang anak yang merasa tidak yakin dengan hasil belajarnya. Pendekatan yang digunakan oleh guru ini sangat positif dan konstruktif, mencerminkan praktik pengajaran yang mendukung perkembangan sosial dan emosional anak secara sehat. Berikut ini beberapa poin penting yang dapat saya komentari mengenai video tersebut:

    1. Pendekatan Personal dan Empatik:

    – Guru mendekati anak dengan cara yang empatik dan personal. Ini menunjukkan bahwa guru memahami pentingnya hubungan emosional dalam proses belajar. Pendekatan ini membantu anak merasa dihargai dan dipahami, yang merupakan dasar penting untuk membangun kepercayaan diri.

    2. Memberikan Penguatan Positif:

    – Guru memberikan penguatan dengan cara memotivasi anak, menanyakan apakah anak masih ragu atau tidak mengerti atas tugasnya. Pendekatan ini bukan hanya membantu anak memahami tugas yang diberikan, tetapi juga menunjukkan bahwa guru peduli terhadap pemahaman dan perasaan anak. Penguatan positif ini sangat penting dalam meningkatkan rasa percaya diri anak.

    3. Mendorong Kreativitas dan Kemandirian:

    – Guru memberikan motivasi pada kreativitas anak dengan meminta anak untuk memilih aktivitas lain yang dapat dilakukan. Ini memberikan anak kebebasan untuk mengeksplorasi minat dan bakat mereka, serta mendorong kemandirian dalam pengambilan keputusan. Kemandirian ini akan membantu anak merasa lebih percaya diri dalam kemampuannya sendiri.

    4. Saran yang Mengarahkan :

    – Guru memberikan saran untuk menggambar sesuatu yang disukai anak, namun tetap berhubungan dengan tema awal. Pendekatan ini sangat baik karena menggabungkan struktur dengan kebebasan kreatif. Anak tetap berada dalam konteks tugas yang diberikan tetapi memiliki ruang untuk mengekspresikan diri. Hal ini bisa membantu anak merasa lebih terlibat dan termotivasi.

    5. Eksplorasi Tema Lebih Lanjut :

    – Guru mendorong anak untuk mengeksplorasi hal lain yang bisa dibuat terkait dengan tema menggambar yang sedang ditugaskan. Pendekatan ini tidak hanya memperkaya pengalaman belajar anak tetapi juga mendorong berpikir kritis dan inovatif. Anak diajarkan untuk melihat sesuatu dari berbagai perspektif dan menemukan berbagai cara untuk mengembangkan ide.

    6. Dampak Jangka Panjang :

    – Pendekatan seperti yang digambarkan dalam video ini dapat memberikan dampak jangka panjang yang positif pada perkembangan sosial emosional anak. Anak-anak yang merasa didukung dan dihargai oleh gurunya cenderung memiliki rasa percaya diri yang lebih tinggi dan keterampilan sosial yang lebih baik. Mereka belajar bahwa kesalahan adalah bagian dari proses belajar dan bahwa kreativitas serta usaha mereka dihargai.

    Secara keseluruhan, video ini menggambarkan contoh yang sangat baik tentang bagaimana seorang guru dapat berperan dalam meningkatkan kepercayaan diri dan kreativitas anak melalui pendekatan yang empatik, mendukung, dan memotivasi. Pendekatan ini tidak hanya membantu anak dalam konteks akademik tetapi juga dalam perkembangan sosial emosional mereka, yang akan berdampak positif pada kesejahteraan mereka secara keseluruhan.

Leave a Reply