silahkan klik icon jika video tidak dapat diputar
Sinopsis
Program ini menggambarkan seorang guru Taman Kanak-kanak yang sedang menangani anak yang tidak percaya diri atas hasil belajarnya. Tampak bahwa guru itu berupaya mendekati anak. Guru memberikan penguatan dengan cara memotivasi anak, menanyakan kepada anak jika masih ragu atau tak mengerti atas tugasnya, memberikan motivasi pada kreativitas anak dengan cara meminta anak untuk melakukan pilihan aktivitas lain yang dapat dilakukan, memberikan saran untuk menggambar sesuatu yang disukai anak yang masih berhubungan dengan tema awal dan mengeksplorasi hal lain yang bisa dibuat terkait dengan tema menggambar yang sedang ditugaskan kepada anak.
Dwi Astuti
–
–
Dalam tayangan tersebut, kegiatan belajar mengajar dalam sebuah kelas sudah terlihat jelas. Strategi, pendekatan dan metode pembelajaran sudah bagus, guru aktif memberi motivasi dan stimulasi untuk menumbuhkan rasa percaya diri anak dalam melakukan sesuatu. Media yang dipergunakan sebaiknya lebih diperkaya. Dan di akhir pembelajaran, evaluasi perlu ditambahkan untuk lebih menumbuhkan rasa percaya diri anak anak, dengan memberikan kesempatan anak bercerita tentang hasil karya yang dibuatnya sendiri.
Harimurti
Nama : Wesry Nofita Sari
NIM : 856301282
Judul Video ” Anak Tidak Percaya Diri”
Seringkali kita sebagai guru menghadapi anak yang kurang antusias terhadap suatu kegiatan karena merasa kurang percaya diri untuk melakukan aktivitas pembelajaran yang sedang berlangsung. Terkadang kita juga kebingungan untuk memotivasi sang anak agar mau mengikuti kegiatan pembelajaran. Setelah menonton video yang berjudul “Anak Tidak percaya Diri” ini, saya menemuka ilmu baru tentang teknik untuk dapat menumbuhkan percaya diri dan kreativitas anak. Saya juga termotivasi untuk melakukan 5 teknik yang dipaparkan dan divisualisasikan dalam video ini. Video ini sangat bermanfaat…
Terimakasih..
Nama : Setianingsih
Nim : 878193047
Setelah melihat tayangan di atas dengan judul anak tidak percaya diri dapat saya simpulkan bahwa di dalam video tersebut guru sudah mencoba berbagai cara untuk memotivasi kreativitas anak
1. Guru menanyakan kepada anak tentang tugas yang di berikan
2. Guru memotivasi kreativitas anak-anak
3. Guru melakukan eksplorasi tentang potensi anak
Selain itu Sebagai guru, penting untuk menciptakan suasana yang aman dan mendukung, misalnya:
Memberikan pujian atas usaha, bukan hanya jawaban yang benar.
Mengajukan pertanyaan dengan cara yang ramah dan santai.
Memberi waktu lebih lama agar anak bisa berpikir dulu sebelum menjawab.
Melibatkan anak dalam kegiatan kelompok agar ia belajar dari teman-temannya.
Dengan pendekatan yang lembut dan konsisten, anak perlahan akan merasa lebih nyaman dan percaya diri untuk menjawab pertanyaan guru.
Tindakan guru untuk memotivasi kreativitas anak sangat penting agar anak berani mencoba, berimajinasi, dan mengekspresikan diri. Berikut beberapa penjelasan tentang tindakan yang bisa dilakukan guru:
1. Memberikan Kebebasan dalam Bereksplorasi
Guru memberi ruang bagi anak untuk memilih bahan, warna, atau cara menyelesaikan tugas. Contohnya, saat menggambar pohon padi, guru tidak membatasi warna daun hanya hijau, tetapi membiarkan anak memilih sesuai imajinasi mereka.
2. Menyediakan Beragam Media dan Alat
Anak lebih semangat dan kreatif jika disediakan berbagai alat seperti krayon, cat air, kertas berbagai tekstur, bahan alam, dan lainnya. Ini membantu merangsang ide-ide baru.
3. Mengapresiasi Setiap Karya Anak
Apapun hasilnya, guru memberikan pujian atau komentar positif. Misalnya: “Wah, kamu bisa menggambar dengan detail sekali, ini bagus!” Hal ini meningkatkan rasa percaya diri dan semangat untuk berkarya lagi.
4. Menghubungkan Kegiatan dengan Pengalaman Anak
Guru mengaitkan tugas dengan hal yang dekat dengan kehidupan anak, seperti menggambar suasana sawah di desa atau membuat bentuk dari benda di sekitar.
5. Memberikan Tantangan Ringan dan Menyenangkan
Guru bisa memberikan tantangan sederhana yang memicu kreativitas, misalnya: “Ayo kita buat gambar pohon padi, tapi tambahkan sesuatu yang unik di sekitarnya.”
6. Melibatkan Anak dalam Proses Belajar
Guru melibatkan anak dalam menentukan tema kegiatan, bertanya pada mereka ingin membuat apa, atau membiarkan mereka memberi nama pada karya mereka.
Dengan pendekatan-pendekatan ini, guru tidak hanya meningkatkan kreativitas anak, tetapi juga membuat suasana belajar jadi lebih hidup dan menyenangkan
Terima kasih
Nama : Rina Anggun Kartika
NIM : 859674787
Sebagai guru anak usia dini, saya merasa vidio tersebut sangat bermanfaat. Dari vidio tersebut saya belajar bagaimana menangani anak yang kurang percaya diri. Sebagai seorang guru hendaknya harus pandai dalam memotivasi anak didiknya supaya dapat memupuk rasa percaya diri anak. Beberapa hal yang dapat dilakukan seorang guru adalah meminta anak untuk mengerjakan hal yang paling ia sukai, memberi reward atau pujian kepada anak yang berhasil menyelesaikan tugasnya, dan memberi dorongan bahwasannya anak dapat menyelesaikan tugas seperti teman lainnya. Guru sangat berperan penting dalam memupuk rasa percaya diri anak didiknya.
Anak yang tidak percaya diri biasanya merasa tidak yakin atas dirut sendiri. Biasanya ketika guru memberikan tugas atau kegiatan bertanya jawab anak yang tidak memiliki kepercayaan diri biasanya lebih banyak berdiam diri dan takut menjawab pertanyaan yang di ajukan guru di kelas. Hal ini tidak bisa di biarkan terjadi secara terus-menerus, guru tentu harus memiliki cara atau upaya yang bisa menjadikan anak lebih percaya diri dengan lebih banyak melakukan pendekatan dengan anak, mengajak anak mengobrol santai dan selalu memberikan motivasi dan apresiasi sebagai bentuk kepedulian guru terhadap anak hal ini juga akan membawa dampak positif terhadap anak sehingga anak akan berangsur-angsur bangkit dari ketidakpercayaan diri nya sendiri dan berusaha untuk membangun komunikaai dengan teman dan guru
Nama: Amalia Purwanty
NIM: 858193762
Video “Anak Tidak Percaya Diri”
Video ini memberikan gambaran yang sangat baik tentang peran penting guru dalam membangun rasa percaya diri anak usia dini, terutama ketika anak merasa ragu atau kurang yakin dengan hasil belajarnya. Beberapa poin positif yang saya tangkap dari video ini adalah:
1. Pendekatan Guru yang Empatik dan Personal
2. Motivasi dan Penguatan Positif
3. Memberi Kebebasan Ekspresi dan Kreativitas
4. Penggunaan Media yang Sesuai
5. Interaksi dan Tanya Jawab
Mungkin beberapa saran ini dapat membantu mengatasi rasa tidak percaya diri pada anak yang dapat dilakukan oleh guru:
Variasi Media dan Aktivitas
Agar pembelajaran lebih menarik dan menstimulasi berbagai potensi anak, guru bisa memperkaya media dan aktivitas yang digunakan, misalnya dengan menambahkan alat peraga atau bahan lain yang relevan dengan tema.
Memberi Kebebasan Lebih Besar pada Anak
Guru sebaiknya menghindari terlalu banyak mengarahkan gerakan anak saat menggambar, agar anak dapat lebih mandiri dan bebas mengembangkan kreativitasnya.
Evaluasi dan Refleksi
Di akhir kegiatan, guru dapat menambahkan sesi evaluasi dengan mengajak anak bercerita tentang proses dan hasil karyanya. Ini akan semakin memperkuat rasa percaya diri dan kemampuan komunikasi anak.
Kesimpulan
Video ini sangat inspiratif dan memberikan contoh praktik pembelajaran yang efektif dalam membangun rasa percaya diri anak usia dini. Pendekatan yang hangat, motivasi yang tepat, serta pemberian ruang eksplorasi kreativitas merupakan kunci keberhasilan dalam membantu anak yang kurang percaya diri. Semoga guru-guru PAUD dapat menerapkan strategi ini secara konsisten agar anak-anak tumbuh menjadi individu yang percaya diri dan berani berekspresi.
Nama: Alfira Nurfajrina
NIM: 859683249
UPBJJ: Bandung
Izin menanggapi video diatas. Setelah saya melihat video ini saya sebagai pendidik jadi paham bagaimana menangani anak yang kurang percaya diri atas tugas yang ia kerjakan:
1. Guru menanyakan kepada anak jika masih ragu atas tugas yang diberikan
2. Guru memberikan saran atas sesuatu yang disukai meskipun tidak sama dengan tema saat itu
3. Guru memotivasi kreativitas anak dengan cara mengerjakan sesuatu dengan hal yang paling disukai anak
4. Guru mengeksplorasi potensi anak
Video ini sangat bermanfaat bagi saya sebagai pendidik yang masih sangat banyak belajar. Terima Kasih.
Izin menjawab :
Nama : Vonny Natali Gea
Nim 859809419
Nama : Dra.Siti Aisyah, M.PD.
Bidang pengembangan : Seni pengembangan Sosial Emosional PAUD I
Anak yang tidak percaya diri ini,anak yang mengalami kesulitan dalam pembelajaran karena kurangnya keyakinan dan rasa takut. Rasa percaya diri anak dapat tumbuh melalui pemberian perhatian dan kasih sayang yang tulus. Setelah Saya menonton Video ini, Ada beberapa point’ yang saya ketahui untuk mengatasi anak yang tidak percaya diri yaitu :
– Guru harus menciptakan suasana yang nyaman dan mendukung.kita harus memastikan Anak itu merasa diterima dan di hargai apa adanya. Sebagai guru juga harus menghindari membandingkan anak dengan teman-temannya.Dan memberikan kesempatan pada anak untuk mencoba, tanpa tekanan.
-Guru juga harus menunjukkan kepedulian dengan mendekati anak dan memberikan perhatian yang dibutuhkan, dan memberikan motivasi dan penguatan, sehingga menjadikan anak merasa lebih baik tentang diri mereka sendiri.
Kelebihan pada video tersebut :
* Guru memberikan apresiasi terhadap hasil karya anak, agar anak memiliki percaya diri dengan apa yang sudah iya kerjakan.
* Guru mengembankan kreativitas anak melalui kegiatan menggambar. Hal ini sangat sesuai dengan anak usia dini.
Kekurangan pada video tersebut :
* Guru masih ikut menggerakkan tangan anak dalam melakukan kegiatan menggambar,hal ini tidak memberikan kebebasan pada anak dalam mengembangkan kreativitasnya, sebaiknya anak diberikan kesempatan untuk mencoba sendiri dalam melakukan sesuatu sebelum di Bantu…
Hal yang unik yang saya dapatkan dalam video tersebut, Selalu memberikan dukungan dan pujian yang tulus kepada anak karena membangun kepercayaan diri pada anak membutuhkan waktu dan kesabaran.aktivitas ini dirancang untuk membantu anak mengeksplorasi perasaannya, mengembangkan keterampilan baru, dan merasakan keberhasilan kecil yang dapat meningkatkan kepercayaan dirinya secara bertahap. Yang paling penting Kita harus menciptakan lingkungan yang aman, mendukung dan penuh kasih sayang .
Terimakasih.
Assalamualaikum
Nama : Dewi Susanti
Nim. : 859679492
Dari video tersebut betapa sangat pentingnya menanamkan atau menumbuhkan rasa percaya diri anak sejak usia dini. Tentunya rasa percaya diri akan tumbuh, berkembang dengan baik dengan baik dan optimal apabila diiringi dengan kerjasama yang baik antara guru dan orang tua. Seperti memberikan kesempatan dan kepercayaan dalam melakukan hal sekecil apapun, membantunya apabila diperlukan.
Dari video diatas peran ibu guru sangat berpengaruh besar dalam menumbuhkan rasa percaya diri anak, dengan memberikan kesempatan kesempatan pada anak dengan melakukan kegiatan yang anak sukai.
Terima kasih
Wassalam
Nama : Ari Jati Setyaningsih
NIM : 857993992
Video : Sosial Emosional “Anak Kurang Percaya Diri”
Assalamu’alaikum wr wb
Dalam video tersebut dijelaskan bagaimana dalam mengatasi anak yang kurang percaya diri dalam proses belajar mengajar. Membangun hubungan positif dengan anak dan memvalidasi perasaan mereka adalah hal penting yang harus dilakukan seorang guru. Sebelum guru melakukan pendekatan kepada anak yang belum memiliki rasa percaya diri, guru juga harus mengenali faktor-faktor yang membuat anak tidak percaya diri.
Nama : Margaretha Sri pamungkas
Nim : 858995111
Anak tidak percaya diri
Setelah melihat video anak tidak percaya diri memberikan pengalaman yang sangat bermanfaat bagi saya.
saya juga akan membagikan cara-cara supaya anak semakin percaya diri.
Ciptakan Lingkungan yang Aman dan Mendukung:
• Tunjukkan kasih sayang tanpa syarat: Pastikan anak merasa dicintai dan diterima apa adanya, bukan hanya karena prestasi atau penampilannya. Peluk, dengarkan, dan berikan perhatian yang cukup.
• Hindari kritik yang merendahkan: Alih-alih fokus pada kesalahan, bimbing anak untuk belajar darinya. Gunakan bahasa yang membangun dan suportif.
• Rayakan setiap usaha dan kemajuan: Sekecil apapun pencapaiannya, berikan pujian yang tulus dan spesifik. Misalnya, “Ibu bangga sekali kamu sudah berani mencoba soal matematika yang sulit tadi!”
• Jadikan rumah sebagai tempat yang aman untuk bereksperimen: Dorong anak untuk mencoba hal-hal baru tanpa takut gagal. Jelaskan bahwa kegagalan adalah bagian dari proses belajar.
2. Bangun Kepercayaan Diri Melalui Pengalaman:
• Berikan tanggung jawab yang sesuai usia: Tugas-tugas kecil di rumah dapat membantu anak merasa kompeten dan berkontribusi.
• Libatkan anak dalam pengambilan keputusan: Biarkan mereka memilih pakaian, makanan, atau kegiatan tertentu. Ini melatih kemandirian dan rasa memiliki kontrol.
• Dorong anak untuk mengembangkan minat dan bakat: Dukung mereka dalam mengeksplorasi berbagai kegiatan seperti olahraga, seni, atau musik. Keberhasilan dalam bidang yang mereka sukai akan meningkatkan kepercayaan diri.
• Berikan kesempatan untuk bersosialisasi: Dorong interaksi dengan teman sebaya. Pengalaman positif dalam pertemanan akan memperkuat rasa percaya diri dalam berinteraksi sosial.