silahkan klik icon jika video tidak dapat diputar
Sinopsis
Program ini berisi gambaran tentang suasana kelas saat belajar matematika dimana guru menggunakan papan tulis untuk mengajarkan bilangan pecahan. Banyak siswa yang tidak mengerti bahkan tidak memperhatikan. Solusi yang ditawarkan dalam program ini adalah menggunakan benda-benda konkret seperti buah-buahan untuk pembelajaran matematika khususnya bilangan pecahan sehingga pemahaman siswa menjadi lebih baik
Muchtar M Noor
Memanfaatkan lingkungan untuk mengajarkan konsep pecahan yang dilakukan oleh guru sudah baik, namun akan lebih baik jika guru memerintahkan kepada murid untuk membawa buah-buahan satu atau dua hari sebelum pelajaran materi pecahan dimulai. Menggambar persegi untuk mendeskripsikan pecahan sebaiknya dilakukan setelah murid praktek memotong buah-buahan. Murid hendaknya dibawa dari konkrit ke abstrak.
Guru juga tidak harus meminta murid membawa buah-buahan pisau dari rumah. Sebagai gantinya guru bisa meminta murid membeli roti atau kue yang mudah dipotong tanpa menggunakan pisau, disekitar sekolah.
Guru perlu berusaha agar murid tertarik untuk belajar bilangan pecahan; misalnya sebelum pelajaran dimulai didahului dengan cerita-cerita yang membuat murid tertib dan menyimak semua informasi dari guru.
Drs. Tarhadi, M.Si.
- Secara keseluruhan baik pembukaan maupun penutup sudah cukup baik.
- Media sudah tepat.
- Materi dan kurikulum sudah sesuai.
Taufik Ma’ruf
Nama : Tri Santoso
NIM : 857027654
Prodi: PGSD S1
Pokjar : Dipasena
Setelah menonton video pembelajaran yaitu “Belajar matematika dengan Lingkungan sebagai Media” dan mengamatinya, saya menemukan beberapa hal yaitu :
•Reaksi anak terhadap pembelajaran tersebut
Pada hari pertama –> Siswa belum tertarik terhadap materi yang diberikan oleh guru, sehingga siswa cenderung tidak memberikan tanggapan bahkan tidak paham. Sehingga guru memberikan tugas untuk membawa buah-buahan dan perlengkapan lain untuk pembelajaran dihari besok.
Pada hari kedua –> Siswa merasa lebih tertantang akan tugas yang diberikan oleh guru, terlebih tugas tersebut mungkin berhubungan erat dengan kehidupan realistis anak di rumah. Sehingga ketika guru membentuk kelompok dan memberikan tugas kepada anak-anak maka mereka akan segera mendengarkan perintah guru dan melaksanakan perintah tersebut dengan sungguh-sungguh.
•Kelebihan Pembelajaran tersebut
– Benda-benda yang bersifat nyata (konkret) merupakan hal yang mudah dipahami oleh siswa karena terlihat dengan jelas, terlebih pada pembelajaran tersebut benda konkret yang digunakan adalah benda-benda yang sudah dikenali oleh siswa.
– Karena anak menyukai benda konkret tersebut (buah-buahan) anak menjadi lebih senang dalam pembelajaran tersebut, terlebih dengan dipadukan pembelajaran dengan berkelompok menjadikan siswa lebih bersemangat dan bersungguh-sungguh.
– Pengerjaan soal pada pembelajaran tersebut menjadi menyenangkan karena siswa melakukan praktek secara langsung dengan menggunakan benda konkret tersebut dengan panduan dan printah guru dengan jelas.
– Hasil pembelajaran lebih optimal karena siswa langsung menerapkan pengetahuanya dengan mempraktekan secara langsung terhadap benda nyata.
•Kekurangan Pembelajaran tersebut
Secara sistematis dalam keseluruhan proses pembelajaran terdapat kekurangan diantaranya :
– Belum adanya kegiatan pendahuluan / Apersepsi (ucapan salam, kata pengantar sebelum memulai materi, melakukan absensi siswa, tujuan pembelajaran) dan refleksi pembelajaran.
– Guru langsung memberikan materi pembelajaran tanpa bertanya terlebih dahulu tentang materi yang akan dibahas, sehingga siswa tidak ada rasa keterkaitan dan ketertarikan dengan materi yang di jelaskan di depan.
– Metode pembelajaran yang diberikan hanya menggunakan metode ceramah sehingga siswa merasa bingung dan cenderung tidak bisa memahami apa yang dimaksud oleh guru. Namun Guru segera menyadari hal tersebut sehingga siswa segera diberikan tugas dengan melakukan praktek menggunakan benda konkret secara langsung di hari esoknya.
– Kegiatan praktek memang menyenangkan bagi anak, namun dalam kenyataanya metode pembelajaran menggunakan teknik praktek secara langsung akan membutuhkan waktu dan biaya lebih , yaitu untuk membeli buah-buahan, membentuk kelompok, mempersiapkan alat dan bahan, terlebih lagi resiko lain jika ternyata siswa harus membawa senjata tajam (pisau) ke Sekolah.
• Saran Perbaikan untuk Pembelajaran tersebut
Ada beberapa saran yang dapat saya berikan :
– Secara keseluruhan video pembelajaran tersebut sudah sangat baik dan bagus serta menarik, jika tujuan video tersebut hanya untuk contoh pembelajaran, maka video tersebut sudah pas. Namun jika kita harus menilai proses pembelajaran secara keseluruhan pada kenyataan yang ada, mungkin perlu di tambahkan kegiatan apersepsi, refleksi dan penutupan.
– Dalam video tersebut sudah sangat menarik dan benar, hanya saja siswa harus membawa peralatan pisau (benda tajam yang secara umum di larang dibawa ke sekolah) dan buah-buahan yang pastinya tidak semua siswa punya di rumahnya masing-masing sehingga siswa harus mencari buah-buahan tersebut dipenjual yang menyediakan dan tentunya menggunakan biaya.
– Untuk contoh objek konkret disini saya memberikan saran yang lebih mudah dan pasti ada di sekitar kita tanpa harus beli, contohnya daun-daun di lingkungan sekolah, kertas / plastik berwarna.
– Selain kegiatan praktik tersebut kita juga memberikan pesan dan pengingat kepada siswa tentang materi yang akan dipelajari di esok harinya, sehingga siswa bisa mempersiapkan diri dan tidak kaget ketika materi baru diberikan.
Nama : Tri Santoso
NIM : 857027654
Prodi: PGSD S1
Pokjar : Dipasena
Setelah menonton video pembelajaran yaitu “Belajar matematika dengan Lingkungan sebagai Media” dan mengamatinya, saya menemukan beberapa hal yaitu :
**Reaksi anak terhadap pembelajaran tersebut**
Pada hari pertama –> Siswa belum tertarik terhadap materi yang diberikan oleh guru, sehingga siswa cenderung tidak memberikan tanggapan bahkan tidak paham. Sehingga guru memberikan tugas untuk membawa buah-buahan dan perlengkapan lain untuk pembelajaran dihari besok.
Pada hari kedua –> Siswa merasa lebih tertantang akan tugas yang diberikan oleh guru, terlebih tugas tersebut mungkin berhubungan erat dengan kehidupan realistis anak di rumah. Sehingga ketika guru membentuk kelompok dan memberikan tugas kepada anak-anak maka mereka akan segera mendengarkan perintah guru dan melaksanakan perintah tersebut dengan sungguh-sungguh.
**Kelebihan Pembelajaran tersebut**
-Benda-benda yang bersifat nyata (konkret) merupakan hal yang mudah dipahami oleh siswa karena terlihat dengan jelas, terlebih pada pembelajaran tersebut benda konkret yang digunakan adalah benda-benda yang sudah dikenali oleh siswa.
-Karena anak menyukai benda konkret tersebut (buah-buahan) anak menjadi lebih senang dalam pembelajaran tersebut, terlebih dengan dipadukan pembelajaran dengan berkelompok menjadikan siswa lebih bersemangat dan bersungguh-sungguh.
-Pengerjaan soal pada pembelajaran tersebut menjadi menyenangkan karena siswa melakukan praktek secara langsung dengan menggunakan benda konkret tersebut dengan panduan dan printah guru dengan jelas.
-Hasil pembelajaran lebih optimal karena siswa langsung menerapkan pengetahuanya dengan mempraktekan secara langsung terhadap benda nyata.
**Kekurangan Pembelajaran tersebut**
Secara sistematis dalam keseluruhan proses pembelajaran terdapat kekurangan diantaranya :
– Belum adanya kegiatan pendahuluan / Apersepsi (ucapan salam, kata pengantar sebelum memulai materi, melakukan absensi siswa, tujuan pembelajaran) dan refleksi pembelajaran.
– Guru langsung memberikan materi pembelajaran tanpa bertanya terlebih dahulu tentang materi yang akan dibahas, sehingga siswa tidak ada rasa keterkaitan dan ketertarikan dengan materi yang di jelaskan di depan.
– Metode pembelajaran yang diberikan hanya menggunakan metode ceramah sehingga siswa merasa bingung dan cenderung tidak bisa memahami apa yang dimaksud oleh guru. Namun Guru segera menyadari hal tersebut sehingga siswa segera diberikan tugas dengan melakukan praktek menggunakan benda konkret secara langsung di hari esoknya.
– Kegiatan praktek memang menyenangkan bagi anak, namun dalam kenyataanya metode pembelajaran menggunakan teknik praktek secara langsung akan membutuhkan waktu dan biaya lebih , yaitu untuk membeli buah-buahan, membentuk kelompok, mempersiapkan alat dan bahan, terlebih lagi resiko lain jika ternyata siswa harus membawa senjata tajam (pisau) ke Sekolah.
**Saran Perbaikan untuk Pembelajaran tersebut**
Ada beberapa saran yang dapat saya berikan :
– Secara keseluruhan video pembelajaran tersebut sudah sangat baik dan bagus serta menarik, jika tujuan video tersebut hanya untuk contoh pembelajaran, maka video tersebut sudah pas. Namun jika kita harus menilai proses pembelajaran secara keseluruhan pada kenyataan yang ada, mungkin perlu di tambahkan kegiatan apersepsi, refleksi dan penutupan.
– Dalam video tersebut sudah sangat menarik dan benar, hanya saja siswa harus membawa peralatan pisau (benda tajam yang secara umum di larang dibawa ke sekolah) dan buah-buahan yang pastinya tidak semua siswa punya di rumahnya masing-masing sehingga siswa harus mencari buah-buahan tersebut dipenjual yang menyediakan dan tentunya menggunakan biaya.
– Untuk contoh objek konkret disini saya memberikan saran yang lebih mudah dan pasti ada di sekitar kita tanpa harus beli, contohnya daun-daun di lingkungan sekolah, kertas / plastik berwarna.
– Selain kegiatan praktik tersebut kita juga memberikan pesan dan pengingat kepada siswa tentang materi yang akan dipelajari di esok harinya, sehingga siswa bisa mempersiapkan diri dan tidak kaget ketika materi baru diberikan.
Menurut saya setelah menonton video pembelajaran tersebut, saya melihat beberapa kelemahan juga kelebihannya
– kelemahan atau kekurangan :
1. Guru tidak melakukan pendahuluan atau pembukaan seperti salam, doa memulai pembelajaran, mengecek kehadiran siswa atau absensi, dan kegiatan pembukaan lainnya
2. Guru juga tidak menjelaskan tujuan pembelajaran tersebut
3. Media pembelajaran yg digunakan oleh salah satu siswa amat sangat berbahaya yaitu pisau, hal ini disebabkan karena tidak adanya peraturan alat media apa saja yg boleh digunakan
– kelebihan:
1. Dengan kurang kondusif di kelas tersebut, guru dengan cepat memahami situasu dan mempunyai sebuah solusi yaitu dengan menggunakan media pembelajaran. Tentu hal ini sangatalah membantu, karena dengan media pembelajaran siswa menjadi tidak mudah bosan
2. Keaktifan siswa juga dilatih dalam pembelajaran menggunakan media pembelajaran
Matematika SD Kelas 1 (Bilangan Pecahan)
Nama
Matematika SD Kelas 1
Bilangan Pecahan
Nama : Efitasari
NIM : 857703875
Program Studi : PGSD
Pokjar : Boja
Menganalis vidio dengan tema belajar matematika dengan lingkungan sebagai media
Dalam Vidio pertama tersebut dapat kita lihat bahwa guru tidak melakukan pendahuluan seperti halnya mengucapkan salam, berdoa dan memeriksa kehadiran siswa padahal pendahuluan ini mempunyai peran yang sangat penting untuk anak bisa fokus dalam melakukan pembelajaran. Sehingga dapat kita lihat bahwa di dalam vidio tersebut siswa kebingungan dalam memahami pelajaran, banyak siswa yang tidak fokus dan asik mengobrol dengan teman sebangkunya, siswa merasa sedikit bosan dan tidak ada yang mau bertanya.
Analisis Masalah sebelum menggunakan media pembelajaran
1. Guru menggunakan alat peraga berupa media gambar dimana guru tersebut menggambar Persegi Panjang namun malah banyak siswa yang kebingungan karena tidak sesuai dengan kondisi di kelas tersbut.
2. Guru tidak melakukan apersepsi dan motivasi terlebih dahuku kepada siswa.
3. Guru hanya menggunakan metode ceramah sehingga pembelajaran menjadi membosankan dan tidak menarik.
Analisis Masalah setelah menggunakan Media Pembelajaran
Dalam vidio kedua guru menggunakan media yaitu menyuruh siswanya untuk membawa buah-buahan seperti apel atau timun. Kemudian guru menyuruh untuk membaginya dengan cara membelah satu persatu buah-buahan tersebut, Dapat dilihat bahwa siswa malah lebih fokus, bisa berfikir dengan baik, menyukai pelajaran dan memahami pelajaran yang diberikan.
Dengan hal ini dapat disimpukan bahwa anak-anak lebih bisa fokus dan paham apabila kita sebagai guru bisa kreatif dalam menyampaikan pembelajaran. sebagai Contoh menggunakan media sebagai pembelajaran.
Nama : BUNGA ARI ZINTYA
NIM : 856024362
Program Studi : S1 PGSD
Menurut saya kekukarang dari vidio tersebut yaitu guru tidak memlakukan kegiatan awal yaitu pembukaan seperti salam, bertanya kabar, dan berdoa. Guru juga tidak memberikan materi apa yang akan dipelajari, tidak menjelaskan tujuan pembelajaran, tidak melakukan refleksi serta mengacuhkan jika siswa tidak fokus dalam pelajarannya.
Nama : Cintia Khurniawati Br Silitonga
Nim : 856024387
Pokja : Labusel
Menurut Hasil Refleksi Saya
1. Bagaimana perilaku siswa terhadap kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru?
– Siswa terlihat tidak perduli dengan guru kelas yang sedang menjelaskan materi pembelajaran di depan kelas, sebab itu terjadi karena siswa sibuk mengobrol dengan temen sebangkunya. Hal ini dikarenakan tidak melakukan kegiatan pendahuluan yaitu :
– Guru tidak mengucapkan salam
– Guru tidak mengecek kehadiran murid
– Guru tidak menyampaikan apersepsi
– Guru tidak menyampaikan informasi tujuan pembelajaran dan informasi kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan dalam pembelajaran
2. Secara keseluruhan apa saja kelemahan guru dalam melakukan pembelajaran?
– Sebelum memasuki ke dalam kegiatan inti Guru Kelas tersebut tidak melakukan kegiatan pendahuluan seperti halnya menyiapkan dan memotivasi para siswa untuk semangat dalam menimba ilmu (belajar) sehingga melantari anak-anak tidak mengikuti pembelajaran dengan aktif, dalam video diatas guru tersebut juga tidak menggunakan media dalam proses pembelajaran sehingga anak kurang.
Nama : Mochamad Zainudin
NIM : 858669277
Program : S1 PGSD
dalam video pembelajaran awal, terlihat siswa tidak senang dengan pembelajaran yang dilakukan. hal ini terlihat siswa yang kurang memperhatikan guru. namun juga seharusnya guru sebelum memulai pembelajaran, menyiapkan siswa dulu agar siap untuk belajar. juga pembelajaran yang dilakukan guru terlihat monoton, tidak ada interaksi antara guru dan siswa, guru juga sibuk hanya menulis di papn tulis dan menerangkan tanpa pengkondisian suasana kelas. siswa tidak siap untuk belajar, tetap saja dilanjutkan oleh guru untuk menerangkan. ini mengakibatkan suasana kelas yang malah tidak menjadi kondusif.
setelah perbaikan pembelajaran, siswa terlihat lebih memiliki motifasi dalam belajar. keaktifan siswa juga meningkat, guru juga melibatkan siswa dalam kegiatan pembelajaran
Nama : Mega Novita Sari
NIM : 857694934
Prodi : S1 PGSD
Pokjar : Semarang
Setelah saya menyaksikan video tersebut, menurut refleksi saya sebagai guru kelas dalam video diatas sudah baik tetapi pastinya pembelajaran didalam kelas banyak mengalami kendala dan masalah, namun sebagai guru yang professional baiknya menggunakan metode dan media yang menarik siswa untuk belajar. Kelebihan dan kekurangan dalam video pembelajaran diatas diantaranya berikut :
A. Kelebihan
1) Guru menyadari bahwa saat menjelaskan materi terlihat kondisi kelas yang tidak kondusif, sehingga ia menggunakan media pembelajaran yaitu benda konkret (nyata) seperti buah-buahan atau yang lainnya.Hal itu dapat meningkatkan keaktifan dan pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari.
2) Guru menyadari bahwa penggunaan metode ceramah saja tidaklah efektif dikarenakan tidak ada hal yang menarik dari pembelejaran tersebut. Dengan menggunakan media dalam pembelajaran terlebih dengan menggunakan benda/nyata dapat menarik perhatian siswa dan kegiatan pembelajaran lebih menyenangkan.
A. Kekurangan :
1) Guru tidak melakukan kegiatan pendahuluan seperti mengucapkan salam, mengajak siswa untuk berdoa sebelum dan sesudah kegiatan pembelajaran, mengecek kesiapan diri dengan mengisi lembar kehadiran dan memeriksa kerapihan pakaian, posisi dan tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.
2) Guru tidak memberikan motivasi sebagai pendahuluan mengajar agar siswa terdorong untuk belajar.
3) Guru tidak meyampaikan tujuan pembelajaran dari materi yang akan disampaikan.
4) Guru langsung menyampaikan materi inti dan mengajar hanya menggunakan metode ceramah sehingga siswa fokus pada kegiatan mereka sendiri-sendiri tanpa memperhatikan guru yang sedang menjelaskan di depan.
5) Guru juga tidak melakukan kegiatan apersepsi, tidak mengaitkan apa yang telah diketahui atau dialami dengan apa yang akan dipelajari.
6) sebelum memberikan soal guru hendaknya menjelaskan terlebih dahulu materi yang akan diajarkan dan memberikan contoh sebelum siswa mempraktekkan
7) Kurangnya perhatian guru terhadap siswa, itu terlihat guru hanya memperhatikan siswa yang berada didekatnya saja, seharusnya guru memperhatikan siswa satu persatu. Sehingga guru dapat mengetahui perkembangan siswa tersebut.
8) Tidak adanya kegiatan evaluasi yang dapat mengukur kemampuan siswa seperti memberikan soal mengenai pecahan. Dengan adanya evaluasi guru dapat mengukur pemahaman siswa terhadap materi yang sudah dipelajari.
9) Tidak ada kegiatan timbal balik yang harusnya disampaikan guru mengenai pembelajaran tersebut guna memperkuat hasil belajar siswa.
Nama : Resa Hania
Nim : 857311856
Prodi : PGSD
Hasil pengamatan saya terhadap video di atas yang berjudul “belajar matematika dengan lingkungan sebagai media”
Dengan metode pembelajaran pertama yang dilakukan guru yaitu dengan metode ceramah terlihat jelas bahwa siswa tidak tertarik dan tidak merespon saat guru mengajar , karena guru tidak menggunakan media bantu dan membuat siswa tidak tertarik ,lalu guru juga tidak memperhatikan kondisi siswa yang tidak kondusif seperti apa dan guru tetap melanjutkan pelajaran tersebut.
Pada metode pembelajaran yang kedua guru mengunakan media bantu untuk menenrangkan berupa buah-buahan yang membuat siswa tertarik untuk mengikuti pembelajaran tersebut. Dengan menggunakan media dalam pembelajaran yang kedua siswa dan guru bisa saling berinteraksi dan siswa memahami pembelajaran matematika tersebut dan suasana kelas menjadi kondusif dan efisien dan sangat menyenangkan.
Kekurangan yang ada dalam video tersebut yaitu:
1. Guru Tidak melakukan kegiatan pra pembelajaran atau kegiatan pendahuluan seperti mengucapkan salam, mengajak siswa untuk berdoa sebelum memulai kegiatan pembelajaran, mengecek kesiapan diri dengan mengisi lembar kehadiran dan memeriksa kerapihan pakaian, posisi dan tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.
2. Untuk membangkitkan semangat siswa dalam belajar guru dapat memberikan kegiatan ice breaking seperti bernyanyi atau mengajak siswa untuk tepuk semangat sehingga pada awal pembelajaran terlihat menyenangkan.
3. Guru juga tidak melakukan kegiatan apersepsi, artinya guru tidak mengaitkan apa yang telah diketahui atau dialami dengan apa yang akan dipelajari.
4. Guru tidak meyampaikan tujuan pembelajaran dari materi yang akan disampaikan.
5. Penguasaan kelas yang kurang, sehingga kodisi kelas tidak kondusif yang mengakibatkan siswa tidak konsentrasi dalam belajar.
6. Dalam penggunaan media yang digunakan seperti halnya guru tersebut menyuruh siswa untuk membawa buah dan pisau menurut saya itu tidak dilakukan. Dikarenakan pisau yang digunakan itu sangat berbahaya, apalagi mengingat siswa sering melakukan hal-hal yang diluar dugaan kita. Seperti memainkan pisau didalam kelas yang dapat membahayakan diri mereka sendiri maupun temannya yang ada dikelas.
7. sebelum memberikan soal guru hendaknya menjelaskan terlebih dahulu materi yang akan diajarkan dan memberikan contoh sebelum siswa mempraktekkan.
8. Kurangnya perhatian guru terhadap siswa, itu terlihat guru hanya memperhatikan siswa yang berada didekatnya saja, seharusnya guru memperhatikan siswa satu persatu. Sehingga guru dapat mengetahui perkembangan siswa tersebut.
9. Tidak adanya kegiatan evaluasi yang dapat mengukur kemampuan siswa seperti memberikan soal mengenai pecahan. dengan adanya evaluasi guru dapat mengukur pemahaman siswa terhadap materi yang sudah dipelajari.
Selain kelemahan, terdapat kelebihan dalam pembelajaran:
Guru menyadari bahwa saat menjelaskan materi terlihat kondisi kelas yang tidak kondusif, sehingga ia menggunakan media pembelajaran yaitu benda konkret (nyata) seperti buah-buahan atau yang lainnya. Hal itu dapat memberikan pengalaman kepada siswa serta meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari. Guru menyadari bahwa penggunaan metode ceramah saja tidaklah efektif dikarenakan tidak ada hal yang menarik dari pembelejaran tersebut. dengan menggunakan media dalam pembelajaran dapat menarik perhatian siswa dan kegiatan pembelajaran lebih menyenangkan.