silahkan klik icon jika video tidak dapat diputar
Sinopsis
Program ini berisi gambaran tentang suasana kelas saat belajar matematika dimana guru menggunakan papan tulis untuk mengajarkan bilangan pecahan. Banyak siswa yang tidak mengerti bahkan tidak memperhatikan. Solusi yang ditawarkan dalam program ini adalah menggunakan benda-benda konkret seperti buah-buahan untuk pembelajaran matematika khususnya bilangan pecahan sehingga pemahaman siswa menjadi lebih baik
Muchtar M Noor
Memanfaatkan lingkungan untuk mengajarkan konsep pecahan yang dilakukan oleh guru sudah baik, namun akan lebih baik jika guru memerintahkan kepada murid untuk membawa buah-buahan satu atau dua hari sebelum pelajaran materi pecahan dimulai. Menggambar persegi untuk mendeskripsikan pecahan sebaiknya dilakukan setelah murid praktek memotong buah-buahan. Murid hendaknya dibawa dari konkrit ke abstrak.
Guru juga tidak harus meminta murid membawa buah-buahan pisau dari rumah. Sebagai gantinya guru bisa meminta murid membeli roti atau kue yang mudah dipotong tanpa menggunakan pisau, disekitar sekolah.
Guru perlu berusaha agar murid tertarik untuk belajar bilangan pecahan; misalnya sebelum pelajaran dimulai didahului dengan cerita-cerita yang membuat murid tertib dan menyimak semua informasi dari guru.
Drs. Tarhadi, M.Si.
- Secara keseluruhan baik pembukaan maupun penutup sudah cukup baik.
- Media sudah tepat.
- Materi dan kurikulum sudah sesuai.
Taufik Ma’ruf
Nama : ERVINA DWI DAMAYANTI
NIM : 858969678
UPBJJ : JEMBER
Identitas video :
Judul : Belajar Matematika dengan lingkungan sebagai media.
1. Reaksi anak/ siswa terhadap pembelajaran yang dilakukan guru pada video adalah banyak siswa tidak memperhatikan penjelasan guru, ada yang sibuk
bermain dengan temannya dan mengganggu temannya.
2. Kelemahan guru dalam pembelajaran antara lain :
Pada awal pembelajaran guru tidak memberikan salam kepada siswa dan tidak berdoa sebelum pembelajaran dimulai, guru tidak memeriksa kehadiran siswa
dan mencatat presensi, guru tidak menyampaikan tujuan pembelajaran, guru langsung memberikan soal kepada siswa, guru tidak menciptakan suasana
belajar yang menyenangkan dan interaktif agar siswa nyaman dan termotivasi, guru tidak memberika umpan balik atau feedback terhadap proese kegiatan
pembelajaran dan hasil belajar, guru tidak melakukan tindak lanjut dalam bentuk pemberian tugas, baik tugas yang diberikan , dikerjakan secara individual
maupun kelompok, Guru tidak menyimpulkan materi pelajaran yang disampaikan, guru tidak menanyakan kepada peserta didik mengenai materi yang sudah
dipelajari, guru mengakhiri proses kegiatan belajar mengajar di kelas tanpa diakhiri Do’a penutup.Pada akhir kegiatan pembelajaran tidak ada doa penutup.
3. Secara keseluruhan kelebihan guru dalam melakukan pembelajaran yaitu :
Guru menggunakan benda – benda konkret yakni, guru menyuruh siswa membawah buah-buahan seperti Apel yang berbentuk bulat , Timun yang berbentuk
panjang dan serta membawah Pisau. Dengan buah – buahan ini dapat meningkatkan pemahaman siswa dan dapat menarik serta menyenangkan siswa dalam
pembelajaran .
4. Masalah yang terjadi yaitu :
Siswa tidak memperhatikan guru saat pembelajaran berlangsung, suasana kelas tidak kondusif, banyak siswa bermain dan mengganggu temannya dan
Pembelajaran tidak terstruktur dan tidak menarik minat siswa.
5. Penyebab Masalah:
Guru tidak melakukan pembukaan yang baik (tidak memberi salam, tidak berdoa, tidak memeriksa kehadiran), guru tidak menyampaikan tujuan pembelajaran,
sehingga siswa tidak tahu arah dan manfaat pembelajaran, guru langsung memberikan soal tanpa memberikan penjelasan konsep terlebih dahulu, tidak
adanya interaksi atau pendekatan yang menyenangkan dalam pembelajaran, guru tidak memberikan umpan balik, sehingga siswa tidak tahu apakah mereka
belajar dengan benar atau tidak, tidak ada tindak lanjut atau refleksi di akhir pembelajaran, tidak ada penutup yang sistematis, termasuk doa penutup,
membuat pembelajaran terasa tidak selesai.
6. Menentukan Alternatif Pemecahan Masalah
Berikut adalah beberapa alternatif solusi yang bisa diterapkan guru untuk memperbaiki proses pembelajaran yaitu ; Menerapkan langkah-langkah
pembelajaran yang sistematis yaitu dengan mengawali dengan salam, doa, absensi, dan menyampaikan tujuan pembelajaran dengan jelas, menggunakan
media pembelajaran yang menarik dan kontekstual, karena temanya adalah belajar matematika dengan lingkungan sebagai media, maka guru bisa mengajak
siswa belajar di luar kelas atau menggunakan benda-benda nyata di sekitar mereka, menciptakan suasana belajar yang interaktif dengan Menggunakan
metode diskusi kelompok, tanya jawab, dan permainan edukatif agar siswa lebih terlibat, memberikan umpan balik dan penghargaan,mengapresiasi siswa yang
aktif dan beri arahan kepada yang belum memahami materi, melakukan penutup pembelajaran yang reflektif dengan Ajak siswa menyimpulkan materi
tanyakan kesulitan mereka, dan tutup dengan doa.
7. Menentukan Tujuan Perbaikan
Tujuan perbaikan dari pembelajaran ini adalah; Meningkatkan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran melalui pendekatan yang menyenangkan dan
interaktif, meningkatkan kualitas pembelajaran guru dengan langkah-langkah yang terstruktur, mulai dari pembukaan hingga penutupan, menciptakan
lingkungan belajar yang kondusif, sehingga siswa merasa nyaman dan termotivasi untuk belajar, meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi melalui
pendekatan kontekstual dengan lingkungan sekitar.
NAMA : NIKEN PUTRI ANDANI
NIM : 857002352
Menurut saya kekurangan : dari video pembelajaran tersebut dapat saya simpulkan bahwasannya di pembelajaran pertama guru tidak memberikan contoh/media yang konkret sehingga
peserta didik tidak memperhatikan apa yang sedang dijelaskan olehnya.
Kelebihan : pada pembelajaran kedua, guru sudah memberikan media yang sesuai sehingga anak-anak lebih tertarik dan fokus pada pembelajaran nya.
Jadi, dapat saya simpulkan bahwasannya dengan menggunakan/memanfaatkan media
pembelajaran yang sesuai (konkret) dapat membuat peserta didik lebih tertarik dan fokus
pada pelajaran.
Nama : Maretta Adi Saputri
NIM : 836560544
UPBJJ : Purwokerto
dalam video tersebut di hari pertama guru belum menguasai kelas karena banyak murid yang sibuk dengan kegiatan masing-masing, sehingga untuk hari berikutnya guru menyuruh anak membawa buah dengan tujuan agar siswa mampu fokus dan paham terhadap materi yang di berikan guru tentang pecahan.
dengan cara tersebut ternyata guru berhasil membuat fokus murid, jadi kesimpulannya anak-anak jauh lebih paham/lebih mengusai materi dengan cara praktek atau dengan melibatkan benda-benda yang ada disekitar kita.
Nama : Maretta Adi Saputri
NIM : 836560544
UPBJJ : Purwokerto
Dalam video tersebut di hari pertama guru tidak menguasai kelas karena banyak murid yang sibuk dengan kegiatan masing-masing, sehingga untuk kegiatan di hari berikutnya guru menyuruh anak membawa buah-buahan, tujuan guru disini untuk melibatkan anak secara langsung dalam pembelajaran pecahan dan membuat fokus anak sehingga anak mudah memahami pembelajaran pecahan.
Kesimpulannya anak jauh lebih mudah memahami jika guru menggunakan media konkret.
Nama = Sri Rahayu Krisningsih
NIM = 857583334
UPBJJ = Purwokerto
Pembelajaran matematika khususnya pada materi pecahan sering kali menjadi tantangan tersendiri bagi guru ataupun siswa. Hal ini karena pecahan merupakan konsep abstrak yang sulit dipahami jika hanya disampaikan secara lisan ataupun melalui tulisan di papan tulis. Terlihat dalam tayangan video tersebut, dihari pertama guru hanya menjelaskan materi menggunakan metode ceramah yang dimana banyak siswa yang tidak memperhatikan, mereka asyik bermain dengan temannya. Setelah menjelaskan guru lalu memberi tugas. Lalu apa yang terjadi jika siswa tidak memahami materi? tentu saja berdampak pada nilai akhir mata pelajaran ini. Oleh karena itu dihari kedua, guru memakai cara baru dalam menjelaskan materi pecahan yaitu Belajar Matematika Menggunakan Lingkungan Sebagai Media, dimana setiap siswa membawa buah yang berbentuk lonjong dan bulat. Penggunaan media ini memiliki peran penting dalam menjelaskan konsep pecahan kepada siswa. Aktivitas ini tidak hanya mempermudah pemahaman siswa, tetapi juga membuat mereka lebih aktif dan terlibat langsung dalam proses pembelajaran. Selain itu media konkret juga mampu meningkatkan minat dan motivasi belajar siswa. Dan hasil akhirnya dapat meningkatkan nilai evaluasi dalam pembelajaran ini.
Nama : Dea Nabila Putri
SALUT : BANJAR AGUNG
Setelah saya melihat video ini saya menjadi lebih paham bahwa dengan Menggunakan lingkungan sebagai media ajar matematika membuat konsep-konsep abstrak menjadi lebih konkret dan mudah dipahami. Siswa dapat belajar sambil mengamati dan mengalami langsung fenomena alam yang terkait dengan konsep matematika. Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan pemahaman siswa, tetapi juga menumbuhkan kesadaran akan pentingnya matematika dalam kehidupan sehari-hari.”
Analisis dari video tersebut menurut pendapat saya yaitu, video tersebut menceritakan tentang suasana pembelajaran matematika di kelas, khususnya saat guru menjelaskan tentang bilangan pecahan. Guru menggunakan papan tulis untuk menerangkan materi. Namun, banyak siswa yang terlihat bingung, bahkan ada yang tidak memperhatikan pelajaran.
Masalah utamanya adalah cara mengajar yang hanya menggunakan penjelasan di papan tulis kurang menarik dan sulit dipahami oleh siswa. Sebagai solusinya, program ini menyarankan agar guru menggunakan benda-benda konkret, seperti buah-buahan, untuk membantu menjelaskan bilangan pecahan. Dengan menggunakan benda nyata, siswa bisa melihat dan memegang langsung contoh pecahan, sehingga pelajaran menjadi lebih menarik dan mudah dipahami.
Terima Kasih ..
Nama : Indah Ramadani
NIM : 859878524
Matkul/Kelas : PKM (PDGK4209.120032)
UPBJJ-UT : 12/Medan
Pokjar : Binjai
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Mohon izin untuk memberikan tanggapan atau komentar pada video tentang “Belajar Matematika dengan Lingkungan sebagai Media”. Berdasarkan video yang telah Saya simak dan lihat, pada video tersebut berisikan tentang bagaimana cara sederhana namun efektif yang dilakukan oleh guru dalam membangun suasana aktif, interaktif, dan menyenangkan. Dalam mengajar di kelas tersebut yang awalnya kondisi kelas yang tidak terkontrol, sehingga guru memberikan arahan kepada siswa agar di pertemuan berikutnya untuk membawa 2 buah yaitu 1 buah bulat seperti apel dan 1 buah panjang seperti mentimun.
Berikut ini cara mengatasi masalah dalam belajar matematika atau cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi siswa memahami materi bilangan pecahan.
1. Guru dapat menginstruksikan kepada siswa agar membawa buah-buahan (1 buah berbentuk bulat dan 1 buah berbentuk panjang) beserta pisau yang berguna untuk memotong bagian buah saat belajar pecahan.
2. Selain itu, menggunakan media pembelajaran buah-buahan tersebut dapat membuat siswa tertarik serta sesuai dengan pengalaman kehidupan sehari-hari peserta didik.
3. Dalam penerapan pelaksanaan kegiatan pembelajarannya, guru dapat memberikan soal berupa berapa 1 : 2 itu, nah siswa dapat memotong bagian buah apel menjadi 2 bagian. Setelah itu, guru dapat memberikan soal berupa berapa 1 : 4 itu, disini siswa dapat memotong bagian buah mentimun menjadi 4 bagian.
Cara belajar matematika dengan lingkungan sebagai media dapat mengatasi kesulitan siswa dalam memahami materi bilangan pecahan pada mata pelajaran matematika tersebut serta siswa akan merasa bahwa belajar matematika itu menyenangkan, tidak takut lagi maupun jenuh saat belajar matematika.
Sekian dari Saya kurang lebih mohon maaf dan terimakasih semuanya 🙏🏻.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Nama : Anggun fazzari lubis
Nim : 856021668
Identitas video : Judul : Belajar Matematika dengan lingkungan sebagai media.
1. Reaksi anak/ siswa terhadap pembelajaran yang dilakukan guru pada video adalah banyak siswa tidak memperhatikan penjelasan guru, ada yang sibuk bermain dengan temannya dan mengganggu temannya. 2. Kelemahan guru dalam pembelajaran antara lain : Pada awal pembelajaran guru tidak memberikan salam kepada siswa dan tidak berdoa sebelum pembelajaran dimulai, guru tidak memeriksa kehadiran siswa dan mencatat presensi, guru tidak menyampaikan tujuan pembelajaran, guru langsung memberikan soal kepada siswa, guru tidak menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan interaktif agar siswa nyaman dan termotivasi, guru tidak memberika umpan balik atau feedback terhadap proese kegiatan pembelajaran dan hasil belajar.
3. Secara keseluruhan kelebihan guru dalam melakukan pembelajaran yaitu : Guru menggunakan benda – benda konkret yakni, guru menyuruh siswa membawah buah-buahan seperti Apel yang berbentuk bulat , Timun yang berbentuk panjang dan serta membawah Pisau. Dengan buah – buahan ini dapat meningkatkan pemahaman siswa dan dapat menarik serta menyenangkan siswa dalam pembelajaran .
4. Masalah yang terjadi yaitu : Siswa tidak memperhatikan guru saat pembelajaran berlangsung, suasana kelas tidak kondusif, banyak siswa bermain dan mengganggu temannya dan Pembelajaran tidak terstruktur dan tidak menarik minat siswa.
Nama : Virna Witha Utari
NIM : 859870655
UPBJJ – UT : 12 / Medan
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Izin memberikan komentar untuk video diatas :
Setelah saya lihat dan amati video diatas, dapat disimpulkan ada 2 cara metode pembelajaran pada video tersebut. Yang mana pada video pertama guru menggunakan metode ceramah dan berdampak kebanyakan siswa tidak konsentrasi dan tidak memerhatikan penjelesan materi guru tersebut karena mungkin mereka jenuh mendengarkan materi dari guru saja dan mereka memilih untuk bercerita atau bermain dengan temannya saja. Di video kedua guru menggunakan metode menggunakan akat peraga dimana dengan metode itu guru mengajak langsung siswa untuk belajar menggunakan alat peraga dimana siswa bisa merasakan dan melihat langsung proses pembelajaran dan dengan metode tersebut kemungkinan besar siswa dapat lebih konsentrasi dan mengumpulkan perhatiannya semua ke pembelajaran. Jadi metode kedua dari video tersebut adalah cara terbaik untuk mengajar pada gurudan siswa. Nah, jadi kita sebagai guru harus mempunyai pemikiran yang kreatif atau harus mempunyai pemikiran mencari hal-hal baru untuk menunjang pelajaran agar lebih baik lagin dan bisa mengikutsertakan para siswa turun langsung dan merasakan langsung belajar dengan memanfaatkan hal-hal yang sederhana atau bisa memanfaatkan benda yang ada di lingkungan sekolah atau rumah.
Sekian, Terima Kasih.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.