silahkan klik icon jika video tidak dapat diputar
Sinopsis
Video ini berisi tentang pemecahan masalah kesulitan siswa dalam belajar membuat pantun, beserta alternatif pemecahan masalahnya, dengan tujuan untuk mempercepat pemahaman siswa mengenai cara membuat pantun. Solusi yang diberikan dalam program ini adalah dengan pembelajaran secara berkelompok. Dengan belajar berkelompok, selain mempercepat pemahaman siswa bagaimana cara membuat pantun, juga memberikan kesempatan kepada setiap siswa untuk membuat pantun, mendiskusikan isi pantun, dan bersosialisasi dengan temannya. Pembelajaran secara berkelompok akan berhasil jika dalam proses pembelajaran, guru mengarahkan dan mengamati kegiatan yang dilakukan setiap kelompok.
Apakah anda pernah melakukan pembelajaran membuat pantun dengan cara berkelompok? Bagaimana cara anda melakukan proses pembelajarannya? Ayo berbagi dengan guru-guru lain dengan cara menuliskan pengalaman atau komentar anda!
!
Dra. Yetty Morelent, M. Hum.
–
–
–
–
Nama Mahasiswa : Nur Hidayah sulihin
NIM : 836985769
UPBJJ : melawi
Menurut analisa saya berdasarkan video antara lain :
1.Kualitas video pembelajaran bagus, pembukaannya menarik, gambar dan suaranya jelas.
2.Ibu guru pada video sudah melakukan pembukaan pembelajaran antara lain menyapa anak-anak, mengecek kehadiran siswa, menyampaikan materi yang akan dipelajari pada hari itu, memberikan motivasi berupa kalimat “Ibu yakin kalian pasti bisa! kalian kan pintar!”.
Yang belum terlihat pada pembukaan :
– Kegiatan membaca doa sebelum memulai pembelajaran (minimal doa pendek karena di video terlihat bahwa Bahasa Indonesia dipelajari setelah mata pelajaran lain).
– Guru tidak menyampaikan tujuan pembelajaran Bahasa Indonesia pada hari itu.
3. Setelah melakukan kegiatan pembukaan, guru langsung memberikan tugas, yaitu membuat pantun secara berkelompok. Pada umumnya sebelum memberikan tugas, guru mereview materi dan memberikan contoh cara membuat pantun. Pada saat pembuatan kelompok terlihat suasana kelas menjadi ramai dan kurang kondusif dikarenakan anak-anak dibebaskan membentuk kelompok sendiri. Hal ini menjadi tidak efektif dalam kegiatan pembelajaran karena dapat menghabiskan waktu cukup banyak. Pembentukan kelompok dapat dilakukan dengan berbagai pilihan yaitu dengan cara berhitung (yang angkanya sama menjadi satu kelompok), dengan nomor absen siswa, dengan pengocokan nomor atau bisa juga dengan pembagian dari guru berdasarkan pertimbangan tingkat kemampuan siswa dalam satu kelompok agar kerja kelompok berjalan efektif.
4.Setelah kelompok terbentuk guru terlihat memberikan contoh pantun. Ternyata Ibu guru mereview materi dan memberikan contoh cara membuat pantun saat anak-anak sudah terbentuk dalam kelompok. Ada baiknya dalam memberikan contoh pantun, guru menuliskan juga di papan tulis karena type belajar siswa berbeda-beda.
Nama : Alifa Niken Sefiana
NIM : 858821169
Saya setuju dengan pendapat Bu Nadia Windri. Pada saat memulai pembelajaran guru tidak membimbing siswa untuk berdoa terlebih dahulu sebelum pembelajaran dimulai
Nama : Alifa Niken Sefiana
NIM : 858821169
Dari video pembelajaran tersebut. Ada sedikit kekurangan yaitu guru tidak menggunakan media pembelajaran dalam mengajar. Padahal media pembelajaran sangat penting digunakan agar anak dapat memahami suatu materi pembelajaran dengan mudah. Dan anak juga lebih antusias dan tertarik terhadap materi yang dibahas
Nama : Eva Octavia
Nim : 858822408
Dalam video pembelajaran ini pendekatan pembelajaran
melalui pembagian kelompok. Guru memberikan contoh pantun kepada siswa dan guru juga memberi kesempatan untuk membuat pantun. Guru juga meminta siswa untuk maju ke depan membaca pantun, setelah itu guru memberikan apresiasi kepada siswa yang sudah membacakan pantun.
Nama: Umi Salamah
NIM: 858402998
UPBJJ: Samarinda, Kaltim
Pokjar: Long Kali
Berdasarkan pengalaman mengajar saya selama di STP Khoiru Ummah Long Ikis (setara SD), pada materi membuat pantun anak-anak ada yang semangat karena mereka sudah faham ketika merangkai kata dan sebagian lain tidak bersemangat karena kurang faham merangkai kata
Alhamdulilah melalui Video ini saya mendapat inspirasi terkait cara mempercepat pemahaman siswa mengenai cara membuat pantun dengan pembelajaran secara berkelompok.
Dengan belajar berkelompok, selain mempercepat pemahaman siswa bagaimana cara membuat pantun, juga memberikan kesempatan kepada setiap siswa untuk membuat pantun, mendiskusikan isi pantun, dan bersosialisasi dengan temannya.
Yang harus diperhatikan adalah guru mengarahkan dan mengamati kegiatan yang dilakukan setiap kelompok agar memaksimalkan keterlibatan siswa dalam proses KBM
Nama : Maris Azizatu N
NIM : 858815624
Mohon izin memberikan pendapat yerkait vidio diatas.
Saya belum memiliki. Pengalaman dalam memberikan materi tentang pantun, namun vidio tersebut sedikit banyak membantu dalam hal pengemasan kegiatan inti dengan mengajak siswa aktif dari kegiatan tanya jawab, namun guru lupa dalam memberikan penguatan keti peserta didiknya sudah menyampaikan pendapat mereka. Selain itu tujuan dari kegiatan belajar belum ditampilkan.
Guru seharusnya memberi contoh mana cangkang dan mana isi.apresiasi terhadap siswa nya terlebih dahulu sehingga siswa kurang siap dalam mengikuti pelajaran yang di sampaikan. Dan guru seharusnya melakukan uji coba anak ke depan satu atau dua orang.
Nama : Dina Rhesma Berliana
Nim : 858034082
Program Studi : PGSD – S1
Menurut saya, keterampilan dalam mengajar guru sudah baik. guru mampu menyampaikan dengan cermat dan teliti, guru bersikap ceria dalam pembelajaran dan menerapkan metode diskusi sehingga siswa terlihat lebih aktif. Guru memotivasi siswa dalam pembelajaran : memberikan feedback yang bagus dengan memberikan pujian dan tepuk tangan setelah siswa maju membacakan hasil karyanya atas hasil kerja kelompok, hal ini dapat memotivasi siswa dan meningkatkan kepercayaan diri siswa.
Kelemahan guru dalam melakukan pembelajaran adalah :
1. Guru tidak mereview materi pantun sebelumnya, divideo pembelajaran tersebut guru langsung meminta siswa untuk membuat pantun secara berkelompok sehingga ada beberapa siswa yang masih kebingungan terhadap perintah guru.
2. Dalam membagi kelompok, guru terlihat kesulitan dalam membagi kelompok, sehingga suasana kelas terlihat gaduh. Sebagai masukan, ada baiknya guru sendiri yang menentukan bagaimana pembagian kelompok karena anak-anak biasanya cenderung pilih-pilih dan biasanya anak-anak yang sedikit pemalu akan kesulitan dalam membentuk kelompoknya.
Nama : Annisatul mutmainah
Nim : 857697384
Prodi : S1 PGSD ( pokjar kedungwuni)
Reaksi anak : antusias anak dalam pembelajaran sangatlah baik.
guru memberikan pengantar sebelum memberikan materi
Kelebihan : guru mengajarkan membaca pantun yang benar terhadap anak didiknya
Kelemahan : guru tidak memberikan sapa salam terhadapa siswa
Saran : sebelum memulai pembelajaran sebaiknya guru memberikan salam dan mengabsen siswa
Kegiatan akhir guru harus memberikan penyimpulan terhadap materi pantun tersebut.
Nama : Tiara Farieski
Nim : 858034606
Prodi : PGSD-S1 (8B)
Pokjar : Mempawah
Berdasarkan video pembelajaran diatas yaitu tentang “Belajar membuat pantun” pada mata pelajaran Bahasa Indonesia Kelas IV berikut ini hasil analisis saya :
1. Sebelum memulai pembelajaran guru tersebut sudah baik, mulai dari menyapa siswa dan menyampaikan materi apa yang akan dibahas pada kegiatan pembelajaran. Tidak lupa memberikan apersepsi apa itu pantun, ciri-ciri pantun, dan jenis-jenis pantun sebelum berlatih membuat pantun.
2. Pada kegiatan penyampaian materi pembelajaran terlihat dari keaktifan siswa menjawab pertanyaan guru tersebut, contohnya menjawab ciri-ciri pantun dan meminta siswa untuk menyampaikan pantun yang telah dibuat siswa secara bergiliran.
3. Metode pembelajaran yang digunakan juga sudah baik, dengan membagi siswa secara berkelompok untuk membuat pantun bersama. Hal ini mampu untuk meningkatkan sosialisasi antar siswa dan meningkatkan keaktifan siswa. Namun, sebaiknya saat membagi siswa untuk mengerjakan tugas guru tersebut mengawasi apa yang dikerjakan siswa sudah benar atau keliru, jika keliru kita bisa menjelaskan lebih rinci lagi apa yang kurang dipahami siswa misalnya dengan menghampiri siswa perkelompok. Selain itu, kita sebagai guru bisa menciptakan kedekatan antar siswa yang lebih baik lagi.