Similar Posts
Penggunaan Metode Sinau Wisata Dalam Pembelajaran Sejarah
Sinopsis Pada video ini memperlihatkan strategi yang dipilih guru untuk melibatkan secara aktif peserta didik dan ingin memanipulasi metode karya wisata/widya wisata. Penerapan metode karya wisata/widya wisata memerlukan persiapan yang cukup matang dan biaya yang memadai karena dengan mengunjungi obyek wisata yang dikaitkan dengan kompetensi dalam mata pelajaran diperlukan persiapan yang matang. Untuk mengatasi hal…
My Hobby
Sinopsis Video ini berisi tentang pemecahan masalah dalam strategi pembelajaran Bahasa Inggris di Sekolah Menengah Pada penggalan pertama video ini bercerita tentang pembelajaran Bahasa Inggris dengan topik “Mengembangkan kompetensi Menulis Bahasa Ingris Peserta Didik Kelas VII SMP”. Pada topik ini guru mengalami kesulitan dalam memberikan pemahaman yang baik kepada peserta didik cara menulis atau membuat…
Berlatih Mengemukakan Pendapat di Depan Umum
Sinopsis Tampak seorang guru PKN dengan beberapa siswa di kelas VII. Beliau mengajar materi tentang “Kebiasaan mengemukakan pendapat di muka umum”. Guru mengawali pembelajaran dengan mengajukan pertanyaan kepada siswa, siapa yang mau mengemukakan pendapat tentang masalah-masalah yang terjadi di Indonesia. Akan tetapi tidak ada satu siswa pun yang berani menjawabnya. Mereka hanya duduk terdiam dan…
Implementasi Nilai Pancasila Dalam Menanggulangi Aksi Terorisme di Indonesia
silahkan klik icon jika video tidak dapat diputar Sinopsis Lokasi sekolah terletak di daerah perkotaan yang dekat dengan jalan protokol tapi cukup kondusif dan nyaman. Pembelajaran dilakukan pada pagi hari di kelas 7 SMP dengan jumlah siswa sekitar 20 orang. Pembelajaran yang dilakukan adalah pembelajaran konseptual kekinian pada mata pelajaran Pendidikan Pancasila. Pada kegiatan…
Permasalahan Penduduk dan Dampaknya Terhadap Pembangunan
Sinopsis Video ini berisi metode Cooperative Learning tipe Question Student Have yang dapat mengaktifkan siswa. Dalam video ini diberikan langkah-langkah pembelajaran Metode Cooperative Learning Type Question Student Have sehingga siswa yang tadinya jenuh, bosan, menjadi lebih bersemangat. Anda tertarik untuk mengetahui isi video ini? Silahkan anda simak baik-baik video ini. Selamat menyimak. Ajat Sudrajat M.Pd…
Kebutuhan Manusia dan Kelengkaan Sumber Daya
Sinopsis Video ini berisi tentang metode Cooperative Learning Type Think Pair Share (berpikir bersama untuk dibagikan bersama). Yang dapat mengaktifkan siswa, metode ini menjadikan siswa aktif berfikir dan tidak jenuh pembelajaran menjadi lebih menyenangkan. Yos Sudarso Pakar Dosen Tujuan penayangan video dalam proses pembelajaran “Kebutuhan Manusia dan Kelangkaan Sumber Daya” sangat baik. Melalui video ini…
Nama Mahasiswa : Wahyu Nengsih
NIM : 501574187
Prodi : Magister Pendidikan Dasar (MPDr)
UPBJJ : Medan
Dari video di atas yaitu tentang Kontrak nilai Sikap , dimana peraturan yang dilanggar oleh peserta didik adalah kedisiplinan datang tepat waktu dan berpakaian dengan tidak rapi. Pelanggaran tersebut sudah sering terjadi di sekolah, dan solusi dan ditawarkan dalam video adalah dengan adanya Kontrak Nilai Sikap. Menurut saya itu bagus, karena diawal mungkin perlu penguatan dan konsekuensi ( Punishment) juga, namun seiring berjalannya waktu itu akan menjadi kebiasaan siswa .
Saya pernah melakukan itu untuk menanggulangi sampah yang berserakan di sekolah , dan anak anak sangat sulit diajak atau diarahkan untuk membersihkannya . Sehingga, saya membuat program Tabungan Sampah. Setiap sebulan sekali, hasil tabungan sampah yang diambil anak anak di rekapitulasi. Bagi siswa dengan tabungan sampah yang diambil terbanyak, akan mendapat penghargaan sebagai PAHLAWAN KEBERSIHAN.
Nama : Dimas Fauzi Septyawan
NIM : 501223288
Prodi : Magister Pendidikan Dasar
UPBJJ UT Bogor
Sikap dan perilaku peserta didik di sekolah dapat bervariasi tergantung pada individu masing-masing. Namun, ada beberapa sikap dan perilaku yang diharapkan umumnya dari peserta didik di sekolah. Berikut adalah beberapa contoh sikap dan perilaku yang diharapkan dari peserta didik:
1. Disiplin
2. Kerja keras
3. Tanggung jawab
4. Kerjasama
5. Menghormati
6. Percaya diri
7. Etika
8. Kreativitas
Penting bagi sekolah dan pendidik untuk memberikan contoh dan membimbing peserta didik dalam mengembangkan sikap dan perilaku yang positif di sekolah. Pendidikan karakter dan pembelajaran sosial-emosional juga dapat membantu peserta didik memahami pentingnya sikap dan perilaku yang baik dalam kehidupan sehari-hari.
Nama : NUR AZIZAH
NIM : 510333173
Prodi : MPDR
UPBJJ : Malang
Dari video di atas telah dipaparkan mengenai tindakan kurangnya kedisiplinan siswa misalnya siswa datang terlambat, siswa kurang bertanggung jawab atas tugas yang sudah diberikan, dan siswa menggunakan pakaian yang kurang rapi,
Dengan diterapkan sistem kontrak penilaian, diharapkan siswa dapat bersikap : Disiplin, Kerja keras, Tanggung jawab, Kerjasama, Menghormati, Percaya diri, Etika, dan Kreativitas
Penting bagi sekolah dan pendidik untuk memberikan contoh dan membimbing peserta didik dalam mengembangkan sikap dan perilaku yang positif di sekolah. Pendidikan karakter dan pembelajaran sosial-emosional juga dapat membantu peserta didik memahami pentingnya sikap dan perilaku yang baik dalam kehidupan sehari-hari.
Nama: Eva ROHMIYATI
Nim:044366572
Program ini menyajikan sebuah video pembelajaran tentang contoh sikap atau perilaku yang kurang terpuji dari siswa, seperti terlambat, kurang disiplin dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru, dan berpakaian kurang rapih. Video ini juga menawarkan solusi dengan menampilkan bagaimana seorang guru dapat memberikan contoh kontrak nilai sikap berdasarkan pendekatan yang efektif.
Bagian akhir dari video ini menampilkan cara-cara yang efektif bagi seorang guru untuk menghadapi siswa dengan sikap atau perilaku yang kurang terpuji. Berikut beberapa contoh strategi yang dapat digunakan oleh guru:
Komunikasi Terbuka: Guru dapat memulai dengan mengadakan percakapan pribadi dengan siswa yang bersangkutan. Dalam percakapan ini, guru dapat mengungkapkan keprihatinan terhadap sikap atau perilaku siswa dengan cara yang tidak menghakimi. Guru dapat bertanya tentang alasan di balik sikap atau perilaku tersebut dan mendengarkan dengan penuh perhatian.
Jelaskan Konsekuensi: Guru perlu menjelaskan konsekuensi dari sikap atau perilaku yang kurang terpuji tersebut. Misalnya, jika seorang siswa terlambat, guru dapat menjelaskan bagaimana itu dapat mengganggu proses pembelajaran kelas dan menyebabkan ketidaknyamanan bagi siswa lain. Penting untuk menjelaskan konsekuensi secara objektif dan dengan tidak menghakimi.
Diskusi Kelas: Guru dapat memfasilitasi diskusi kelompok di kelas tentang pentingnya disiplin, ketepatan waktu, dan berpakaian rapih. Dalam diskusi ini, siswa dapat berbagi pandangan mereka dan mencari solusi bersama. Ini memberikan kesempatan bagi siswa untuk merasa terlibat dan memiliki pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya sikap yang baik dalam konteks pendidikan.
Contoh Perilaku Positif: Guru perlu memberikan contoh perilaku positif kepada siswa. Guru dapat menunjukkan sikap yang diharapkan dalam hal ketepatan waktu, disiplin, dan berpakaian yang rapih. Guru dapat menggunakan situasi nyata atau studi kasus untuk menunjukkan dampak positif dari sikap yang baik terhadap kehidupan siswa di masa depan.
Kontrak Nilai Sikap: Guru dapat mengajukan kontrak nilai sikap kepada siswa yang berisi kesepakatan bersama tentang sikap yang diharapkan dan konsekuensi yang akan dihadapi jika siswa tidak mematuhi kontrak tersebut. Kontrak ini harus disusun secara bersama-sama dengan melibatkan siswa dan orang tua atau wali murid. Hal ini akan membantu siswa merasa bertanggung jawab atas perilaku mereka dan memahami konsekuensi dari tindakan mereka.
Dalam program ini, ditampilkan contoh nyata mengenai kontrak nilai sikap dan bagaimana guru menggunakan pendekatan yang efektif untuk memfasilitasi kontrak tersebut. Tujuannya adalah agar siswa dapat memahami pentingnya sikap yang baik dan menyadari konsekuensi dari perilaku yang kurang terpuji, sehingga mereka dapat melakukan perubahan yang positif.