Similar Posts
Menyimpulkan Isi Cerita Anak
silahkan klik icon jika video tidak dapat diputar Sinopsis – – Pakar Dosen – – Pakar Guru – –
Mencari Akar Pangkat 3 Lebih dari 1000
silahkan klik icon jika video tidak dapat diputar Sinopsis Akar pangkat tiga merupakan salah satu materi yang sulit bagi siswa. Terlebih lagi bilangan yang digunakan lebih dari seribu. Video ini berisi trik cara mencari akar dari suatu bilangan yang lebih dari seribu. Penggunaan trik ini cukup mudah bagi siswa dengan syarat siswa telah memahami…
Guru Tidak Menggunakan Media Pada Pembelajaran IPA SD
silahkan klik icon jika video tidak dapat diputar Sinopsis Program ini menggambarkan kesulitan guru kelas V SD dalam mengajarkan peristiwa Perang Diponegoro secara bermakna kepada siswa. Ketika siswa diminta untuk mencatat hal-hal yang dijelaskan guru, siswa kebingungan untuk mencatatnya. Anak-anak diminta untuk mengingat sesuatu atau menghafal sesuatu yang terjadi pada masa lalu, tanpa mengaitkannya…
Membangun Suasana Aktif, Interaktif dan Menyenangkan
silahkan klik icon jika video tidak dapat diputar Sinopsis Pada program ini digambarkan upaya seorang guru yang mengajar namun tidak memperhatikan apakah siswa memperhatikan atau tidak. Solusi yang disampaikan dalam tayangan ini adalah upaya guru mengajak siswa untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran. Caranya adalah dengan mengajak siswa mengeksplorasi suatu objek/benda dengan membilangan/operasi berhitung dasar,…
Penggunaan Metode Field atau Karya Wisata dalam menumbuhkan Pemahaman Siswa Pada Tumbuhan dengan Memanfaatkan Lingkungan Sekitar Sebagai Sumber Belajar
Sinopsis Program ini menggambarkan permasalahan guru ketika melaksanakan pembelajaran di kelas pada pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam, yaitu dalam materi tempat menyimpan cadangan makanan pada tumbuhan siswa mengalami kesulitan untuk memahami materi. Metode yang dianjurkan dalam program ini adalah dengan menggunakan metode field trip atau karya wisata pada pembelajaran ilmu pengetahuan alam Sekolah Dasar. Adapun hal-hal…
Pembelajaran Menggunakan Flow Chart
silahkan klik icon jika video tidak dapat diputar Sinopsis Program ini menggambarkan guru dengan menggunakan metode ceramah menjelaskan pemerintahan desa/kelulrahan kepada siswa kelas III SD, sementara itu siswa tampak tidak memahami mengenai apa itu aparatur/perangkat desa/ kelurahan dan fungsi dari setiap aparatur tersebut. Solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut adalah melakukan pembelajaran…
Nama : Teguh Permana
Nim : 855833205
Dalam vidio ini terdapat guru memulai pembelajaran tidak mengucapkan sapaan atau salam kepada siswa dan tidak menanyakan atau mengecek kehadiran peserta didiknya. alangkah baiknya kita sebagai guru sebelum memulai pembelajaran kita harus memberi salam dan mengajak peserta didik untuk berdoa dan dapat memilih ice breaking yang sesuai dengan materi pembelajaran yang akan kita ajarkan. Dalam vidio ini media yang digunakan sudah cukup baik akan tetapi guru tersebut tidak membuat kelompok kecil untuk mempermudah guru tersebut dalam membmbing siswa.
Menarik sekali video diatas. Namun ada beberapa kelebihan dan kekurangannya.
– kekurangan yang perlu dikoreksi pada video ini adalah: 1. Guru tidak mengawali pembelajaran dengan salam dan do’a. 2. Guru tidak menanyakan kabar murid. 3. Guru tidak melakukan ice breaking, yang bertujuan membangkitkan semangat belajar murid. 4. Guru tidak melakukan apersepsi sebelum memulai materi. 5. Guru tidak mengapresiasi murid yang mampu menjawab. 6. Guru tidak memotivasi murid yang belum bisa menjawab untuk lebih semangat dan tekun belajar.
– kelebihan dalam video tersebut adalah: 1. Adanya aktivitas menyanyi sebelum pembelajaran. 2. Guru menggunakan gambar yang jelas sebagai media belajar murid.
– kelebihan dalam video ini adalah: 1.
Nama Mahasiswa : Dina Lorenja
NIM.858056181
Pokjar /Salut : Melawi
Pada Video diatas, adapun hal yang saya analisis lihat maupun amati yaitu pada penggunaan lagu, permainan, dan pengenalan huruf secara bertahap adalah pendekatan yang efektif dalam mengajarkan membaca pada anak sejak sekolah dasar .pembukaan tidak ada berdoa dan ice breaking,menanyakan kehadiran siswa dengan kondisi seperti itu alangkah baiknya menggunakan Pembelajaran yang Berdiferensiasi Memperhatikan Perbedaan Individu Tidak semua anak belajar dengan kecepatan yang sama. Guru perlu memberikan perhatian khusus pada siswa yang membutuhkan bantuan tambahan membentuk Kelompok , Bagi siswa menjadi kelompok kecil untuk memudahkan guru dalam memberikan bimbingan.Aktivitas Pilihan Sediakan berbagai macam aktivitas pilihan agar siswa dapat memilih sesuai dengan minat dan kemampuannya.
Nama Mahasiswa : Dina Lorenja
NIM.858056221
Pokjar /Salut : Melawi
Pada Video diatas, adapun hal yang saya analisis lihat maupun amati yaitu pada penggunaan lagu, permainan, dan pengenalan huruf secara bertahap adalah pendekatan yang efektif dalam mengajarkan membaca pada anak sejak sekolah dasar .pembukaan tidak ada berdoa dan ice breaking,menanyakan kehadiran siswa dengan kondisi seperti itu alangkah baiknya menggunakan Pembelajaran yang Berdiferensiasi Memperhatikan Perbedaan Individu Tidak semua anak belajar dengan kecepatan yang sama. Guru perlu memberikan perhatian khusus pada siswa yang membutuhkan bantuan tambahan membentuk Kelompok , Bagi siswa menjadi kelompok kecil untuk memudahkan guru dalam memberikan bimbingan.Aktivitas Pilihan Sediakan berbagai macam aktivitas pilihan agar siswa dapat memilih sesuai dengan minat dan kemampuannya.
NAMA : AURORA VORENTINA PUTRI
NIM : 857021868
UPBJJ : BANDAR LAMPUNG
POKJAR NATAR
1. Menunjukkan Ketertarikan : Jika guru menggunakan metode yang menarik, siswa mungkin tetap termotivasi dan ingin belajar meskipun menghadapi kesulitan dalam membaca
2. – Kurangnya Pengetahuan tentang Metode Pembelajaran : Beberapa guru mungkin tidak familiar dengan strategi yang efektif untuk membantu siswa yang kesulitan membaca.
– Pendekatan yang Tidak Personalisasi : Tidak mempertimbangkan perbedaan individu dalam kemampuan membaca, sehingga semua siswa diajarkan dengan cara yang sama.
– Minimnya Umpan Balik: Kurangnya umpan balik yang konstruktif dapat membuat siswa tidak tahu area mana yang perlu diperbaiki.
Ketidakmampuan Mengidentifikasi Masalah: Guru mungkin tidak dapat dengan cepat mengenali kesulitan spesifik yang dihadapi siswa, seperti disleksia atau masalah lainnya.
3.- Penguasaan Materi: Guru yang memahami teknik membaca dapat memberikan penjelasan yang jelas dan mudah dipahami.
– Kemampuan Diagnostik: Banyak guru dapat mengenali berbagai jenis kesulitan membaca, seperti disleksia, dan mengidentifikasi kebutuhan khusus siswa.
– Penerapan Metode Pengajaran yang Variatif: Guru bisa menggunakan berbagai metode, seperti pembelajaran berbasis permainan atau kegiatan praktis, untuk membuat membaca lebih menarik.
– Dukungan Emosional: Guru yang empatik dapat memberikan dukungan dan dorongan kepada siswa yang merasa frustasi, membantu meningkatkan kepercayaan diri mereka.
– Penggunaan Teknologi: Banyak guru yang memanfaatkan alat dan aplikasi digital untuk membantu siswa berlatih membaca dengan cara yang interaktif.
– Kemampuan Mengelola Kelas: Guru yang terampil dalam mengelola kelas dapat menciptakan suasana yang kondusif untuk belajar, sehingga siswa merasa nyaman untuk bertanya.
– Membangun Hubungan Positif: Guru yang mampu membangun hubungan baik dengan siswa dapat menciptakan lingkungan yang mendukung pembelajaran dan meningkatkan motivasi.
4. -Metode Pembelajaran Kreatif: Penggunaan permainan atau aktivitas interaktif yang membuat siswa lebih terlibat dan antusias dalam belajar membaca.
-Penggunaan Alat Peraga: Pemanfaatan alat bantu visual seperti kartu kata, poster, atau teknologi untuk memudahkan pemahaman.
-Pendekatan Individual: Guru memberikan perhatian khusus kepada siswa yang mengalami kesulitan, dengan sesi pembelajaran satu-satu.
5. -Pelatihan untuk Guru: Menyelenggarakan pelatihan yang fokus pada strategi pengajaran membaca yang efektif, termasuk teknik untuk membantu siswa dengan kesulitan.
– Pengembangan Materi Ajar: Menyediakan materi ajar yang bervariasi dan sesuai dengan tingkat kemampuan siswa, termasuk buku dengan teks sederhana dan menari
-Integrasi Aktivitas Interaktif: Menyisipkan aktivitas yang melibatkan gerakan atau permainan yang berkaitan dengan membaca untuk meningkatkan keterlibatan siswa.
TERIMAKASIH
Nama: Febi Kasmawati
Nim: 856596162
Dalam video ini terdapat guru yang memulai pembelajaran tidak mengucapkan sapaan atau salam kepada siswa dan tidak menanyakan atau memeriksa keberadaan peserta didiknya. alangkah baiknya kita sebagai guru sebelum memulai pembelajaran kita harus memberi salam dan mengajak peserta didik untuk berdoa dan dapat memilih ice breaking yang sesuai dengan materi pembelajaran yang akan kita ajarkan. Dalam video ini media yang digunakan sudah cukup baik tetapi guru tersebut tidak membuat kelompok kecil untuk mempermudah guru tersebut dalam membimbing siswa.
NAMA. : RETNO PUSPITA SARI
NIM. : 858932404
UPBJJ : JEMBER
POKJAR : PURWOHARJO
Cukup menarik video pembelajaran di atas,namun ada beberapa kelemahan dan kelebihan dalam video tersebut.
Kelemahan nya :
Dalam video GPO yang saya lihat dalam Bahasa Indonesia Judul “Kesulitan Membaca Huruf, Suku Kata, Kata & Kalimat “ menurut saya ada beberapa kelemahan didalamnya, diantaranya:
a. Kurangnya media dan alat peraga dalam pembelajaran.
b. Kurangnya metode yang dilakukan oleh guru dalam proses pembelajaran.
c. Sebagian siswa belum dapat memahami pembelajaran dikarenakan siswa tersebut belum mengenal huruf.
Kelebihan nya :
Dalam video GPO yang saya lihat dalam Bahasa Indonesia Judul “Kesulitan Membaca Huruf, Suku Kata, Kata & Kalimat “ menurut saya ada beberapa kelebihan didalamnya, diantaranya:
a. Dengan bernyanyi maka proses pembelajaran akan lebih menarik
b. Dengan adanya lagu “Pergi Belajar”, guru dapatmembangkitkan motivasi siswa untuk membaca
c. Adanya media gambar Ayah Ibu serta alat peraga siswa mampu membaca
d. huruf abjad dengan baik dan jelas hingga bisa mambaca kalimat.
e. Guru kreatif murid menjadi aktif
NAMA; FEBI KASMAWATI
NIM; 856596162
Pada Video diatas, adapun hal yang saya analisis lihat maupun amati yaitu pada penggunaan lagu, permainan, dan pengenalan huruf secara bertahap adalah pendekatan yang efektif dalam mengajarkan membaca pada anak sejak sekolah dasar .pembukaan tidak ada berdoa dan ice breaking,menanyakan kehadiran siswa dengan kondisi seperti itu alangkah baiknya menggunakan Pembelajaran yang Berdiferensiasi Memperhatikan Perbedaan Individu Tidak semua anak belajar dengan kecepatan yang sama. Guru perlu memberikan perhatian khusus pada siswa yang membutuhkan bantuan tambahan membentuk Kelompok , Bagi siswa menjadi kelompok kecil untuk memudahkan guru dalam memberikan bimbingan.Aktivitas Pilihan Sediakan berbagai macam aktivitas pilihan agar siswa dapat memilih sesuai dengan minat dan kemampuannya.
NAMA. : RETNO PUSPITA SARI
NIM. : 858932404
UPBJJ : JEMBER
POKJAR : PURWOHARJO
Cukup menarik video pembelajaran di atas,namun ada beberapa kelemahan dan kelebihan dalam video tersebut.
Kelemahan nya :
Dalam video GPO yang saya lihat dalam Bahasa Indonesia Judul “Kesulitan Membaca Huruf, Suku Kata, Kata & Kalimat “ menurut saya ada beberapa kelemahan didalamnya, diantaranya:
a. Kurangnya media dan alat peraga dalam pembelajaran.
b. Kurangnya metode yang dilakukan oleh guru dalam proses pembelajaran.
c. Sebagian siswa belum dapat memahami pembelajaran dikarenakan siswa tersebut belum mengenal huruf.
Kelebihan nya :
Dalam video GPO yang saya lihat dalam Bahasa Indonesia Judul “Kesulitan Membaca Huruf, Suku Kata, Kata & Kalimat “ menurut saya ada beberapa kelebihan didalamnya, diantaranya:
a. Dengan bernyanyi maka proses pembelajaran akan lebih menarik
b. Dengan adanya lagu “Pergi Belajar”, guru dapatmembangkitkan motivasi siswa untuk membaca
c. Adanya media gambar Ayah Ibu serta alat peraga siswa mampu membaca
d. huruf abjad dengan baik dan jelas hingga bisa mambaca kalimat.
e. Guru kreatif murid menjadi aktif
Nama : Putri Naimatul Khotimmah
Nim : 856460418
Pokjar Pelalawan
1. Menunjukkan Ketertarikan : Jika guru menggunakan metode yang menarik, siswa mungkin tetap termotivasi dan ingin belajar meskipun menghadapi kesulitan dalam membaca
2. – Kurangnya Pengetahuan tentang Metode Pembelajaran : Beberapa guru mungkin tidak familiar dengan strategi yang efektif untuk membantu siswa yang kesulitan membaca.
– Pendekatan yang Tidak Personalisasi : Tidak mempertimbangkan perbedaan individu dalam kemampuan membaca, sehingga semua siswa diajarkan dengan cara yang sama.
– Minimnya Umpan Balik: Kurangnya umpan balik yang konstruktif dapat membuat siswa tidak tahu area mana yang perlu diperbaiki.
Ketidakmampuan Mengidentifikasi Masalah: Guru mungkin tidak dapat dengan cepat mengenali kesulitan spesifik yang dihadapi siswa, seperti disleksia atau masalah lainnya.
3.- Penguasaan Materi: Guru yang memahami teknik membaca dapat memberikan penjelasan yang jelas dan mudah dipahami.
– Kemampuan Diagnostik: Banyak guru dapat mengenali berbagai jenis kesulitan membaca, seperti disleksia, dan mengidentifikasi kebutuhan khusus siswa.
– Penerapan Metode Pengajaran yang Variatif: Guru bisa menggunakan berbagai metode, seperti pembelajaran berbasis permainan atau kegiatan praktis, untuk membuat membaca lebih menarik.
– Dukungan Emosional: Guru yang empatik dapat memberikan dukungan dan dorongan kepada siswa yang merasa frustasi, membantu meningkatkan kepercayaan diri mereka.
– Penggunaan Teknologi: Banyak guru yang memanfaatkan alat dan aplikasi digital untuk membantu siswa berlatih membaca dengan cara yang interaktif.