Similar Posts
Memerankan Tokoh Berdasarkan Teks
silahkan klik icon jika video tidak dapat diputar Sinopsis – – Pakar Dosen – – Pakar Guru – –
Memainkan Alat Musik Sederhana
silahkan klik icon jika video tidak dapat diputar Sinopsis Video ini berisi tentang bagaimana seorang guru yang berusaha unutkmenarik perhatian siswa untuk memperhatikan pelajaran yang dei berikan. Dalam hal ini guru melakukan beberapa cara diantaranya dengan cara: Mengajak mahasiswa untuk mengeksplorasi dengan membilang; Memberi penguatan ketika memberi respon terhadap apa yang kita contohkan; Meminta…
Perlawanan pangeran Diponegoro VS Makam Mbah Priok
silahkan klik icon jika video tidak dapat diputar Sinopsis Program ini menggambarkan kesulitan guru kelas V SD dalam mengajarkan peristiwa Perang Diponegoro secara bermakna kepada siswa. Ketika siswa diminta untuk mencatat hal-hal yang dijelaskan guru, siswa kebingungan untuk mencatatnya. Anak-anak diminta untuk mengingat sesuatu atau menghafal sesuatu yang terjadi pada masa lalu, tanpa mengaitkannya…
Kesulitan Menulis Huruf, Suku Kata, Kata dan Kalimat
silahkan klik icon jika video tidak dapat diputar Sinopsis – – Pakar Dosen – – Pakar Guru – –
Siswa Tidak Konsentrasi Belajar Matematika Pada Siang Hari
silahkan klik icon jika video tidak dapat diputar Sinopsis Dalam belajar matematika, seringkali siswa tidak dapat berkonsentrasi dengan baik. Apalagi kegiatan belajar tersebut dilakukan pada jam-jam terakhir pembelajaran di sekolah atau pada siang hari. Indikator yang menunjukkan hal itu misalnya, ribut dengan teman-temannya dan mengantuk. Ada beberapa solusi yang dapat dilakukan guru, yaitu mengajak…
Bagaimana Cara Menyampaikan Pesan yang di Peroleh dari Penelepon
silahkan klik icon jika video tidak dapat diputar Sinopsis Video ini berisi tentang pemecahan masalah dalam strategi pembelajaran berbicara di kelas III SD, yaitu cara menyampaikan pesan yang di peroleh dari penelpon. Pada waktu berlatih menerima telepon siswa mendapat pesan dari penelpon. Karena dia tidak mencatat pesan yang di terimanya, maka pesan tersebut tidak…
Video pembelajaran Bahasa Indonesia di SD yang menunjukkan siswa kesulitan membaca huruf, suku kata, dan kalimat mencerminkan adanya tantangan dalam penguasaan dasar membaca. Hal ini bisa disebabkan oleh kurangnya pengenalan fonetik, latihan yang terbatas, atau metode pengajaran yang tidak variatif. Untuk mengatasi hal ini, penting untuk menggunakan pendekatan multisensori, memberikan latihan terstruktur dan bertahap, serta memanfaatkan teknologi pembelajaran yang interaktif. Pendampingan ekstra dan evaluasi terus-menerus juga sangat diperlukan agar setiap siswa bisa berkembang sesuai dengan kecepatan belajarnya. Dukungan emosional dan motivasi sangat penting untuk menjaga semangat belajar siswa.
Nama : Eli seri Yosa
Nim :859540885
Upbjj bandar Lampung
Dengan demikian saya lihat dari video yang berisi tentang pembelajaran bahasa Indonesia yang sulit membaca dan mengenal bacaan sangat diperlukan agar setiap siswa bisa dengan dukungan dan motivasi belajar yang baik bertanya dulu terhadap siswa dimana dia mengalami kesulitan untuk belajar
Video pembelajaran GPO Bahasa Indonesia yang membahas kesulitan menulis huruf, suku kata, dan kalimat dapat menjadi sarana efektif untuk meningkatkan kemampuan menulis siswa. Namun, berdasarkan analisis video tersebut, beberapa hal perlu ditingkatkan Pembelajaran Guru hanya menggunakan kertas bergambar dan tulisan huruf, sehingga perlu ditambah dengan media lain untuk meningkatkan minat belajar siswa.
Struktur Pembelajaran Video tersebut kurang dalam struktur pembelajaran yang jelas, seperti salam pembukaan, berdoa, dan salam penutup.
Metode Pembelajaran Beberapa metode yang dapat digunakan untuk mengatasi kesulitan menulis huruf, suku kata, dan kalimat adalah
Metode Abjad Menggunakan kata-kata lepas untuk memulai pembelajaran menulis.
Kipas Rangkai Suku Kata Mengajar menulis dengan merangkai huruf menjadi suku kata dan kalimat.
Metode Kata Lembaga Menggunakan kata yang sudah dikenal siswa untuk diuraikan menjadi suku kata dan huruf.
Metode Struktural Analitik Sintetik (SAS) Menggunakan cerita dan gambar untuk mengajarkan menulis kalimat sederhana.
Selain itu, guru juga dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk terus berlatih dan mengulang menulis huruf, suku kata, dan kalimat yang bermakna sesuai lingkungan siswa. Dengan demikian, siswa dapat meningkatkan kemampuan menulisnya secara bertahap ².
Hardianti Makalalag
Nim 838356667
Video pembelajaran GPO Bahasa Indonesia yang membahas kesulitan menulis huruf, suku kata, dan kalimat dapat menjadi sarana efektif untuk meningkatkan kemampuan menulis siswa. Namun, berdasarkan analisis video tersebut, beberapa hal perlu ditingkatkan Pembelajaran Guru hanya menggunakan kertas bergambar dan tulisan huruf, sehingga perlu ditambah dengan media lain untuk meningkatkan minat belajar siswa.
Struktur Pembelajaran Video tersebut kurang dalam struktur pembelajaran yang jelas, seperti salam pembukaan, berdoa, dan salam penutup.
Metode Pembelajaran Beberapa metode yang dapat digunakan untuk mengatasi kesulitan menulis huruf, suku kata, dan kalimat adalah
Metode Abjad Menggunakan kata-kata lepas untuk memulai pembelajaran menulis.
Kipas Rangkai Suku Kata Mengajar menulis dengan merangkai huruf menjadi suku kata dan kalimat.
Metode Kata Lembaga Menggunakan kata yang sudah dikenal siswa untuk diuraikan menjadi suku kata dan huruf.
Metode Struktural Analitik Sintetik (SAS) Menggunakan cerita dan gambar untuk mengajarkan menulis kalimat sederhana.
Selain itu, guru juga dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk terus berlatih dan mengulang menulis huruf, suku kata, dan kalimat yang bermakna sesuai lingkungan siswa. Dengan demikian, siswa dapat meningkatkan kemampuan menulisnya secara bertahap ².
Hardianti Makalalag
Nim 838356667
Video pembelajaran GPO Bahasa Indonesia yang membahas kesulitan menulis huruf, suku kata, dan kalimat dapat menjadi sarana efektif untuk meningkatkan kemampuan menulis siswa. Namun, berdasarkan analisis video tersebut, beberapa hal perlu ditingkatkan Pembelajaran Guru hanya menggunakan kertas bergambar dan tulisan huruf, sehingga perlu ditambah dengan media lain untuk meningkatkan minat belajar siswa.
Struktur Pembelajaran Video tersebut kurang dalam struktur pembelajaran yang jelas, seperti salam pembukaan, berdoa, dan salam penutup.
Metode Pembelajaran Beberapa metode yang dapat digunakan untuk mengatasi kesulitan menulis huruf, suku kata, dan kalimat adalah
Metode Abjad Menggunakan kata-kata lepas untuk memulai pembelajaran menulis.
Kipas Rangkai Suku Kata Mengajar menulis dengan merangkai huruf menjadi suku kata dan kalimat.
Metode Kata Lembaga Menggunakan kata yang sudah dikenal siswa untuk diuraikan menjadi suku kata dan huruf.
Metode Struktural Analitik Sintetik (SAS) Menggunakan cerita dan gambar untuk mengajarkan menulis kalimat sederhana.
Selain itu, guru juga dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk terus berlatih dan mengulang menulis huruf, suku kata, dan kalimat yang bermakna sesuai lingkungan siswa. Dengan demikian, siswa dapat meningkatkan kemampuan menulisnya secara bertahap ².
Nama : Agustina Adinda Putri
NIM : 857756162
Kesulitan siswa dalam membaca huruf, suku kata, hingga kalimat utuh memang sering menjadi tantangan di kelas awal SD. Masalah ini tidak hanya terkait kemampuan kognitif, tetapi juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan belajar dan cara materi disampaikan. Salah satu solusi yang bisa dicoba adalah dengan menciptakan suasana belajar yang lebih hidup dan kontekstual. Misalnya, guru bisa menggunakan lagu atau permainan kata yang memudahkan anak mengingat bunyi huruf. Ketika belajar menjadi menyenangkan, anak-anak akan lebih termotivasi untuk berlatih tanpa merasa terbebani.
Selain itu, penting juga untuk melibatkan orang tua dalam proses pembelajaran. Guru bisa memberikan panduan sederhana tentang cara berlatih membaca di rumah, misalnya dengan menggunakan benda-benda sekitar sebagai media belajar. Contohnya, mengajak anak membaca label kemasan makanan atau papan nama di jalan. Dengan begitu, latihan membaca tidak hanya terjadi di sekolah, tetapi juga menjadi bagian dari keseharian siswa.
Perlu diingat bahwa setiap anak memiliki tempo belajar yang berbeda-beda. Ada yang cepat menangkap materi, ada juga yang butuh waktu lebih lama. Di sinilah peran guru untuk bersabar dan memberikan perhatian ekstra pada siswa yang masih kesulitan. Memberikan pujian atau reward kecil ketika mereka berhasil mencapai target tertentu juga bisa menjadi penyemangat. Yang terpenting, hindari membanding-bandingkan kemampuan siswa karena hal itu justru bisa mengurangi rasa percaya diri mereka.
Dengan kombinasi metode kreatif, dukungan keluarga, dan pendekatan personal, diharapkan lambat laun semua siswa bisa menguasai kemampuan membaca dengan baik. Kuncinya adalah konsistensi dan kesabaran, karena pembelajaran dasar seperti ini merupakan pondasi untuk keterampilan yang lebih kompleks di jenjang berikutnya.
Dalam pembelajaran yang diberikan guru sesuai yang saya lihat dari video tersebut anak anak terlihat antusias dalam mengikuti pembelajaran yang diberikan oleh guru.
-kelemahan guru dalam melakukan pelajaran dapat dilihat bahwa tidak ada salam pembuka dalam mengawali pelajaran serta langsung ke inti pelajaran.
-kelebihan dapat dilihat dari kemampuan guru dalam menyampaikan materi dengan jelas, penggunaan media pembelajaran yang relevan serta interaksi yang baik antara guru dan siswa.
-solusinya guru harus memberikan umpan balik yang konstruktif kepada siswa baik secara verbal maupun tertulis.
Nama : Miranda Malau
Nim : 878258467
Kesulitan siswa dalam membaca huruf, suku kata, hingga kalimat utuh memang sering menjadi tantangan di kelas awal SD. Masalah ini tidak hanya terkait kemampuan kognitif, tetapi juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan belajar dan cara materi disampaikan. Salah satu solusi yang bisa dicoba adalah dengan menciptakan suasana belajar yang lebih hidup dan kontekstual. Misalnya, guru bisa menggunakan lagu atau permainan kata yang memudahkan anak mengingat bunyi huruf. Ketika belajar menjadi menyenangkan, anak-anak akan lebih termotivasi untuk berlatih tanpa merasa terbebani.
Selain itu, penting juga untuk melibatkan orang tua dalam proses pembelajaran. Guru bisa memberikan panduan sederhana tentang cara berlatih membaca di rumah, misalnya dengan menggunakan benda-benda sekitar sebagai media belajar. Contohnya, mengajak anak membaca label kemasan makanan atau papan nama di jalan. Dengan begitu, latihan membaca tidak hanya terjadi di sekolah, tetapi juga menjadi bagian dari keseharian siswa.
Perlu diingat bahwa setiap anak memiliki tempo belajar yang berbeda-beda. Ada yang cepat menangkap materi, ada juga yang butuh waktu lebih lama. Di sinilah peran guru untuk bersabar dan memberikan perhatian ekstra pada siswa yang masih kesulitan. Memberikan pujian atau reward kecil ketika mereka berhasil mencapai target tertentu juga bisa menjadi penyemangat. Yang terpenting, hindari membanding-bandingkan kemampuan siswa karena hal itu justru bisa mengurangi rasa percaya diri mereka.
Dengan kombinasi metode kreatif, dukungan keluarga, dan pendekatan personal, diharapkan lambat laun semua siswa bisa menguasai kemampuan membaca dengan baik. Kuncinya adalah konsistensi dan kesabaran, karena pembelajaran dasar seperti ini merupakan pondasi untuk keterampilan yang lebih kompleks di jenjang berikutnya.
Kesulitan siswa dalam membaca huruf, suku kata, hingga kalimat utuh memang sering menjadi tantangan di kelas awal SD. Masalah ini tidak hanya terkait kemampuan kognitif, tetapi juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan belajar dan cara materi disampaikan. Salah satu solusi yang bisa dicoba adalah dengan menciptakan suasana belajar yang lebih hidup dan kontekstual. Misalnya, guru bisa menggunakan lagu atau permainan kata yang memudahkan anak mengingat bunyi huruf. Ketika belajar menjadi menyenangkan, anak-anak akan lebih termotivasi untuk berlatih tanpa merasa terbebani.
Selain itu, penting juga untuk melibatkan orang tua dalam proses pembelajaran. Guru bisa memberikan panduan sederhana tentang cara berlatih membaca di rumah, misalnya dengan menggunakan benda-benda sekitar sebagai media belajar. Contohnya, mengajak anak membaca label kemasan makanan atau papan nama di jalan. Dengan begitu, latihan membaca tidak hanya terjadi di sekolah, tetapi juga menjadi bagian dari keseharian siswa.
Perlu diingat bahwa setiap anak memiliki tempo belajar yang berbeda-beda. Ada yang cepat menangkap materi, ada juga yang butuh waktu lebih lama. Di sinilah peran guru untuk bersabar dan memberikan perhatian ekstra pada siswa yang masih kesulitan. Memberikan pujian atau reward kecil ketika mereka berhasil mencapai target tertentu juga bisa menjadi penyemangat. Yang terpenting, hindari membanding-bandingkan kemampuan siswa karena hal itu justru bisa mengurangi rasa percaya diri mereka.
Dengan kombinasi metode kreatif, dukungan keluarga, dan pendekatan personal, diharapkan lambat laun semua siswa bisa menguasai kemampuan membaca dengan baik. Kuncinya adalah konsistensi dan kesabaran, karena pembelajaran dasar seperti ini merupakan pondasi untuk keterampilan yang lebih kompleks di jenjang berikutnya.
Nama : Alifia Nur Hidayah
NIM : 857839351
UPBJJ : Surakarta
Dalam video tersebut menyajikan gambaran nyata mengenai tantangan yang dihadapi siswa dalam tahap awal belajar membaca. Dalam video tersebut, terlihat bahwa banyak siswa mengalami kesulitan mengenali huruf, mengeja suku kata, dan memahami isi bacaan sederhana. Hal ini menunjukkan bahwa keterampilan fonologis mereka masih berkembang dan memerlukan perhatian khusus. Guru yang mendampingi tampak berusaha keras menggunakan berbagai strategi pembelajaran, seperti pendekatan fonik, pengulangan, dan permainan kata, untuk membantu siswa lebih memahami materi. Namun, perbedaan kemampuan antar siswa menjadi tantangan tersendiri dalam menciptakan pembelajaran yang merata. Selain itu, video ini juga menekankan pentingnya dukungan dari lingkungan belajar, termasuk peran orang tua, yang dapat membantu meningkatkan motivasi dan keterlibatan siswa dalam proses belajar membaca. Dari tayangan ini, dapat disimpulkan bahwa intervensi dini, metode pembelajaran yang bervariasi, serta sinergi antara guru dan orang tua sangat penting untuk mengatasi kesulitan membaca permulaan. Dengan pendekatan yang tepat, siswa diharapkan mampu mengembangkan kemampuan literasi dasar yang menjadi fondasi penting bagi keberhasilan belajar mereka di masa depan.