Similar Posts
Yuk Mengarang Bebas
silahkan klik icon jika video tidak dapat diputar Sinopsis – – Pakar Dosen – – Pakar Guru – –
Kesulitan Menulis Huruf, Suku Kata, Kata dan Kalimat
silahkan klik icon jika video tidak dapat diputar Sinopsis – – Pakar Dosen – – Pakar Guru – –
Siswa Tidak Menyukai Pelajaran Matematika
silahkan klik icon jika video tidak dapat diputar Sinopsis Program video ini berisi gambaran upaya seorang guru yang berusaha membuat siswa-siswanya menyukai pelajaran matematika dan tidak lagi bermalas-malasan utuk belajar matematika. Dalam program ini guru menggunakan narasumber dari berbagai profesi untuk menjelaskan mafaat dan asyiknya belajar matematika. Mulyadi Pakar Dosen Cerita dalam video itu…
Memainkan Alat Musik Ritmis Maupun Melodi
silahkan klik icon jika video tidak dapat diputar Sinopsis Video ini berisi pemecahan masalah bagaimana guru mengajarkan siswa/i berlatih musik ensambel secara klasikal tanpa melatih satu persatu kelompok alat-alat musik terlebih dahulu. Pada awal pertemuan guru membagikan partitur lagu Burung Tantina dari daerah Maluku dan mempersiapkan alat peraga berupa partitur lagu serta penulisan pola…
Pembelajaran Apresiasi Sastra Anak (Puisi/Cerita/Drama) dalam Upaya Penguatan Pendidikan Karakter
silahkan klik icon jika video tidak dapat diputar Sinopsis Abdul Rozk Zaidean et. al. (1994: 35) dalam buku Kamus Istilah Sastra mengartikan apresiasi sastra adalah penghargaan atas karya sastra sebagai hasil pengenalan, pemahaman, penafsiran, penghayatan, dan penikmatan yang didukung oleh kepekaan batin terhadap nilai-nilai yang terkandung dalam karya sastra itu. Dalam melaksanakan apresiasi sastra…
Membelajarkan Konsep Perkalian Pada Soal Cerita
silahkan klik icon jika video tidak dapat diputar Sinopsis Program ini membahas bagaimana seorang guru mengajarkan konsep perkalian dengan alat peraga berupa gambar buah-buahan dan bola-bola plastik. Dengan alat peraga bola-bola ini guru memperagakan jual beli yang merupakan kejadian sehari-hari sehingga anak-anak lebih mudah memahami konsep perkalian. – Pakar Dosen Video ini menayangkan upaya…
Nama : Cahyaning Familyati
NIM : 857634724
Assalamualaikum Wr. Wb.
Dalam video yang berjudul “Kesulitan Menulis Karangan Cerita/Narasi” menjelaskan bagaimana cara seorang guru dalam menghadapi peserta didik yang sulit dalam mengembangkan sebuah karangan narasi/cerita dalam konteks ini tema cerita yaitu tet=ntang bertamasya. Berikut adalah Langkah-langkah dalam menulis cerita/narasi :
1. Apa yang siswa butuhkan untuk tamasya?
2. Apa yang siswa lakukan saat diperjalanan?
3. Apa yang siswa lakukan di tempat tamasya?
4. Apa yang siswa lakukan saat perjalanan pulang?
5. Apa yang siswa rasakan setelah bertamasya?
Dari pemaparan video pembelajaran tersebut, ada beberapa hal yang saya amati yaitu
1. Guru tidak melakukan kegiatan pra pembelajaran dan awal pembelajaran meliputi memberi salam, menyapa, bertanya kabar, mengecek kehadiran, memberi ice breaking, dan memberi acuan. Guru langsung masuk kegiatan inti dengan meminta siswa menulis cerita/karangan.
2. Guru tidak memberi umpan balik positif atau menguatan terhadap siswa yang kesulitan dalam menulis cerita. Guru hanya menyuruh siswa tanpa memberi contoh bagaimana menulis.
3. Suasana di kelas sangat tegang.
Beberapa saran yang dapat saya sampaikan setelah menonton video tersebut adalahs ebagai berikut :
1. Guru seharusnya memberikan ice breaking, sehingga membuat suasana kelas menjadi menyenangkan bagi peserta didik.
2. Guru seharusnya menyapa peserta didik dengan ramah, menunjukkan kepedulian dan perhatian kepada seluruh peserta didik.
3. Guru harus melaksanakan keterampilan pokok dalam mengajar seperti keterampilan membuka dan menutup pembelajaran dengan baik.
4. Sebelum meminta peserta didik untuk membuat tugas, guru harus memberikan contoh kepada peserta didik. Jika menulis cerita dengan tema bertamasya, guru bisa memberi acuan dengan membacakan cerita tentang bertamasya.
Demikian yang dapat saya sampaikan, terima kasih.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Nama : Rizky Andrimas
NIM : 856085227
UPBJJ : Batam
Prodi : PGSD S1
Ringkasan:
Dari video di atas saya mengetahui bagaimana mengajarkan dan cara membantu anak-anak yang mengalami kesulitan menulis karangan narasi dengan mengambil sebuah tema, yang mana pada video tersebut mengambil tema “tamasya”. Guru memberikan panduan langkah demi langkah untuk menulis karangan, mulai dari mempersiapkan alat tulis hingga mencatat tahapan kegiatan yang dilakukan. Tahapan tersebut meliputi persiapan sebelum tamasya, kegiatan selama perjalanan, aktivitas di tempat tamasya, perjalanan pulang, dan refleksi perasaan setelah tamasya.
Siswa didorong untuk berpikir kreatif dan menggunakan kata sambung yang tepat agar karangan mereka menjadi lebih lancar. Video ini bertujuan untuk memberikan inspirasi kepada guru dalam mengatasi kesulitan siswa dalam menulis karangan.
Kelebihan:
1.Panduan Terstruktur: Langkah-langkah yang jelas membantu siswa mengorganisasi pemikiran dan ide mereka dengan baik.
2.Dorongan Kreativitas: Siswa diajak untuk berpikir kreatif dalam menulis, yang meningkatkan keterlibatan mereka.
3.Penggunaan Kata Sambung: Video menekankan penggunaan kata sambung yang baik, yang penting untuk membuat narasi lebih mengalir.
4.Inspirasi Bagi Guru: Video ini memberikan teknik praktis yang bisa diadopsi oleh guru untuk membantu siswa yang kesulitan dalam menulis.
Kekurangan:
1.Fokus pada Satu Tema: Video hanya berfokus pada tema tamasya, sehingga mungkin kurang fleksibel untuk diterapkan pada tema narasi lainnya.
2.Keterbatasan Visual: Tidak dijelaskan apakah ada penggunaan media visual yang mendukung pembelajaran, sehingga mungkin terasa monoton bagi siswa yang membutuhkan lebih banyak stimulasi visual.
3.Kurangnya Penekanan pada Revisi: Video tampaknya tidak menekankan pentingnya revisi setelah menulis, yang merupakan bagian penting dari proses penulisan.
4.Kurang Menyentuh Aspek Penulisan yang Lebih Kompleks: Panduan ini hanya mencakup aspek dasar, tanpa menjelaskan lebih jauh tentang bagaimana mengembangkan ide-ide yang lebih kompleks dalam sebuah narasi.
Nama : Yunawati
NIM : 857146524
Kekurangan guru dalam video yang dipaparkan di atas menurut saya guru belum melakukan apersepsi terhadap siswa dalam memulai pembelajaran, mengajar yang berpusat pada guru, guru masih menjadi sumber utama belajar, tidak adanya interaksi guru dan ssiwa dalam pembelajaran tersebut.
Kelebihannya di saat ada siswa yang terlihat kebingungan guru tersebut langsung menghampiri dan bertanya ke siswa tersebut sehingga anak akan merasa istimewa dengan adanya perhatian guru.
Nama : Ira Karlina Situmorang
NIM : 859875091
Dalam video tersebut ada beberapa kekurangan dan kelebihan dalam mengajar guru tersebut
kekurangannya :
1. Tidak ada kegiatan awal pembelajaran (doa, absensi dan apersepsi)
2. Guru membiarkan murid membicarakan murid lain sebagai ejekan
3. Tidak ada kegiatan penutup (kesimpulan dan doa)
kelebihan :
1. Terlihat kondusif
2. Guru yang selalu memperhatikan masalah setiap peserta didik dalam proses pembelajaran
3. Pembelajaran yang dilakukan guru bisa dimengerti siswa
saran
1. sebaiknya sebelum melakukan pembelajaran, guru hendaknya mengajak anak untuk berdoa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing
2. memulai ice breaking dengan lagu agar siswa lebih semangat memulai pelajaran
3. Sebaiknya guru mengawasi siswa yang mengejek siswa lainnya.
Terima kasih.
Nama : Nova Kurnia Alvistyawati
NIM : 857027353
Prodi : PGSD S1
-Reaksi siswa terhadap kegiatan pembelajaran
Ada yang terlihat kebingungan dan kehilangan fokus.
-Kelemahan guru dalam melakukan pembelajaran
Tidak memberikan keleluasaan pada siswa untuk menentukan karangannya sendiri.
-Kelebihan guru dalam melakukan pembelajaran
a. guru sudah melakukan interaksi dengan memperlihatkan setiap anak.
b. guru memberi petunjuk atau arahan apa yang harus dilakukan sebelum mulai menulis.
-Hal unik yang dilakukan saat pembelajaran
Saat guru melihat ada banyak tulisan makanan di lembar tugas siswanya dan bertanya kepada siswa tersebut kemudian dijawabnya, temannya mendengarkan penjelasannya yang lucu sehingga ikut tertawa.
-Sarannya, guru sebaiknya memberikan keleluasaan pada siswa untuk membuat cerita atau karangannya sendiri seperti menceritakan kejadian yang pernah dialami atau yang dijumpai di lingkungan siswa.
NAMA : CICA DWI JULIANTI
NIM : 856860355
POKJAR : CURUP
a. Reaksi siswa dalam metode yang pertama dan kedua sangat meningkat.
b. Kelemahan guru adalah tidak memberikan pertanyaan – pertanyaan yang dapat menarik motivasi siswa dalam membuat karangan.
c. Siswa dapat dengan mudah membuat karangan menggunakan kerangka pertanyaan.
d. Hal unik dalam video tersebut adalah siswa bersemangat dalam menulis karangan.
e. Upaya yang dapat dilakukan adalah dengan membuat daftar pertanyaan lebih banyak lagi agar siswa lebih termotivasi dalam menulis karangan,bisa juga dengan menampilkan beberapa video tempat tamasya.
NAMA : NANI SURNANI
NIM : 877761556
1. Identifikasi Masalah
Siswa mengalami kesulitan dalam menulis karangan, khususnya dalam mengembangkan ide dan merangkai kalimat.
2. Penyebab
• Siswa kurang memahami langkah-langkah dalam mengembangkan karangan.
• Siswa kurang memiliki inspirasi dan kreativitas dalam menulis.
• Siswa kurang terampil dalam menggunakan kata sambung.
3. Rencana Solusi
• Memberikan tugas kepada siswa untuk mengerjakan langkah-langkah dalam mengembangkan karangan.
• Memberikan rangsangan-rangsangan yang menimbulkan inspirasi bagi siswa.
• Membimbing siswa untuk merangkai kalimat-kalimat menjadi sebuah karangan yang padu.
4. Masalah yang Dipilih
Siswa kurang terampil dalam mengembangkan ide dan merangkai kalimat dalam menulis karangan.
5. Penyebab Masalah yang Dipilih
• Siswa tidak mengerti bagaimana mengatur ide-ide mereka ke dalam bagian-bagian yang jelas seperti pendahuluan, isi, dan kesimpulan.
• Keterbatasan kosakata dan variasi kalimat dapat membuat karangan siswa menjadi monoton dan kurang menarik.
6. Alasan Memilih Masalah yang Dipilih
Masalah ini dipilih karena kemampuan mengembangkan ide dan merangkai kalimat merupakan kemampuan dasar yang penting dalam menulis karangan. Jika masalah ini tidak diatasi, siswa akan kesulitan dalam menulis karangan yang baik dan menarik.
7. Rencana Solusi Masalah yang Dipilih
• Guru dapat menunjukkan contoh karangan yang baik dan membahas struktur, pengembangan ide, dan penggunaan kata sambung di dalamnya.
• Siswa diberikan latihan untuk mengembangkan ide pokok menjadi beberapa kalimat pendukung.
• Menggunakan permainan kata sambung untuk melatih siswa dalam merangkai kalimat dan membuat karangan menjadi runtut.
8. Rumusan Masalah
Bagaimana cara meningkatkan keterampilan siswa kelas IV SD Negeri 47 Prabumulih dalam mengembangkan ide dan merangkai kalimat untuk menghasilkan karangan narasi yang padu dan menarik melalui penerapan metode pembelajaran berbasis masalah?
9. Tujuan Perbaikan Pembelajaran
• Meningkatkan pemahaman siswa tentang struktur karangan narasi.
• Meningkatkan kemampuan siswa dalam mengembangkan ide pokok menjadi kalimat-kalimat pendukung.
• Meningkatkan keterampilan siswa dalam menggunakan kata sambung untuk merangkai kalimat.
10. Judul PTK
Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Narasi melalui Penerapan Metode Pembelajaran Berbasis Masalah pada Siswa Kelas IV SD Negeri 47 Prabumulih.
NAMA : NANI SURNANI
NIM : 877761556
1. Identifikasi Masalah
Siswa mengalami kesulitan dalam menulis karangan, khususnya dalam mengembangkan ide dan merangkai kalimat.
2. Penyebab
• Siswa kurang memahami langkah-langkah dalam mengembangkan karangan.
• Siswa kurang memiliki inspirasi dan kreativitas dalam menulis.
• Siswa kurang terampil dalam menggunakan kata sambung.
3. Rencana Solusi
• Memberikan tugas kepada siswa untuk mengerjakan langkah-langkah dalam mengembangkan karangan.
• Memberikan rangsangan-rangsangan yang menimbulkan inspirasi bagi siswa.
• Membimbing siswa untuk merangkai kalimat-kalimat menjadi sebuah karangan yang padu.
4. Masalah yang Dipilih
Siswa kurang terampil dalam mengembangkan ide dan merangkai kalimat dalam menulis karangan.
5. Penyebab Masalah yang Dipilih
• Siswa tidak mengerti bagaimana mengatur ide-ide mereka ke dalam bagian-bagian yang jelas seperti pendahuluan, isi, dan kesimpulan.
• Keterbatasan kosakata dan variasi kalimat dapat membuat karangan siswa menjadi monoton dan kurang menarik.
6. Alasan Memilih Masalah yang Dipilih
Masalah ini dipilih karena kemampuan mengembangkan ide dan merangkai kalimat merupakan kemampuan dasar yang penting dalam menulis karangan. Jika masalah ini tidak diatasi, siswa akan kesulitan dalam menulis karangan yang baik dan menarik.
7. Rencana Solusi Masalah yang Dipilih
• Guru dapat menunjukkan contoh karangan yang baik dan membahas struktur, pengembangan ide, dan penggunaan kata sambung di dalamnya.
• Siswa diberikan latihan untuk mengembangkan ide pokok menjadi beberapa kalimat pendukung.
• Menggunakan permainan kata sambung untuk melatih siswa dalam merangkai kalimat dan membuat karangan menjadi runtut.
8. Rumusan Masalah
Bagaimana cara meningkatkan keterampilan siswa kelas IV SD Negeri 47 Prabumulih dalam mengembangkan ide dan merangkai kalimat untuk menghasilkan karangan narasi yang padu dan menarik melalui penerapan metode pembelajaran berbasis masalah?
9. Tujuan Perbaikan Pembelajaran
• Meningkatkan pemahaman siswa tentang struktur karangan narasi.
• Meningkatkan kemampuan siswa dalam mengembangkan ide pokok menjadi kalimat-kalimat pendukung.
• Meningkatkan keterampilan siswa dalam menggunakan kata sambung untuk merangkai kalimat.
10. Judul PTK
Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Narasi melalui Penerapan Metode Pembelajaran Berbasis Masalah pada Siswa Kelas IV SD Negeri 47 Prabumulih.
Nama: Nurohtul Mahmudah
Nim: 857125649
Pokjar: Serang Baru.
Izin Manggapi terkait video pembelajaran tentang menulis karangan cerita/narasi. menurut pendapat saya sebaiknya guru melakukan ice breaking agar anak tidak mudah bosan, menyediakan media pembelajaran yang sesuai dengan pembelajaran, gunakan cerita/karangan/narasi yang menarik perhatian.
Nama: Mayliana Zahra Devita
NIM :857026004
Kekurangan guru dalam video yang dipaparkan di atas menurut saya guru belum melakukan apersepsi terhadap siswa dalam memulai pembelajaran, mengajar yang berpusat pada guru, guru masih menjadi sumber utama belajar, tidak adanya interaksi guru dan ssiwa dalam pembelajaran tersebut.
Kelebihannya di saat ada siswa yang terlihat kebingungan guru tersebut langsung menghampiri dan bertanya ke siswa tersebut sehingga anak akan merasa istimewa dengan adanya perhatian guru.