silahkan klik icon jika video tidak dapat diputar
Sinopsis
Ilustrasi dalam video ini menggambarkan upaya guru dalam menanamkan disiplin pada anak. Hal ini penting, karena pada masa usia dini anak masih belum memahami arti disiplin dan masih bersifat egosentris. Dalam tayangan, tampak beberapa anak yang menyerobot antrian atau berebut saat hendak bermain di area permainan. Upaya yang dilakukan guru dalam video ini adalah dengan memberi penghargaan baik yang bersifat verbal seperti ucapan” hebat”, “kamu pintar” dan juga non verbal seperti “mengacungkan ibu jari”, “mengusap kepala dan bahu anak”, dan “tepuk tangan”.
Sri Tatminingsih
–
–
Dalam tayangan video ini, para pengunjung dapat memperoleh beberapa
tips yang bisa dengan mudah dilakukan untuk memberi penguatan perilaku
dengan pemberian pujian, baik secara verbal ataupun ditambahkan dengan
adanya bahasa tubuh tertentu yang dilakukan oleh guru.
Secara umum tayangan ini sudah menerangkan dengan jelas fungsi dan cara pemberian penguatan melalui pujian pada anak didik.
Pemberian pujian hingga saat ini memang sangat diperlukan, dan merupakan keterampilan yang harus dikuasai guru.
Pemberian pujian yang tepat akan mengakibatkan sikap positif pada
anak didik semakin bertambah, hal tersebut berlaku pada semua anak didik
bagaimanapun karakteristik mereka sebagai individu.
Wing Hanyom Sari
Nama: Febri Rinda Sugianto
NIM:858195401
Saya melihat bahwa tayangan video “Pemberian Hadiah (Parise)” sangat tepat dalam menggambarkan strategi asesmen otentik melalui penguatan positif dalam pembelajaran anak usia dini. Dalam fase ini, anak-anak memang masih sangat egosentris dan belum memahami konsep disiplin secara penuh. Maka, pendekatan yang digunakan oleh guru dalam video—seperti memberikan pujian verbal (“hebat”, “kamu pintar”) maupun non-verbal (acungan jempol, usapan lembut di kepala atau bahu, dan tepuk tangan)—saya nilai sebagai contoh konkret penilaian berbasis sikap (afektif) yang sangat sesuai dengan karakteristik peserta didik PAUD.
Sebagaimana disampaikan oleh pakar Wing Hanyom Sari, pemberian pujian bukan hanya bentuk penghargaan, tetapi juga bagian dari keterampilan penting yang wajib dimiliki guru. Pujian dapat menjadi alat untuk memotivasi dan membentuk perilaku positif anak, sekaligus memberi umpan balik langsung terhadap sikap dan tindakan mereka. Video ini memperlihatkan bahwa penilaian tidak hanya dinyatakan melalui angka atau tes, tetapi juga melalui pengamatan langsung terhadap sikap dan perilaku anak dalam situasi nyata, sesuai prinsip asesmen otentik. Dengan cara ini, guru bisa menilai perkembangan karakter, kemandirian, dan kemampuan sosial anak secara lebih utuh dan bermakna.
Nama : Faula Zuzin Muzahroh
NIM : 877973766
Dari video “Pemberian Hadiah (Parise)” dimana seorang guru memberikan sebuah penghargaan atas perbuatan baik yang telah anak lakukan mampu memberikan dampak positif pada anak seperti anak mau menaati aturan dan disiplin. Jika dikaitkan dengan asesmen otentik sangat berkesinambungan dimana asesmen otentik merupakan proses interaksi antara individu anak dengan kemampuannya yang sedang berkembang dan dalam menilai dilakukan secara merata tanpa membandingkan dengan anak lainnya dan melihat kemajuan anak. Disaat guru memberikan penghargaan pada anak secara verbal maupun non verbal dapat menumbuhkan karakter baik pada anak sehingga yang pada awalnya tidak menaati aturan dan disiplin karena mendapatkan sebuah afirmasi positif yang membangun disaat anak melakukan baik maka anak pun akan berfikir bahwa apa yang telah ia lakukan adalah hal yang baik dan memunculkan habbit atau kebiasaan yang baik pula di lingkungan sekolah dan keluarga. Dari kegiatan pengamatan tersebut akan langsung mendapat umpan balik dan respon dari anak dalam situasi nyata.
Nama: Halimatus Sa’diyah
Nim : 858983228
Dalam video yang berjudul “Pemberian Hadiah (praise)” ini sangat bermanfaat bagi guru PAUD untuk mengatasi anak yang sulit mentaati peraturan atau menanamkan disiplin (yang mana masalah tersebut sering kita para guru jumpai di kelas PAUD). Salah satu cara untuk menanamkan disiplin anak adalah memberikan hadiah baik verbal maupun nonverbal, diantaranya berupa pujian. Dengan memberikan penghargaan dalam bentuk pujian kepada anak, dapat meningkatkan kepercayaan diri anak, memotivasi anak untuk terus melakukan perbuatan baik, serta mengembangkan rasa tanggung jawab dan perilaku positif anak. Misalnya anak yang mau merapikan mainan setelah digunakan , guru dapat memberikan pujian dengan menggunakan kata-kata “bagus”, sedangkan untuk anak yang belum melakukan perbuatan baik (belum mau merapikan mainan setelah digunakan), guru dapat memberikan dorongan kepada anak misalnya dengan kata-kata “besok Ananda rapikan ya, kan anak pintar”. Dengan demikian dapat membantu mengembangkan perilaku positif pada anak dan meningkatkan kemungkinan mereka untuk mengulangi perbuatan baik.
NAMA : MARRY YAN WUWUR
NIM : 859326575
Dari tayangan video di atas “Pemberian Hadiah (parise)” guru bisa langsung mengobsevasi perkembangan karakter anak menggunakan penilaian otentik. dimana dengan memberikan pujian/penghargaan kepada anak atas perbuatan baik yang mereka lakukan mampu memberikan dampak positif pada anak sehinga dapat menumbuhkan karakter baik pada anak, perubahan karakter anak dari awalnya tidak menaati aturan sampai anak mampu menaati aturan atau mampu melakukan hal baik yang bisa menjadi kebiasaan baik, dapat dinilai menggunakan penilaian otentik.
NAMA : MARRY YAN WUWUR
NIM : 859326575
Dari tayangan video di atas “Pemberian Hadiah (parise)” guru bisa langsung mengobsevasi perkembangan karakter anak menggunakan penilaian otentik. dimana dengan memberikan pujian/penghargaan kepada anak atas perbuatan baik yang mereka lakukan mampu memberikan dampak positif pada anak sehinga dapat menumbuhkan karakter baik pada anak, perubahan karakter anak dari awalnya tidak menaati aturan sampai anak mampu menaati aturan atau mampu melakukan hal baik yang bisa menjadi kebiasaan baik, dapat dinilai menggunakan penilaian otentik.
Nama: Halimatus Sa’diyah
Nim : 858983228
Dalam video yang berjudul “Pemberian Hadiah (praise)” ini sangat bermanfaat bagi guru PAUD untuk mengatasi anak yang sulit mentaati peraturan atau menanamkan disiplin (yang mana masalah tersebut sering kita para guru jumpai di kelas PAUD). Salah satu cara untuk menanamkan disiplin anak adalah memberikan hadiah baik verbal maupun nonverbal, diantaranya berupa pujian. Dengan memberikan penghargaan dalam bentuk pujian kepada anak, dapat meningkatkan kepercayaan diri anak, memotivasi anak untuk terus melakukan perbuatan baik, serta mengembangkan rasa tanggung jawab dan perilaku positif anak. Misalnya anak yang mau merapikan mainan setelah digunakan , guru dapat memberikan pujian dengan menggunakan kata-kata “bagus”, sedangkan untuk anak yang belum melakukan perbuatan baik (belum mau merapikan mainan setelah digunakan), guru dapat memberikan dorongan kepada anak misalnya dengan kata-kata “besok Ananda rapikan ya, kan anak pintar”. Dengan demikian dapat membantu mengembangkan perilaku positif pada anak dan meningkatkan kemungkinan mereka untuk mengulangi perbuatan baik.
Nama : Mela Arjuna
Nim : 856867032
dengan menonton video ini kita mengetahui bahwa suatu apresiasi pada anak itu sangat penting seperti guru memberi hadiah terhadap anak bisa berbentuk ucapan maupun berbentuk fisik ini bertujuan untuk menciptakan kedisiplinan pada anak dan memotivasi anak agar dapat berubah lebih baik dan ber tambah semangat lagi.hal ini dapat kita kaitkan dengan konsep asesmen otentik dimana guru dapat mengamati, merekam dan mendokumentasikan karya karya yg dilakukan anak didik dan cara anak didik melakukan kegiatannya(proses) sebagai dasar pengambilan keputusan pendidikan yang berpengaruh pada anak didik.(NAEYC et.al.1991). yang mana strategi diatas sesuai dengan tujuan asesmen otentik yaitu mengakses anak TK untuk memperoleh data informasi sebagai bukti adanya perubahan perkembangan dan hasil belajar anak dengan harapan kemajuan perkembangannya kongkret dengan pola perkembangan dan pola prilaku sesuai usia dan keunikannya secara individu.
pemberian hadiah (parise) berdampak baik untuk anak , mereka akan merasa tindakan baiknya dihargai oleh guru meski dengan hal-hal yang sederhana seperti tepuk tangan , pemberian emoticon tersenyum dan pemberian bintang , anak yang menerima hadiah (parise) akan merasa disayang dan ini membuat mereka nyaman berada di sekolah , teman-temannya juga sesekali diajak dalam pemberian hadian (parise) , misalkan dengan mengucapkan selamat karena sudah menjadi teman yang hebat dan memberikan pelukan kasih sayang
asalamualaikum wr wb
YENI EMILDA NATAN , 858996145
pemberian hadiah “parise” sangat bermakna untuk anak dikelas , mereka akan merasa dihargai dan diperhatikan oleh guru dan itu akan membuat anak semakin semangat kesekolah dan saat anak sudah bersemangat kesekolah itu artinya mereka merasa aman dan nyaman sehingga belajar akan terasa menyenangkan , pemberian hadiah “parise” diharapkan juga melibatkan teman-teman mereka , misalkan saat ada anak berbuat satu kebaikan , teman lainnya akan memberikan selamat karena sudah menjadi teman yang hebat dan memberikan mereka pelukan semangat .
Anisa Nim 858708537
UPBJJ: UT Surabaya
Judul: Penerapan Ketaatan Aturan Melalui Pemberian Hadia ” Praise”
setelah saya menonton video seri menanamkan ketaatan pembelajaran paud, semakin menambah pengetahuan bagi saya dalam menghadapi anak didik di sekolah. penanaman karakter memang sangat bagus sejak usia dini, anak sejak dini harus mulai ditanamkan atau dikenalkan tentang perilaku – perilaku yang positif dengan harapan mereka akan terbiasa hidup sesuai aturan sampai kelak dewasa. ketaatan terhadap peraturan di sekolah memang harus dijalankan agar anak teribasa untuk disiplin, sehingga jika sudah dibiasakan di sekolah maka anak akan terbiasa juga melakukan hidup disiplin ketika di lingkungan rumah maupun di masyarakat. saya sangat sangat setuju terhadap pola asuh pada video, yang memberikan hadiah(reward) baik berupa verbal maupun non verbal pada anak didiknya ketika anak didik sudah melakukan hal yang bagus sesuai dengan peraturan. dan saya juga menerapkan hal yang sama memberikan reward berupa stiker, pujian, dan dorongan bagi anak yang belum mampu agar memiliki semangat untuk menjadi lebih baik. saya kebetulan mengajar di kelompok bermain usia 3 – 4 tahun, pada awal tahun ajaran baru saya menghadapi anak dengan berbagai latar belakang, di awal tahun ajaran memang sangat kacau anak didik masih harus benar- benar dikenalkan tentang berbaris, bersikap antri, membereskan mainan setelah digunakan, merapikan meja setelah digunakan dsb. Pengaruh hadiah atau reward ini sangat besar sekali apalagi yang kita hadapi adalah anak usia dini yang masih sangat membutuhkan perhatian dan motivasi untuk perkembangannya.