Similar Posts
Pembelajaran IPAS dalam Kurikulum MBKM di Sekolah Dasar
silahkan klik icon jika video tidak dapat diputar Sinopsis Lingkungan hidup yang kita nikmati saat ini adalah suatu anugerah ciptaan tuhan Yang Maha Esa. Lingkungan hidup sebagai tempat hidup dan berinteraksnya manusia dengan mahluk hidup lain dipermukaan bumi diatas lingkungan hidup ini. Lingkungan hidup memiliki dua komponen, yaitu biotik dan abiotik. Kedua kompenen ini tidak…
Sicepot Membantu Menanamkan Konsep Pengurangan Bilangan Bulat
silahkan klik icon jika video tidak dapat diputar Sinopsis Sinopsis Tayangan dalam video ini memperlihatkan bagaimana seharusnya guru menyampaikan konsep pengurangan bilangan bulat secara bermakna yang dalam hal ini dilakukan guru menggunakan alat peraga balok garis bilangan. Alat peraga yang disajikan menggunakan model yang bernama cepot, penggunaan model dimaksudkan agar pembelajaran matematika menjadi menarik….
Mengkontruksi Rumah dari Kertas
silahkan klik icon jika video tidak dapat diputar Sinopsis – – Pakar Dosen – – Pakar Guru – –
Yuk, Kita Baca Lagi
silahkan klik icon jika video tidak dapat diputar Sinopsis – – Pakar Dosen – – Pakar Guru – –
Metode Pembelajaran Menyimak di Kelas I SD
silahkan klik icon jika video tidak dapat diputar Sinopsis Video ini berisi tentang pemecahan kesulitan siswa dalam menjawab pertanyaan isi dongeng pada mata pelajaran bahasa Indonesia di kelas I SD, beserta alternatif pemecahan masalahnya. Dra. Yetty Morelent, M.Hum. & Dra. Benedicta Esti Pramuki Sri Karyati, Mpd. Pakar Dosen – – Pakar Guru – –
Belajar Penjarian dengan Bermain Recorder tanpa Recorder
silahkan klik icon jika video tidak dapat diputar Sinopsis Video ini berisi tentang kegiatan belajar anak dalam mempelajari teknik penjarian bermain recorder / suling tangga nada 1 = C pada siswa kelas 4 SD. Pada awal pertemuan guru menyampaikan apersepsi dengan penjelasan bagaimana cara memainkan alat musik sederhana yaitu recorder. Pada topik ini guru…
Nama: RAHMA
Nim : 857118113
Upbjj : Jakarta
Berdasarkan tayangan video yang saya lihat menurut saya guru sudah cukup bagus karena
Memberikan Saran Pemecahan Masalah: Siswa bebas memberikan saran-saran untuk memecahkan masalah yang ada dalam bacaan.
Apresiasi Karya Siswa
Setelah proses membaca, siswa diberi kesempatan untuk mempresentasikan hasil pemikiran mereka di depan kelas.
Diskusi tentang penyebab masalah dan solusi yang diusulkan dapat meningkatkan pemahaman siswa.
Video ini memberikan wawasan tentang pentingnya pendekatan yang kreatif dan relevan dalam pengajaran bahasa Indonesia, serta bagaimana cara-cara tersebut dapat membantu siswa dalam memahami bacaan dengan lebih baik. Ini adalah langkah positif untuk meningkatkan kemampuan literasi siswa.
Nama : REIS FADHILA
NIM : 855717101
POKJAR : Sidomulyo
Mohon izin mengomentari video tersebut. Setelah saya menonton video tersebut adapun kelebihan dan kekurang yang terdapat dalam video tersebut.
– Kelebihan dari video tersebut menurut saya, secara keseluruhan pembelajaran berlangsung dengan cukup baik, bacaan yang diberikan kepada siswa pun sudah sesuai.
– sedangkan kekurangan dari video tersebut, ada baiknya menurut saya sebelum pembelajaran dimulai guru sebaiknya mengabsen siswa terlebih dahulu, sebelum pembelajaran dimulai ada baiknya guru menjelaskan serta memberikan petunjuk terlebih dahulu agar para siswa antusias dalam pembelajaran tersebut.
Nama : REIS FADHILA
NIM : 855717101
POKJAR : Sidomulyo
Mohon izin mengomentari video tersebut. Setelah saya menonton video tersebut adapun kelebihan dan kekurang yang terdapat dalam video tersebut.
– Kelebihan dari video tersebut menurut saya, secara keseluruhan pembelajaran berlangsung dengan cukup baik, bacaan yang diberikan kepada siswa pun sudah sesuai.
– sedangkan kekurangan dari video tersebut, ada baiknya menurut saya sebelum pembelajaran dimulai guru sebaiknya mengabsen siswa terlebih dahulu, sebelum pembelajaran dimulai ada baiknya guru menjelaskan serta memberikan petunjuk terlebih dahulu agar para siswa antusias dalam pembelajaran tersebut.
Nama : Wan Safitri
NIM : 856084415
Masih banyak siswa yang kurang minat baca/literasi.Guru tidak mengarahkan siswa untuk melakukan literasi segingga siswa tidak tahu apa yang harus dilakukan setelah membaca buku cerita.Esai yang diberikan oleh guru tidak berkaitan dengan lingkungan sekolah siswa.
Namun dibalik itu semua guru telah menguasai kelas dan membentuk kursi siswa dalam kelompok belajar. Setelah itu, guru mencari solusi dengan mengubah karangan dengan membuat karangan yang ceritanya dekat dengan kehidupan sehari-hari siswa.Memberikan instruksi tentang apa yang harus dilakukan siswa setelah membaca karangan yang dibuat oleh guru dan menceritakannya didepan kelas.
Saran sebaiknya guru mengarahkan siswa untuk membuat cerita sendiri berdasarkan pengalamannya.Guru menanamkan rasa percaya diri pada siswa agar berani menampilkan hasil cerita yang telah dibuat .Guru dapat memberikan apresiasi kepada siswa yang telah tampil berani didepan teman seperti pujian, tepuk tangan, atau tambahan poin.
Rumusan masalah: Apakah dengan membuat bahan bacaan sendiri oleh guru akan berpengaruh dengan minat baca siswa?
Nama : Sri Irawati
NIM : 814615497
Siswa mengalami kesulitan dalam memahami materi atau cerita yang diberikan, sehingga mereka tidak mampu mengingat ataupun menceritakan kembali isi cerita atau materi tersebut. Hambatan ini biasanya disebabkan oleh kurangnya pemahaman terhadap kosakata atau alur cerita, sehingga mereka kehilangan gambaran tentang poin-poin penting dalam cerita. Selain itu, siswa juga mungkin merasa kesulitan membedakan antara ide utama dan rincian tambahan dalam teks, yang membuat mereka kesulitan menyusun kembali informasi dengan benar. Akibatnya, siswa cenderung hanya mengingat bagian-bagian kecil dari cerita tanpa memahami hubungan antara satu bagian dengan bagian lainnya, dan hal ini menghambat kemampuan mereka untuk menceritakan kembali isi cerita atau materi dengan lancar dan lengkap.
Saida titdoy
Nim 858577738
Analisis video pembelajaran “yuk bercerita kepada teman”
Pada video tersebut terlihat guru hanya memberikan bahan bacaan tanpa pengarahan pada siswa.
Karena tidak semua siswa memiliki daya tangkap yang cepat untuk dapat memaknai bacaan tersebut.