Similar Posts
Membangun Suasana Aktif, Interaktif dan Menyenangkan
silahkan klik icon jika video tidak dapat diputar Sinopsis Pada program ini digambarkan upaya seorang guru yang mengajar namun tidak memperhatikan apakah siswa memperhatikan atau tidak. Solusi yang disampaikan dalam tayangan ini adalah upaya guru mengajak siswa untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran. Caranya adalah dengan mengajak siswa mengeksplorasi suatu objek/benda dengan membilangan/operasi berhitung dasar,…
Kurang Mengetahui Perkalian Dasar
Sinopsis Pada program ini digambarkan guru yang sedang mengajar perkalian dasar (matematika) menggunakan papan tulis. Sebagian besar siswa gaduh, tidak konsentrasi dan tampak malas mengikuti. Hal ini disebabkan karena mereka tidak mengerti, tidak bisa dan tulisan guru juga kurang jelas.Salah satu solusi yang ditawarkan adalah menggunakan chart. Dalam program ini juga diberikan beberapa tips bagi…
Kesulitan Membaca Huruf, Suku Kata, Kata dan Kalimat
silahkan klik icon jika video tidak dapat diputar Sinopsis – – Pakar Dosen – – Pakar Guru – –
Keterpaduan Pembelajaran Sastra
silahkan klik icon jika video tidak dapat diputar Sinopsis Video ini memuat gambaran tentang pembelajaran sastra klasik di SD yang dirasakan sulit bagi siswa. Dengan menggunakan pendekatan terpadu, antarketerampilan berbahasa maupun antarlintas bidang studi, masalah ini dapat diatasi. Melalui kegiatan membaca, menyimak, berbicara, dan menulis, serta dengan kegiatan berdiskusi di dalam kelompok, siswa akan…
Bagaimana Menyimak yang Efektif?
silahkan klik icon jika video tidak dapat diputar Sinopsis – – Pakar Dosen – – Pakar Guru – –
Bagaimana Cara Menyampaikan Pesan yang di Peroleh dari Penelepon
silahkan klik icon jika video tidak dapat diputar Sinopsis Video ini berisi tentang pemecahan masalah dalam strategi pembelajaran berbicara di kelas III SD, yaitu cara menyampaikan pesan yang di peroleh dari penelpon. Pada waktu berlatih menerima telepon siswa mendapat pesan dari penelpon. Karena dia tidak mencatat pesan yang di terimanya, maka pesan tersebut tidak…
Nama : Anggi Widyawati
NIM : 856991996
Pokjar : Natar
Semester : 6
Prodi : S1 – PGSD
Dari pengamatan saya didalam video “Yuk, Bercerita Kepada Teman” di atas,
Siswa sangat antusias dalam membaca buku bacaan yang di berikan oleh guru akan tetapi saat ditunjuk untuk menceritakan kembali tentang bacaan yang ada di buku tersebut siswa tidak ada yang berani maju kedepan karna merasa kesulitan.
Hal tersebut dapat disebabkan oleh beberapa faktor yaitu:
1. Siswa tidak memahami buku yang sedang dibaca
2. Siswa tidak percaya diri untuk maju kedepan karena takut salah.
Setelah guru mengganti bacaan yang baru yaitu sesuai dengan kehidupan sehari-hari yang ada di lingkungan anak seperti bacaan “Pak Supir Angkutan Umum yang Suka Berhenti di Sembarang Tempat” para siswa menjadi lebih semangat dan mampu menceritakan kembali apa yang terdapat dalam bacaan tersebut.
Nama : Anggi Widyawati
NIM : 856991996
Pokjar : Natar
Semester : 6
Prodi : S1 – PGSD
Dari pengamatan saya didalam video “Yuk, Bercerita Kepada Teman” di atas,
Siswa sangat antusias dalam membaca buku bacaan yang di berikan oleh guru akan tetapi saat ditunjuk untuk menceritakan kembali tentang bacaan yang ada di buku tersebut siswa tidak ada yang berani maju kedepan karna merasa kesulitan.
Hal tersebut dapat disebabkan oleh beberapa faktor yaitu:
1. Siswa tidak memahami buku yang sedang dibaca
2. Siswa tidak percaya diri untuk maju kedepan karena takut salah.
Setelah guru mengganti bacaan yang baru yaitu sesuai dengan kehidupan sehari-hari yang ada di lingkungan anak seperti bacaan “Pak Supir Angkutan Umum yang Suka Berhenti di Sembarang Tempat” para siswa menjadi lebih semangat dan mampu menceritakan kembali apa yang terdapat dalam bacaan tersebut.
Assalamualaikum Wr.Wb.
Nama : TIARA DESSELLA
NIM : 856075344
Prodi : S1 PGSD
UPBJJ : Batam
Berdasarkan hasil pengamatan saya terkait video yang berjudul ”Yuk, Bercerita Kepada Teman”ialah, siswa terlihat cukup tertib saat membaca akan tetapi saat guru tersebut meminta siswa untuk menceritakan kembali apa yang ia baca siswa tersebut menolak. Hal ini mengandung arti bahwa siswa belum mampu memahami apa yang ia baca. Hal ini dapat disebabkan oleh kurangnya kosa kata yang siswa ketahui, kurang konsentrasi saat membaca, tidak mengetahui/memahami makna pada cerita. Agar dapat memahami apa yang dibaca, guru dapat mengajarkan siswa untuk membaca dengan teliti, perkaya kosa kata, mencari garis besar dari suatu bacaan. Selain itu, guru juga dapat memvisualissasikan bacaan dengan cerita-cerita yang ada disekitar siswa, agar siswa lebih mudah untuk memahami apa yang ia baca.
Tidak dapat memahami bacaan juga dapat terjadi karena kurangnya tingkat kepercayaan diri pada siswa. Dalam hal ini, guru harus menanamkan rasa percaya diri pada siswa agar ia mau bercerita. Guru juga dapat memberikan reward/hadiah baik itu berupa benda, pujian atau apapun bentuknya kepada siswa saat ia mau bercerita di depan kelas. Hal ini sangat berguna untuk memicu semangat siswa agar memahami dan mau bercerita di depan kelas dengan percaya diri.
Sekian dan Terima Kasih
Wassalamualaikum Wr.Wb.
Nama : Putri Ayu Lestari Sirait
NIM : 856024008
Prodi : S1- PGSD
UPBJJ: UT ASAHAN
Dari pengamatan saya didalam video ”Yuk, Bercerita Kepada Teman” diatas,
Siswa sangat antusias dalam membaca buku bacaan yang diberikan oleh guru akan tetapi saat ditunjuk untuk menceritakan kembali tentang bacaan yang ada dibuku tersebut siswa merasa kesulitan dan tidak percaya diri untuk bercerita didepan kelas. Hal ini dikarenakan siswa kurang paham dengan bacaan yang diberikan dan siswa tidak percaya diri untuk mengungkapkan pendapatnya tentang apa yang diperolehnya dari bacaan tersebut.
Setelah guru mengganti bacaan yang baru, bacaan yang sesuai dengan kehidupan sehari – hari yang ada dilingkungan anak. Seperti bacaan ”Pak Supir Angkutan Umum yang Suka Berhenti di Sembarang Tempat” yang guru berikan ke anak – anak, mereka menjadi lebih bersemangat untuk membaca dan menceritakan kembali apa yang terdapat dalam bacaan tersebut. Karena mereka paham dengan bacaan sehingga mereka tidak kesulitan untuk mengungkapkan pendapat mereka didepan kelas lagi.
Solusi dari saya, sebaiknya sebelum memulai pembelajaran guru perlu memberikan motivasi kepada siswa untuk percaya diri dalam mengungkapkan pendapatnya. Dan guru perlu lebih kreatif dalam membuat bahan bacaan untuk diberikan kepada anak agar mudah dimengerti. Sebaiknya mengambil bacaan yang berisi cerita yang dekat dengan kehidupan lingkungan siswa sehari – hari. Dan setelah siswa berani mengungkapkam pendapatnya didepan kelas guru perlu memberikan apresiasi terhadap siswa agar siswa juga semakin yakin bahwa dia bisa menyampaikan apa yang diperolehnya dalam kegiatan bercerita dikelas.
Terima Kasih.
Nama : Nisa Nurhasanah
NIM : 857312066
Prodi : S1- PGSD
UPBJJ: UT Bogor
Dari pengamatan saya didalam video ”Yuk, Bercerita Kepada Teman” diatas,
Siswa sangat antusias dalam membaca buku bacaan yang diberikan oleh guru akan tetapi saat ditunjuk untuk menceritakan kembali tentang bacaan yang ada dibuku tersebut siswa merasa kesulitan dan tidak percaya diri untuk bercerita didepan kelas. Hal ini dikarenakan siswa kurang paham dengan bacaan yang diberikan dan siswa tidak percaya diri untuk mengungkapkan pendapatnya tentang apa yang diperolehnya dari bacaan tersebut.
Setelah guru mengganti bacaan yang baru, bacaan yang sesuai dengan kehidupan sehari – hari yang ada dilingkungan anak. Seperti bacaan ”Pak Supir Angkutan Umum yang Suka Berhenti di Sembarang Tempat” yang guru berikan ke anak – anak, mereka menjadi lebih bersemangat untuk membaca dan menceritakan kembali apa yang terdapat dalam bacaan tersebut. Karena mereka paham dengan bacaan sehingga mereka tidak kesulitan untuk mengungkapkan pendapat mereka didepan kelas lagi.
Solusi dari saya, sebaiknya sebelum memulai pembelajaran guru perlu memberikan motivasi kepada siswa untuk percaya diri dalam mengungkapkan pendapatnya. Dan guru perlu lebih kreatif dalam membuat bahan bacaan untuk diberikan kepada anak agar mudah dimengerti. Sebaiknya mengambil bacaan yang berisi cerita yang dekat dengan kehidupan lingkungan siswa sehari – hari. Dan setelah siswa berani mengungkapkam pendapatnya didepan kelas guru perlu memberikan apresiasi terhadap siswa agar siswa juga semakin yakin bahwa dia bisa menyampaikan apa yang diperolehnya dalam kegiatan bercerita dikelas.
Terima Kasih.
Nama : Annisa Armaini
NIM : 856021708
Program Studi : PGSD – S1
UPBJJ : UT MEDAN
Dari pengamatan saya dari video diatas dengan judul “yuk, bercerita kepada teman” saat menyuruh siswa untuk membaca atau bercerita carilah topik bahasan yang bahasanya mudah untuk di pahami oleh siswa kita, seperti dalam video guru memberikan kertas selembaran cerita yang berjudul “pak supir angkutan umum yang suka berhenti di sembarang tempat” nah dari judul di atas terlihat sangat menarik untuk di baca. Cara mengajar guru dalam video tersebut sudah bagus namun pada awal pembahasan guru tidak menggunakan awalan apa yang akan hendak dibahas dan sebelum meminta siswa untuk bercerita di depan hendaknya memberikan motivasi dari awal pembelajaran supaya mereka ada tumbuh rasa percaya diri untuk maju kedepan.
Nama : Farah Himmatussaroya
NIM : 857694626
Semester : 6 (enam)
Analisis video “yuk, bercerita kepada teman”
Dari video diatas yang dapat saya ambil analisisnya adalah
1. Fakta pembelajaran yang terjadi di kelas
– kesulitan siswa dalam mengungkapkan pendapatnya tentang bacaan yang dibaca dikarenakan siswa kurang paham dengan inti bacaan tersebut
2. Identifikasi masalah dan analisis masalah
– dalam video tersebut dalam pembelajaran siswa diberikan bacaan oleh guru dan diberikan kesempatan untuk maju dan menceritakan kembali bacaan tersebut namun tidak ada siswa satupun yang bisa maju ke depan
– bahan bacaan yang diberikan oleh guru ternyata kurang dapat dipahami oleh siswa
2. Pemecahan Masalah
– bahan bacaan yang diberikan guru kepada siswa sebaiknya berisi tentang cerita yang terjadi dekat dengan kehidupan siswa sehari hari
– guru dapat membuat bacaan sendiri yang mudah dipahami oleh siswa, contoh bacaan tentang kehidupan sehari hari yang terjadi di lingkungan sekolah kita, misalnya supir angkot yang berhenti sembarangan
– guru juga memberikan petunjuk kepada siswa apa yang harus dilakukan ketika membaca bacaan tersebut diantaranya
1. Inti masalah dati bacaan yang harus ditangkap oleh siswa
2. Penyebab masalah terjadi
3. Saran yang dapat memecahkan masalah tersebut menurut siswa
– guru juga memberikan kesempatan kepada siswa yabg maju ke depan dan memberikan apresiasi kepada siswa yang telah maju untuk menceritakan kembali bacaan
Alhasil setelah beberapa step diatas dilakukan siswa menjadi paham dengan apa yang dibaca dan berani tampil untuk bercerita di depan dengan teman yang lain.
Nama : Wahyu Anggi Lestari
NIM : 857918457
Semester : 8
Pokjar : Parakan
Dilihat dari vidio pembelajaran tersebut tidak ada pembukaan,berdoa, salam dan lainnya yang terdapat pada pembukaan. Situasinya kurang menarik.
NAMA:ELISABET LUMBANTORUAN
SEM :6
NIM :855859397
Saya melihat setelah anak anak selesai membaca di waktu gurunya menyuruh siswa untuk bercerita kembali,anak anak tidak ada ang mau bercerita kembali.Kadang anak anak tidak mau di karenakan
1.malu untuk bercerita
2.ada rasa takut,berpikir dirinya salah berbiara
3.tidak mengerti sama sekali isi bacaan
4.mungkin juga anak anak tidak membaca
5.bacaan kurang menarik
sebagai guru sebelum memberikan ugas membaca alangkah baikna kita menjelaskan bagaimana nantina cara bercerita dengan apa yang sudah dibac,memilih atau membuat cerita yang benar benar disukai sisa umumna seperti dongeng,filim kartun anak anak sehingga mereka fokus membacanya sdan mengerti sehingga seperti vidio selanjutnya mereka langsung mau bercerita
NAMA : SITI NURHALIMAH
NIM : 855974958
PRODI : PGSD-S1
Menurut saya dari video tersebut dapat dilihat bahwa para siswa begitu antusias ketika dibagikan teks cerita oleh guru. Tapi permasalahannya ketika siswa diminta untuk menceritakan kembali hal yang telah dibacanya. Hal ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor salah satunya yaitu kurangnya variasi kosakata yang dipahaminya dalam kehidupan sehari-hari, siswa kurang memahami cerita yang telah di bacanya atau bisa juga dengan kurangnya kepercayaan diri yang tertanam dalam diri siswa.