silahkan klik icon jika video tidak dapat diputar
Sinopsis
Program ini menggambarkan anak kelas III SD yang tidak bisa menunjukkan arah mata angin dengan tepat, dan tidak bisa membaca peta lokasi di sekitar lingkungannya. Solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah ini adalah:
- Meminta siswa untuk mengamati posisi matahari terbit atau terbenam,
- Meminta siswa untuk menunjukkan tangan kanannya ke arah matahari terbit adalah arah timur, dan tangan kiri akan menunjuk ke arah barat, dihadapan siswa terbentang arah utara, dan di belakang siswa arah selatan,
- Ketika cuaca mendung sehingga tidak dikenali matahari terbit pakailah kompas.
Dadang Sukirman
–
–
- Tidak ada berdoa sebelum belajar dan penutup selesai belajar.
- Evaluasi hanya ada disaat diluar kelas.
- Sesuai peserta didik.
- Sesuai kurikulum
Ranny Indriany Syam S, S.Pd.
Nama : Nanda Afrilia sari
NIM : 857046156
UPBJJ : BALAM
1. Masalah yang Dihadapi
Anak kelas III SD sering kesulitan:
Menunjukkan arah mata angin secara tepat (misalnya bingung mana timur, barat, utara, selatan).
Membaca peta sederhana atau memahami posisi lokasi di sekitarnya.
Ini wajar, karena orientasi arah itu butuh pengalaman langsung, bukan sekadar teori.
2. Solusi yang Diberikan
a. Mengamati Posisi Matahari
Matahari terbit selalu di arah Timur.
Matahari terbenam selalu di arah Barat.
Dengan begitu, siswa dilatih memperhatikan alam, bukan hanya menghafal konsep.
b. Menggunakan Posisi Tangan untuk Menentukan Arah
Metode sederhana:
Tangan kanan diarahkan ke matahari terbit (Timur).
Tangan kiri otomatis menunjuk ke Barat.
Wajah siswa otomatis menghadap Utara.
Punggung siswa menghadap Selatan.
Ini metode kinestetik — melibatkan gerakan tubuh — sehingga memudahkan anak memahami arah dengan pengalaman langsung.
c. Jika Cuaca Mendung → Gunakan Kompas
Saat matahari tidak tampak (karena mendung atau hujan), alternatifnya adalah menggunakan kompas.
Kompas selalu menunjuk ke Utara magnetis.
Dari situ, siswa bisa menentukan arah lainnya berdasarkan posisi jarum kompas.
3. Kenapa Metode Ini Efektif untuk Anak SD?
Anak usia SD berpikir konkret → butuh hal nyata dan praktik langsung.
Melihat matahari + menggerakkan badan = memperkuat ingatan.
Menggunakan alat sederhana seperti kompas = mengenalkan teknologi sederhana.
Ini sejalan dengan teori perkembangan kognitif Piaget, di mana anak usia 7–11 tahun (Tahap Operasional Konkret) butuh benda nyata untuk memahami konsep abstrak seperti arah.
Nama : Nanda Afrilia sari
NIM : 857046156
UPBJJ : BALAM
1. Masalah yang Dihadapi Anak kelas III SD sering kesulitan: Menunjukkan arah mata angin secara tepat (misalnya bingung mana timur, barat, utara, selatan). Membaca peta sederhana atau memahami posisi lokasi di sekitarnya. Ini wajar, karena orientasi arah itu butuh pengalaman langsung, bukan sekadar teori. 2. Solusi yang Diberikan a. Mengamati Posisi Matahari Matahari terbit selalu di arah Timur. Matahari terbenam selalu di arah Barat. Dengan begitu, siswa dilatih memperhatikan alam, bukan hanya menghafal konsep. b. Menggunakan Posisi Tangan untuk Menentukan Arah Metode sederhana: Tangan kanan diarahkan ke matahari terbit (Timur). Tangan kiri otomatis menunjuk ke Barat. Wajah siswa otomatis menghadap Utara. Punggung siswa menghadap Selatan. Ini metode kinestetik — melibatkan gerakan tubuh — sehingga memudahkan anak memahami arah dengan pengalaman langsung. c. Jika Cuaca Mendung → Gunakan Kompas Saat matahari tidak tampak (karena mendung atau hujan), alternatifnya adalah menggunakan kompas. Kompas selalu menunjuk ke Utara magnetis. Dari situ, siswa bisa menentukan arah lainnya berdasarkan posisi jarum kompas. 3. Kenapa Metode Ini Efektif untuk Anak SD? Anak usia SD berpikir konkret → butuh hal nyata dan praktik langsung. Melihat matahari + menggerakkan badan = memperkuat ingatan. Menggunakan alat sederhana seperti kompas = mengenalkan teknologi sederhana. Ini sejalan dengan teori perkembangan kognitif Piaget, di mana anak usia 7–11 tahun (Tahap Operasional Konkret) butuh benda nyata untuk memahami konsep abstrak seperti arah.
Nama : LIA ULVIKA
NIM :835347795
UPBJJ UT : MEDAN
dari video di atas ada beberapa hal yang saya temukan yaitu :
1. kelebihan : guru mengubah teknik pembelajaran yang awalnya belajar dikelas, karena siswa sulit memahami materi guru melakukan pembelajaran diluar kelas. dimana siswa mendapat pengalaman langsung untuk memahami materi arah mata angin.
2. kekurangan : diluar kegiatan membuka pelajaran yang belum optimal, menurut saya pada video tersebut masih banyak siswa yang belum memahami betul dalam menentukan arah mata angin.
3. perbaikan : alangkah baiknya ketika mempraktikkan menentukan arah mata angin, tangan kanan siswa langsung di arahkan pada arah matahari terbit. sehingga siswa dapat menentukan arah mata angin dimana pun mereka berada.
SITI FARIDA
857363277
UPBJJ BOGOR
Pada awal pembelajaran, siswa tampak kebingungan karena belum memahami materi arah mata angin. Namun, ketika kegiatan dipindahkan ke luar ruangan, mereka mulai antusias dan lebih mudah memahami materi karena dapat mengamati langsung di lingkungan sekitar. Guru memiliki inisiatif baik dengan membawa siswa belajar di luar kelas, sehingga pembelajaran terasa lebih nyata dan kontekstual. Meski demikian, masih terdapat beberapa kelemahan, seperti tidak adanya kegiatan pembukaan, minimnya interaksi, tidak digunakan alat bantu, serta suasana pembelajaran yang terkesan kaku. Hal unik yang tampak adalah perubahan sikap siswa yang awalnya pasif menjadi lebih aktif saat berada di luar ruangan. Untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, guru disarankan memulai dengan pembukaan yang menarik, melibatkan siswa secara aktif, menggunakan media bantu, mengoptimalkan lingkungan luar kelas secara interaktif, dan menutup pembelajaran dengan refleksi agar lebih bermakna.